OLEH :
Siti Amalia Putri ( C 111 12 160 )
Jordy Liong
( C 111 12 163 )
PENGAMAT :
Dr. dr. Hasmawaty Basir, Sp. S (K)
PEMBIMBING :
dr. Susilo
LEMBARPENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
Nama
Judul Refarat
C111 12 163
Simon Jonatan
C111 12 165
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Departemen Ilmu
Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Mengetahui,
Co-ass
Jordy Liong
Simon Jonatan
Pembimbing
dr. Susilo
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ....
BAB I PENDAHULUAN
10
15
BAB V PENATALAKSANAAN .
21
24
DAFTAR GAMBAR
3
GAMBAR
HALAMAN
18
19
19
20
BAB I
4
PENDAHULUAN
N. III bersama dengan N. IV dan N. VI merupakan saraf otak yang
mengatur gerakan bola mata. Ketiga saraf otak ini relatif panjang dari batang
otak menuju orbita. Karena ketiga nervus kranialis ini memiliki kesatuan
fungsi dalam menginervasi otot-otot penggerak bola mata sehingga
pemeriksaannya dilakukan secara bersama-sama. Salah satu kelainan yang
bisa timbul bila terjadi gangguan pada ketiga saraf ini atau salah satunya
adalah strabismus yaitu kondisi dimana kedua mata tampak tidak searah
atau memandang pada dua titik yang berbeda dan dapat disebabkan oleh
ketidak seimbangan tarikan otot yang mengendalikan pergerakan mata akibat
gangguan persarafan otot bola mata. Keadaan ini banyak dijumpai dalam
masyarakat. Secara umum, ada beberapa kelainan pada Nervus III, IV, dan
VI diantaranya yaitu :
a. Strabismus
Kedudukan
bola
mata
menyimpang
ke
nasal
BAB II
BAB III
KELAINAN, PENYEBAB DAN GEJALA KLINIS
GANGGUAN NERVUS III, IV DAN VI
10
11
12
pada
subarakhnoid,
dapat
terjadi
meningitis,
perdarahan
13
inferior,
dislokasi
batang
otak ke
bawah
oleh
massa
BAB IV
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
14
15
atau
pasien
disuruh
memandang
jauh
dan
disuruh
ditutup
dan
mata
kanannya
diperhatikan,
apakah
16
17
Gam
bar 4 : Tes pergerakan mata
18
G
ambar 7 : Kelumpuhan pada nervus VI
19
BAB V
PENATALAKSANAAN TERHADAP GANGGUAN PADA N.
III, IV DAN VI
1. Gangguan Nervus Okulomotorius
Pasien-pasien dengan gejala parese N.III, direkomendasikan langkahlangkah berikut :
I.
II.
III.
angiografi.
Kelompok pasien seleksi dengan kelompok vaskulopati (lebih
dari 50 tahun) dengan gejala pupillary sparing parese N.III akan
20
V.
VI.
Pada umumnya, pasien dengan gangguan N.III ini, terasa nyeri pada
bagian mata yang mengalami gangguan nervus ini. Maka, pengobatan yang
diberikan adalah bertujuan untuk mengurangkan rasa nyeri dan diplopia.
Pengobatan dengan NSAIDs
adanya
ptosis
yang
persisten
sehingga
mengganggu
21
kesan,
namun
penggunaannya
adalah
terbaik
untuk
oblikus
inferior dilemahkan
dengan
cara
miektomi
(myectomy).
DAFTAR PUSTAKA
23
24
15. Bickley L S. The Head and Neck. In: Bates Guide to Physical
Examination and HistoryTaking. 9Th Edition. Lippincott Williams &
Wilkins; Philadelphia; 2007; p 153-240.
25