1. Inspeksi orofaring
Pasien diminta membuka mulut hingga terlihat orofaring. Kemudian dilihat
apakah arkus faring kedua sisi simetris, adakah uvula mencong ke satu sisi. Bila
ditemukan arkus faring melengkung kesisi yang lain dan uvula melebar ke sisi yang
sama, menandakan adanya paresis atau paralisis nervus IX dan X.7
2. Refleks muntah
Muntah ditimbulkan dengan cara menyentuh arkus faring atau uvula dengan
ujung tongue spatle.7
3. Pemeriksaan laring
Dengan menggunakan laringoskopi.untuk melihat laring melalui kaca laring
atau dengan menggunakan teleskop laring, baik yang kaku (rigid telescope) atau serat
optik (fiberoptic telescope). Penggunaan teleskop ini dapat dihubungkan dengan alat
video sehingga memberikan visualisasi laring yang lebih jelas.7
Dengan pemeriksaan ini dapat dinilai kondisi anatomis, pergerakan dan posisi
pita suara pada saat respirasi dan fonasi. Pada kelumpuhan pita suara akibat paralisis
nervus laringeus rekuren dapat terlihat pita suara lemah dan tak bergerak.7