Anda di halaman 1dari 11

Nama : Cyntia Mawarni

Npm 21001079
Kelas : 3C
Mata Kuliah : Terminologi Medis

JELASKAN PENGERTIAN TERMINOLOGI MEDIS BERIKUT

A. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT LEVELS OF CONSCIOUSNESS


(TINGKATKESADARAN)

1. Conscious
Adalah kondisi sadar, respon pikiran akan kesan-kesan yang ditimbulkan oleh indera.
2. Unconscious
Adalah kondisi pingsan, atau tidak sadar, tidak bisa merespons terhadap rangsangan
sensorik dan tidak dapat menikmati pengalaman subjektif.
3. Lethargy
Adalah kondisi ketika tubuh terasa sangat lelah dan tetap tidak membaik setelah
beristirahat. Tak hanya lelah, seseorang yang mengalami letargi akan sulit beraktivitas
karena sering mengantuk, lesu, dan sulit berkonsentrasi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
gangguan fisik maupun psikologis.
4. Stupor
Jadi stupor adalah keadaan tidak responsif yang dalam, dimana penderita terbangun
hanya jika diguncang secara berulang, dengan suara yang keras, dicubit, ditusuk dengan
jarum ataudirangsang dengan rangsangan yang serupa.
5. Syncope
Adalah hilangnya kesadaran dan kekuatan postural tubuh secara mendadak akibat
berkurangnya aliran darah ke otak yang dapat terjadi pemulihan secara spontan.
6. Coma
Coma adalah kondisi ketidaksadaran jangka panjang yang penderitanya tidak dapat
terangsang,bahkan dengan stimulus yang paling menyakitkan sekalipun.
7. Persistent Vegetative State
Adalah kelainan kesadaran di mana pasien dengan kerusakan otak serius berada dalam
kondisi sadar secara parsial namun tidak menunjukan persepsi dan reaksi kognitif
terhadap rangsangan yang ada di sekitarnya.
8. Delirium
Adalah suatu sindrom, dengan gejala gangguan kesadaran yang biasanya tampak dalam
bentuk hambatan pada fungsi kognitif, seperti mengalami penurunan kesadaran terhadap
lingkungan sekitar.

B. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT BRAIN TUMOR (TUMOR OTAK)


1. Malignant Brain Tumor
Adalah kanker yang tumbuh cepat yang menyebar ke area lain di otak dan tulang
belakang.
2. Benign Brain Tumor
Adalah massa sel yang tumbuh relatif lambat di otak. Tumor otak non-kanker cenderung
menetap di satu tempat dan tidak menyebar.
3. Intracranial Pressure
Adalah tekanan di dalam ruang tengkorak yang dilindungi dari tekanan luar. Tekanan ini
dinamik dan berfluktuatif secara ritmis mengikuti siklus jantung, respirasi, dan perubahan
proses fisiologis tubuh.

C. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT STROKE


1. Stroke
Adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan
(stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke tidak
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi dan sel-sel pada area otak mati. Pada umumnya
stroke berbeda pada tiap penderitanya, tersering salah satu atau kedua lengan terasa
lemah hingga tidak bisa digerakkan
Kesulitan berbicara.
2. Ischemic Stroke
Ischemic Stroke terjadi saat gumpalan darah tidak sampai ke otak oleh timbunan lemak
jahat dalam pembuluhnya. Timbunan inilah yang nantinya menghambat sirkulasi darah.
Jadi seperti serangan jantung karena jenisnya bersifat embolik.
Biasanya Ischemic Stroke mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah, kelumpuhan
wajah atau paralisis, mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami dan hilang
koordinasi atau keseimbangan.
3. Transient Ischemic Attack
Adalah gangguan sementara dalam fungsi otak akibat penyumbatan aliran darah ke otak
yang sementara. Transient Ischemic Attack memiliki mekanisme penyakit yang sama
dengan stroke. Namun yang membedakan adalah durasi gejala.
4. Aphasia
Adalah hilang nya kemampuan untuk berekspresi dengan berbicara,menulis secara
membuat tanda-tanda, atau untuk memahami bhasa lisan atau tulisan yang disebabkan
oleh cedera atau penyakit di pusat otak.
5. Hemorrhagic Stroke
adalah serangan terjadi pada otak yang mengalami kebocoran atau pecahnya pembuluh
darah di dalam otak, sehingga darah menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan
sel otak.
D. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT SLEEP DISORDER (GANGGUAN TIDUR)
1. Insomnia
Adalah kondisi ketika seseorang mengalami sulit tidur atau butuh waktu yang lama untuk
bisa tidur. Kondisi lain yang bisa dialami adalah anda terbangun di malam hari dan tidak
bisa tidur Kembali.
2. Narcolepsy
adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih di siang hari.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu
dan tempat. Akibatnya, penderita narkolepsi bisa terjatuh atau mengalami kecelakaan.
3. Sleep Deprivation
merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kurang tidur, baik secara kuantitas
maupun kualitas. Sleep deprivation sendiri berbeda dari insomnia, di mana, penderita
insomnia mengalami kesulitan tidur walaupun mereka sebenarnya memiliki cukup waktu
untuk dapat tidur dengan baik. Sementara. penderita sleep deprivation mengalami
kekurangan kuantitas dan kualitas tidur karena memang tidak memiliki cukup waktu
untuk tidur misalnya, karena pekerjaan, kesibukan, atau kebiasaannya.
4. Somnabulism
Gangguan tidur berjalan atau somnabulisme adalah salah satu kondisi gangguan tidur di
mana seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur.

E. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT SPINAL CORD (SUMSUM TULANG


BELAKANG)
1. Myelitis
Adalah radang medulla spinalis istilah ini kadang-kadang meliputi lesi medulla spinalis
non-inflamatorik atau peradangan pada sumsum tulang belakang.
2. Myelosis
Adalah keadaan adanya penyakit pada sumsum tulang belakang atau pembentukan tumor
medulla spinalisn.
3. Poliomyelitis
Jadi Poliomyelitis adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah
dengan melakukanimunisasi polio. poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi
umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum
menjalani imunisasi polio.
Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf
pernapasan. Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas.
4. Post-Polio Syndrome
Post polio syndrome Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan,
sulit berkonsentrasi, otot lemah, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas,
mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.Sindrom pasca polio ringkasnya mengacu
pada sekelompok gejala atau tanda, yang berpotensi melumpuhkan yang muncul
beberapa dekade setelah penyakit polio awal. Rata-rata sindrom pasca polio muncul
antara 30-40 tahun setelah penyakit polio awal. Namun, sindrom ini bisa terjadi pada 15-
40 tahun setelah pengidapnya terinfeksi virus polio.
5. Spinal Cord Injuries
Adalah kondisi yang menyebabkan terjadinya kerusakan saraf yang terletak di saluran
tulang belakang. Cedera saraf tulang belakang umumnya disebabkan oleh kecelakaan saat
berkendara, cedera saat berolahraga, atau kekerasan fisik.

F. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PINCHED NERVES (SARAF TERJEPIT)


1. Radiculitis
Radiculitis mengacu pada rasa sakit yang menjalar di sepanjang saraf yang disebabkan
oleh peradangan pada akar hubungannya dengan tulang belakang. Ini dikenal sebagai
nyeri radikular dan disebabkan oleh masalah saraf.
2. Cervical Radiculopathy
Radikulopati servikal atau saraf terjepit merupakan penyakit di mana terjadi kerusakan
pada akar saraf di sekitar area tulang tersebut dan mengalami iritasi di leher yang
menyebabkan nyeri, mati rasa, atau lemas yang menyebar ke dada atau lengan.
3. Lumbar Radiculopathy
Adalah kelainan yang menyebabkan nyeri pada punggung bawah dan pinggul yang
menjalar ke bagian belakang paha hingga ke kaki. Kerusakan ini disebabkan oleh
kompresi akar saraf yang keluar dari tulang belakang. Kompresi dapat menyebabkan
kesemutan, nyeri yang menjalar, mati rasa, parestesia, dan terkadang nyeri tembak.
Radikulopati lumbar umumnya di derita oleh orang tua, yaitu usia 45-65 tahun. Selain itu,
kondisi ini juga rentan dialami oleh perokok.

G. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PINCHED NERVES (SARAF TERJEPIT)


1. Multiple Sclerosis
Adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang. Multiple sclerosis dapat
menimbulkan gangguan pada penglihatan dan gerakan tubuh.
2. Demyelination
Adalah gejala robeknya selubung mielin pada neuron. Hal ini menyebabkan gangguan
aliran sinyal saraf individu yang terinfeksi, menyebabkan gangguan perasaan, gerakan,
kesadaran, atau fungsi lainnya yang bergantung pada sistem saraf.

H. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT NERVES (PERSARAFAN)


1. Amyotrophic Lateral Sclerosis
Adalah gangguan saraf yang dapat memburuk seiring waktu, hingga menyebabkan
kelumpuhan. Pada awalnya, ALS ditandai dengan kedutan otot, otot melemah, dan
gangguan bicara.
2. Bell’s Palsy
Adalah kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah sehingga salah satu sisi wajah tampak
melorot. Bell’s palsy terjadi secara tiba-tiba, tetapi biasanya tidak bersifat permanen.
3. Gullain – Barré Syndrome
Adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf tepi.
Kondisi ini ditandai dengan kesemutan dan kelemahan otot pada tungkai yang dapat
berkembang menjadi kelumpuhan .
4. Sciatica
Adalah rasa sakit yang memancar di sepanjang jalur saraf sciatic, yang bercabang dari
punggung bawah, melalui pinggul dan bokong, hingga turun ke setiap kaki.
5. Trigeminal Neuralgia
Adalah sebuah gangguan nyeri kronis yang memengaruhi saraf trigeminal, yang
mengantarkan sensasi dari wajah ke otak.

I. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT NERVES (PERSARAFAN)


1. Cerebral Palsy
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah nama sekelompok kondisi yang mepengaruhi
otot dan saraf ,Penyakit ini bisa dimulai dari tahap awal kehidupan yaitu sejak lahir.

J. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT EPILEPSY AND SEIZURES


1. Epilepsy
Epilepsi atau ayan adalah kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang
secara berulang. Epilepsi bisa menyerang seseorang ketika terjadinya kerusakan atau
perubahan di dalam otak.
2. Seizure
Seizure atau kejang adalah gangguan listrik yang tidak terkendali dan terjadi secara tiba-
tiba di otak.

K. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT EPILEPSY AND SEIZURES


1. Causalgia
Adalah gangguan neurologis yang dapat menyebabkan nyeri yang intens dan terus
menerus.Causalgia muncul akibat cedera atau trauma pada saraf perifer atau saraf tepi.
2. Complex Regional Pain Syndrome
Adalah sindrom yang terjadi sebagai komplikasi dari pembedahan atau trauma, umumnya
terjadi pada satu ekstremitas.
3. Hyperestesia
Adalah gangguan persepsi yang ditandai dengan berasal dari distorsi sensorik melalui
peningkatan intensitas sensasi. Artinya, hyperesthesia adalah gejala yang menyebabkan
sensasi rangsangan taktil yang berlebihan dan, dalam beberapa kasus, penglihatan.
4. Paresthesia
Parestesia atau kesemutan adalah kondisi munculnya sensasi pada kulit yang abnormal
seperti kesemutan, gatal atau mati rasa tanpa disertai dengan penyebab yang jelas.
5. Peripheral Neuropathy
Adalah istilah yang menggambarkan kerusakan pada saraf tepi yang berada di luar otak
dan sumsum tulang belakang.
6. Restless Leg Syndrome
Adalah kondisi neurologis yang menyebabkan orang memiliki keinginan tidak terkontrol
untuk menggerakkan kaki mereka.

L. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PANIC DISORDER (GANGGUAN


KECEMASAN)
1. Anxiety Disorder
Adalah gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih. Hal tersebut
membuat kita menjadi tidak semangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk
hobi yang biasa digemari dan rasa cemas ini akan berlangsung intens dalam jangka waktu
yang panjang.
2. Obsessive Compulsive Disorder
Adalah gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk melakukan tindakan
tertentu secara berulang-ulang. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengurangi
kecemasan dalam pikirannya.
3. Panic Disorder
Adalah rasa takut dan gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba dan terjadi terus menerus,
bahkan terkadang tanpa penyebab. Gangguan serangan panik ini rata-rata terjadi selama 5
hingga 10 menit.
4. Panic Attack
Adalah suatu serangan ketakutan yang intens atau kuat, yang akan memicu berbagai
gejala fisik yang parah padahal tidak ada bahaya yang nyata atau penyebab yang jelas.
5. Post-Traumatic Stress Disorder
Adalah gangguan mental yang terjadi pada seseorang karena mengalami kejadian
traumatis, seperti bencana alam, kecelakaan, terorisme, perang/pertempuran, pelecehan
seksual, kekerasan dan sejenisnya.
M. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PHOBIA
1. Acrophobia
Adalah ketakutan yang berlebihan terhadap ketinggian. Rasa takut yang dialami penderita
fobia ketinggian dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti kecemasan, stres, atau
panik, saat berada ditempat tinggi.
2. Agoraphobia
Adalah perasaan ketakutan dan khawatir yang berlebih ketika berada di tempat yang
membuat pengidapnya merasa sulit untuk pergi atau merasa tidak dapat meminta
pertolongan dari siapapun.
3. Arachnophobia
adalah ketakutan yang intens terhadap laba-laba dan hewan jenis arachnida lainnya. Ini
diklasifikasikan sebagai fobia spesifik, yang pada kondisi parah dapat memengaruhi
kualitas hidup seseorang.
4. Claustrophobia
Adalah rasa takut atau cemas yang berlebihan terhadap ruangan sempit dan tertutup.
Gejala claustrofobia dapat muncul ketika penderitanya berada di dalam ruang sempit dan
tertutup, seperti terowongan, elevator, gudang bawah tanah, atau alat pemeriksaan MRI.

N. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT DEVELOPMENTAL DISORDER (GANGGUAN


PERKEMBANGAN)
1. Autism
sebutan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan
mempengaruhi perilakunya sehari-hari atau yang disebut juga dengan neurobehaviour
2. Asperger’s Syndrome
Adalah gangguan neurologis atau saraf yang tergolong ke dalam gangguan spektrum
autisme. Gangguan spektrum autisme atau yang lebih dikenal autisme merupakan
gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
3. ADHD
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang
menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif.
Penderita ADHD umumnya tidak bisa diam dan selalu ingin bergerak. Orang yang
menderita ADHD juga bisa mengalami kesulitan belajar, misalnya susah membaca
atau menulis.
4. Dyslexia
Adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan
membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam
mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau
kalimat. Disleksia tergolong sebagai gangguan saraf pada bagian otak yang memproses
bahasa. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak atau orang dewasa. Meskipun disleksia
menyebabkan kesulitan dalam belajar, penyakit ini tidak memengaruhi
tingkat kecerdasan penderitanya.
5. Learning Disabilities
Adalah mereka yang memiliki kesulitan dalam belajar yang meliputi pemahaman atau
menggunakan bahasa lisan maupun tulisan, dan kesulitan tersebut terlihat dalam hal
mendengar, berpikir, membaca, menulis, dan mengeja. Kondisi yang juga dikenal
sebagai learning disabilities ini sebenarnya muncul sejak usia dini, tetapi biasanya baru
terdeteksi saat anak masuk usia sekolah. Sebab di usia ini, akan terlihat bahwa si kecil
lebih lambat menyerap informasi atau pelajaran dari teman-teman sebayanya.
6. Mental Retardation
Adalah gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan nilai IQ di bawah rata-rata
dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti orang normal. Mental
retardation juga dikenal dengan istilah gangguan intelektual. Mental Retardation dapat
terjadi kapan saja, bahkan sebelum anak lahir. Namun, gejala gangguan ini biasanya baru
terlihat ketika anak memasuki masa perkembangan, yaitu di usia kurang dari 18 tahun.

O. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT IMPULSE-CONTROL DISORDER


(GANGGUAN KONTROL IMPULS)
1. Kleptomania
Adalah gangguan yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari keinginan untuk
mencuri. Penderita kleptomania kerap mencuri di tempat-tempat umum, tetapi ada juga
yang mengutil dari rumah teman-temannya. Kleptomania termasuk ke dalam
kelompok gangguan kendali impulsif, yaitu gangguan yang menyebabkan penderitanya
sulit mengendalikan emosi dan perilaku. Biasanya, kleptomania muncul di masa remaja,
tetapi juga bisa terjadi setelah dewasa. Kleptomania dapat membuat penderitanya
terganggu secara emosional. Jika terus dibiarkan, penderita kleptomania bisa mengalami
gangguan mental serius, terjerat hukum, hingga berpikir untuk bunuh diri.
2. Pyromania
Adalah kelainan patologis yang sebenarnya jarang terjadi, di mana pengidapnya suka
menyalakan api dengan sengaja dan berulang. Orang-orang dengan pyromania sangat
terpesona oleh api dan perlengkapan api lainnya. Mereka mungkin dapat mengalami
kepuasan atau kelegaan dari ketegangan batin atau kecemasan begitu api dinyalakan.
3. Trichotillomania
Adalah gangguan mental yang membuat penderitanya memiliki dorongan tidak
tertahankan untuk mencabuti rambut di kepalanya. Penderita trikotilomania juga
memiliki keinginan untuk mencabuti rambut di bagian tubuh lain, seperti alis dan bulu
mata. Umumnya, penderita trikotilomania memiliki dorongan untuk mencabuti
rambutnya ketika mengalami stres atau rasa cemas. Penderita meyakini, mencabuti
rambutnya dapat meredakan stres atau rasa cemas yang dialaminya. Kebiasan ini sangat
sulit untuk dihilangkan, walaupun penderita tahu hal itu tidak baik baginya.

P. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT MOOD DISORDER (GANGGUAN MOOD)


1. Bipolar Disorder
Adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat
aktivitas, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pengidap
bipolar yang sebelumnya merasa sangat gembira bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat
sedih dan putus asa. Gangguan bipolar ini kondisi seumur hidup. Artinya, gangguan
mental ini tidak benar-benar bisa disembuhkan. Meski begitu, gejalanya bisa dikelola
dengan baik melalui terapi dan pengobatan.
2. Manic Behavior
Adalah adalah episode saat mood seseorang meningkat dengan tak wajar. Manik atau
mania menjadi kondisi yang erat dengan gangguan bipolar. Dan juga ditandai dengan
perilaku berlebihan, pikiran yang berkelebat, mudah terdistraksi, serta dapat disertai
gejala psikosis (halusinasi dan delusi).
3. Depression
Adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Seseorang dinyatakan
mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.
Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita dan pria. Depresi pada wanita sering
dikaitkan dengan perubahan hormonal, termasuk menstruasi, kehamilan, setelah
melahirkan, atau menopause.
4. Dysthymia
Distimia atau yang disebut juga gangguan depresi persisten adalah bentuk depresi kronis
jangka panjang. Orang yang mengalami distimia mungkin akan kehilangan minat untuk
menjalani aktivitasnya sehari-hari, merasa putus asa, kurang produktif, dan rendah diri.
Orang yang mengalami distimia sulit untuk merasa senang, bahkan pada saat-saat
bahagia sekalipun. Pengidap digambarkan memiliki kepribadian yang suram, terus
menerus mengeluh dan tidak mampu bersenang-senang.
5. Seasonal Affective Disorder
Merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan episodik depresi yang
terjadi secara musiman dan berulang. Selain depresi, SAD juga bisa menggambarkan
keluhan afektif lainnya. Misalnya mania atau hipomania, yang terjadi musiman.

Q. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PERSONALITY DISORDER (GANGGUAN


KEPRIBADIAN)
1. Anti-Social Personality Disorder
Adalah Suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan pengabaian terhadap
orang lain.
2. Borderline Personality Disorder
Adalah Masalah kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir seseorang mengenai
dirinya sendiri dan orang lain. Akibatnya, pikiran yang mengganggu ini dapat
mengganggu kehidupan sehari-hari pengidapnya. Pengidap BPD juga menghadapi
masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, dan pola hubungan yang tidak
stabil.
3. Narcisstic Personality Disorder
Adalah suatu gangguan kejiwaan yang tergolong langka. Laki-laki lebih rentan untuk
mengalami gangguan ini dibandingkan wanita. NPD adalah kondisi yang sering kali
muncul pada masa remaja atau di usia muda.

R. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PSYCHOTIC DISORDER (GANGGUAN


KEJIWAAN)
1. Catatonic Disorder
Adalah Suatu sindrom perilaku yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk bergerak
normal. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan skizofrenia dan penyakit mental lainnya.
Catatonic disorder mungkin melibatkan gejala seperti diam, gerakan cepat atau aneh,
berkurangnya bicara, dan perilaku yang tidak biasa lainnya. Penanganan berupa obat
penenang seperti terapi lorazepam (ativan) dan diazepam (valium), atau kejut listrik
(elektrokonvulsif).
2. Delusion
Adalah keyakinan atau kenyataan semu yang diyakini terus menerus meskipun bukti atau
kesepakatan berlawanan, umumnya merujuk pada gangguan mental.
3. Hallucination
Adalah kondisi dimana seseorang merasakan sensasi halusinasi yang tampak seperti
sangat nyata atau keadaan seperti mimpi namun dalam kondisi sadar atau terjaga. Kondisi
tersebut terjadi ketika seseorang akan tidur malam dan atau sudah merasakan kantuk
tetapi ditahan sekuat tenaga untuk tetap bisa terjaga. Dengan kata lain, mata sudah
tertutup dan setengah tidur tetapi otak masih sadar, ini yang menjadikan seseorang
mengalami halusinasi.
4. Schizophrenia
Adalah Gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan,
dan berperilaku dengan baik

S. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT GANGGUAN JIWA LAINNYA


1. Somatoform Disorder
Adalah kondisi psikologis yang menyebabkan satu atau banyak gejala pada tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dan mengganggu aktivitas sehari-hari dari
penderitanya.
2. Hypochondriasis
Adalah gangguan kecemasan. Definisinya kurang lebih rasa khawatir berlebihan bahwa
ia menderita sakit parah. Padahal itu hanya efek dari serangkaian persepsi tak akurat
tentang kondisi Aubuh atau pikiran, berlawanan dengan kondisi kesehatan sebenarnya.
3. Malingering
Adalah orang yang sering melebih-lebihkan situasi atau kondisi fisik maupun mental
yang sedang ia alami.
4. Substance Abuse
Adalah keadaan ketika seseorang menggunakan obat maupun zat yang tidak legal, obat
yang diresepkan atau bahkan obat yang dapat dibeli sendiri di apotek dengan dosis yang
tidak sesuai.
5. Alcoholism
Yaitu penyakit kronis yang ditandai dengan minum dan ketertarikan tak terkendali
terhadap alkohol.
6. Delirium Tremens
Adalah gejala paling berat dari penarikan diri dari alkohol. Kondisi ini dimulai sekitar 2-
3 hari setelah seseorang yang bergantung pada alkohol menghentikan kebiasaan

Anda mungkin juga menyukai