Otak memiliki tiga bagian dasar, dan cedera pada salah satu dari mereka dapat menyebabkan
kerusakan. Otak besar adalah bagian terbesar dari otak, dan berfungsi untuk berpikir, alat indra,
dan kepribadian . Otak kecil berfungsi untuk koordinasi dan keseimbangan otot. Akhirnya,
batang otak berfungsi untuk menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang dan memiliki
wilayah yang mengontrol pernapasan, detak jantung, dan homeostasis (stabilitas internal).
Oleh karena itu, kerusakan bagian-bagian otak dapat menyebabkan masalah dengan fungsi yang
menyertainya. Sebagai contoh, otak besar, jika rusak, dapat menyebabkan gangguan kepribadian,
kehilangan indera, atau masalah dengan berpikir dan belajar. Kerusakan batang otak, di sisi lain,
dapat menyebabkan masalah pernapasan, kelumpuhan, dan bahkan kematian. Lokasi merupakan
faktor yang sangat penting dalam perkembangan kerusakan otak.
Kekuatan-kekuatan fisik dapat menyebabkan perubahan dalam cara kerja otak jika mereka
jaringan yang rusak ireversibel. Hal ini umumnya dikenal sebagai cedera otak traumatis.
Kerusakan fisik otak dapat menyebabkan masalah besar dalam bagaimana fungsi otak. Ambil,
misalnya, luka yang diderita dalam kontak olahraga, seperti sepakbola. Ketika pemain memukul,
mereka menjadi rentan terhadap gegar otak (perubahan fisik yang disebabkan di otak). Efek dari
jenis cedera biasanya mencakup kehilangan koordinasi otot, kehilangan memori, depresi, dan
dalam beberapa kasus, kelumpuhan.
Kerusakan kimia pada otak juga dapat mempengaruhi fungsi keseluruhan otak. Hal ini sering
terlihat ketika individu mengambil psikoaktif obat-obatan atau obat-obatan. Contoh obat ini
dapat mencakup ganja, kokain, metamfetamin, dan alkohol. Bahan kimia ini dapat menyebabkan
kerusakan pada sel-sel di otak, yang dapat berkisar dari ringan sampai parah. Efek dari jenis
kerusakan otak dapat termasuk kehilangan memori, halusinasi, kehilangan indra, dan bahkan
kematian.
Penyakit dan kondisi yang berbeda dapat menyebabkan kerusakan otak. Sebagai contoh, ketika
seseorang memiliki stroke (pecah pembuluh darah di dekat otak), hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada area otak yang paling dekat dengan pembuluh darah yang rusak. Beberapa
wilayah umum yang terkena meliputi daerah berbicara, daerah visual, dan motorik (gerakan)
bagian dari otak, itulah sebabnya mengapa banyak pasien stroke kehilangan kemampuan untuk
berbicara, berjalan, atau melihat. Penyakit lain, seperti penyakit dan ensefalitis Alzheimer, juga
dapat menyebabkan cedera otak sebagai bagian dari perkembangan mereka. Bentuk-bentuk
kerusakan otak yang dikenal sebagai cedera otak diakuisisi.
GANGGUAN NEUROPSIKOLOGIS
II. PENYAKIT NEUROPSIKOLOGIS
1. Epilepsi
Adalah Epileptic Seizure (kejang-kejang). Beberapa penyebab Epilepsi ialah termasuk virus,
neurotoksin, tumor, dan pukulan di kepala.
Beberapa perubahan psikologis pengalaman epileptik yang khas terjadi sebelum sebuh konvulsi.
Perubahan-perubahan ini disebut epileptic auras (penciuman yang buruk, perhatian yang khas,
perasaan akrab yang tidak jelas, halusinasi, atau dada sesak).
• Partial Seizures adalah Seizures yang tidak melibatkan seluruh otak. Ada 2 (dua) kategori
utama Partial Seizures :
a. Simple Partial Seizures (yang gejalanya terutama bersifat sensori atau monorik atau
keduanya)
b. Comlex Partial Seizures (yang sering kali terbatas pada lobus temporal).
• Generalized Seizures adalah yang melibatkan seluruh Otak. Ada 2 (dua) kategori Generalized
Seizures :
a. Seizures Grand Mal (masalah besar) adalah hilangnya kesadaran, kehilangan
keseimbangan.
b. Seizures Petit Mal (masalah kecil) adalah kesadaran yang berhubungan dengan
penghentian perilaku yang sedang berlangsung, pandangan kosong, dan kadang-
kadang kelopak mata yang berkedip-kedip.
2. Penyakit Parkinson
Adalah gangguan gerakan di usia paruh baya dan tua yang menimpa sekitar 0,5% populasi.
Gejala-gejala penyakit Parkison mungkin sangat ringan tidak lebih dari kaku atau tremor ringan
di jari jemari tetapi tingkat keparahannya meningkat secara tak terhindarkan seiring
bertambahnya umur.
3. Penyakit Huntington
Adalah sebuah gangguan motorik progresif pada usia paruh baya dan usia lanjut, tetapi berbeda
dengan penyakit parkinson, karena kasusnya jarang . Tanda-tanda awalnya adalah fidgetness
(kegelisahaan) yang meningkat. Akibatnya adalah tidak dapat makan sendiri, tidak mampu
mengontrol buang air besarnya, atau tidak dapat mengenali anak-anaknya sendiri.
4. Multiple Sclerosis (MS)
Adalah sebuah penyakit progresif yang menyerang mielin akson-akson di sistem saraf pusat.
Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang muda saat mereka mulai memasuki masa
dewasanya.
5. Penyakit Alzheimer
Adalah penyebab paling lazim untuk demensia (berumur 40 tahun), tahap-tahap awalnya sering
kali ditandai dengan penurunan selektif ingatan, Tahap-tahap pertengahannya ditandai oleh
konfusi, iritabilitas, kecemasan, dan deteriorasi (kemunduran) bicara, dan pada tahap lanjut
adalah sulitnya menelan serta mengontrol kandung kemih.
RESPON NEUROPLASTIK TERHADAP KERUSAKAN SISTEM SARAF
a. Stroke kecil -> mengikat tangan yang berfungsi sementara tangan yang terkena pengaruh
harus menerima latihan intensif.
b. Cedera Tulang Belakang salah satu pendekatannya yaitu dengan di topang oleh harnes
diatas tradmill (ban berjalan)