Anda di halaman 1dari 3

KELAINAN SISTEM SARAF MANUSIA

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat, terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

1. Otak

Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh manusia. Otak di selubungi oleh selaput
meninges, yang tersusun atas tiga bagian, yaitu lapisan terluar yang melekat pada tulang
(durameter), lapisan tengah yang berbentuk sarang laba-laba (arachnoid), dan lapisan dalam yang
melekat pada permukaan otak (piameter).

Bagian utama otak terdiri atas:

 Otak besar (cerebrum), merupakan pusat saraf utama yang mengendalikan kegiatan
tubuh. Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran dan pengendalian kesadaran kita,
misalnya untuk bergerak, mendengar, membau dan bereaksi, serta berfungsi sebagai
pusat ingatan (memori)
 Otak kecil (cerebellum), berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak.

Sumsum lanjutan (medula oblongata), merupakan penghubung antara otak kecil dan dengan
sumsum tulang belakang dan berfungsi untuk mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan,
suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang tidak disadari.
Kelainan Sistem Saraf Pada Manusia:

Kelainan sistem saraf yang pertama disebut dengan Epilepsi. Epilepsi adalah kelainan pada
neuron di otak. Penderita epilepsi tidak dapat merespon berbagai rangsangan dalam berbagai
bentuk. Selain itu, otot-otot rangka juga berkontraksi secara tidak terkontrol. Selain epilepsi,
Alzheimer juga merupakan kelainan pada sistem saraf. Alzheimer biasanya menyerang mereka
yang sudah berumur di atas 65 tahun. Gejala penderita Alzhaimer antara lain berkurangnya
kemampuan dalam mengingat. Kalau kamu sering menonton drama, tentu kamu familiar dengan
penyakit ini, karena sudah banyak sekali drama yang mengangkat penyakit ini sebagai latar
belakang ceritanya.

Berikut ini macam-macam gangguan dan penyakit pada sistem saraf manusia.

1. Stroke

Stroke adalah penyakit pada otak akibat dari tersumbat atau pecahnya pembuluh darah pada otak.
Penyempitan pembuluh darah adalah penyebab dari terjadinya penyakit ini. Penderita stroke
memiliki wajah yang asimetri.

2. Hilang Ingatan (Amnesia)

Para penderita amnesia, akan mengalami kesulitan mengingat dan kebingungan. Penyakit ini
dapat bersifat sementara sehingga ingatannya menjadi pulih, atau dapat juga permanen. Kondisi
penderita amnesia tergantung dari parah atau tidaknya trauma otak. Trauma pada otak ini
biasanya disebabkan oleh benturan atau kecelakaan.

3. Epilepsi

Epilesi atau ayan adalah gangguan pada sistem saraf sehingga menyebabkan kejang (kontaksi
keras pada otot tubuh). Kejang pada penderita epilepsi disebabkan aktivitas listrik yang tidak
normal pada otak. Kejang ini akan disertai dengan busa dan dapat terjadi secara mendadak serta
berulang-ulang. Banyak penyebab dari epilepsi, diantaranya infeksi, cedera otak, dan juga tumor
otak.

4. Neuritis

Neuritis adalah kelainan pada sistem saraf karena adanya tekanan, pukulan, keracunan, patah
tulang serta kekurangan vitamin B komplek (B1, B6, B12). Penderita neuritis akan lebih sering
mengalami kesemutan pada sekujur tubuhnyam terutama tangan dan kaki.

5. Parkinson

Parkinson merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan karena kekurangan
neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Ciri-ciri dari penderita Parkinson yang tampak
jelas, antara lain tangan gemetaran waktu istirahat, susah bergerak, mata sulit berkedip, otot
terasa kaku. Kondisi yang demikian menyebabkan kaki menjadi kaku saat bergerak dan berjalan.
6. Meningitis

Meningitis atau dikenal dengan radang selaput otak merupakan infeksi pada selaput yang
menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Gejala umum dari meningitis, antara lain badan
demam, sakit kepala yang berlebihan, leher terasa kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit.
Meningitis dapat disebabkan oleh serangan virus atau bakteri. Meningitis akibat serangan bakteri
akan jauh lebih serius, karena dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.

7. Hidrosefalus

Hidrosefalus merupakan penyakit pada otak yang terjadi akibat penumpukan cairan di dalam
otak, sehingga menyebabkan pembengkakan di dalam otak dan kepala tampak semakin
membesar. Penumpukan ini menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak, sehingga akan
menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pada pusat-pusat saraf vital.

8. Migrain

Migrain adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa nyeri kepala berdenyut
yang disertai mual dan muntah. Gangguan ini dapat terjadi akibat adanya aktivitas berlebih
impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak. Aktivitas tersebut mengakibatkan
terjadinya pelebaran pembuluh darah otak dan juga peradangan.

9. Radang Otak

Radang otak merupakan peradangan akut pada otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Gejala
radang otak, antara lain demam yang tinggi, sakit kepala, merasa ngantuk, dan sering bingung.
Respon sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus ini justru dapat menyebabkan
pembengkakan di otak. Akibatnya, semakin lama tidak ada ruang untuk berkembang dan otak
akan mendorong tengkorak kepala, sehingg otak terluka dan meradang.

10. Tumor Otak

Tumor pada otak dapat disebabkan oleh pertumbuhan tak terkendali pada sel-sel di dalam
jaringan otak. Terdapat dua jenis tumor pada otak. Tumor yang tumbuh langsung di otak disebut
tumor otak primer, sedangkan tumor yang tumbuh di bagian lain dari tubuh dan menyebar
hingga ke otak dinamakan tumor otak sekunder (metastatik).

11. Polio

Polio terjadi karena adanya infeksi virus polio pada bagian sumsum tulang belakang. Penyakit ini
lebih sering menyerang pada anak-anak. Penderita folio dapat mengalami demam, kelumpuhan,
dan sakit kepala yang berakhir pada hilangnya refleks. Polio dapat dicegah dengan imunisasi
polio.

12. Alzheimer

Alzhaimer atau kepikunan disebabkan oleh perubahan abnormal di otak, sehingga fungsi otak
sebagaian besar hilang. Penderitan Alzheimer akan mengalami kepikunan, kebingungam,
perubahan suasana hati dengan cepat, dan hilangnya kontrol terhadap kemampuan fisik dan
mental.

Anda mungkin juga menyukai