Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nadya Ayu Safitri

Npm : 21002077

Kelas : 3C

TUGAS TERMINOLOGI MEDIS

JELASKAN PENGERTIAN TERMINOLOGI MEDIS BERIKUT

A. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT LEVELS OF CONSCIOUSNESS (TINGKAT KESADARAN)

1. Conscious : adalah kondisi dimana seseorang memiliki kesadaran akan diri sendiri,
aktivitas diri, dan sekitarnya serta kondisi kesiagaan yang ditandai dengan respons
terhadap rangsangan dari luar.

2. Unconscious : Unconscious adalah kondisi dimana seseorang tidak sadar yaitu tidak
mampu merespon terhadap stimulus sensorik dan tidak dapat merasakan pengalaman
subjektif.

3. Lethargy : Kondisi kelelahan yang melibatkan penurunan energi, kapasitas mental, dan
motivasi

4. Stupor : penurunan kesadaran yang menyebabkan seseorang sama sekali tidak dapat
merespons percakapan.

5. Syncope : pingsan yaitu hilangnya kesadaran sementara akibat iskemia serebral umum
(akibat kurangnya aliran darah ke otak). Pada umumnya, kondisi ini hanya terjadi selama
beberapa detik atau menit. Setelah itu, mereka yang pingsan akan kembali sadar atau
pulih secara spontan.

6. Coma : Tidak sadar dalam waktu panjang yang disebabkan oleh penyakit atau cedera.

7. Persistent Vegetative State : Kondisi disfungsi otak kronis ketika seseorang tidak
menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

8. Delirium : Gangguan serius pada kemampuan mental yang menyebabkan kebingungan


dan kurangnya kesadaran akan lingkungan sekitar.

B. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT BRAIN TUMOR (TUMOR OTAK)

1. Malignant Brain Tumor : Sekumpulan atau pertumbuhan sel abnormal bersifat kanker
atau non-kanker di otak.
2. Benign Brain Tumor : adalah massa sel yang tumbuh relative lambat di otak. Tumor otak
non-kanker cenderung menetap di satu tempat dan tidak menyebar. Biasanya tidak akan
kembali jika semua tumor dapat diangkat dengan aman selama operasi. Jika tumor
tidak bisa diangkat seluruhnya, ada risiko tumor bisa tumbuh kembali. Dalam hal ini
akan dipantau secara ketat menggunakan scan atau diobati dengan radioterapi.

3. Intracranial Pressure : adalah keadaan dimana jumlah total dari tekanan yang diberikan
oleh otak, darah, dan cairan cerebrospinal (cerebrospinal fluid/CSF) di dalam ruang
kranium yang kaku.

C. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT STROKE

1. Stroke : Kerusakan otak akibat gangguan suplai darah.

2. Ischemic Stroke : Stroke iskemik adalah jenis stroke yang terjadi saat aliran darah pada
pembuluh arteri dalam otak mengalami penyumbatan

3. Transient Ischemic Attack : Serangan seperti stroke yang, walaupun sembuh dalam
beberapa menit hingga jam, masih membutuhkan penanganan medis segera untuk
membedakannya dari stroke yang sebenarnya.

4. Aphasia : Suatu gangguan bahasa yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk


berkomunikasi.

5. Hemorrhagic Stroke : Kondisi darurat ketika pembuluh darah yang pecah menyebabkan
pendarahan di dalam otak.

D. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT SLEEP DISORDER (GANGGUAN TIDUR)

1. Insomnia : Masalah sulit tidur dan sulit tidur nyenyak yang berkelanjutan.

2. Narcolepsy : Gangguan tidur kronis yang menyebabkan kantuk luar biasa di siang hari.

3. Sleep Deprivation : Jumlah tidur yang diperlukan tidak tercapai.

4. Somnabulism : Tindakan bangun dan berjalan ke sekeliling saat tidur.

E. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT SPINAL CORD (SUMSUM TULANG BELAKANG)

1. Myelitis : Mielitis transversa adalah peradangan pada satu bagian saraf tulang belakang.

2. Myelosis : adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya perkembangan,


penyebaran dan pertambahan cepat jaringan abnormal atau suatu elemen seluler pada
sumsum tulang belakang (pertumbuhan tumor pada medulla spinalis), misalnya multiple
myeloma, myelocytic leukemia, dan myelofibrosis.

3. Poliomyelitis : Virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan namun mudah dicegah


dengan vaksin polio.

4. Post-Polio Syndrome : adalah suatu kondisi dimana sebelumnya seseorang pernah


terkena penyakit polio kemudian mengalami gejala sisa di kemudian hari setelah pulih
dari infeksi polio yang terdahulunya. Post-Polio Syndrome tidak menular dan dapat
menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejala kelemahan pada fungsi otot dan saraf,
yang menyebabkan gangguan fungsi dan aktivitas sehari-hari.

5. Spinal Cord Injuries : Kerusakan pada bagian sumsum tulang belakang atau saraf di
ujung kanal tulang belakang.

F. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PINCHED NERVES (SARAF TERJEPIT)

1. Radiculitis : Radiculitis adalah peradangan radix nervi spinalis. Radiculitis terasa nyeri
yang menjalar sepanjang jalur saraf tertentu sebagai respons tekanan pada akar saraf.

2. Cervical Radiculopathy : Saraf terjepit atau mengalami iritasi di leher yang menyebabkan
nyeri, mati rasa, atau lemas yang menyebar ke dada atau lengan

3. Lumbar Radiculopathy : sindrom nyeri yang diakibatkan oleh kompresi atau iritasi radiks
saraf punggung bawah.

G. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PINCHED NERVES (SARAF TERJEPIT)

1. Multiple Sclerosis : Suatu penyakit saat sistem kekebalan tubuh menggerogoti lapisan
pelindung saraf.

2. Demyelination : adanya pengangkatan atau hilangnya sarung mielin saraf dan sarafsaraf
lainnya

H. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT NERVES (PERSARAFAN)

1. Amyotrophic Lateral Sclerosis : Penyakit sistem saraf yang melemahkan otot-otot dan
memengaruhi fungsi fisik.

2. Bell’s Palsy : lemah mendadak pada sebagian otot wajah.


3. Gullain – Barré Syndrome : Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang saraf.

4. Sciatica : Nyeri menjalar di sepanjang saraf skiatika, yang merembet ke salah satu atau
kedua kaki dari punggung bagian bawah.

5. Trigeminal Neuralgia : rasa nyeri kronis akibat gangguan pada saraf trigeminalaraf
kelima dari dua belas pasang saraf yang berasal dari otak (saraf kranial).

I. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT NERVES (PERSARAFAN)

1. Cerebral Palsy : (lumpuh otak) Suatu kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur.

J. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT EPILEPSY AND SEIZURES

1. Epilepsy : gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan
di otak.

2. Seizure : Kejang adalah gangguan listrik yang tiba-tiba dan tidak terkendali di otak.

K. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT EPILEPSY AND SEIZURES

1. Causalgia : gangguan neurologis yang dapat menyebabkan nyeri yang intens dan terus
menerus.

2. Complex Regional Pain Syndrome : Complex Regional Pain Syndrome (CRPS) adalah
sindrom yang berupa nyeri spontan maupun nyeri yang dicetuskan, timbul terus menerus,
serta dirasakan pada resio tertentu dengan intensitas dan waktu yang disproporsional
dibandingkan nyeri akibat trauma atau lesi pada umumnya. Penyakit ini menggambarkan
rasa sakit dan pembengkakan yang berlebihan dan berkepanjangan yang mengikuti
cedera pada lengan atau kaki.

3. Hyperestesia : adalah gangguan persepsi yang disebabkan oleh penurunan ambang


perseptual. Artinya, orang tersebut merasakan rangsangan lebih intens karena akar
dorsal otak menyebabkan sedikit atau tidak ada kehilangan sensorik (meningkatnya
kepekaan terhadap rangsangan, khususnya terhadap sentuhan).

4. Paresthesia : Kesemutan atau terasa tertusuk, sensasi "pin dan jarum"; biasanya bersifat
sementara, sering terjadi di lengan, tangan, kaki, atau kaki.

5. Peripheral Neuropathy : lemah, mati rasa, dan nyeri akibat kerusakan saraf, biasanya
terjadi pada tangan dan kaki.
6. Restless Leg Syndrome : Kondisi yang ditandai oleh dorongan hampir tak tertahankan
untuk menggerakkan kaki, biasanya saat malam hari.

L. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PANIC DISORDER (GANGGUAN KECEMASAN)

1. Anxiety Disorder : Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir,
cemas, atau takut yang cukup kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-hari

2. Obsessive Compulsive Disorder : Pikiran berlebihan (obsesi) yang menyebabkan perilaku


repetitif (kompulsi).

3. Panic Disorder : Mendadak muncul ketakutan yang intens atau kecemasan dan gejala
fisik, berdasarkan pada ancaman bahaya.

4. Panic Attack : kemunculan rasa takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba tanpa
sebab yang jelas.

5. Post-Traumatic Stress Disorder : Gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih
setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan.

M. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PHOBIA

1. Acrophobia : ketakutan yang berlebihan terhadap ketinggian.

2. Agoraphobia : adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat penderita takut


berlebihan terhadap ruangan terbuka atau tempat umum. Penderita biasanya
menghindari tempat maupun situasi yang mungkin memicu panik, terperangkap, tidak
berdaya, atau malu. Situasi atau tempat yang dapat memicu agoraphobia misalnya,
transportasi umum, ruangan terbuka maupun tertutup yang bisa dipakai untuk umum,
atau dalam suasana keramaian.

3. Arachnophobia : ketakutan yang intens terhadap laba-laba dan hewan jenis arakhnida
lainnya.

4. Claustrophobia : rasa takut atau cemas yang berlebihan terhadap ruangan sempit dan
tertutup

N. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT DEVELOPMENTAL DISORDER (GANGGUAN


PERKEMBANGAN)

1. Autism : Gangguan perkembangan serius yang mengganggu kemampuan


berkomunikasi dan berinteraksi.

2. Asperger’s Syndrome : Gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan untuk


bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif.

3. ADHD : attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang


menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan
hiperaktif

4. Dyslexia : Suatu gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca.

5. Learning Disabilities : kesulitan dalam belajar yang meliputi pemahaman atau


menggunakan bahasa lisan maupun tulisan, dan kesulitan tersebut terlihat dalam hal
mendengar, berpikir, membaca, menulis, dan mengeja.

6. Mental Retardation : gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan nilai IQ di


bawah rata-rata dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti
orang normal.

O. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT IMPULSE-CONTROL DISORDER (GANGGUAN KONTROL


IMPULS)

1. Kleptomania : Gangguan kontrol impuls yang menghasilkan dorongan tak tertahankan


untuk mencuri.

2. Pyromania : kelainan patologis di mana penderitanya dengan sengaja dan berulang-


ulang menyalakan api.

3. Trichotillomania : Suatu gangguan yang melibatkan dorongan berulang yang tak


tertahankan untuk mencabut rambut tubuh

P. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT MOOD DISORDER (GANGGUAN MOOD)

1. Bipolar Disorder : Suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati
mulai dari posisi terendah depresif/tertekan ke tertinggi/manik.

2. Manic Behavior : Suasana hati yang sangat riang dan bersemangat biasanya
berhubungan dengan gangguan bipolar.

3. Depression : gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai

4. Dysthymia : Bentuk depresi ringan jangka panjang.


5. Seasonal Affective Disorder : Suatu gangguan suasana hati yang ditandai oleh depresi,
yang terjadi pada waktu sama setiap tahun

Q. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PERSONALITY DISORDER (GANGGUAN KEPRIBADIAN)

1. Anti-Social Personality Disorder : Suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai


dengan pengabaian terhadap orang lain.

2. Borderline Personality Disorder : Gangguan mental yang ditandai dengan suasana hati,
perilaku, dan hubungan yang tak stabil.

3. Narcisstic Personality Disorder : Gangguan kepibradian berupa merasa diri sangat


penting.

R. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT PSYCHOTIC DISORDER (GANGGUAN KEJIWAAN)

1. Catatonic Disorder : Suatu sindrom perilaku yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk
bergerak normal.

2. Delusion : Keyakinan atau kenyataan semu yang diyakini terus menerus meskipun bukti
atau kesepakatan berlawanan, umumnya merujuk pada gangguan mental.

3. Hallucination : Munculnya persepsi setelah melihat, mendengar, menyentuh, merasakan,


atau mencium sesuatu yang tidak benar-benar ada.

4. Schizophrenia : Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya


mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap.

S. TERMINOLOGI MEDIS TERKAIT GANGGUAN JIWA LAINNYA

1. Somatoform Disorder : adalah sekelompok gangguan kejiwaan dimana pasien datang


dengan segudang gejala fisik yang signifikan secara klinis tetapi tidak dapat dijelaskan.

2. Hypochondriasis : Hypochondriasis adalah sebuah penyakit yang muncul dari khayalan


dari si penderita, dimana penderitanya memiliki kecenderungan untuk mengada-ngada
bahwa dirinya tengah menderita penyakit tertentu atau sebuah penyakit yang nyatanya
tidak pernah ada pada dirinya.

3. Malingering : adalah tindakan sengaja menurut kehendak berupa berpura-pura sakit atau
melebih-lebihkan gejala penyakit atau cedera untuk memperoleh tujuan akhir yang
diharapkan.
4. Substance Abuse : Substance Abuse adalah kondisi dimana seseorang telah
ketergantungan ada zat adiktif terutama alcohol atau obat-obatan terlarang.

5. Alcoholism : Penyakit kronis yang ditandai dengan minum dan ketertarikan tak terkendali
terhadap alkohol.

6. Delirium Tremens : Delirium Tremens adalah h gejala paling berat dari penarikan diri dari
alkohol. Kondisi ini dimulai sekitar 2- 3 hari setelah seseorang yang bergantung pada
alkohol menghentikan kebiasaan minumnya. Seseorang yang mengalami delirium
tremens dapat mengalami perubahan status mental (menjadi sangat kebingungan) dan
menjadi sangat hiperaktif. Jika tidak diobati, delirium tremens dapat menyebabkan
serangan jantung, stroke, dan kematian.

Anda mungkin juga menyukai