Kelompok 20
Blok Sistem Saraf dan Kejiwaan
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Jakarta 2018
Kelompok 20
• Tutor : dr. Chandra
• Ketua : William Tanaka (405150179)
• Sekretaris : Aldi Firdaus (405140098)
• Penulis : Anissaa Nurrahma Ardyati (405140124)
• Anggota :
– Della Anissah (405140019)
– Felecia Christy (405140077)
– Shirley Lestari (405140102)
– Sugiarto Kamarudy Lay (405140208)
– Kevin King (405150015)
– Grace Madeleine (405150038)
– Giovani Hanjaya (405150082)
– Sheren Regina (405150176)
Kakak yang Tidak Sadarkan Diri
• Seorang laki-laki berusia 24 tahun dibawa adiknya ke puskesmas dengan
penurunan kesadaran sejak 1 minggu yang lalu, semakin hari semakin
memburuk. Awalnya pasien mengeluh nyeri kepala, tapi masih dapat
berkomunikasi, namun makan dan minum berkurang. Makin lama pasien
semakin tampak gelisah dan sulit berkomunikasi. Riwayat demam sejak 2 bulan
yang lalu disertai dengan batuk berdahak. Pasien juga sering mengelih nyeri
kepala hilang timbul sejak 6 bulan yang terakhir riwayat merokok sebungkus
sehari sejak SMP.
• Pemeriksaan fisik : tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,9°C. Status neurologis : kesadaran
delirium, pupil isokor, pemeriksaan rangsang meningeal sulit dilakukan, tidak
ada kesan hemiparesis.
• Dokter kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
Selanjutnya dokter akan melakukan lumbal pungsi bila tidak ada kontraindikasi.
• Setelah dirawat beberapa hari, pasien mengalami perburukan.
• Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus tersebut ?
Mind Map
Penurunan Tingkat
Koma
Kesadaran Kesadaran
Intrakranial Ekstrakranial
Jenis neuron
• Neuron di korteks serebri Neuron pengemban
kewaspadaan
• Neuron di formasio retikularis dan nuklei intralaminaris
talami Neuron penggalak kewaspadaan
Gangguan pada kedua jenis neuron tersebut gangguan
kesadaran
Pathophysiology
• Normal consciousness maintained by intact reticular activating
system in brain stem & its central connections to thalamus &
cerebral hemispheres
• RAS keeps awake & alert during waking hrs
• Disorders affecting these areas disordered arousal,
awareness altered state of consciousness
• Focal brain lesion below tentorium interfere reticular activating
system coma
• Focal lesion above tentorium in 1 cerebral hemisphere coma
only if contralateral side simultaneously involved or
compressed
• Diffuse lesions affects fx of brain as whole includes RAS
Coma
Diffuse aksonal injury
Epidural Hematoma
Trauma Subarakhnoid hematoma
Meningitis
Infeksi
Encephalitis
Meningoencephalitis
Penurunan Vaskular
kesadaran Abses
Epilepsi
Keganasan
Hidrocephalus
Lain - lain
Metabolik endokrin
Gangguan respirasi
Ekstrakranial Obat –obatan dan toksin
Gangguan psikiatrik
Gangguan vaskular
KUANTITATIF Kualitatif
• Kompos mentis (GCS 13-15)
– Kompos mentis adalah kesadaran normal, menyadari
seluruh asupan dari panca indra dan bereaksi secara
optimal terhadap seluruh rangsangan baik dari luar
maupun dalam.
• Somnelen (GCS 10-13)
– Mata cenderung menutup, mengantuk, masih dapat
dibangunkan dengan perintah, masih dapat menjawab
pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan
orientasi terhadap sekitarnya menurun.
• Stupor / Sopor (GCS 8-10)
– Mata tertutup dengan rangsang nyeri atau suara keras
baru membuka mata atau bersuara satu dua kata . Motorik
hanya berupa gerakan mengelak terhadap rangsang nyeri.
• Soporokoma / Semikoma (GCS 5-8)
– Mata tetap tertutup walaupun dirangsang nyeri secara
kuat, hanya dapat mengerang tanpa arti, motorik hanya
gerakan primitif.
• Koma (GCS 3-5)
– Dengan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik
dalam hal membuka mata, bicara maupun reaksi motorik.
•Impairment of consciousness
varies from mild confusion to coma
•Focal neurologic signs and generalized or focal
seizures are common
in hyperosmolar nonketotic hyperglycemia.
Clinical neurology. 9th ed.
Treatment
DIABETIC KETOACIDOSIS
• Intravenous isotonic saline, regular insulin, and potassium
• Antibiotics are added for concomitant infections