Anda di halaman 1dari 22

Desember 2022 Delia Ananda Kusuma

PENGARUH DEMAM TINGGI


TERHADAP RESIKO
EPILEPSI PADA ANAK

DEMAM TINGGI
BERPELUANG TERKENA
PENYAKIT EPILEPSI?
APA ITU EPILEPSI?
Epilepsi adalah keadaan yang
ditandai dengan adanya

EPILEPSI
bangkitan secara berulang akibat
terganggunya fungsi otak oleh
muatan listrik abnormal pada
neuron-neuron otak. Epilepsi juga
merupakan gejala kompleks yang
dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran, gerakan berlebihan
atau hilangnya tonus otot, alam
perasaan, sensasi dan persepsi.
Seseorang akan dinyatakan
menderita penyakit epilepsi
apabila pernah mengalami
kejang lebih dari satu kali.
BERAPA JUMLAH KASUS
EPILEPSI DI INDONESIA ?

Organisasi WHO (World Health


Organization atau Organisasi Kesehatan
Dunia) menunjukkan ada kurang lebih
50 juta kasus epilepsi di seluruh dunia.
Secara keseluruhan jumlah kasus baru
epilepsi pada Negara maju berkisar
antara 40-70 kasus per 100.000 orang
per tahun. Di negara berkembang,
jumlah kasus menjadi lebih tinggi
berkisar antara 100-190 kasus per
100.000 orang per tahun (WHO, 2019).
Untuk negara indonesia ini rata-rata
tingkat penyebaran epilepsi aktif
sebanyak 8,2 per 1.000 penduduk,
sedangkan jumlah kasusnya mencapai
50 per 100.000 penduduk. Jika jumlah
penduduk Indonesia sekitar 230 juta,
diperkirakan masih ada 1,8 juta pasien
epilepsi yang butuh pengobatan khusus
(PERDOSSI, 2016).
Prevalensi epilepsi pada bayi dan anak-anak
cukup tinggi, menurun pada dewasa muda,
kemudian meningkat lagi pada kelompok usia
lanjut. Insiensi epilepsy terbanyak pada
kelompok usia 1-5 tahun , sedangkan serangan
terbanyak pada kelompok umur <1 tahun dan
jumlah kasus terbanyak didapatkan pada anak
usia 0-4 tahun. Telah diketahui bahwa otak
anak-anak lebih rentan mengalami kejang
karena belum matang cenderung tergantung
pada mekanisme yang berbeda daripada orang
dewasa. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki
mempunyai risiko lebih tinggi menderita epilepsi
dibandingkan dengan perempuan, tetapi tidak
ditemukan perbedaan ras.
PENYEBAB TERJADI
KEJANG DEMAM

K
ejang demam terjadi akibat adanya peningkatan
suhu tubuh pada anak yang mempunyai ambang
kejang rendah atau mudah mendapatkan kejang.
Kejang pada anak yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal lebih dari 38 derajat Celcius)
akibat suatu proses di luar otak. Anak yang berumur
kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun dapat
terjadi epilepsi yang kebetulan terjadi penyebabnya
karena disertai oleh demam panas tinggi.
Konsekuensi jangka panjang pada penderita kejang
demam berulang terkadang tidak menjadi perhatian
sehingga penanganan kejang demam pada anak
tidak dilakukan dengan baik. Risiko epilepsi pada
kejang demam kompleks 5-10 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kejang demam sederhana.
PENYEBAB EPILEPSI
Sebagian besar epilepsi pada anak adalah
epilepsi idiopatik atau epilepsi yang tidak
diketahui penyebab pastinya. Dapat terjadi
karena faktor bawaaan yang di turunkan 2
dari orang tua pada anak baik itu secara
fisik maupun psikis sejak masa konsepsi
melalui gen. Selain itu penyebab dari Kelainan dalam proses
epilepsi adalah kejang saat demam panas metabolisme tubuh.
tinggi dan mengalami henti napas pada
anak yang bisa terjadi lebih dari 1 menit.
Kondisi ini bisa menyebabkan anak
pingsan.

3
1
Kelainan otak dengan
kondisi tidak normal yang Infeksi yang
terjadi pada masa disebabkan bakteri
perkembangan janin. atau virus pada otak
dan selaputnya
Kelainan dalam
Trauma, gegar otak,
pembentukan struktur
Pendarahan pada
4 ruang antara otak dan
jaringan yang 5
tengkorak yang terjadi
pada masa perkembangan
janin yang menyebabkan
menutupi otak
tekanan pada otak kecil
dan batang otak

6
Keracunan, demam, luka
dikepala dan pasca cidera
kepala, kekurangan
oksigen

7
Infeksi oleh bakteri Clostridium
tetani yang bisa menghasilkan
racun yang dapat menyerang
sistem saraf pusat dan otak.

8
Hydrocephalus atau pembesaran
ukuran kepala, gangguan
perkembangan otak
FAKTOR PREDISPOSISI YG DAPAT
MEMICU TERJADI EPILEPSI KEMBALI
"Apakah Faktor yang dapat memicu terjadi epilepsi kembali
yaitu kelelahan karena kurang tidur atau tidak bisa
faktor tidur dengan baik. Saat sedang demam tinggi
penyebab maka penyakit epilepsi juga bisa kambuh. Tidak
yang dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman
beralkohol, obat-obatan keras, dan narkoba.
memicu
Lampu yang sangat terang atau berkedip juga
terjadi memicu terjadinya epilepsi kembali karena saat
epilepsi melihat kilatan cahaya yang kontras dan berulang
akan membuat pengdiapnya mengalami kejang-
kembali?"
kejang. Selain itu penderita epilepsi tidak boleh
stress karena akan membuat penderitanya
melewatkan jadwal makan bahkan melewatkan
jadwal minum obat.
MANIFESTASI KLINIS
YANG DAPAT TERJADI
PADA ANAK-ANAK
EPILEPSI

Dapat berupa kejang-


kejang, gangguan
kesadaran atau gangguan
penginderaan

Kelainan gambaran EEG


(Elektroensefalogram
adalah salah satu tes yang
dilakukan untuk mengukur
aktivitas kelistrikan dari
otak untuk mendeteksi
adanya kelainan dari otak).

Mengalami Aura yaitu suatu


sensasi tanda sebelum kejang
epileptik (Aura dapat berupa
perasaan tidak enak, melihat
sesuatu, mencium bau- bauan
tak enak, mendengar suara
gemuruh, mengecap sesuatu,
sakit kepala dan sebagainya).

Satu atau kedua mata dan


kepala bergerak menjauhi sisa
focus, menyadari gerakan atau
hilang kesadaran

Bola mata membalik ke


Kedua lengan dalam keadaan
atas, bicara tertahan, mati
fleksi tungkai, kepala, dan
rasa, kesemutan, perasaan
leher dalam keadaan ekstensi,
ditusuk-tusuk, dan seluruh
berhenti bernafas, gerakan
otot tubuh menjadi kaku.
tersentak-sentak, mulut
tampak berbusa, dan saliva
meningkat.
KOMPLIKASI
PENDERITA
PENYAKIT
EPILEPSI

Ada banyak sekali komplikasi yang dapat terjadi ketika seseorang


menderita penyakit epilepsi ini yaitu diantaranya kerusakan otak
akibat kekurangan oksigen dan keterbelakangan mental dapat
timbul akibat kejang yang berulang. Dapat timbul depresi dan
keadaan cemas, cedera kepala, cedera mulut, patah seluruhnya
atau patah sebagian tulang. Status epileptikus (keadaan dimana
terjadi serangan epilepsi) ditandai dengan kejang berulang dan
penderita tidak sadar sepenuhnya di antara jeda waktu kejang
kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan otak
permanen bahkan kematian. Penderita epilepsi dengan kejang
total yang tidak mendapatkan penanganan berisiko mengalami
kematian mendadak.
BAHAYA EPILEPSI
TERHADAP SYARAF OTAK

Diketahui bahwa epilepsi terjadi karena gangguan pada sistem saraf pusat
(otak) sehingga menimbulkan kejang yang berulang. Kejang dari epilepsi ini
jika tidak ditangani dengan baik diketahui dapat merusak kemampuan
kognitif, terutama kemampuan mengingat dan motorik. Kejang epilepsi
dapat mengganggu aktivitas otak normal yang dapat memengaruhi memori.
Gangguan memori ini dapat berkisar dari konsentrasi yang buruk dan sulit
mengingat. Semakin banyak kejang yang dialami seorang anak, semakin
banyak informasi yang akan mereka lewatkan. Salah satu efek epilepsi bagi
fungsi kognitif anak adalah daya ingat yang lemah, mulai dari kesulitan
berkonsentrasi, mudah lupa, sampai disorientasi.
PENANGANAN PERTAMA
SAAT TERJADI EPILEPSI
Cara menanggulangi epilepsi saat
terjadi kejang yaitu:
• Berikan privasi dan perlindungan
pada orang yang terkena epilepsi dari
orang yang ingin tahu
• Mengamankan orang yang terkena
epilepsi di lantai jika memungkinkan.
• Hindarkan benturan kepala atau
bagian tubuh lainnya dari bendar
keras, tajam atau panas. Jauhkan
orang tersebut dari tempat / benda
berbahaya.
• Longgarkan bajunya. Bila
memungkinkan, miringkan kepalanya
kesamping untuk mencegah lidahnya
menutupi jalan pernapasan

• Biarkan kejang berlangsung. Jangan memasukkan benda


keras diantara giginya, karena dapat mengakibatkan gigi
patah. Untuk mencegah gigi klien melukai lidah, dapat
diselipkan kain lunak disela mulut penderita tapi jangan
sampai menutupi jalan pernapasannya.
• Ajarkan penderita untuk mengenali tanda-tanda awal
munculnya epilepsi. Jika Penderita mulai merasakan tanda
awalnya maka sebaiknya berhenti melakukan aktivitas
apapun pada saat itu dan anjurkan untuk langsung
beristirahat atau tidur.
• Bila serangan berulang-ulang dalam waktu singkat atau
penyandang terluka berat, langsung bawa ke dokter atau
rumah sakit terdekat.
PENANGANAN PERTAMA
SAAT TERJADI EPILEPSI

Selain pada saat kejang yang harus dilakukan pada penderita epilepsi
setelah terjadi kejang yaitu:
• Penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang terjadi.
• Pertahankan pasien pada salah satu sisi untuk mencegah aspirasi.
Yakinkan bahwa jalan napas tidak mengalami gangguan.
• Periode apnea (pernapasan berhenti sementara) dapat terjadi selama atau
secara tiba- tiba setelah kejang.
• Pasien pada saat bangun, harus diorientasikan terhadap lingkungan
• Beri penderita minum untuk mengembalikan energi yang hilang selama
kejang dan biarkan penderita beristirahat.
• Jika pasien mengalami serangan berat setelah kejang (postiktal), coba
untuk menangani situasi dengan pendekatan yang lembut.
• Laporkan adanya serangan pada kerabat terdekatnya. Ini penting untuk
pemberian pengobatan oleh dokter.
APAKAH PERAN ORANG TUA PADA
ANAK PENGIDAP EPILEPSI?

Peran orang tua bagi anak-anak yang menderita


epilepsi sangatlah penting. Orang tua harus melakukan
deteksi dini epilepsi dengan cara, memperhatikan
apakah anak melakukan gerakan aneh seperti kejang
tanpa sebab yang jelas dan terjadi berulang kali. Peran
orang tua juga dibutuhkan untuk menjaga agar anak
minum obat dengan teratur. Orang tua harus membantu
anak menjaga daya tahan tubuh anak dengan
memperhatikan asupan gizi anak. Anak-anak yang
mengidap epilepsi mampu hidup normal jika
pengobatannya benar dan juga teratur.
APAKAH OBAT-OBATAN MAMPU
MENYEMBUHKAN PENYAKIT
EPILEPSI?
Obat-obatan untuk epilepsi tidak
bertujuan untuk menyembuhkan,
tetapi mengontrol gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit ini.
Selain itu epilepsi dapat terjadi
dimana-dimana misalnya disekolah
jadi orang tua juga harus
menjelaskan kondisi anak guru dan
pembimbing di sekolahnya.
Penderita epilepsi tidak boleh
melakukan aktivitas yang
membuatnya terlalu lelah dan
mengalami demam karena hal ini
bisa memicu terjadinya kejang.
PENCEGAHAN
EPILEPSI
Penderita epilepsi tidak bisa sembuh secara total
karena sejauh ini tidak ada obat yang diketahui
dapat menyembuhkan penyakit epilepsi. Tetapi ada
perawatan dan terapi yang yang dapat membantu
pasien epilepsi untuk mengontrol kejangnya.
Meskipun epilepsi tidak dapat diobati tetapi epilepsy
bisa dicegah yaitu dengan cara:

• Benturan keras di kepala dapat


menjadi penyebab dari penyakit
epilepsi, maka dari itu kita harus
berhati-hati dalam beraktivitas yang
dapat mengakibatkan benturan
keras di kepala atau cedera kepala.

• Infeksi sistem saraf pusat adalah


penyebab umum epilepsi di daerah
tropis, kontrol host atau parasit di
lingkungan dan pendidikan tentang
cara menghindari infeksi dapat
menjadi cara yang efektif untuk
mencegah epilepsi.
PENCEGAHAN
EPILEPSI
• Penggunaan obat-obatan
untuk menurunkan suhu tubuh
anak pada saat demam dapat
mengurangi kemungkinan
kejang demam.

• Perawatan perinatal atau


perawatan yang diberikan kepada
ibu dan bayi pada resiko yang
relatif ringan yang memadai dapat
mengurangi kasus baru epilepsi
yang disebabkan oleh cedera lahir.

• Selain itu epilepsi juga dapat


dicegah dengan pola hidup yang
sehat, seperti olahraga secara
teratur, tidak mengonsumsi
minuman beralkohol secara
berlebihan, serta diet khusus.
Apakah pengaruh epilepsi bagi
anak-anak dan orang dewasa?
Epilepsi ini sangat berpengaruh untuk anak-anak maupun
orang dewasa, karena efek dari gangguan saraf akibat epilepsi
ini sangat besar terhadap otak. apabila saraf pada otak
terganggu maka kemampuan kognitif atau daya ingat akan
melemah. selain itu apabila sudah terkena epilepsi maka
komplikasi lain akan terjadi karena belum dapat ditemukan
obat khusus untuk epilepsi tetapi ada pencegahan yang bisa
dilakukan sebelum menderita penyakit epilepsi.
MAJALAH
E P I L E P S I

Nama : Delia Ananda Kusuma


Npm : A1D020013
Kelas : 5B
Prodi : Pendidikan Biologi

Dosen Pengampu: Abdul Rahman M.Si, Ph.D

Anda mungkin juga menyukai