Anda di halaman 1dari 5

MUSEUM PERKEBUNAN INDONESIA

Sejarah Indonesia tak bisa dilepaskan komoditas perkebunan. Bangsa-bangsa Eropa konon rela
datang beratus-ratus kilometer jauhnya demi mendapatkan pala, tembakau, cengkeh, dan
rempah-rempah lain. Sekeping sejarah tersebut kini bisa kita nikmati sembari berwisata di
Museum Perkebunan Indonesia.

Museum Perkebunan Indonesia terletak di Jl Brigjen Katamso no 53 Medan. Di sini pengunjung


bisa menghabiskan waktu berjalan-jalan santai sembari mempelajari hulu hilir dunia perkebunan
di Tanah Air. Selain itu ada beberapa titik yang bisa dimanfaatkan menghasilkan foto menarik.

okasi ini baru diresmikan pada 10 Desember 2016 oleh Soedjai Kartasasmita, seorang tokoh
perkebunan Tanah Air. Beliau-lah yang memiliki inisiatif untuk membuat museum khusus berisi
sejarah dan beragam pengetahuan soal perkebunan.

Berbagai Jenis Tanaman Perkebunan di paparkan di Museum Perkebunan Indonesia


Pada sudut ruangan museum terdapat sebuah gambaran yang mengisahkan tentang Buah Kakao
yang diolah sampai jadi Cokelat, kakao (cokelat) yang menampilkan sebuah infografis
bagaimana buah kakao bisa menghasilkan Cokelat. Teh adalah komoditas selanjutnya yang
dibahas di Museum ini, dan di sini diceritakan bahwa perkebunan teh di Simalungun sudah ada
sejak tahun 1910 loh. Indonesia juga masuk di jajaran 3 besar penghasil teh dunia setelah India
dan Srilanka.Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat
mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak
lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk
memperbanyak cabang produktif.

Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan
dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam bahasa keseharian
masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas
sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.

Replika Wanita tua sedang mengayam tembakau, ini membuktikan bahwa tanaman tembakau
dulunya pernah menjadi tanaman unggulan di daerah sumatera utara selain kelapa sawit, karet
dan kakao.
Replika Bangsal Tembakau Deli

Selain replika wanita pengeyam Tembakau ada juga replika Bangsal yang merupakan tempat
yang digunakan untuk mengeringkan daun tembakau, bangsal ini bentuknya sangat unik dan
saya pernah melihat bangsal ini ketika saya dalam perjalanan ke daerah Pancing.

Ada beberapa jenis transportasi perkebunan yang sudah tidak digunakan lagi dipamerkan di
museum ini. Diantaranya adalah pesawat capung yang digunakan untuk menyiram kebun
tembakau.

Pesawat yang dipajang itu diketahui jenis capung Deli Tobacco PTPN 2, PK-PAH. Pesawat ini
dulunya digunakan untuk menyemprot hama penyakit di perkebunan Tembakau Deli yang
tersebar di sekitar Sumatera Utara (Sumut). “Pesawat ini masih asli tapi tidak digunakan lagi. Ini
sumbangan dari PTPN2
Kereta Uap yang digunakan mengangkut hasil perkebunan

Selain pesawat, di Museum Perkebunan Indonesia itu juga terdapat lokomotif uap milik pabrikan
Belanda. Lokomotif uap ini dulunya biasa dipakai untuk mengangkut Tandan Buah Segar (TBS )
Kelapa Sawit milik PTPN 4 dan montik sawit yang dipakai mengangkut TBS dari kebun ke PT
Socfindo.
Tanya Jawab Seputar Museum Perkebunan Indonesia

Dimaz : Selamat Siang Pak

Pemandu : Selamat Siang kembali dik, adik-adik ini semua dari SMP IT Asahan ya ?

Kami : Benar sekali pak

Pemandu : Baiklah, apa yang dapat saya bantu

Dimaz : Kapan Museum Perkebunan ini diresmikan pak ?

Pemandu : Museum Perkebunan ini diresmikan pada tanggal 10 Desember 2016, tepatnya
dua tahun yang lalu,atas inisiatif seorang tokoh perkebunan nasional yaitu Soedjai Kartasasmita.

Dimaz : Sebelum didirikan museum ini, dulu bangunan ini milik siapa pak

Pemandu : Bangunan ini dulunya peninggalan Kolonial Belanda yang bernama Gedung
Avros. Avros ini adalah singkatan dari Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Ooskust
van Sumatera dan merupakan sebuah organisasi perkebunan karet Sumatera Timur yang berdiri
pada tahun 1911.

Dimaz : Bisa bapak sebutkan isi dalam ruangan bangunan museum perkebunan ini pak

Pemandu : Baiklah, Di ruang pertama terdapat garis waktu yang menjelaskan sejarah
perkebunan di Indonesia yang telah dimulai semenjak jaman prakolonial di mana saat itu
masyarakat Indonesia mata pencahariannya adalah agraris. Kemudian , Ruang Selanjutnya
adalah Ruang Kelapa Sawit yang merupakan komoditas perkebunan terbesar di Sumatera Utara
saat ini. Di ruang ini terdapat berbagai informasi mengetnai kelapa sawit hingga berbagai produk
hasil pengolahan kelapa sawit.

Di ruangan selanjutnya terdapat informasi tentang kopi, teh, tebu dan kakao. Empat jenis
perkebunan ini juga merupakan komoditas perkebunan yang sangat besar dan sangat terkenal
dari Indonesia.

Selanjutnya adalah ruang tembakau. Tembakau sendiri dulunya merupakan komoditas utama di
Sumatera Utara. Ketika kolonial Belanda masih berkuasa di Sumatera Utara, mereka
membangun perkebunan tembakau yang cukup besar di sini. Hasil tembakau ini juga diakui
sebagai bahan pembungkus cerutu terbaik di dunia.

Ruangan terakhir di lantai satu ini adalah ruangan tanaman karet.

Dimaz : Baiklah pak, terimakasih atas panduannya untuk memperkenalkan sejarah dan
isi museum ini. Kami dan teman-teman semua dari SMP IT Asahan merasa sangat senang sekali
bisa berkunjung di museum perkebunan ini, dan banyak manfaat serta pembelajaran yang kami
peroleh dari museum ini.

Pemandu : Sama –sama adik-adik semua semoga bisa membantu kalian untuk mempelajari
tentang perkebunan.

Kami : Amiin…

Anda mungkin juga menyukai