Anda di halaman 1dari 7

PADA SEBUAH KAPAL

Karya Sastra NH. Dini

Identitas Buku

 Judul buku : Pada Sebuah Kapal


 Pengarang : N.H. Dini
 Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
 Jumlah halaman : 352 halaman

Sinopsis

Sri berumur tiga tahun waktu ayahnya meninggal. Dan kebetulan saat itu ayahnya telah pergi.
Yogya adalah tempat tersedia untuk tanah peristirahatan bagi keluarga yang meninggal.
Neneknya di sana memiliki sebuah rumah berpendapa besar yang kini telah menjadi milik
pamannya sebagai bangsal sekolah menari yang diurus seorang guru muda. Ayah Sri bukan
seorang yang luar biasa pemilik indra keenam yang tidak dimiliki oleh setiap orang. Dia keluar
sekolah menengah atas kemudian bekerja sebagai penyiar radio di kotanya, Semarang . Lima
tahun bosan, dia keluar untuk menceburkan diri ke pendidikan pramugari udara. Kebetulan dia
ketemu dengan kawan kelas 5 SD bernama Sunarti. Namun, sayang ia ditolak perusahaan
penerbangan tersebut untuk menjadi pramugari dengan ditukar menjadi wartawan mingguan.
Untuk itu, ia harus menjalani tes kesehatan. Ditunggunya hasil tes tersebut, dia tetap mengudara
di radio walaupun sudah meminta keluar. Kemudian Sri pergi ke dokter kenalan ayahnya di kota
Semarang, namanya dr. Martono. Dokter menyarankan dia berobat sungguh-sungguh berhubung
penyakitnya masih gejala dan memintanya pindah ke kota yang lebih sejuk. Sri putuskan untuk
pindah ke Salatiga dengan pertimbangan yang matang. Masih sebagai penyiar yang berstatus
pegawai negeri, dia hanya wajib membayar sebagian biaya pengobatan dan penginapan.
Kebetulan bertemu dengan Yus, teman kakaknya. Selama sembilan minggu dia di penginapan,
Sri pun diizinkan pulang. Bulan depan, Sri pergi ke Jakarta untuk bekerja sebagai penyiar radio.
Dia menginap di rumah pamannya. Suatu saat, Sri melihat mobil jip angkutan udara berhenti di
depan rumah pamannya, ternyata ada Sunarti, dan kedua temannya, Mokar dan Saputro. Dia
dianggap hebat oleh Narti karena keahliannya, sambil melepaskan rindu dengan bercerita.
Mereka berjanji akan nonton bareng di kala tiada kesibukkannya masing-masing. Dia
mengiyakan karena mudah untuk mengatur jadwal dinas penyiar dengan latihan menari, dan
dimaklumi oleh atasan Sri. Selama di sanggar tari, dia mencintai Basir yang bertepuk sebelah
tangan karena kriteria idaman Basir tidak ada sedikitpun pada dirinya. Di tempat kerjanya, Sri
dikucilkan teman-temannya. Belum sempat memikirkan kesalahannya, kakaknya yang di
Semarang mengabarkan berita duka kematian ibunya karena serangan jantung. Langsung saja
sorenya, Sri, Sutopo, serta pamannya pergi ke Semarang. Dia mencoba tegar menghadapi semua
ini. Tiga hari kemudian, mereka kembali ke Jakarta. Sri meneruskan rutinitasnya sebagai penyiar
radio dan latihan menari. Tak lama, Sri diundang menari di istana. Sekembalinya dari istana,
suasana kantor memanas akibat cibiran rekan sekerjanya bahwa dia dianggap sebagai wanita
panggilan bagi pejabat istana.

Suatu sore, Yus datang ke Jakarta menemuinya. Malam hari, mereka keluar makan. Di tengah
pembicaraan makan malam, Yus mengungkapkan cintanya dan ingin menikahinya. Namun,
ditolak Sri karena dia belum ingin menikah dalam waktu dekat. Seselesainya, mereka kembali ke
rumah pamannya dengan becak. Yus mengantarnya sampai di depan pintu dan Yus langsung
menarik tangannya sambil dipeluk dan dicium. Dia marah dan berjanji tidak pernah menemui
Yus lagi. Itulah ciuman pertama Sri.
Sri sering menari di istana. Suatu hari, Sri mengunjungi rumah Sutopo, kakaknya. Di sana ada
teman Sutopo berkebangsaan Amerika yang kemudian dikenalkan Sutopo padanya. Carl
namanya, orang kaya yang berniat membeli lukisan Sutopo. Suatu pagi, dia pergi ke Kedutaan
Perancis menuju bagian penerjemahan untuk menanyakan ucapan sebuah nama lagu yang tidak
dia kenal. Kemudian, dia dititipi kartu nama Charles Vincent, orang yang begitu mencintainya.
Pada malam kesenian Kongres Pemuda se-Asia, Sri diminta menari oleh pimpinan seni tari.
Kebetulan, Saputro, temannya Sunarti, yang dulu pernah berkenalan dengannya juga hadir.
Saputro kagum akan keahliannya menari. Kemudian, Saputro sebagai mengajak Sri keluar rumah
untuk nonton atau makan. Mereka saling mencintai. Namun, karena Saputro sebagi pilot, maka
acara-acara mereka sering dibatalkan. Awalnya, Sri memang dinomorduakan, tapi akhirnya Sri
sadar profesi kekasihnya. Suatu hari, Saputro harus terbang ke Eropa selama tiga bulan. Dia pun
merindukaannya. Sampai kedatangan Saputro, mereka tidak bisa menahan rasa rindu yang
terpendam, malam itu juga, Sri menyerahkan keperawanannya kepada Saputro. Esoknya, Saputro
membawakan gelang emas dan cincin bermata berlian untuk Sri sebagai tanda pertunangan. Dia
pun mempersiapkan segala pernikahannya. Enam minggu usai pernikahan, Saputro harus
kembali terbang ke Malang untuk beberapa hari. Kemudian, Saputro kembali ke Jakarta dengan
menumpang pesawat lain dan menggantikan Nyoman, teman kerjanya yang sakit menuju Halim
untuk mengambil pesawatnya. Paginya, di tempat dinas Sri, ada seorang berpakaian seragam
angkatan udara yang mengabarkan bahwa Saputro telah gugur karena pesawatnya jatuh di
Bandung setelah jam delapan dua belas menit terbang dari Malang bersama Kapten Suwarno
melalui Semarang. Sri tidak terima atas kematian Saputro. Esok hari, dia dan pamannya menuju
Bandung untuk melihat prosesi pemakaman Saputro. Kemudian, mereka menuju Semarang
menemui ibu, ayah, dan keluarga Saputro yang telah menunggu.

Esoknya, Sri kembali ke Jakarta untuk bekerja. Seminggu kemudian dia mengajukan cuti tanpa
dibayar selama lima bulan yang dikabulkan atasannya. Sri berencana menenangkan diri setelah
kematian Saputro menuju Yogya di rumah temannya Sutopo. Rencananya berhasil, Sri ditemani
Nyoman menuju Yogya du a hari lagi. Nyoman bertanggungjawab atas kematian Saputro.
Kebetulan, Carl minggu depan berencana menuju Yogya dan Carl mengajak Sri bareng, namun
ditolaknya karena Sri akan diantar oleh Nyoman. Setibanya di Yogya, dia menghabiskan
waktunya dengan Carl. Carl mengungkapkan isi hatinya dan berniat menikahinya, namun
diragukan oleh Sri karena Carl menyombongkan hartanya dan terlalu berbeda gaya hidup dengan
Sri.

Sepuluh bulan kemudian, dia memilih dengan Charles Vincent, tapi ditolak Sutopo karena Sri
belum terlalu mengenal Charles. Ternyata benar, Charles selalu mencemoohkan Sri, Charles
terlalu egois. Otoriter, dan terlalu banyak ikut campur dalam urusan rumah tangganya. Sampai
ketika usia anak mereka dua tahun. Suatu waktu Charles mengajukan cuti panjang untuk berlibur
di Jakarta karena sebelumnya mereka tinggal di Jepang. Kemudian, mereka melanjutkan
liburannya ke Marseille, Perancis. Setelah itu, Charles berlibur sendirian ke India dengan
pesawat, sedngkan Sri ditinggalkan di Saigon, Vietnam bersama anaknya dengan kapal pesiar.

Di kapal itulah cinta terlarang Sri dengan seorang komandan kapal yang sudah beristri dan
mempunyai dua orang anak dimulai, komandan tersebut bernama Michel, Michel adalah seorang
laki-laki yang telah dikecewakan oleh istrinya Nicole, sebelum Michel menikah dengan Nicole
yang sekarang menjadi istrinya, tidak ada sedikitpun rasa cinta dalam diri Michel, karena Michel
merasa bahwa karakter yang terdapat dalam diri Nicole tidak sedikitpun menggambarkan wanita
impiannya, Nicole berumur lima tahun lebih tua dari Michel. Michel menikahi Nicole karena ibu
Michel sendiri yang menginginkan pernikahan itu terjadi, karena ibu Michel sudah mengetahui
gaca pacaran Michel dan Nicole.

Sri yang selama ini tidak merasakan kebahagiaan dari suaminya, dia merasa ada suatu getaran
yang amat sangat mendalam ketika bertemu dengan komandan kapal, Karena kekuatan akan
ketenangan, kenyamanan dan kelembutan ketika Sri berada di samping Michel. Sri melakukan
hubungan badan dengan Michel sebelum Sri mengetahui siapa nama orang yang sudah tidur
bersama dirinya. dikarenakan ketampanan, kegagahan dan kelembutan dari sosok Michel.
Michel pun merasakan bahwa Sri adalah wanita yang selama ini dicarinya karena keibuannya,
kelembutannya, keramahannya dan kemanisannya. Kekaguman Michel kepada Sri bertambah
ketika Sri menari tarian Jawa di pesta yang diadakan oleh para pengelola kapal, bukan hanya
Michel saja yang terkagum, seluruh awak kapal pun merasa tersanjung atas kepiawaian Sri
dalam menarikan tarian Jawa, meskipun Sri menari dengan pakaian tari yang tidak lengkap,
karena Charles suaminya selalu melarang Sri untuk melakukan kegiatan yang berunsurkan
budaya timur (Indonesia). Selama perjalanan mulai dari Saigon sampai Marseille, Sri merasa
dirinya telah menemukan kebahagiaan yang selama ini dia harapkan dari sesosok suaminya.
Namun sayang orang yang bisa menenangkan hatinya itu adalah kekasihnya, bukan suaminya.
Malam itu adalah malam perpisahan Sri dengan Michel. Sri dan Michel pun merasa tidak
percaya akan adanya perpisahan yang akan mereka alami besok. Karena ketidakrelaan Michel
untuk melepaskan kekasihnya itu, maka Michel memutuskan untuk tidak melihat Sri turun dari
kapal meninggalkan dirinya, apalagi ketika melihat Sri dijemput oleh suaminya, Charles. Dan
akhirnya mereka berpisah.

Sri dan Charles meneruskan liburannya di Perancis, seperti biasanya, Charles tidak
memperdulikan Sri sebagai istrinya, selama liburan Sri hanya diperlakukan sebagai kacungnya,
tanpa memikirkan bagaimana perasaannya. Setelah pertengahan musim gugur, mereka kembali
ke Kobe, Jepang, sesampainya mereka di Kobe, Sri mendapatkan surat dari Michel, di mana
surat yang sudah datang dari dua minggu yang lalu berisikan kabar bahwa ada kemungkinan buat
Michel untuk membawa kapal yang akan berlabuh di Jepang. Dengan susah payah Sri mencari
informasi melalui pegawai pelabuhan tentang kedatangan Michel di Jepang. Akhirnya Sri
mendapatkan informasi bahwa kapal yang akan dibawa Michel akan datang dua bulan lagi. Sri
selalu menunggu datangnya bulan itu, untuk mengatasi kejenuhannya menunggu Michel yang
akan datang dua bulan lamanya, Sri menyibukkan diri untuk membantu dua mahasiswa yang
akan menyelenggarakan pengumpulan amal untuk panti asuhan dengan pagelaran seni tari. Carl
yang ketika Sri baru pulang dari Prancis sudah ada di Jepang. Dia sedang melanjutkan studinya
di Kobe . Sekarang Carl sudah menikah dengan teman wanitanya semenjak kecil. Namun ketika
kehadiran Carl yang kedua kalinya dalam hidup Sri dan mungkin dengan kondisi rumah tangga
Sri saat itu, maka Sri merasakan suatu getaran yang berbeda dari sebelumnya. Namun kekuatan
getaran itu tidak menggoyahkan hati Sri yang terlalu tegak oleh tongkat cinta yang diberikan
Michel kepadanya. Acara penggalangan amal pun dilaksanakan, Charles dan Carl pun hadir pada
acara tersebut. Carl adalah donatur yang paling banyak menyumbangkan uangnya untuk anak-
anak panti asuhan di kota itu. Dengan berjalannya waktu, keadaan rumah tangganya semakin
tidak bersahabat, mungkin karena rasa kebencian dan kemuakan Sri terhadap Charles yang
semakin hari semakin menjadi-jadi. Dan akhirnya waktu yang selama ini ditunggu di mana
Michel berada di negara yang sekarang dia tempati. Dua kali Sri mencari alasan kepada Charles
agar dia bisa bertemu dengan Michel. Hari pertama Sri menemui Michel dengan alasan akan
menonton pertunjukan seni tari. Dengan berat hati Charles pun mengizinkan dan Sri pun pergi
dari rumah sendirian dengan meminjam mobil nyonya Darti, istri kepala konsul Indonesia .
Mengingat ketidaksenangan Charles terhadap pertunjukan seni. Sri pun berhasil sampai di
pelabuhan untuk menemui Michel walaupun sempat kucing-kucingan dengan petugas pelabuhan,
mengingat jabatan dari suami Sri adalah sebagai wakil konsul Perancis, sehingga tidak sedikit
dari para karyawan kapal yang mengenal Charles dan Sri. Akhirnya mereka pun bisa bertemu
kembali dan mereka langsung masuk ke kamar untuk melepaskan rasa rindu karena sudah lama
tidak ketemu. Haripun sudah mulai gelap, dan Sri pun meninggalkan kapal untuk bergegas
pulang karena anaknya sudah menunggu dia. Pada keesokan harinya Sri pun mencari alasan
kembali untuk bertemu dengan Michel. Mengingat hari itu adalah hari terakhir Michel berada di
Jepang karena dia berada di Jepang hanya dua hari, dan Sri pun bertemu kembali dengan Michel.
Hari itu Sri diajak Michel menikah dan ikut bersama dirinya berlayar keliling dunia dan hidup
bahagia bersama Michel. Namun Sri menolak ajakan Michel dengan alasan di antara mereka
sudah mempunyai pasangan hidup masing-masing walaupun kehidupan keluarga mereka tidak
pernah diselimuti kebahagiaan dan di antara mereka ada seorang anak yangn membutuhkan
keduanya. Seolah memberi harapan kepada Michel, Sri menyarankan kepada Michel agar dia
pindah kerja dari lautan ke daratan, Sri pun memberi tahu rencananya yang akan pindah ke Paris
karena tugas Charles pindah di Paris. Dia akan tinggal di sana paling sedikit tiga tahun. Mereka
pun berpisah kembali walaupun dengan hati yang sangat-sangat berat. Michel melanjutkan
perjalanannya dan Sri pun melanjutkan hidupnya bersama Charles dan putri cantiknya.
Mengingat akan perkataan Sri yang akan pindah ke Paris, Michel pun mempunyai rencana untuk
pindah ke darat, namun karena kecintaannya terhadap laut, dan dengan posisi Sri saat ini masih
menjadi seorang istri dari Charles, dia memutuskan untuk tidak pindah pekerjaan dari laut ke
darat. Selama dua hari Michel berlibur ke Paris , ingat akan perkataan Sri yang rencanya pindah
ke Paris , waktu yang sigkat Michel gunakan untuk mengenal kota-kota paris dengan harapan
ketika Sri datang ke Paris , Michel akan mengajaknya mengelilingi Paris .

Sri telah berkali-kali berselingkuh dengan Michel tanpa sepengetahuan Charles, suaminya.
Michel rupanya jatuh hati kepada Sri karena tarian Sri sangat memukau. Sri merupakan satu-
satunya penari di kapal pesiar di mana Michel bekerja sebagai perwiranya. Suasana yang tampak
begitu romantis terlihat saat Sri dan Michel saling berkecupan. Malam harinya, Michel sengaja
mengajak Sri untuk ke kamar tidurnya yang sekaligus berfungsi sebagai ruang kerja. Michel pun
tak tahan dengan Sri yang begitu memikat hatinya., walaupun Michel telah berkeluarga.
Hubungan intim pun terjadi. Hal tersebut mereka lakukan hanya jika Michel tidak sedang
bertugas. Beberapa bulan kemudian, Sri memutuskan untuk berhenti menari di kapal pesiar
tersebut lantaran kangen akan keadaan suaminya yan selalu melukai dirinya. Seperti biasa, Sri
dengan Charles seperti tiada hubungan perkawinan karena Charles memang sibuk dan
memperlakukan Sri bukan sebagai seorang istri. Sri pun mulai jenuh dan selalu membantah apa
yang dikatakan suaminya. Sewaktu-waktu, Sri kangen akan keromantisan Michel, hingga tak
bisa melupakannya. Beberapa bulan menunggu pendaratan Michel, Sri menjumpai Michel di
dermaga tepat pada saat kapal pesiar tersebut merapat ke pelabuhan Marseille, Perancis. Seperti
dulu, Michel pun mengajak Sri untuk ke ruangan kerja untuk bercumbuan. Hari berlalu, Michel
kembali melaut sedangkan Sri tinggal bersama Charles. Keinginan Sri untuk berlibur di Eropa
tidak dikabulkan suaminya. Maka dengan nekatny, Sri membawa anaknya hasil perkawinan
dengan Charles menuju London di mana Sri bertemu dengan teman-teman lamanya. Selama di
London, Sri banyak menceritakan kisah hidupnya kepada mereka. Beberapa minggu kemudian,
Sri dan anaknya kembali menemui Charles di Marseille. Selama di Marseille, tak ubahnya
seperti dulu, Charles tetap memperlakukan Sri bukan seperti istrinya dan Sri pun terkadang
kangen akan keromantisan si perwira tersebut. Beberapa bulan kemudian, Sri bertemu Michel
saat pendaratan kapal pesiar tersebut di pelabuhan Marseille. Seperti dulu, Michel mengajak Sri
menuju ruang kerjanya untuk memuaskan rasa nafsu birahinya. Hari pun berlalu, Michel kembali
melaut. Kali ini Sri ikut dengan Michel menuju negeri sakura, tepatnya di Kobe . Di Kobe, Sri
bertemu dengan teman-temannya. Beberapa minggu di Kobe , mereka mendengar kabar duka
dari Bali , Indonesia , bahwa telah terjadi gempa bumi. untuk itu, mereka pun menggelar pentas
amal dengan menyuguhkan pentas tarian Indonesia dan pelelangan lukisan. Kebetulan, Sri
bertemu dengan kawan lama yang sempat dicintainya, yaitu Carl dan Sutopo. Mereka bangga
akan kerja keras Sri itu. Beberapa hari kemudian, Sri pulang ke Marseille dengan menumpang
kapal pesiar yang biasanya. Kali ini, Sri yang menemui Michel ke ruang kerjanya, namun
sebelum masuk terdengar suara seorang wanita di ruang kerja Michel. Saat pintu dibuka, ternyata
benar, ada seorang wanita yang sedang membicarakan sesuatu dengan Michel. Sri kaget dan
langsung keluar menuju geladak karena ada rasa tersakiti. Hal tersebut diketahui Michel dan ia
pun berusaha mengejar Sri dan saat bertemu, ia membujuk Sri untuk mendengarkan hal yang
sebenarnya dan mendorong Sri untuk menuju kamar kerjanya bahwa yang dikatakan Michel itu
benar, dia tidak berselingkuh dengan wanita itu. Sri percaya dengannya. Seperti biasa, Michel
melepaskan hawa nafsunya untuk berhubungan intim dengan Sri sekaligus melepaskan rasa
kangen dengan Sri. Sesampainya di Marseille, kelakuan Sri dengan Charles sudah jauh berbeda.
Sri berusaha untuk lepas dari ikatan perkawinan dengan Charles, namun Charles keberatan
sambil membujuk Sri untuk memaafkan suaminya. Sri mulai berbalas-balan surat lewat telegram
untuk melenyapkan kangennya dengan Michel. Seperti itulah kehidupan Sri dengan Michel,
tanpa ujung kisahnya.

Pembahasan

Unsur intrinsik

1. Tema :

Sri yang mencoba mencari kekasih hati yang sesungguhnya lewat perselingkuhan dengan
beberapa laki-laki lain.

2. Alur :
 Pengenalan masalah
Ketika umur Sri tiga belas tahun saat itu pula ayahnya meniggal. Beberapa tahun
kemudian, ibunya mengalami serangan jantung yan akhirnya meninggal juga.
 Pemuncakan masalah
Ketika Sri merasakan ciuman pertama dari Yus, teman kakaknya, sejak saat itu, Sri
berjanji untuk tidak bertemu Yus
 Permasalahan
Enam minngu setelah Sri dan Saputro menikah, Saputro harus kembali terbang
menuju Malang. Namun, Saputro gugur di Bandung karena jatuhnya pesawat yang
dikendalinya. Kemudian, saat Carl hendak menikahinya, Sri menolak karena
ketidaksiapan Sri dalam waktu dekat. Selanjutnya, selama pernikahannya dengan
Charles, Sri tidak dianggapnya sebagai istri. Mulai dari situ, Sri menari di kapal
pesiar di mana Michel sebagai perwiranya. Sri pun berselingkuh dengan Michel
berulang-ulang tanpa sepengetahuan Charles, suaminya.
 Anti klimaks
Sri benar-benar sudah berselingkuh dengan Michel tanpa sepengetahuan suaminya,
Michel. Bahkan sudah berkali-kali Sri berhubungan badan dengan Michel. Dan Sri
selalu mengirimi Michel surat. Michel pun mengirimi Sri surat.
 Akhiran masalah
Tiada yang tahu akhir kisah cinta Sri dengan Michel di kapal pesiar tersebut.
3. Gaya bahasa :
Pengarang telah menampilkan gaya bahasa yang blak-blakkan kepada pembaca, ditambah
lagi dengan kerunutan cerita yang pas dan terkesan santai untuk dibaca.
4. Penokohan :
 Sri : keras kepala, tidak mau mendengarkan nasehat kakaknya, Sutopo; sabar, sabar
dalam menghadapi masalah; tegar, dalam menghadapi hidup yang demikian
ruwetnya.
 Michel : penyayang, bisa menyayangi Sri dengan sepenuh hati.
 Saputro : penanggung jawab, walaupun dia telah menghamili Sri di luar nikah, namun
dia tetap menikahi Sri; penyayang, walaupun profesinya terbilang cukup berat, namun
dia tetap menyayangi Sri apa adanya.
 Charles : pemarah, suka memperlakukan Sri dengan kasar; pelit, tidak mau
membelikan Sri pakaian tebal padahal cuaca di Jepang cukup dingin; egois, maunya
menang sendiri dan terbukti Sri ditinggalkan berdua dengan anaknya di Saigon,
Vietnam, padahal dia pergi sendirian ke India.
 Sutopo : perhatian, penuh perhatian terhadap Sri, adiknya, agar Sri tidak salah
langkah; suka menasehati, dia menasehati Sri untuk tidak menikah dengan Charles,
tapi Sri tidak mau mendengarnya, yang ternyata perkataan Sutopo itu benar adanya.
 Carl : sedikit sombong, suka memamerkan kekayaan kepada Sri calon isterinya,
namun Sri dengan tegas menolaknya dengan alasan kedombongannya.
5. Setting / latar :
 Kapal pesiar
 Marceille, Perancis
 Yokohama, Jepang
 Kobe, Jepang
 rumah paman Sri
 Semarang
 Salatiga
 Jakarta
 tempat siaran radio
 sanggar tari peninggalan ayah Sri
6. Sudut pandang:
Orang pertama; karena dalam cerita, pengarang bertindak sebagai tokoh utama.
7. Amanat :
 Manusia harus selalu sabar dalam menghadapi semua masalah kehidupan. Sri
berusaha sabar menghadapi suaminya yang terlalu egois.
 Harus mau menerima nasihat dari orang – orang terdekat. Sri terlanjur menolak
nasehat Sutopo, kakaknya, dan Sri harus menerima keputusan yang telah
diambilnya dengan dinikahi oleh Charles yang ternyata kehidupannya begitu
pahit.
 Harus bertanggung jawab dengan langkah yang telah diambil. Saputro telah
berhubungan badan dengan Sri sebelum Sri menikah dengan Charles, maka dari
itu Saputro bersedia menikahi Sri dengan terlebih dahulu Saputro membawakan
gelang emas dan cincin bermata berlian untuk Sri sebagai tanda pertunangan.
 Ambillah keputusan dengan pertimbangan yang matang. Sri telah menolak untuk
dijadikan isteri oleh Carl karena Carl menurut Sri terlalu sombong dan memiliki
gaya hidup yang berbeda dengannya.
 Selingkuh bukan merupakan sarana yang tepat untuk meluapkan rasa kerinduan
yang terpendam.

Kelebihan & kelemahan

Hal yang paling terasa saat membaca novel ini adalah kelebihan penulis yang begitu blak-
blakkan mengungkapkan jalannya cerita. Kemudian, terdapat diksi yang terasa aneh untuk
pembaca masa kini dan tata bahasa yang jarang didengar, seperti kakakku perempuan. Peresensi
juga dipermudah untuk membandingkan unsur budaya Timur dengan Barat yang terasa
perbedaannya, seperti hal perzinahan yang merupakan hal yang wajar bagi budaya Barat, namun
tidak demikian dengan budaya Timur. Mungkin, novel ini bisa menginspirasi kaum wanita untuk
tidak terjebak dalam perselingkuhan apalagi perzinahan. Dan untuk kaum pria, novel ini bisa
dijadikan tempat untuk mengevaluasi diri supaya tidak membuat istri kesal.

Peresensi belum menemukan banyak keunggulan dari novel karangan NH Dini ini, yang ada
malah menemukan beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan yang saya rasakan adalah
pelannya jalan cerita. Yang saya rasakan setelah baca beberapa bab dari buku ini adalah betapa
banyaknya masalah yang akan kami lewati dalam hidup ini, dan yang lebih penting, betapa besar
kasih sayang orang tua (terutama ibu) walaupun mereka terlihat cuek dan tidak peduli kepada
anak-anaknya.Ceritanya terlalu vulgar, contohnya meraba dada perempuan. Pemakaian kalimat
tidak efektif.Beberapa kata tidak baku, missal : tilpon, tilgram, napsu, pasip, kerasan, Sopir, dan
Eropah.

Penutup

1. Kesimpulan

Pada sebuah kapal adalah salah satu novel Nh. Dini yang sangat menarik perhatian para
pengamat sastra karena keistimewaan penggunaan sudut pandang. pengarang secara bersama
sama menggunakan sudut pandang akuan sertaan tetapi berbeda tokoh yang membawakan cerita.
metode yang bercerita yang baru inilah yang membuat diskusi novel ini marak.

2. Saran

Peresensi menyadari bahwa yang telah dikerjakan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu,
peresensi ingin dapat masukan yang membangun untuk kesempurnaan resensi yang akan datang
sebagai timbal balik yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai