Anda di halaman 1dari 4

Penyakit yang Menyerang Sistem Syaraf

Manusia
Sudah di jelaskan di awal, bahwa sistem syaraf merupakan sistem pusat yang mengontrol
semua koordinasi. Maka dari bagian penginderaan, pendengaran, perasaan, dan pemikiran juga
bagian yang mengatur. Termasuk pula dalam koordinasi gerakan, serta fungsi tubuh lainnya.
Maka dari itu, jika masalah penyakit atau gangguan yang menyerang sistem syaraf, imbasnya
bukan hanya otak saja. Tapi hampir semua sistem tubuh akan terpengaruhi.

Banyak jenis penyakit yang menyerang sistem saraf. Misalnya infeksi otak serta sumsum tulang
belakang. Bukan hanya itu, beberapa problematika lain yang juga mampu menyerang bagian
syaraf pusat seperti tumor yang biasanya di anggap serius. Ada pula masalah yang menyerang
otak, namun masih berada dalam rentang yang kurang serius, misalnya sakit kepala yang di
sebabkan karena tegang.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang sangat berpotensi menyerang bagian syaraf pusat.
Ada beberapa penyakit yang sudah bawaan sejak lahir. Ada pula yang muncul saat masa kanak-
kanak, sampai dewasa. Simak ulasannya :

1. Infeksi sistem syaraf pusat

Siapa sangka jika bakteri dan juga virus bisa menjalar ke mana mana, termasuk ke jaringan otak
dan sumsum tulang belakang. Meskipun sebenarnya orang orang yang menderita jenis penyakit
syaraf yang menginfeksi sistem saraf pusat ini tidak terlalu banyak, namun resiko untuk terkena
penyakit ini pasti ada. Penyakit ini di nilai parah dan perlu penanganan yang serius. Untuk itu
wajib hati hati dalam menjaga kesehatan otak anda. karena ketika sakit, akan memerlukan waktu
lama untuk sembuh. Bahkan ketika sembuh, tak akan bisa kembali seperti sedia kala.

2. Ensefalitis atau radang otak

Penderita yang terkena penyakit ensefalitis atau infeksi otak biasnaya merasa demam dan sakit
kepala yang berlebihan. Selain ituperasaan mengantuk dan juga bingung kerap terjadi pada
mereka. Penyebab dari penyakit ini adalah virus. Dalam diri anda, bagian sistem imun akan
mencoba untuk melawan infeksi otak. Sayang ini tidak akan berhasil dengan baik. Karena
kebanyakan kasus yang ada, justru sistem imun yang berusaha untuk melawan penyakit, malah
yang kondisi bertambah parah.

Seperti terjadi pembengkakan di otak. Sebab virus tadi malah akan semakin berkembang.
Karena kekurangan ruang, maka bagian otak akan mendorong tulang tengkorak. Hal ini
berbahaya, sebab mampu melukai bagian otak. Parahnya bisa menyebabkan kematian.

Meskipun dokter akan mengupayakan untuk meminum beberapa obat obatan pencegah dan
pengurangi infeksi, tampaknya tidak terlalu banyak berpengaruh. Sebab obat tidak akan mampu
melawan semua infeksi yang ada. Hanya beberapa infeksi saja yang bisa di tanggulangi.

3. Meningitis atau radang selaput

Penyakit ini sempat menjadi kontrofersial di media massa beberapa bulan lalu. Pasalnya inilah
penyakit yang menyebabkan kematian seorang komedian Indonesia yang sedang naik daun.
Radang selaput otak atau di kenal sebagai meningitis adalah penyakit yang menyerang Olga
Syahputra, hingga ia meninggal belum di temukan obatnya.
Merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang pada selaput,  yang mana fungsinya
menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Penderita akan merasakan demam cukup tinggi
serta sakit kepala. Selain itu, leher mereka juga akan terasa kaku.

Penyebab dari penyakit ini adalah virus atau bakteri. Jika penderita terserang meningitis karena
virus, maka akan sedikit aman. Sebab viras ini mampu dibersihkan dengan sendirinya sampai
beberapa hari kemudian.

Sedangkan jika mengalami meningitis yang di sebabkan karena bakteri, jatuhnya akan lebih
serius. Karena mampu menyebabkan kerusakan otak, bahkan parahnya sampai terjadi
kematian. Pasien yang terkena meningitis bakteri sangat memerlukan perawatan medis darurat
yang intensif. Satu satunya yang dapat medis lakukan untuk membantu mengurangi penyakit ini
adalah dengan diberikannya antibiotik yang berguna untuk membunuh bakteri. Meskipun hal ini
sebenarnya tidak terlalu menolong banyak.

Berkat kemajuan teknologi dan pendidikan, kini sebuah vaksin untuk mencegah meningitis
sudah di temukan. Vaksin ini sudah mampu diberikan pada anak-anak sejak usia dua tahun. Dari
beberapa dokter merekomendasaikan untuk pemberian vaksin sebelum anak masuk ke usia 12
tahun atau 13 tahun.

4. Sindrom raye

Anda pernah mendengar nama penyakit ini sebelumnya? Jika memang belum, maka bukan
mutlak kesalahan anda. sebab penakit ini pun sebenarnya tergolong jarang, bahkan di nilai
langka. Mereka yang terkena sindrom raye adalah orang tua yang memiliki infeksi virus, yang
mana sebelumnya ketika masa muda yang mengambil aspirin.

Sindrom ini mampu menyebabkan pembengkakan pada otak, dan akibatnya bisa fatal. Biasanya
mereka yang memiliki resiko terkena sindrom raye adalah yang memiliki kekebalan tubuh
rendah. Sebab kala muda sering mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin, yang mana
biasanya di pakai dalam tablet flu. Boleh jadi mereka memiliki reaksi alergi terhadap obat.

Salah satu cara untuk menghindari sindrom raye adalah dengan tidak mengkonsumsi aspirin.
Karena kita tidak pernah tahu, apakah nantinya ketika sudah tua akan terserang sindrom raye
atau tidak. Dengan tidak membeli obat sembarangan di warung, penyakit ini bisa menjadi
alasan. Karena pada dasarnya, tubuh anda bisa mengobati diri sendiri jika hanya terserang
penyakit ringan.

5. Epilepsi

Nama epilepsi memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. terkenal sebagai penyakit kejang
kejang. Siapapun bisa menderita epilepsi, sebab sasaran dari penyakit ini tidak terpaut usia.
Namun biasanya menjangkiti anak anak. Penyebab dari penyakit ini adalah

Jika di kategorikan, epilespi di bagi menjadi 3 jenis. Yakni epilepsi simptomatik, kriptogenik, dan
idiopatik. Jenis epilepsi simptomatik, biasanya terjadi kejang-kejang yang di sebabkan karena
ada gangguan atau kerusakan yang terjadi pada otak. Sedangkan jenis epilepsi idiopatik,  sama
terjadi kejang kejang pada dirinya. Namun sayangnya tidak ditemukan penyebab mengapa ia
bisa terjadi.  Dan jenis epilespi yang terakhir, epilepsi kriptogenik membuat penderita mengalami
kejang kejang tanpa di temukan alasan mengapa ia bisa mengalami kejang kejang ini. Padahal
dalam struktur otaknya tidak mengalami masalah apapun. Di tambah lagi, penderita epilepsi
jenis kriptogenetik akan mengalami masalah gangguan belajar.

6. Hidrocephalus
Anda kerap menonton acara peduli sesama? Biasanya icon yang paling terkenal salah satunya
adalah anak kecil dengan kepala besar sekali. Saking besarnya, bahkan ia tak mampu
mengangkat tubuhnya sendiri. itulah yang di namakan dengan penyakit hirocephalus. Sasaran
utamanya adalah organ otak.

Penderita hidrosefalus akan mengalami penumpukan cairan di dalam otak. Akibatnya adalah
terjadi peningkatan tekanan otak. Jika tidak segera di obat, bisa fatal. Sebab tekanan ini mampu
merusak jaringan yang ada di dalamnya. Bahkan juga mampu melemahkan fungsi otak. Penyakit
hidrosefalus ini bisa terjadi pada orang orang dalam usia berapapun. Tapi biasanya penyakit ini
menyerang bayi dan manula (manusia lanjut usia).

7. Alzheimer

Pertama kali penulis mengerti nama penyakit alzheimer adalah pada film yang berjudul
momentum remember. Pemeran wanita utamanya menderita penyakit kepikunan ini. Kemudian
pelan pelan ia akan melupakan jalan pulang ke rumah barunya, lalu lupa pada pekerjaanya,
kemudia lupa dengan nama suaminya, bahkan sampai siapa dirinya. Penderita penyakit ini akan
di tandai dengan melemahnya daya ingat, apalagi yang baru saja terjadi. Karena penyakit ini
menyerang memori yang baru saja ia simpan.

Tingkat parah dari penderita alzheimer adalah ia akan mengalami gangguan otak dalam


melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, sampai dengan berbahasa. Mereka juga akan
mengalami disorientasi dan perubahan perilaku. Misalnya menjadi lebih agresif, penuntut, dan
sangat mudah curiga terhadap orang lain.

Sampai pada tahapan yang kronis, penderita akan mengalami halusinasi, yakni kesalahan
dalam mempersepsi sesuatu. Selanjutnya kemampuan berbicara dan berbahasa akan semakin
melemah. Sampai akhirnya ia tak bisa mengerjakan aktivitas tanpa bantuan orang lain.

8. Vertigo

Jika anda mengalami sakit kepala yang di tandai dengan gejala sensasi diri sendiri atau
sekeliling serasa berputar, mungkin anda terkena vertigo. Selain itu, penderita yang mengalami
vertigo akan kehilangan keseimbangan dalam beberapa waktu. Hal ini membuatnya merasa
kesulitan untuk berdiri, bahkan sampai berjalan. Mereka juga mengalami gejala mual mual dan
muntah.

Ada berbagai jenis vertigo, yakni yang ringan sampai berat. jika masih berada dalam tahapan
ringan, biasanya vertigo tidak terlalu terasa. Sedangkan mereka yang sudah mengalami penyakit
vertigo yang berat, mampu menghambat aktivitas. Serangan yang terjadi pada penderita vertigo
cukup banyak bervariasi. Ada yang hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun ada pula
yang jenis vertigo yang berat akan sampai beberapa hari. Tentu saja hal ini sangat mengganggu
penderita, karena ia tidak mampu beraktivitas secara normal seperti biasanya.

Gejala lain yang berhubungan dengan vertigo adalah kehilangan keseimbangan yang akan
membuat penderita sulit berdiri atau berjalan, mual atau muntah, dan pening.

9. Parkinson

Merupakan suatu penyakit yang menerang sistem syaraf. Hal ini menyebabkan terjadinya
degenerasi sel saraf secara di bagian otak tengah. Padahal fungsi utama dari bagian ini adalah
untuk mengatur pergerakan tubuh atau sistem motoriknya. Gejala yang timbul dari penderita
adalah terjadinya tremor atau gemetaran. Meskipun pada tahap awalnya, penderita yang
mengidap penyakit parkinson ini  tidak menunjukan gejala yang tampak.
Biasanya penderita akan merasa lemah pada tubuhnya. Bahkan sampai ada yang kaki pada
beberapa bagian tubuhnya. Ia juga akan mengalami gemetar yang halus namunterus menerus
pada satu organ. Biasanya terjadi saat ia sedang  beristirahat.

10. Lumpuh otak

Penyakit lumpuh otak atau biasa di kenal dengan nama cerebral palsy merupakan jenis penyakit
syaraf yang cukup mengganggu, bahkan sangat memengaruhi sistem koordinasi serta
pergerakan tubuh. Penyebab terjadinya penyakit ini karena adanya masalah yang serius pada
bagian otak besar. Biasanya menyerang pada anak anak. Dan karena alasan penyakit inilah
yang menjadi penyebab utama mengapa terjadi kelumpuhan kronis pada anak anak.

Anda mungkin juga menyukai