F ase III. Pembicaraan terganggu berat, mungkin sama sekali hilang. Penderita
tampak terus menerus apatik. Banyak penderita tidak mengenali diri sendiri atau
orang yang dikenalnya. Dengan berlanjutnya penyakit, penderita sering hanya
berbaring ditempat tidur, inkontinen baik urin maupun alvi. Sering disertai
serangan kejang epileptik grandmal. Gejala neurologik menunjukkan gangguan
berat dari gerak langkah (gait), tonus otot dan gambaran yang mengarah pada
sindrom KIuver-Bucy (apati, gangguan pengenalan, gerak mulut tak tetkontrol,
hipemeksualitas, amnesia dan bulimia). Rata-rata lama penyakit sejak dari
diagnosis awal sampai kematian betkisar antara 9,3 tahun (antaxa 8 15 tahun).
Akhir akhir ini dikalangan para ahli terdapat pendapat Yang menyatakan
adanya suatu bentuk transisi antara keadaan normal dan dementia
Alzheimer,yang disebut sebagai “mild cognitive impairment (gangguan kognitif
ringan) dengan kriteria sebagai berikut (Petersen,1999);
> Keluhan gangguan memori lebih baik apabila dikemukakan oleh keluarga atau
perumat.
(b) Terdapat‘ bukti memburuknya fungsi. kognitif baik dari pemeriksaan obyektif
pemburukan seiring berjalannya waktu maupun laporan subyektif dan panderita
sendiri maupun dari informan
(c)ADL tetap dipertahankan dan fungsi instrumental kompleks masih intak atau
terganggu minimal.
B. Dementia multi-infark
Dementia ini merupakan jenis kedua terbanyak setelah penyakit
Alzheimer. Bisa didapatkan secara tersendiri atau bersama dengan dementia
jenis Iain. Didapatkan sebagai akibat gejala sisa dari stroke kortikal atau
subkortikal yang berulang. Oleh karena lesi di otak selingkali tidak terlalu besar,
gejala stroknya (berupa defisit neurologik) tidak jelas terlihat. Dapatan yang
khas adalah bahwa gejala dan tanda menunjukkan penurunan bertingkat
(stepwise). dimana setap episoda akut menurunkan keadaan kognitifnya. Hal ini
berbeda dengan dapatan pada penyakit Alzheimer, dimana gejala dan tanda akan
berlangsung progresif. Pemeriksaan dengan skan tomografi terkomputer (skan
TK) sering tidak menunjukan lesi dengan MRI) lesi sering bisa dideteksi
Pemeiksaan dengan skor Hachinsky dapat membantu pcnegakan diagnosis
dementia jenis ini. Satu jenis dementia tipe vaskuler lain, yaitu dementia senilis
tipe Binswanger sulit dibedakan dengan dementia multi infark Pada banyak
penderita sering -dijumpai gejala dan tanda dari dementia tipe campuran (multi-
infark dan alzeimer)
C. dementia dengan badan lewy
penyakit yang ditandai dengan adanya badan lewy dikatakan meliputi
spektrum yang luas mulai dari keadaan preklinik dengan gejala ringan akibat
adanya badan lewy di subkorteks serebsi,penyakit perkinson sampai dengan
terjadinya dementia dengan dengan badannlewy yang ada di batang otak.
Pada dementia jenis ini patologinya seringkali juga mempunyai gambaran
campuran dengan dementia Alzheimer dan sangat Jarang(< 1%) gambaran .
patologi yang hany menunjukan neuropatologi dementia badan Lewy.
gambaran klinik bervariasi,tetapi selalu terdapat gambaran 2 dari 3
keadaan yaitu: fluktuasi kognisi;halusinasi visual dan parkinsonisme gambaran
yang mendukung diantaranya adalah jatuh sinkophilang kesadaran Sepintas;
sensitivitas neuroleptik,delusi dan halusinasi.adanya struk harus selalu
disingkirkan, juga penyakit Iain yang mempunyai gambaran yang mirip.
Gambaran klinik khas dementia (penurunan-menyeluruh fungsi kognitif yang
mengganggu fungsi sosial dan okupasional) harus juga didapati. Dibandingkan
dengan AD, gangguan memori pada DBL didapatkan lebih ringan, sedang
dengan dementia vaskuler neuropsikologi serupa, akan tetapi untuk memonri
yang baru, pada DLB lebili ringan Demensia
D. Fronto-Temporal Sindroma dementia bisa diakibatkan oleh suatu proses
degeneratif di region korteks anterior otak, yang secara neuro-patoiogis berbeda
dengan deMentia Alzheimer, dementia karena penyakit Pick dan dementia
karena penyakit moto-neuron. Pencitraan neurologik fungsional menunjukkan
penurunan metabolisme otak di daerah lobus temporal anterior dan frontal
Gambaran klinis menggambarkan distribusi topografi daerah korteks temporal
yang terkena, bisa unilateral maupun bilateral. Secara klinis menunjukkan
gambaran gangguan périlaku yang luas dengan awitan yang menyelinap dan
biasanya terjadi antara .usia 40-70 tahun (rata-rata lebih muda dibanding dengan
usia AD) ‘
sindroma ini merupakan suatu keadaan yang sangat heterogen, yang
hanyanya lebih menunjukkan lokasi ketimbang kelainan patologinya. Kelainan
patologi bisa berbeda-beda, bisa berupa penyakit Pick, 'AD', penyakit moto
neuron atau perubahan non spesiiik yang disertai spongiosis.
E. Dementia pada penyakit neurologik
Berbagai penyakit neurologik sering disertai dengan gejala dementia:
Diantaranya yang tersering adalah penyakit Parkinson, khorea Huntington dan
hidrosefalus bertekanan normal. Hidrosefalus bertekanan normal jarang sekali
dijumpai. Kecurigaan akan keadaan ini perlu diwaspadai, bila pada skan TK atau
MRI didapatkan pelebaran ventrikel melebihi-proporsi dibanding atrofi kortikal
otak. Gejala mirip dementia subkortikal, yaitu selain didapatkan dementia juga
gejala postur dan langkah (gait) sérta dépresi.
F. Sindroma amnestik dan “pelupa benign akibat penuaan”
Pada dua keadaan di atas, gejala utama adalah gangguan memori (daya
ingat), sedangkan pada dementia terdapat gangguan pula pada fungsi intelektual
yang lain. Pada sindroma amnestik terdapat gangguan pada daya ingat hal yang
baru terjadi. Biasanya penyebabnya adalah :
> lesi pada siruktur otak bagian temporal tengah (akibat trauma atau
anoksia)
Penatalaksanaan