Anda di halaman 1dari 78

PENGERTIAN HOME CARE

Perawatan Kesehatan Dirumah Merupakan


Perawatan Jangka Panjang (LONG TERM) Yang
dapat diberikan oleh tenaga profesional terlatih

Merupakan bagian integral dari pelayanan


keperawatan untuk membantu individu,
keluarga dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang di hadapi

Perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan


ketrampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis
komunitas, psikiatri, jiwa , maternitas dan perawvt
medikal bedah
LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA
HOME CARE

VISI DEPKES MISI


RI
MEMANDIRIKAN MEMBUAT
MASYARAKAT
UNTUK HIDUP RAKyAT
SEHAT SEHAT

HOME
CARE
 HOME
CARE
(Pelayanan kesehatan di rumah)

Merupakan program Salah satu bentuk


pelayanan kesehatan
yang sudah ada dan
yang sesuai dan
perlu dikembangkan,
memasyarakat serta
karena telah menjadi menyentuh kebutuhan
kebutuhan masyarakat, masyarakat

Menjadi suatu kebutuhan Memberikan pelayanan


di kota besar dengan pada penyakit
kesibukan yang tinggi kronik yang memerlukan
(kebanyakan untuk perawatan lama dan
lansia) berbiaya mahal.
BEBERAPA ALASAN MENGAPA KEPERAWATAN DI
RUMAH semakin berkembang ??

PENYAKIT
ENDEMIS, kronik
DAN DEGENERATIF

PERAN SERTA MUNCULNYA


BERBAGAI PENYAKIT BARU
PROFESI KES
DAN PENYAKIT
FENOMENA LAMA
MASALAH KES
Berbagai masalah
yg memerlukan pely
Kep a.l Penyakit
akut/kronik,
degeneratif atau
Terminal, ggn
tumbang
BEBERAPA ALASAN MENGAPA KEPERAWATAN
DI RUMAH semakin berkembang ??

 LEBIH HEMAT BIAYA


 LINGKUNGAN RUMAH MEMBERIKAN EFEK YANG
TERAUPETIK
 PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM ASKEP
LEBIH OPTIMAL
 MENGURANGI LAMANYA WAKTU TUNGGU DI
RAWAT DI RS
 MEMERLUKAN WAKTU PERAWATAN YANG LAMA
MIS PENYAKIT KRONIK ATAU KASUS TERMINAL.
LANDASAN HUKUM
 UU KESEHATAN NO 23 thn 1992
 PP NO 32 thn 1996
 PERMENKES 139 thn 001
 KEPUTUSAN DIRJEN YANMED RI NO HK
00.06.5.1.311. 2001
 Aspek legal keperawatan mandiri dalam UU N0
23 thn 1992 ttg kesehatan PSL 32 ayat 4.
 UU N0. 20 thn 2004 PaSaL 73 KEPMENKES
1239/2007 tentang registrasi Dan praktik
perawat
HASIL KAJIAN DEPKES RI THN

97,7 % Menyatakan perlu


dikembangkan pelayanan HC
2000

87,3 % Perlu standarisasi


tenaga, sarana, dan pelayanan

91,9 % Pengelola HC
Harus Memiliki SIP
SALAH SATU KARAKTERISTIK KEPERAWATAN
SEBAGAI PROFESI :
 Kemampuan melaksanakan fungsi
mandiri yang dilandasi dengan
pengetahuan dan ketrampilan
dalam praktek keperawatan

 Melaksanakan intervensi
keperawatan mencakup :
1. Upaya pencegahan,
Peningkatan kemandirian klien
dan ,
2. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar
klien melalui :

 Intervensi pemberdayaan,
 Intervensi komplementer dan
 Kolaborasi serta keperawatan
berkelanjutan belum dilaksanakan secara
optimal.

Kepmenkes no.1239 thn 2001 tentang


registrasi dan praktek perawat
PELAYANAN KEPERAWATAN HC
 Meliputi :
1. Pelayanan primer
2. Pelayanan sekunder
3. Pelayanan tertier
Berfokus pada askep klien melalui kerjasama keluarga dan
tim kesehatan lain

TUJUAN PERAWATAN HC
1. Membantu klien memelihara /meningkatkan
2. status kesehatan dan kualitas hidup
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan
antar keluarga
4. Biaya kesehatan lebih terkendali
Ruang lingkup keperawatan HC
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan
lingkungan yang teraputik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi pisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
kesehatan
6. Hygiene dan sanitasi lingkungan
7. Pelayanan perbaikan dan kegiatan sosial
Pembiayaan dan pola
Tarip

 Kebijaksanaan tarif dalam perawatan kesehatan di


rumah :
 Memperhatikan kemampuan keuangan dan
keadaan sosial ekonomi masyarakat
 Penetapan tarip didasarkan kategori tindakan dari
sederhana – kompleks/canggih.

Jenis pelayanan yang di kenakan tarif meliputi :


 Konsultasi dan tindakan medik
 Pelayanan keperawatan dan kebidanan :
 Konsultasi asuhan dan tindakan keperawatan
 Pelayanan penunjang medik dan non medik
 Jasa pelayanan sarana/prasarana
PROSES PENUAAN
LANSIA RENTAN

USIA PENURUNAN
FUNGSI
PERUBAHAN-PERUBAHAN
YANG TERJADI

FISIK
KELOMPOK RENTAN

PSIKOLOGIS

SOSIAL
Dampak Terhadap
Kesehatan

PENYAKIT –PENYAKIT
DEGENERATIF DAN
MULTIPATOLOGIS
akibat proses
PENUAN
KONSEP OSTEOARTRITIS
Osteoartritis adalah
penyakit peradangan
sendi yang sering dijumpai
pada usia diatas 60 tahun
(Allen et all, 2012)

Osteoartritis DIkenal dengan


nama osteoartrosis :
melemahnya tulang rawan pada
engsel (woolf, Pfleger 2010).
Pe nyebAb terjAdinyA
OSTEOARTRITIS
DISEBABKAN OLEH KOMBINASI
BANYAK FAKTOR :

 Proses Penuaan,
 Cedera Engsel,
 Berat Badan berlebihan,
 Gen
 Pekerjaan
(Anthony,Woolf & Pfleger (2010).
 PROSES MENUA

Penurunan produksi cairan synovial


pada persendian dan tonus otot

Kartilgo sendi menjadi lebih tipis,


permukaan halus tulang rawan menjadi
kasar  iritasi

Akhirnya tulang akan bertemu tulang


menyebabkan pangkal tulang menjadi
rusak
Gerakan pada sambungan akan
menyebabkan nyeri dan ngilu.

Ligamentum menjadi lebih kaku terjadi


penurunan kelenturan (fleksibilitas) sehingga
mengurangi gerakan persendian
Konsep NYERI sendi
SENDI adalah :
Daerah dimana tempat dua tulang menyatu
NYERI SENDI adalah nyeri yang disebabkan oleh adanya
kerusakan sendi akibat dari permukaan sendi yang aus,
penyakit, atau cedera.
 .
•TANDA DAN GEJALA

 Nyeri pada area persendian


 Kaku di pagi hari (kebaas)
 Bengkak di area persendian
 Hambatan gerak (gerakan
menjadi lamban)
 Perubahan Gaya Jalan
Lokasi nyeri dan
Tingkat keparahan nyeri

TINGKAT KEPARAHAN NYERI

 Nyeri yang dirasakan


bervariasi

 Nyeri ringan,
 Nyeri sedang,
 Nyeri berat
 Nyeri berat sekali
;

Efek nyeri pada aktivitas


sehari-hari
 Kurang mampu melakukan aktivitas sehari-hari
 Sulit tidur, napsu makan berkurang atau
bertambah,
 Hilang konsentrasi, interaksi dengan orang lain
kurang,
 Gangguan psikologis dan sosial
 Gerakan fisik lambat,
Keperawatan komunitas
 Pelayanan keperawatan Yang
ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang
dipengaruhi oleh lingkuangan (bio,
psiko, sosio, mental dan spiritual)
mempengaruhi status kesehatan
masyarakat .
Faktor-faktor yang
Memperberat Nyeri Sendi :
 Obesitas /kegemukan
 Merokok
 Kurang olah raga
 Konsumsi Alkohol
 Jenis Pekerjaan
 Aktivitas yang berlebihan
 Diet /makanan
MASALAH YANG MUNCUL PADA
PASIEN DENGAN OSTEOARTRITIS :
1. Nyeri sendi
2. Gangguan mobilitas fisik
Tujuan keperawatan
komunitas

Melakukan pencegahan dan


peningkatan kesehatan
masyarakat
MELALUI
upaya pelayanan keperawatan
langsung terhadap individu,
keluarga dan kelompok dalam
konteks komunitas.
Tujuan Penanganan Nyeri
Mengurangi keluhan nyeri dan
mengatasi nyeri secara terus
menerus.

Meminimalkan reaksi tak diinginkan


atau intoleransi terhadap terapi
nyeri

Meningkatkan kualitas hidup


pasien dan mengoptimalkan
kemampuan pasien untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari
4. Efek nyeri pada aktivitas sehari-hari ;

 Kurang mampu melakukan

aktivitas sehari-hari

 Sulit tidur, napsu makan berkurang atau


bertambah,

 Hilang konsentrasi, interaksi dengan orang lain


kurang, gerakan fisik lambat,
 Cara Mengatasi Nyeri Sendi tanpa obat-obatan.
 Program olahraga: Jalan santai dilanjutkan dengan
latihan ROM
(latihan rentang gerak)
 Terapi air hangat dengan
garam garam Inggris
 Krim penghangat
 Diet
 Deteksi asam urat
 Penurunan berat badan
 Dukungan keluarga
 Cara mengatasi nyeri sendi dengan terapi
rendaman air hangat yang diberi garam Inggris


 Faktor-faktor yang Memperberat Nyeri Sendi,
Kekakuan dan Hambatan Gerak
1. Obesitas
2. Diet / makanan
3. Merokok
4. Kurang olah raga
5. Alkohol
6. Jenis Pekerjaan
7. Aktivitas yang berlebihan
Bagaimana cara mengatasi nyeri?
• Mudah saja !!!

• Langkah I :
Lakukan jalan santai 3x seminggu (waktu pagi)
Minimal 200-250 meter

• Langkah II:
Lakukan latihan gerak sendi selama 20-30 menit
Langkah III: Hidroterapi (Terapi Air HANGAT)
Caranya :
• Sediakan ember dan air hangat kemudian masukan 1
gelas garam epsom kedalam ember yang berisi air
hangat tadi aduk sampai rata. Jika ingin merendam
dalam bak mandi dibutuhkan 3 gelas garam epsom
kemudian rendam selama 20-30 menit. Setelah
selesai kompres atau rendam sendi keringkan area
sendi.

• Kompres /rendaman Dilakukan 2x sehari :pagi dan


sore.
• Langkah IV: kompres/rendam selama 10-15’
2x/hr
• Langkah V: Beri krim penghangat

• Langkah VI: Lakukan diet sesuai anjuran

• Langkah VII: adanya dukungan keluarga dalam


mengatasi nyeri sendi
 Tujuan Mengatasi Nyeri Sendi
1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri

2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi


gejala nyeri kronik yang persisten

3. Mengurangi penderitaan dan atau


ketidakmampuan/ketidakberdayaan akibat nyeri

4. Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau intoleransi terhadap


terapi nyeri

5. Meningkatkan kualitas hidup pasiendan mengoptimalkan


kemampuan pasien untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
Bagaimana Pencegahannya?
1. Hindari pekerjaan berat
2. Periksa kesehatan sedini mungkin di puskesmas/RS
3. Jangan mengabaikan nyeri sendi
4. Postur tubuh yang benar bila bekerja/ mengangkat
beban
5. Hindari tekanan berlebihan pada persendian.
6. Merubah pola makan dan gaya hidup yang memicu
nyeri sendi.
 Diet Mengatasi Nyeri Sendi
 Ikan salmon
 Minyak kedelei
 Makarel, sarden
 Pepaya, alpukat, nanas
 Anggur, mangga, apel
 Bumbu-bumbu (jahe, sere, cabai)
 Roti gandum
Makanan Yang Harus Di Hindari :

 Makanan yang banyak mengandung lemak ( susu,


mentega) gorengan, makanan olahan yang
mengandung pengawet.
 Daging merah segar, jeroan
 Emping, melinjo
• MANFAAT

• Air panas dapat mengakibatkan dilatasi atau membukanya


aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot.

• Kompres panas singkat (kurang dari 5 menit) dapat


menstimulasi sirkulasi, tetapi kompres yang terlalu
lama dapat menekan sirkulasi dan metabolisme secara
drastis.
• Hindari pengobatan dengan hidroterapi setelah makan.
Berilah rentang waktu satu setengah jam setelah makan.

• .
IV. KONSEP HIDROTERAPI DENGAN
GARAM EPSOM caranya :

 APA ITU HIDROTERAPI


1. Sediakan ember mandi ukuran
10 ltr air hangat dengan suhu 34-
HIDROTERAPI ATAU 36°C
TERAPI AIR
2. Garam epsom 1 gelas belimbing
dan tuangkan kedalam ember
Merupakan suatu
yang berisi air hangat tadi aduk
terapi yang
hingga rata ,
menggunakan air
3. Rendam area yang sakit selama
hangat dicampur
10-15 menit,
dengan garam
4. Sesudah berendam, keringkan
epsom.
dengan handuk. Untuk
mendapatkan hasil yang baik,
jangan bilas dengan air dingin,
5. Lakukan 3x seminggu, pagi dan
sore
6. Bila menggunakan bath thub,
takaran garam epsom 3 gelas
KHASIAT GARAM EPSOM
 GARAM EPSOM MENGANDUNG:
 Magnesium Sulfat yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan anti rematik
yang keduanya bermanfaat menurunkan nyeri sendi, dan kekakuan sendi.

 TUJUAN TERAPI AIR HANGAT DENGAN GARAM EPSOM ADALAH :


 Menenangkan otot dan sendi yang sakit atau meradang.
 Melancarkan peredaran darah
 Mengurangi nyeri dan kekakuan
 Meningkatkan sirkulasi pada jaringan kulit.

 KONTRA INDIKASI
 Hindari suhu air yang terlalu panas karena bisa menyebabkan kerusakan kulit.
 Hindari pengobatan dengan hidroterapi setelah makan. Berilah rentang waktu
satu setengah jam setelah makan.

 .
 CATATANKEGIATAN DAN TINDAKAN PELAYANAN
KESEHATAN OLEH PETUGAS KESEHATAN

 Nama :
 Umur :
 Jenis Kelamin :L/P
 Pendidikan :
 Alamat :
 Masalah :
 Tindakan yang dilakukan:
 Catatan kader
 Diagnosa berdasarkan keluhan serta tindakan
termasuk konseling yang dilakukan dan saran
tindak lanjut.

TGL CATATAN KADER /DIAGNOSA TINDAKAN/TERAPI/SARAN PARAF


SESUAI KELUHAN
III. LATIHAN RENTANG GERAK (ROM = Range of Motion)
a. Pengertian
• Latihan pergerakan sendi (Range of Motion)
• Latihan pergerakan sendi adalah suatu teknik latihan gerakan dasar yang digunakan
pada penderita yang memiliki keterbatasan dalam gerakkan sendi.
b). Tujuan latihan adalah
•UntukMeningkatkan kekuatan otot
•mempertahankan kelenturan otot supaya tidak terjadi kekakuan sehingga memperberat
kelumpuhan.
•Mencegah kekakuan sendi
•Melancarkan peredaran darah

•Mempertahankan fungsi pernapasan dan jantung


 Manfaat ROM
 Meningkatkan mobilisasi sendi
 Meningkatkan massa otot
 Mengkaji tulang, sendi dan otot
 Mencegah terjadinya kekkauan sendi
 Memperlancar sirkulasi darah
 Memperbaiki tonus otot.
 Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan.

 PRINSIP DASAR DALAM LATIHAN ROM
 ROM harus diulang 2 kali 8 dan dikerjakan tiap pagi
 ROM dilakukan secara perlahan-lahan sehingga tidak melelahkan
pasien
 ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau bagiabagian
yang dicurigai mengalami proses penyakit
 .
 Hal-hal yang harus diwaspadai dalam pemberian latihan
pergerakan sendi adalah :
 Apabila gerakan yang di lakukan sangat terasa sakit dan
mengganggu kondisi penderita sebaiknya istirahat.
 Jika merasa kondisi badan tidak sehat, sebaiknya istirahat.
 KONTRA INDIKASI
 a. Lansia dengan gangguan pada jantung dan pembuluh darah
serta sistem pernafasan
 b. Pembengkakan dan peradangan pada sendi atau tulang
 c. Cedera pada tulang disekitar sendi
 PERSIAPAN :

 Pakailah baju yang longgar, lepaskan ikat pinggang,


Yakinkan lansia mampu untuk jalan santai tanpa keluhan
 Berjalan sesuai kemampuan bapak/ibu

 Setelah selesai jalan santai bila mampu lakukan latihan


rentang gerak. Jika perlu istirahat, 5 menit barulah memulai
latihan rentang gerak.

 Mulailah dengan latihan tarik nafas panjang, lalu keluarkan


nafas perlahan- lahan dari mulut, Ulangi sebanyak 3 kali.

 Sekarang mulailah melakukan latihan rentang gerak.


 Jika dalam melakukan latihan gerak, ada bagian-bagian
sendi yang dirasakan sakit berhenti lakukan pada bagia
tersebut.
1.Lakukan 1-2 kali sehari
2.L akukan latihan 20-30 menit
3.Lakukan dengan pelan dan tidak
terburu-buru
4.Mulai pergerakan dari bagian kepala,
bahu, lengan, pinggul, lutut, sampai
ke kaki.
1. Atur pernapasan selama melakukan gerakan
dan lakukan dengan berhitung1-6
2. Mulai latihan secara perlahan –lahan
3.Berhenti melakukan jika merasa sangat nyeri

4. Mulai pergerakan pergerakan dari bagian


kepala, leher, punggung, lengan atas, lutut
sampai ke kaki
American geriatric society,2001 : 810 ).
 Kontra Indikasi

Latihan ROM tidak boleh


diberikan apabila gerakan
dapat mengganggu proses
penyembuhan cedera

ROM tidak boleh dilakukan


jika respon klien
membahayakan hidupnya.
 TAHAPAN LATIHAN ROM

1. Putar kepala searah jarum jam dan


berlawanan dengan arah jarum jam secara
bergantian sebanyak 8 kali.
b. Arahkan kepala menengok ke kanan dan ke kiri
secara bergantIan sebanyak 8 kali
 - ROM tulang leher:
• Sentuhlah dagu ke dada
• Lihat arah langit-langit
• Sentuhlah telinga ke masing-masing bahu
• Sentuhlah dagu ke masing-masing bahu
2. Sendi Leher
a. Gerakkan leher menunduk dan
menengadah secara bergantian
sebanyak 8 kali . Sentuhlah dagu ke dada. Lihat
arah langit-langit.


b. Tekuk leher ke kanan sampai telinga
mengenai bahu dan ke kiri sampai telinga
mengenai bahu secara bergantian sebanyak
8 kali.
c. Sentuhlah dagu ke masing-masing bahu
. Sendi Bahu
3
a. Angkat dan turunkan tangan
kanan/kiri di depan badan secara
bergantian sebanyak 8 kali
b. Angkat dan turunkan tangan
kanan/kiri di samping badan secara
bergantian sebanyak 8 kali
c. Arahkan tangan kanan/kiri ke depan badan
dan ke belakang punggung secara
bergantian sebanyak 8 kali
d. Putar sendi bahu kanan/kiri searah
jarum jam dan berlawanan dengan
arah jarum jam secara bergantian
sebanyak 8 kali
4. Sendi Siku
a. Tekuk dan luruskan siku kanan/kiri
secara bergantian sebanyak 8 kali.
b. Putar siku kanan/kiri searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara
bergantian sebanyak 8 kali

c. Balik lengan bawah kanan/kiri terlungkup dan


lerlentang secara bergantian sebanyak 8 kali
5. Sendi Pergelangan Tangan
a. Tekuk ke dalam, luruskan, dan tekuk ke luar
telapak tangan kanan/kiri secara
bergantian sebanyak 8 kali
b. Tekuk ke samping kanan dan kiri telapak
tangan kanan/kiri secara bergantian
sebanyak 8 kali.
c. Putar telapak tangan kanan/kiri secara bergantian
searah jarum jam dan berlawanan dengan arah
jarum jam secara bergantian sebanyak 8 kali
6. Sendi Jari-Jari Tangan
a. Buat genggaman dan buka jari-jari tangan
kanan/kiri sebanyak 8 kali


b. Putar ibu jari tangan kanan/kiri secara
bersamaan searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara
bergantian sebanyak 8 kali
6. Sendi Paha
a. Luruskan kaki kanan/kiri dan angkat ke atas
kemudian turunkan kembali. Lakukan secara
bergantian sebanyak 8 kali.
b. Luruskan kaki kanan/kiri dan arahkan ke
samping luar dan ke dalam tubuh secara
bergantian sebanyak 8 kali
c. Luruskan kaki kanan/kiri dan putar secara
bergantian searah jarum jam dan berlawanan
dengan arah jarum jam sebanyak 8 kali
7. Sendi Lutut
a. Tekuk dan luruskan lutut kanan/kiri ke arah depan
tubuh secara bergantian sebanyak 8 kali.
d. Tekuk lutut kanan/kiri kemudian
arahkan kaki kanan/kiri ke arah
samping luar dan dalam tubuh secara
bergantian sebanyak 8 kali.
b. Tekuk dan luruskan lutut kanan/kiri ke
arah belakang tubuh secara
bergantian sebanyak 8 kali
Asuhan Keperawatan
 Asuhan keperawatan komunitas
menggunakan keluarga sebagai titik masuk.
 Pendekatan secara umum,
 Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga : Tipe keluarga, riwayat
perkembangan keluarga, tahap
perkembangan keluarga, tugas
perkembangan keluarga),
 Lingkungan tempat tinggal,
 struktur keluarga, fungsi keluarga,
 stres dan mekanisme koping keluarga
 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Meliputi tahap perkembangan keluarga saat ini yang
ditentukan
 berdasarkan usia anak tertua, tugas perkembangan keluarga
yang belum
 terpenuhi yang dapat menjadi sumber stres bagi lansia dan
keluarga,
 riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan sebelumnya
termasuk
 riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga.
 2. Lingkungan
 Ditujukan pada lingkungan rumah dan lingkungan sekitar.
Dilakukan
 untuk mengidentifikasi keadaan lingkungan yang dapat
menimbulkan
 masalah kesehatan baik fisik maupun emosional yang dapat
 mempengaruhi masalah hipertensi antara lain meliputi
kebisingan,
 keamanan dan lain lain.
Struktur Keluarga
 Meliputi pola komunikasi keluarga yaitu bagaimana cara
berkomunikasi
 antar anggota keluarga, peran dari masing masing anggota
keluarga,
 struktur kekuatan keluarga yang dapat mempengaruhi anggota
keluarga
 untuk merubah perilaku yang berhubungan dengan pencegahan
hipertensi
4. Fungsi Keluarga
 Meliputi fungsi afektif yang memberikan gambaran hubungan
 psikososial dalam keluarga dan dukungan anggota keluarga pada
lansia
 dengan hipertensi; dan fungsi perawatan kesehatan keluarga
praktik diet
 keluarga, kebiasaan tidur dan istirahat keluarga, praktik aktivitas fisik
 dan rekreasi, praktik penggunaan obat, penggunaan terapi
komplementer.
 Stresdan mekanisme koping
 Meliputi stresor jangka pendek dan
jangka panjang yang dialami lansia
 dengan hipertensi dan keluarga,
kemampuan lansia dan keluarga
Implementasi Keperawatan
Keluarga
 Dilaksanakan berdasarkan hasil pengkajian, diagnosis
keperawatan, dan perencanaan keluarga dengan
memperhatikan Prioritas.

 Implementasi yang diberikan kepada keluarga mencakup


tiga domain yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif

 Strategi intervensi dalam keperawatan keluarga mencakup


pendidikan kesehatan, konseling, melakukan kontrak,
manajemen kasus, kolaborasi, dan konsultasi
Evaluasi Keperawatan
Keluarga

Evaluasi keperawatan berdasarkan


seberapa besar efektifitas

Anda mungkin juga menyukai