Disusun oleh :
TEDY WULANTONO
072.12.205
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN
ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017
OUTLINESERVICES
PENDAHULUAN GEOLOGI REGIONAL
LATAR BELAKANG STRATIGRAFI
TUJUAN TEKTONIK
Pada zaman akhir Kapur-awal tersier menurut Martodjojo (2003) terjadi sesar
geser mendatar menganan (dextral) akibat dari tumbukan lempeng Eurasia dan
lempeng Hindia-Australia sehingga membentuk cekungan-cekungan berumur
tersier di Indonesia barat termasuk cekungan Jawa Barat Utara sebagai pull-
apart basin. Pembentukan cekungan di Jawa Barat Utara ini berhubungan
dengan pengaruh pola sumatra (Satyana, 2007).
Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah membuat rekonstruksi yang menunjukan patahan
yang menunjukan sejarah perkembangan struktur daerah penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bentuk, orientasi, pola, dan
perbesaran strain dari lapangan Barokah kaitannya dengan geologi bawah permukaan
Batasan Masalah
202 km2
Cekungan Jawa Barat utara adalah hasil dari tumbukan antara Lempeng
Eurasia dan Hindia-Australia pada Awal Eocene hingga Oligocene. Pergerakan
lempeng-lempeng ini mengontrol baik perkembangan struktur dan sedimentasi di
Cekungan Jawa Barat utara ini (Hall, 2002).
Struktur Regional Jawa Barat
Martodjojo (2003) Satyana (2007)
Timur Laut–Barat Daya (NE-SW) pola Meratus
Utara–Selatan (N-S) pola Sunda Pola Sumatera (NW-SE)
arah Timur–Barat (E-W)
Paleosen zona subduksi awal dan asosiasi busur magma Analisis struktur jawa strain ellipsoid
(Sujanto dan Sumantri 1977, dalam Natalia 2010). ( Satyana 2007 ).
.
Stratigrafi Regional
Jawa Barat
Daerah Penelitan
Penampang Regional Cekungan Jawa Barat Utara
(Martodjojo, 2003)
Stratigrafi Cekungan Jawa Barat Utara
(Arpandi & Padmosukismo, 1975).
Diagram Alir Penelitian
Data seismik PSTM 3D
Inline Crossline
11630-11780 11120-11830
Hasil
Proses
Data
OUTLINESERVICES
PENDAHULUAN GEOLOGI REGIONAL
LATAR BELAKANG STRATIGRAFI
TUJUAN TEKTONIK
Wavelet
Wavelet
Wavelet
Wavelet
Wavelet
Wavelet
0.7
0.6
0.5
Koefisien Korelasi
0.4
0.3
0.2
0.1
Nilai
0
BRK-02 BRK-06 TWD-04 TWT-06 TWT-09 TWT-10 minimal
Proses well tie dikatakan memenuhi kriteria jika menyentuh nilai korelasi koefisien 0,50 (Seam dan Bacon, 2014).
Interpretasi Seismik Picking Horizon
BL TG
BL TG
BATURAJA
TAF
Jatibarang
Basement
Fault
NE-SW
Jejak fault
Fault
NNE-SSW
Time map structure Basement lapangan BAROKAH AFE slice Basement lapangan BAROKAH
Pola garis merah dan kuning pada peta AFE Basement menandakan adanya jejak fault di lapangan
BAROKAH. Orientasi kelurusan fault pada Basement berarah NE-SW dan NNE-SSW.
Peta Struktur Waktu & Attribut AFE (Automatic Fault Extraction)
Fault
NE-SW
Jejak fault
Fault
NNE-SSW
Fault
NNW-SSE
Time map structure Jatibarang lapangan BAROKAH AFE slice Jatibarang lapangan BAROKAH
Pada slice AFE Jatibarang indikasi patahan ditunjukan dengan nilai resolusi tinggi orange-merah.
Orientasi kelurusan fault pada Formasi Jatibarang lapangan BAROKAH berarah NE-SW, NNE-SSW, dan
NNW-SSE. Dominan fault berarah NNE-SSW.
Peta Struktur Waktu & Attribut AFE (Automatic Fault Extraction)
Fault NNE-SSW
Jejak fault
Fault
NW-SE
Fault
NE-SW
Time map structure Talangakar lapangan BAROKAH AFE slice Talangakar lapangan BAROKAH
Pada slice AFE Talangakar indikasi patahan ditunjukan dengan nilai resolusi tinggi orange-merah.
Orientasi kelurusan fault pada Formasi Talangakar lapangan BAROKAH berarah NNE-SSW, NW-SE, dan NE-
SW. Dominan fault berarah NNE-SSW.
Peta Struktur Waktu & Attribut AFE (Automatic Fault Extraction)
Fault
NE-SW Jejak fault
Fault
NW-SE
Fault
NNE-SSW
Time map structure Baturaja lapangan BAROKAH Peta AFE Baturaja lapangan BAROKAH
Pada slice AFE Baturaja indikasi patahan ditunjukan dengan nilai resolusi tinggi orange-merah.
Orientasi kelurusan fault pada Formasi Baturaja lapangan BAROKAH berarah NE-SW dan NW-SE. Dominan fault
berarah NE-SW.
Peta Isochron
A B
Peta Isochron Jatibarang lapangan BAROKAH Peta Isochron Talangakar lapangan BAROKAH H
• Indeks warna menyatakan ketebalan horizon • Indeks warna menyatakan ketebalan horizon
dalam waktu. dalam waktu.
• Formasi Jatibarang pada daerah penelitian • Formasi Talangakar pada daerah penelitian
menipis relatif ke arah barat menipis relatif ke selatan
Peta Isochron
L
1. Pada Formasi Jatibarang, sedimentasi menipis kearah barat
selain itu ditemukan bukti sedimen di utara lebih tebal
daripada timur daerah penelitian.
2. Pada Formasi Ekuivalen Talangakar menipis kearah barat
H
dan selatan menunjukan sumber sedimentasi dari arah utara
daerah penelitian.
3. Pada Formasi Baturaja kearah selatan menipis yang
diinterpretasikan selatan lapangan barokah wilayah laut
terbuka.
Konversi kedalaman merupakan tahapan interpretasi data seismik yang berfungsi untuk mengkonversi
time-structure map ke dalam depth structure map. Metode yang digunakan Geostatistical Mapping
metode yang menggunakan krigging external drift yang proses nya ditampilkan variogram dan
histogram.
Peta Struktur Kedalaman
Histogram
Nilai Misstie
Max: 0.421875
Min: -0.265869
H
Semivariogram Baturaja lapangan BAROKAH
Nilai Misstie
Max: 1.52734
Min: -2.87976
δ1
δ1
Diagram Rosett lapangan BAROKAH
Peta Isopach Takangakar lapangan BAROKAH
Peta Isopach 1. Pada Formasi Baturaja lapisan menipis
1.
relatif kearah selatan dan menebal
kearah utara daerah penelitian yang
meningindikasikan pola pertumbuhan
batugamping.
δ1
δ1
Peta Isopach Baturaja lapangan BAROKAH
Diagram Rosett lapangan BAROKAH
Analisa Geometri Struktur
S1
S2
F2
Fase tektonik pertama (F1) pada lapangan Barokah. Diagram rosett lapangan
Barokah.
Analisa Dinamik Struktur
F2
Fase tektonik pertama (F2) pada lapangan Barokah. Diagram rosett lapangan
Barokah.
Analisa Kinematik Struktur Rekonstruksi Penampang Seimbang
Eosen Akhir-Oligosen
Fase Tektonik pertama F1 dan Pengendapan
Jatibarang pada lapangan Barokah.
Transtension
8,56%
4751 − 4376
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 = 𝑥100%
4376
= 8,56 %
Oligosen-Miosen Awal
Transtension
4,12%
4751 − 4563
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 = 𝑥100%
4563
= 4,12 %
S2
PETA STRUKTUR WAKTU BASEMENT & JATIBARANG
A B
PETA STRUKTUR WAKTU TALANGAKAR & BATURAJA
C D
PETA STRUKTUR WAKTU JTB & PETA STRUKTUR KEDALAMAN JTB
A B
PETA STRUKTUR WAKTU TAF & PETA STRUKTUR KEDALAMAN TAF
A B
PETA STRUKTUR WAKTU BRF & PETA STRUKTUR KEDALAMAN BRF
A B
PETA ISOPACH TALANGAKAR & BATURAJA
A B