Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN BERKELANJUTAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata)

DI KALIMANTAN

Oleh:
Aprilia Novitasari
NRP. 50145210807

Program Sarjana Terapan Dosen Pembimbing :


Program Studi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan Heri Triyono, A.Pi., M.Kom
Dr. Priyanto Rahardjo, M.Sc
Jurusan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan
2018
Latar Belakang

• Indonesia
– Negara dengan tutupan hutan mangrove terluas di dunia (26-29% ) total tutupan mangrove
dunia (Hamilton & Case, 2016).

• Kalimantan
– Pulau terbesar ketiga di dunia dengan potensi hutan mangrove yang sangat besar (Mackinnon,
1997)

• Scylla serrata
– Spesies kepiting bakau yang bernilai ekonomis tinggi dan dominan di Indonesia (Cholik &
Hanafi, 1991)

• Peningkatan Intensitas Penangkapan


– Permintaan dari pasar dalam dan luar negeri (Bulanin dan Rusdi, 2010)
Tujuan

 Kondisi Perikanan Kepiting Bakau (Scylla serrata)

 Kondisi Habitat Kepiting Bakau (Scylla serrata)

 Kebijakan Pengelolaan Kepiting bakau (Scylla serrata)

 Upaya Pengelolaan Kepiting Bakau (Scylla serrata)


Lokasi Pengambilan Sampel
Kepiting Bakau (Mud Crab)
Morfologi

(Wildfish, 2018)

( S. serrata) (S. olivacea) (S. tranquebarica) (S.paramamosain)


Potensi Kepiting Bakau di Kalimantan

o Distribusi Frekuensi Panjang Karapas

o Hubungan Panjang Berat

o Tingkat Kematangan Gonad (TKG)

o Nisbah Kelamin

o Lenght at the first Capture (Lc)

o Lenght at the first at Mature (Lm)


Distribusi Frekuensi Panjang Karapas
140

120

100

80
FREKUENSI

60
107
99
86
40

20 40 37
35
21 24
4 9
0
7.5-8.2 8.3-8.9 9.0-9.6 9.7-10.4 10.5-11.1 11.2-11.8 11.9-12.5 12.6-13.2 13.3-13.9 14.0-14.6

-20

PANJANG (cm)
Presentase Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau di Kalimantan

20%

ALLOMETRIK (+)
ALLOMETRIK (-)
ISOMETRIK
80%
Nisbah Kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad

38%
Betina
Jantan

62%
TKG JANTAN TKG BETINA

2%
21%
30% 1 1
2
38% 2
3 3
51% 4 4
5 17% 5

19%
22%
Perbandingan Lc dan Lm

14.5

14,02
14 13.89

13,67
13,44
13.5

13,03
13

12.5
13,97 Lc
Ukuran (cm)

13.69 Lm
13,03
12

12.20
11.5 12,08

11
KALTARA KALTIM KALSEL KALTENG KALBAR

Provinsi
Negara Tujuan Ekspor

2% 1%
4%
12%
Malaysia
China
Singapura
Hongkong
12%
Jepang
53% Thailand
Taiwan

16%
Productivity and Susceptibility Analysis (PSA)

Vulnerability

3.0
2.8
High =>

2.6
3
2.4
5
Susceptibility

2.2
1 4
2.0
2
1.8
1.6
1.4
1.2
<=Low

1.0
3.0 2.5 2.0 1.5 1.0
<= High Low =>
Productivity
Ket: 1. Kaltara 2.Kaltim 3. Kalsel 4.Kalteng 5.Kalbar
Upaya Pengelolaan Kepiting Bakau

• Pelatihan Budidaya Kepiting Bakau


• Reboisasi Hutan Mangrove
• Pembuatan Regulasi Khusus dari Daerah
• Sosialisasi tentang Hutan Bakau dan Peraturan di Indonesia tentang Kepiting Bakau
• Sistem Buka Tutup Kawasan Penangkapan Kepiting Bakau
• Pengawasan Ketat serta Tindakan Tegas Pada Setiap Pelanggaran
Kesimpulan
• Jenis Kepiting Bakau di Kalimantan (S. serrata, S. olivacea, S. tranquebarica
dan S. paramamosain). Ukuran panjang karapas dibawah standar baku,
namun berat sesuai standar baku. Pola pertumbuhan bersifat Allometrik
Positif serta didominasi kepiting jantan.
• Hutan mangrove di Kalimantan layak untuk habitat kepiting bakau.
• Tingkat pemanfaatan kepiting bakau di Kalimantan belum tergolong
overfishing.
• Terdapat berbagai macam upaya pengelolaan di wilayah Kalimantan.
•TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai