(OIL SPILLS)
Oleh : Dinno Sudinno, S.Pi, M.T
I. Pengantar
Dari semua polutan yang mencemari laut, polutan yang berasal dari minyak dan
hidrokarbon minyak bumi (petroleum hydrocarbons) memperoleh perhatian yang
sangat besar baik secara internasional, politik dan keilmuan.
Hal ini disebabkan pengaruh tumpahan minyak yang menurunkan kualitas ekosistem
perairan laut, baik efek langsung (short term effect) maupun efek jangka panjang
(long term effect).
Secara fisik pencemaran minyak menutup permukaan pantai, secara kimia minyak
bumi tergolong senyawa aromatic hidrokarbon maka beracun. Sedangkan secara
biologi sangat mempengaruhi kehidupan organisme laut dan manusia.
II. Sumber Pencemaran Minyak
Kebocoran dan semburan dari proses produksi dan eksplorasi lepas pantai ( blowout and accident
from offshore exploration and production)
River runoff
Limbah kota
Jatuhan atmosfer
III. Pengaruh Minyak pada Komunitas Laut
(Hyland dan Sceneider, 1976 dalam Bishop, 1983)
3. Menguap 3. Sedimentasi
1. Penggunaan Boom
2. Absorben
3. Oil Skimmer
B. Metode Kimia :
Penggunaan Dispersan
C. Metode Biologi :
Bioremidiasi
D. Pembakaran
A. Metode Fisika/Mekanis :
1. Penggunaan Boom
Penyebaran minyak membentuk suatu lapisan yang tipis disebabkan karena adanya gerakan angin, gelombang, arus atau
pasang-surut menyebabkan penanganan pencemaran minyak menjadi lebih sulit. Oleh sebab itu langkah utama yang perlu
dilakukan adalah melokalisir pencemaran minyak pada suatu area sehingga masih mempunyai ketebalan yang besar. Upaya untuk
melokalisir pencemaran minyak ini akan efektif dilakukan dengan menggunakan boom untuk menghalangi penyebaran minyak
yang lebih luas. Penggunaan boom ini akan efektif pada kondisi perairan yang tenang.
2. Absorben
3. Oil Skimmer
Penggunaan Dispersan
Dispersant merupakan bahan kimia yang mempunyai agent permukaan yang aktif yang dikenal dengan nama surfactant. Menurut IPIECA
(2001), molekul surfactant mengandung dua bahagian, yaitu headgroup yang bersifat polar ( hydrophilic) dan tailgroup yang bersifat non polar
(oleophilic). Dispersant dapat menyebabkan minyak pecah menjadi butiran-bituran kecil (droplet) yang terdiri atas molekul hydrophilic dan
oleophilic yang mampu terdispersi ke badan air). Hasil dispersi ini adalah semakin besarnya droplet minyak yang masuk ke dalam badan air
sehingga mempercepat terlepasnya hidrokarbon yang mudah menguap ke atmosfir. Masuknya droplet ke badan air menyebabkan minyak lebih
mudah terbiodegredasi karena luas permukaannya menjadi lebih kecil. Hal ini mencegah minyak untuk tidak terbawa oleh angin hingga ke pantai
sehingga dapat mengurangi daya toksisitasnya dan mencegah kematian burung dan pengaruh yang merugikan kepada manusia.
C. Metode Biologi :
Bioremidiasi
• Bioremediasi adalah suatu cara penanggulangan pencemaran minyak dengan memanfaatkan organisme tertentu yang
dapat mendegredasi polutan minyak. Bioremediasi merupakan cara penanggulangan tumpahan minyak yang paling
aman bagi lingkungan (Munawar et al. 2007).
• Menurut Syakti (2004), mikroorganisme dapat memanfaatkan minyak sebagai sumber karbon untuk pembentukan
biomasa dan energi bagi pertumbuhannya. Organisme tersebut terdistribusi secara luas di laut, dan cenderung
berlimpah pada perairan yang tercemar minyak akibat buangan industri dan limbah cair domestik. Mikroorganisme
pengurai minyak yang biasa digunakan adalah sianobakteria dan alga biru. Komponen minyak bumi yang mudah
didegradasi oleh bakteri merupakan komponen terbesar dalam minyak bumi yaitu alkana yang bersifat lebih mudah
larut dalam air dan terdifusi ke dalam membran sel bakteri.
• Jumlah bakteri yang mendegradasi komponen ini relatif banyak karena substratnya yang melimpah di dalam minyak
bumi (Churchill 1995). Komponen minyak bumi yang sulit terdegradasi jumlahnya lebih kecil dibanding komponen
yang mudah didegradasi sehingga mikroba pendegradasi komponen ini jumlahnya lebih sedikit dan tumbuh lebih
lambat karena kalah bersaing dengan pendegradasi alkana yang memiliki substrat lebih banyak.
D. Pembakaran
Secara umum ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk membersihkan minyak yaitu, secara fisik,
penggunaan dispersan serta pemotongan dan pembakaran tumbuhan yang terkena tumpahan minyak.
Secara Fisik : cara fisik yang digunakan adaah menyapu/mengangkut material yang terkena minyak dengan
grader, buldoser, front loader dll.
Dispersan : Dispersan adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan (berasal dari kata :
surfactants = surface-active agents atau zat aktif permukaan). Kadar konsentrasi rendah untuk mencegah
masuk kepantai pada saat pasang surut dan pembersihan tumpahan minyak itu sendiri.
Pemotongan dan pembakaran tumbuhan yang terkena minyak : dilakukan untuk mengurangi pengaruhnya
pada perkembangan tumbuhan serta kerusakan ekosistem.
SEKIAN