www.al-ard.uinsby.ac.id
Abstract
Liquid waste discharged into the sea can have several negative impacts on living things and their habitats.
One of the hazardous wastewater discharges to the sea is industrial wastewater that contains hazardous
chemicals. In addition to industrial waste, companies engaged in petroleum or offshore natural resource
processing are at risk of contributing oil contamination to seawater due to spills or leakage of pipes. Although
the spilled oil cannot be integrated with water, the effects of waste or oil spills in the sea are very dangerous.
Waste oil can damage the habitat of marine biota and in the short term can cause the death of marine biota
due to oil poisoning. Biodegredation is one of the methods that can be chosen to overcome the problem of
environmental pollution by hazardous chemical compounds. Through biodegredation, harmful pollutants will
be transformed into harmless products by enzymatic reactions. This reaction is mediated by microorganisms,
especially bacteria. These microorganisms are able to break down hydrocarbon compounds into water and
carbon dioxide.
Abstrak
Limbah cair yang dibuang ke laut dapat menimbulkan beberapa dampak negative bagi makhluk hidup dan
habitatnya. Salah satu pembuangan limbah cair ke laut yang berbahaya yaitu limbah cair industry yang
mengandung bahan kimia berbahaya. Selain limbah industry, perusahaan yang bergerak di bidang
perminyakan atau pengolahan sumber daya alam lepas pantai beresiko menyumbang kontaminasi minyak ke
air laut karena tumpahan atau kebocoran pipa. Meskipun minyak yang tumpah tersebut tidak dapat menyatu
dengan ait, tetapi dampak dari limbah atau tumpahan minyak di laut sangat berbahaya. Limbah minyak dapat
merusak habitat biota laut dan dalam jangka pendek dapat menyebabkan kematian biota laut karena teracuni
minyak tersebut. Biodegredasi merupakan salah satu cara yang bisa dipilih untuk menanggulangi
permasalahan pencemaran lingkungan oleh senyawa kimia berbahaya. Melalui biodegredasi, polutan
berbahaya akan diubah menjadi produk yang tidak berbahaya dengan reaksi enzimatik. Reaksi ini
diperantarai oleh mikroorganisme, terutama bakteri. Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan
senyawa-senyawa hidrokarbon menjadi air dan karbondioksida.
lingkungan yang mengakibatkan tercemarnya tingkat rendah, dan jika terdapat pada konsentrasi
daratan dan lautan. Pencemaran lingkungan oleh tinggi dapat mengakibatkan kematian.
minyak bumi disebabkan karena tumpahnya Komponen-komponen hidrokarbon aromatic
minyak bumi pada proses pengolahan, produksi, yang mempunyai titik didih rendah terdapat
distribusi maupun penggunaannya sehingga dalam jumlah yang besar di dalam minyak dan
komponen-komponen minyak bumi terlepas ke merupakan komponen yang paling berbahaya,
dalam lingkungan, misalnya kebocoran tangker seperti: benzene, toluon, dan xilen (Ferdiaz, 1992
minyak bumi,jalur pipa transmisi, kebocoran dalam Sulaiman, Isnada. 2019).
karena peralatan yang tidak terawatt dengan baik, Pencemaran minyak di wilayah pantai akibat
proses produksi yang tidak baik,pembuangan sisa tumpahan minyak di laut merupakan masalah
minyak bumi (Astri, 2010 dalam Yasmin dan Ria lingkungan yang sangat penting. Tumpahan
,2017). minyak di laut, terutama kecelakaan tumpahan
minyak skala besar, telah memberikan ancaman
Menurut Iwabuchi et al, (2002) dalam besar dan menyebabkan kerusakan yang luas
Sulaiman, (2019) bahwa minyak bumi pada lingkungan pesisir. Kontaminan dapat
merupakan salah satu polusi utama pada terakumulasi di dalam tubuh organisme laut dan
lingkungan laut. Jumlah tumpahan hidrokarbon berbahaya bagi manusia yang memakannya
minyak bumi dari industry atau dari tumpahan (Ajeng, 2011 dalam Yasmin dan Ria, 2017).
terjadi secara terus menerus dilepaskan ke dalam
laut sangat besar. Senyawa-senyawa yang Penanggulangan limbah minyak yang
terkandung dalam hidrokarbon akan mengalami mengontaminasi air laut dapat dilakukan dengan
modifikasi oleh proses biologi. Tumpahan cara biologi, fisika, atau kimia. Penanggulangan
minyak yang ada di lautan luas oleh bantuan tumpahan minyak bumi secara fisika biasanya
alam (nature degredation) akan dapat digunakan pada awal penanganan. Pada
terdegredasi secara alami. Proses ini dapat penanganan ini, tumpahan minyak bumi diatasi
memakan waktu yang sangat lama, dan secara cepat sebelum menyebar ke mana-mana.
tergantung oleh kondisi alam. Semua jenis Namun, jika menggunakan cara ini saja, maka
minyak yang mengandung senyawa volatile akan tumpahan minyak bumi yang mengendap tidak
segera dapat menguap tetapi hanya 25 % dari akan bisa diambil. Penanggulangan secara kimia
volume minyak akan hilang karena menguap dilakukan dengan mencari bahan kimia yang
(Sulaiman, Isnada 2019). mempunyai kemampuan mendispersi minyak,
tetapi pemakaiannya dapat menimbulkan
Minyak bumi merupakan campuran kompleks masalah.
hidrokarbon dalam bentuk padat, cair, dan gas
yang merupakan campuran dari bahan hewani Salah satu cara pengolahan limbah minyak
dan nabati yang mengendap dalam kerak bumi dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi
dalam jangka waktu yang lama. Minyak bumi dapat dilakukan dengan pengolahan secara
memiliki sifat dan komposisi yang berbeda-beda, biologis. Pemulihan lahan tercemar oleh minyak
tergantung dari mana asalnya. Hidrokarbon bumi dapat dilakukan dengan menggunakan
adalah senyawa-senyawa kimia yang kapasitas kemampuan mikroorganisme. Di mana
mengandung unsur hydrogen dan karbon yang fungsi mikroorganisme di sini adalah
berstruktur alifatik, alisiklik, dan aromatic. mendegredasi struktur hidrokarbon yang ada
Minyak bumi aromatic bersifat karsinogen dan dalam tanah yang terkontaminasi minyak bumi
hidrokarbon alkane juga berbahaya bagi menjadi mineral-mineral yang lebih sederhana
kesehatan manusia. Jenis minyak bumi tersebut dan tidak membahayakan lingkungan. Teknik ini
akan mengalami degredasi jika dilakukan disebut dengan bioremediasi.
pemutusan pada rantainya (Atlas dan Bartha, Bioremediasi mengaplikasikan dari prinsip-
1981 dalam Sulaiman, Isnada 2019). prinsip proses biologi untuk mengolah air, tanah,
dan lumpur yang terkontaminasi zat-zat kimia
Beberapa komponen yang menyusun minyak berbahaya. Tujuan akhir bioremediasi adalah
bumi diketahui bersifat racun terhadap hewan memineralisasi kontaminan, yaitu mengubah
maupun manusia tergantung dari struktur dan senyawa kimia berbahaya menjadi kurang
berat molekulnya. Komponen-komponen berbahaya seperti karbon dioksida atau beberapa
hidrokarbon jenuh yang mempunyai sifat titik kontaminan lain, senyawa anorganik, air, dan
didih rendah diketahui dapat menyebabkan materi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
anestesi dan narcosis pada berbagai hewan
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
3 Nama Penulis / Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.1 - Agustus 2017
pendegradasi (Munawar, 2007 dalam Yasmin dan 8. Biografi, yang memuat data perorangan
Ria, 2017). antara lain nama, tempat dan tanggal
lahir, pendidikan, dsb.
2. METODE PENELITIAN 9. Indeks, yang memuat daftar karya
dalam jumlah yang besar di dalam minyak dan dilakukan dengan mencari bahan kimia yang
merupakan komponen yang paling berbahaya, mempunyai kemampuan mendispersi minyak,
seperti: benzene, toluon, dan xilen (Ferdiaz, 1992 tetapi pemakaiannya dapat menimbulkan
dalam Sulaiman, Isnada. 2019). masalah.
Pencemaran air laut akibat minyak bumi dapat
mengakibatkan dampak negative dalam berbagai Menurut Yasmin dan Ria (2017), teknologi
aspek kehidupan. Menurut Yajurvedi (2019), bioremediasi dianggap potensial mengingat
dampak pencemaran oleh minyak tersebut kondisi iklim dan keanekaragaman
meliputi beberapa aspek di antaranya sebagai mikroorganismenya, Indonesia merupakan
berikut: daerah tropis dengan sinar matahari dan
kelembaban tinggi yang sangat mendukung
1. Dampak terhadap lingkungan percepatan proses pertumbuhan mikroba untuk
aktif mendegradasi minyak.
Pencemaran laut akibat minyak
bumi dapat mengganggu kelangsungan Bioremediasi mengaplikasikan dari prinsip-
hidup flora dan fauna di ekosistem laut. prinsip proses biologi untuk mengolah air, tanah,
Jika tidak segera ditangani hal ini akan dan lumpur yang terkontaminasi zat-zat kimia
menurunkan keanekaragaman hayati berbahaya. Tujuan akhir bioremediasi adalah
yang ada di suatu daerah. memineralisasi kontaminan, yaitu mengubah
senyawa kimia berbahaya menjadi kurang
2. Dampak terhadap perekonomian berbahaya seperti karbon dioksida atau beberapa
kontaminan lain, senyawa anorganik, air, dan
Pencemaran minyak akan mengakibatkan para materi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
nelayan kehilangan pekerjaan karena kematian pendegradasi (Munawar, 2007 dalam Yasmin dan
biota laut. Hal ini akan menyebabkan Ria, 2017).
menurunnya perekonomian masyarakat di daerah
pesisir pantai bahkan menurunkan perekonomian Terdapat dua pendekatan utama dalam
negara. bioremediasi tumpahan minyak, yaitu:
3. Dampak terhadap pariwisata
1. Bioaugmentasi, di mana mikroorganisme
Rusaknya ekosistem laut karena pencemaran pengurai ditambahkan untuk melengkapi
minyak bumi akan menurunkan minat turis dan populasi mikroba yang telah ada.
wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut. 2. Biostimulasi, di mana pertumbuhan
pengurai hidrokarbon asli dirangsang
dengan cara menambahkan nutrient
Gambar 1. Tumpahan minyak di lautan dan.mengubah habitat.
(Ajeng, 2011 dalam Yasmin dan Ria,
2017).
Bakteri Isolat