Anda di halaman 1dari 6

AL-ARD

AL-ARD: JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN JURNAL


Vol.3 No.1 - Agustus 2017 (01-10) TEKNIK LINGKUNGAN

www.al-ard.uinsby.ac.id

PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK DI LAUT DENGAN METODE


BIOREMEDIASI
Indah Larasati 1,
1
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Surabaya, Indonesia
Indahlarasati124@gmail.com1

Abstract
Liquid waste discharged into the sea can have several negative impacts on living things and their habitats.
One of the hazardous wastewater discharges to the sea is industrial wastewater that contains hazardous
chemicals. In addition to industrial waste, companies engaged in petroleum or offshore natural resource
processing are at risk of contributing oil contamination to seawater due to spills or leakage of pipes. Although
the spilled oil cannot be integrated with water, the effects of waste or oil spills in the sea are very dangerous.
Waste oil can damage the habitat of marine biota and in the short term can cause the death of marine biota
due to oil poisoning. Biodegredation is one of the methods that can be chosen to overcome the problem of
environmental pollution by hazardous chemical compounds. Through biodegredation, harmful pollutants will
be transformed into harmless products by enzymatic reactions. This reaction is mediated by microorganisms,
especially bacteria. These microorganisms are able to break down hydrocarbon compounds into water and
carbon dioxide.

Abstrak
Limbah cair yang dibuang ke laut dapat menimbulkan beberapa dampak negative bagi makhluk hidup dan
habitatnya. Salah satu pembuangan limbah cair ke laut yang berbahaya yaitu limbah cair industry yang
mengandung bahan kimia berbahaya. Selain limbah industry, perusahaan yang bergerak di bidang
perminyakan atau pengolahan sumber daya alam lepas pantai beresiko menyumbang kontaminasi minyak ke
air laut karena tumpahan atau kebocoran pipa. Meskipun minyak yang tumpah tersebut tidak dapat menyatu
dengan ait, tetapi dampak dari limbah atau tumpahan minyak di laut sangat berbahaya. Limbah minyak dapat
merusak habitat biota laut dan dalam jangka pendek dapat menyebabkan kematian biota laut karena teracuni
minyak tersebut. Biodegredasi merupakan salah satu cara yang bisa dipilih untuk menanggulangi
permasalahan pencemaran lingkungan oleh senyawa kimia berbahaya. Melalui biodegredasi, polutan
berbahaya akan diubah menjadi produk yang tidak berbahaya dengan reaksi enzimatik. Reaksi ini
diperantarai oleh mikroorganisme, terutama bakteri. Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan
senyawa-senyawa hidrokarbon menjadi air dan karbondioksida.

Kata Kunci : Minyak, biodegredasi, enzimatik, mikroorganisme, bakteri

1. PENDAHULUAN laut oleh minyak. Kegiatan yang dapat


Laut merupakan komponen penting untuk menyebabkan tumpahan minyak di laut ini antara
menunjang aktivitas pelayaran, pertambangan, lain: kegiatan pertambangan, tumpahan minyak
perikanan, pembiakan makhluk-makhluk air, dari kapal nelayan, kebocoran pipa minyak pada
latihanmiliter dan aktivita lainnya. Meningkatnya perusahaan yang bergerak di bidang
aktifitas manusia di laut akan meningkatkan perminyakan, dan lain-lain.
produktifitas laut. Namun, hal ini juga erat Minyak bumi dapat diperoleh dari darat dan
kaitannya dengan pencemaran air laut yang laut dengan cara pengeboran. Dengan cara ini,
diakibatkan karena kegiatan manusia di laut. pihak yang melaksanakan eksplorasi minyak
Salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi bumi dapat menimbulkan dampak negative yang
akibat kegiatan manusia yaitu pencemaran air tidak diinginkan. Minyak bumi sering tumpah ke
p-ISSN: 2460-8815 , e-ISSN: 2549-1652
2 Nama Penulis / Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.1 - Agustus 2017

lingkungan yang mengakibatkan tercemarnya tingkat rendah, dan jika terdapat pada konsentrasi
daratan dan lautan. Pencemaran lingkungan oleh tinggi dapat mengakibatkan kematian.
minyak bumi disebabkan karena tumpahnya Komponen-komponen hidrokarbon aromatic
minyak bumi pada proses pengolahan, produksi, yang mempunyai titik didih rendah terdapat
distribusi maupun penggunaannya sehingga dalam jumlah yang besar di dalam minyak dan
komponen-komponen minyak bumi terlepas ke merupakan komponen yang paling berbahaya,
dalam lingkungan, misalnya kebocoran tangker seperti: benzene, toluon, dan xilen (Ferdiaz, 1992
minyak bumi,jalur pipa transmisi, kebocoran dalam Sulaiman, Isnada. 2019).
karena peralatan yang tidak terawatt dengan baik, Pencemaran minyak di wilayah pantai akibat
proses produksi yang tidak baik,pembuangan sisa tumpahan minyak di laut merupakan masalah
minyak bumi (Astri, 2010 dalam Yasmin dan Ria lingkungan yang sangat penting. Tumpahan
,2017). minyak di laut, terutama kecelakaan tumpahan
minyak skala besar, telah memberikan ancaman
Menurut Iwabuchi et al, (2002) dalam besar dan menyebabkan kerusakan yang luas
Sulaiman, (2019) bahwa minyak bumi pada lingkungan pesisir. Kontaminan dapat
merupakan salah satu polusi utama pada terakumulasi di dalam tubuh organisme laut dan
lingkungan laut. Jumlah tumpahan hidrokarbon berbahaya bagi manusia yang memakannya
minyak bumi dari industry atau dari tumpahan (Ajeng, 2011 dalam Yasmin dan Ria, 2017).
terjadi secara terus menerus dilepaskan ke dalam
laut sangat besar. Senyawa-senyawa yang Penanggulangan limbah minyak yang
terkandung dalam hidrokarbon akan mengalami mengontaminasi air laut dapat dilakukan dengan
modifikasi oleh proses biologi. Tumpahan cara biologi, fisika, atau kimia. Penanggulangan
minyak yang ada di lautan luas oleh bantuan tumpahan minyak bumi secara fisika biasanya
alam (nature degredation) akan dapat digunakan pada awal penanganan. Pada
terdegredasi secara alami. Proses ini dapat penanganan ini, tumpahan minyak bumi diatasi
memakan waktu yang sangat lama, dan secara cepat sebelum menyebar ke mana-mana.
tergantung oleh kondisi alam. Semua jenis Namun, jika menggunakan cara ini saja, maka
minyak yang mengandung senyawa volatile akan tumpahan minyak bumi yang mengendap tidak
segera dapat menguap tetapi hanya 25 % dari akan bisa diambil. Penanggulangan secara kimia
volume minyak akan hilang karena menguap dilakukan dengan mencari bahan kimia yang
(Sulaiman, Isnada 2019). mempunyai kemampuan mendispersi minyak,
tetapi pemakaiannya dapat menimbulkan
Minyak bumi merupakan campuran kompleks masalah.
hidrokarbon dalam bentuk padat, cair, dan gas
yang merupakan campuran dari bahan hewani Salah satu cara pengolahan limbah minyak
dan nabati yang mengendap dalam kerak bumi dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi
dalam jangka waktu yang lama. Minyak bumi dapat dilakukan dengan pengolahan secara
memiliki sifat dan komposisi yang berbeda-beda, biologis. Pemulihan lahan tercemar oleh minyak
tergantung dari mana asalnya. Hidrokarbon bumi dapat dilakukan dengan menggunakan
adalah senyawa-senyawa kimia yang kapasitas kemampuan mikroorganisme. Di mana
mengandung unsur hydrogen dan karbon yang fungsi mikroorganisme di sini adalah
berstruktur alifatik, alisiklik, dan aromatic. mendegredasi struktur hidrokarbon yang ada
Minyak bumi aromatic bersifat karsinogen dan dalam tanah yang terkontaminasi minyak bumi
hidrokarbon alkane juga berbahaya bagi menjadi mineral-mineral yang lebih sederhana
kesehatan manusia. Jenis minyak bumi tersebut dan tidak membahayakan lingkungan. Teknik ini
akan mengalami degredasi jika dilakukan disebut dengan bioremediasi.
pemutusan pada rantainya (Atlas dan Bartha, Bioremediasi mengaplikasikan dari prinsip-
1981 dalam Sulaiman, Isnada 2019). prinsip proses biologi untuk mengolah air, tanah,
dan lumpur yang terkontaminasi zat-zat kimia
Beberapa komponen yang menyusun minyak berbahaya. Tujuan akhir bioremediasi adalah
bumi diketahui bersifat racun terhadap hewan memineralisasi kontaminan, yaitu mengubah
maupun manusia tergantung dari struktur dan senyawa kimia berbahaya menjadi kurang
berat molekulnya. Komponen-komponen berbahaya seperti karbon dioksida atau beberapa
hidrokarbon jenuh yang mempunyai sifat titik kontaminan lain, senyawa anorganik, air, dan
didih rendah diketahui dapat menyebabkan materi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
anestesi dan narcosis pada berbagai hewan
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
3 Nama Penulis / Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.1 - Agustus 2017

pendegradasi (Munawar, 2007 dalam Yasmin dan 8. Biografi, yang memuat data perorangan
Ria, 2017). antara lain nama, tempat dan tanggal
lahir, pendidikan, dsb.
2. METODE PENELITIAN 9. Indeks, yang memuat daftar karya

Penelitian ini dilakukan dengan cara tulis.


melakukan riset pada jurnal-jurnal dan hasil
peneitian terdahulu. Atau bisa disebut juga
dengan studi literature. Menurut Sutrisno Hadi (1991) ada tiga
pedoman untuk pemilihan daftar sumber yang
Studi literature merupakan kegiatan penelitian dipakai untuk penelitian pustaka / literatur yaitu:
yang dilakukan dengan cara membaca, mencatat relevansi, kemutakhiran dan adekuasi. Yang
serta mengolah data dari hasil membaca tersebut. dimaksud dengan relevansi adalah keterkaitan
Menurut Danial dan Warsiah, Studi Literatur atau kegayutan yang erat dengan masalah
merupakan penelitan yang dilakukan oleh peneliti penelitian. Kemutakhiran adalah sumber-sumber
dengan mengumpulkan sejumlah buku, majalah, pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-
yang berkaitan dengan masalah untuk teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa.
menemukan solusi atas suatu permasalahan. (Namun untuk penelitian historis, masih
diperlukan sumber bacaan yang sudah "lama").
Studi literature tidak mengharuskan peneliti Sumber bacaan yang telah "lama" mungkin
untuk melakukan riset di lapangan. Data-data memuat teori-teori atau konsep-konsep yang
yang digunakan cukup erasal dari hasil penelitian sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah
terdahulu yang telah dituliskan pada jurnal dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil
sebagai literaturnya. penelitian yang lebih mutakhir. Di samping
sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan
Beberapa sumber literature yang dapat bagi masalah yang sedang dibahas.
digunakan antara lain:
1. Ensiklopedi, yang merupakan sumber Sumber-sumber data yang digunakan dalam
referensi yang lengkap. Bila akan penelitian ini yaitu jurnal nasional dalam kurun
mencari informasi tentang suatu topik waktu lima tahun terakhir sebanyak minimal lima
tertentu, peneliti dapat membaca jurnal dan jurnal internasional sebanyak minimal
ensiklopedi umum (general lima jurnal juga.
encyclopedia); sedang untuk yang lebih
khusus dapat dicari dalam subject Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu,
encyclopedia. menentukan tema dan focus masalah yang akan
2. Buku-buku teks dan referensi, yang dibahas. Setelah itu membuat garis besar
berisikan pengetahuan tentang penelitian. Kemudian mencari sumber data yang
berbagai bidang studi. relevan dengan kata kunci yang sesuai. Dan
3. Direktori dan buku pegangan, yang dilakukanlah penelitian dengan membaca dan
memuat alamat dan data lainnya serta mengumpulkan data dari jurnal tersebut. Hasil
pedoman untuk mengerjakan sesuatu. dari penelitian dengan metode ini pada akhirnya
4. Laporan hasil-hasil penelitian, yang berupa artikel dengan format penulisan seperti
jurnal teknik lingkungan UINSA Surabaya.
merupakan hasil penelitian baru atau
merupakan kelanjutan penelitian
sebelumnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. Tesis, skripsi dan disertasi, yang
merupakan karya tulis yang biasanya Beberapa komponen yang menyusun minyak
berkaitan dengan suatu penelitian atau bumi diketahui bersifat racun terhadap hewan
penemuan baru. maupun manusia tergantung dari struktur dan
6. Abstrak, yang memuat ringkasan berat molekulnya. Komponen-komponen
karangan, tesis, dan disertasi. hidrokarbon jenuh yang mempunyai sifat titik
7. Majalah, jurnal dan surat kabar, yang didih rendah diketahui dapat menyebabkan
memuat artikel-artikel yang relevan anestesi dan narcosis pada berbagai hewan
dengan masalah. tingkat rendah, dan jika terdapat pada konsentrasi
tinggi dapat mengakibatkan kematian.
Komponen-komponen hidrokarbon aromatic
yang mempunyai titik didih rendah terdapat
4 Nama Penulis / Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.1 - Agustus 2017

dalam jumlah yang besar di dalam minyak dan dilakukan dengan mencari bahan kimia yang
merupakan komponen yang paling berbahaya, mempunyai kemampuan mendispersi minyak,
seperti: benzene, toluon, dan xilen (Ferdiaz, 1992 tetapi pemakaiannya dapat menimbulkan
dalam Sulaiman, Isnada. 2019). masalah.
Pencemaran air laut akibat minyak bumi dapat
mengakibatkan dampak negative dalam berbagai Menurut Yasmin dan Ria (2017), teknologi
aspek kehidupan. Menurut Yajurvedi (2019), bioremediasi dianggap potensial mengingat
dampak pencemaran oleh minyak tersebut kondisi iklim dan keanekaragaman
meliputi beberapa aspek di antaranya sebagai mikroorganismenya, Indonesia merupakan
berikut: daerah tropis dengan sinar matahari dan
kelembaban tinggi yang sangat mendukung
1. Dampak terhadap lingkungan percepatan proses pertumbuhan mikroba untuk
aktif mendegradasi minyak.
Pencemaran laut akibat minyak
bumi dapat mengganggu kelangsungan Bioremediasi mengaplikasikan dari prinsip-
hidup flora dan fauna di ekosistem laut. prinsip proses biologi untuk mengolah air, tanah,
Jika tidak segera ditangani hal ini akan dan lumpur yang terkontaminasi zat-zat kimia
menurunkan keanekaragaman hayati berbahaya. Tujuan akhir bioremediasi adalah
yang ada di suatu daerah. memineralisasi kontaminan, yaitu mengubah
senyawa kimia berbahaya menjadi kurang
2. Dampak terhadap perekonomian berbahaya seperti karbon dioksida atau beberapa
kontaminan lain, senyawa anorganik, air, dan
Pencemaran minyak akan mengakibatkan para materi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
nelayan kehilangan pekerjaan karena kematian pendegradasi (Munawar, 2007 dalam Yasmin dan
biota laut. Hal ini akan menyebabkan Ria, 2017).
menurunnya perekonomian masyarakat di daerah
pesisir pantai bahkan menurunkan perekonomian Terdapat dua pendekatan utama dalam
negara. bioremediasi tumpahan minyak, yaitu:
3. Dampak terhadap pariwisata
1. Bioaugmentasi, di mana mikroorganisme
Rusaknya ekosistem laut karena pencemaran pengurai ditambahkan untuk melengkapi
minyak bumi akan menurunkan minat turis dan populasi mikroba yang telah ada.
wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut. 2. Biostimulasi, di mana pertumbuhan
pengurai hidrokarbon asli dirangsang
dengan cara menambahkan nutrient
Gambar 1. Tumpahan minyak di lautan dan.mengubah habitat.
(Ajeng, 2011 dalam Yasmin dan Ria,
2017).

Bakteri Isolat

Saat ini, bioremediasi menggunakan bakteri


sebagai aplikasi untuk air tercemar yang
dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri indigenous
Sumber: Portonews, 2017 dan bakteri commercial product.

Penanggulangan limbah minyak yang a) Bakteri Indigenous


mengontaminasi air laut dapat dilakukan dengan
cara biologi, fisika, atau kimia. Penanggulangan Bakteri ini merupakan hasil isolasi bakteri
tumpahan minyak bumi secara fisika biasanya yang dilakukan oleh laboratorium yang
digunakan pada awal penanganan. Pada bersangkutan. Isolasi terbaik yang dipilih dapat
penanganan ini, tumpahan minyak bumi diatasi dikombinasikan dalam suatu konsorsium.
secara cepat sebelum menyebar ke mana-mana.
Namun, jika menggunakan cara ini saja, maka b) Bakteri commercial product
tumpahan minyak bumi yang mengendap tidak
akan bisa diambil. Penanggulangan secara kimia
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
5 Nama Penulis / Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.1 - Agustus 2017

Selain bakteri indigenous,


perkembangan teknologi bioremediasi Proses Bioremediasi dengan Metode
menjadikan produksi mikroorganisme Bioaugmentasi
maupun enzim di pasaran komersial semakin Penambahan bakteri pendegradasi minyak
mudah dipasarkan. Produk komersial untuk dianggap sangat diperlukan. Hal ini
bioremediasi biasa dipergunakan untuk disebabkan karena adanya asumsi bahwa
menjaga kualitas air danau, alga bloom, bakteri asli yang ada di laut tidak akan mampu
penurunan nitrat-fosfat, peningkatan. Selain menurunkan berbagai substrat/senyawa
untuk perairan tergenang, produk komersial dalam campuran kompleks seperti minyak
juga telah diterapkan untuk perairan mengalir. bumi.
Metode bioaugmentasi dianggap paling
Bakteri pendegradasi Minyak Bumi cocok dan efisien untuk digunakan karena
pada metode ini bakteri ditambahkan dalam
Air laut mengandung sejumlah jumlah besar pada suatu reactor. Mikroba
mikroorganisme laut yang memiliki tersebut akan mendegradasi komponen-
kemampuan untuk metabolisa komponen komponen senyawa hidrokarbon menjadi
minyak seperti bakteri, jamur, alga uniseluler, karbon dioksida dan air. Kemudian mikroba
dan protozoa yang dapat memanfaatkannya tersebut akan bertahan hidup dengan
sebagai sumber karbon dan energy. mengonsumsi hidrokarbon sampai polutan
Mikroorganisme yang memiliki kemampuan tersubstansi.
untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon
dan senyawa yang serupa banyak terdapat di
habitat laut, air tawar, tanah. Isolate bakteri 4. KESIMPULAN
dapat berasal dari bakteri indigenous atau
bakteri commercial product. Pada lingkungan Untuk menanggulangi masalah
laut, bakteri dikenal sebagai pendegradasi pencemaran laut akibat tumpahan minyak,
hidrokarbon utama. Bakteri tersebut antara perlu dilakukan kajian terlebih dahulu dalam
lain: Pseudomonas, Arthrobacter, Alcaligenes, memilih metode yang digunakan. Hal ini
Brevibacterium, Bacillus (Yasmin dan Ria, bertujuan untuk meminimalisasi
2017). kemungkinan adanya resiko dari metode yang
Pada penelitian yang dilakukan Yasmin dan dipilih. Berdasarkan analisa saya dalam
Ria (2017), identifikasi dilakukan dengan makalah ini, metode yang paling cocok
beberapa cara yaitu: pengamatan morfologi digunakan untuk menanggulangi masalah
sel, pewarnaan gram, dan uji biokimia, hasil tersebut adalah penggunaan metode biologi
isolasi dan identifikasi indigenous bakteri dengan proses bioremediasi. Metode yang
didapatkan jenis Micrococcus, dipilih adalah metode bioaugmentasi karena
Corynebacterium, Phenylobacterium, metode ini menggunakan bakteri yang cukup
Enhydrobacter, Morrococcus, Flavobacterium. besar jumlahnya dan dapat mendegradasi
Selain bakteri tersebut juga didapatkan senyawa hidrokarbon dalam jumlah besar.
bakteri commercial product jenis Bacillus, Selain itu, diperkirakan tidak ada dampak
Protease, Lipase, Esterasi, Urease, Xylanase, dan negative lain yang akan ditumbulkan dari
diketahui dapat mendegradasi bahan penerapan metode bioaugmentasi ini.
pencemar organic di sungai.
Bakteri-bakteri tersebut diperbanyak 5. DAFTAR PUSTAKA
dengan melakukan tahapan: pembuatan Charlena, dkk. 2009. Profil Kelarutan
kultur stok, pemeliharaan kultur, perbanyakan Limbah Minyak Bumi dalam Air Akibat
kultur tahap I dan II, pembuatan kultur Pengaruh Surfaktan Nonionik dan Laju
produksi. Perbanyakan bakteri indigenous dan Pengadukan.
commercial product pada umumnya hanya Dahuri, Rokhmin. 2018. Penyusunan Indeks
tinggal mengencerkan produk dengan dosis Kepekaan Lingkungan: Upaya
yang telah ditetapkan pada kemasannya. Penanggulangan Tumpahan Minyak di
Dalam pelaksanaannya, terdapat Selat Lombok. Indeks Kepekaan
perbedaan antara teknik bioaugmentasi dan Lingkungan Wilayah Pesisir Selat
biostimulasi. Biostimulasi melibatkan Lombok Dahuri.
penambahan nutrisi yang terbatas untuk Darmayati, Yeti dan Nur Fitriah Afianti.
mempercepat proses biogradasi. 2017. Penerapan dan Tingkat Efektivitas
6 Nama Penulis / Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol.3 No.1 - Agustus 2017

Teknik Bioremediasi untuk Perairan


Pantai Tercemar Minyak. Oseana Vol.XLII
No.4
Hoang, Anh Tuan et al. 2018. A Report of Oil
Spill Recovery Technologies. Journal of
Applied Engineering Research Vol,12
Number.7
Pamungkas, Fajar Sidik dkk. 2017.
Efektivitas Penggunaan Oil Skimmer
dalam Upaya Penanganan Tumpahan
Minyak di Pelabuhan Perikanan Pantai
(PPP) Tegalsari Kota Tegal. Journal of
Maquares Vol.6 nNo.2
Saputra, Bagus Aris. dkk. 2018. Rancang
Bangun Sistem Pemisah Air-Minyak
Berbasis Metode Adsorpsi Menggunakan
Mikrokontroler Teensy. Jurnal teknik ITS
Vo.7 No.2

Suhery, Noveldesra, dkk. 2017. Indeks


Kerentanan Ekosistem Terumbu Karang
Terhadap Tumpahan Minyak: Kasus
Pramuka dan Pulau Belanda di
Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis Vol.9 No.1
Sulaiman, Isnada. 2019. Kelimpahan Bakteri
Pendegradasi Minyak Bumi di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero)
Makassar Makassar. Jurnal Pendidikan
Teknologi Pertanian Vo.5
Varjani, Sunita J. 2017. Remediation
Processes for Petroleum Oil Polluted Soil.
Indian Journal of Biotechnology Vol.16

Yajuverdi, Deeksha. 2019. Oil Spills: Threat


to Marine Life. Original Research Paper
Vol.9. No.7
Yasmin, Zhafira dan Ria Wulansarie. 2017.
Review Perbandingan Pencemaran
Minyak di Perairan dengan Proses
Bioremediasi Menggunakan Metode
Biostimulus dan Bioaugmentasi. Jurnal
Reka Buana Vol.3 No.1

p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652

Anda mungkin juga menyukai