Anda di halaman 1dari 12

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MELAKUKAN PENCEGAHAN POLUSI LINGKUNGAN LAUT

sangat beraneka ragam dan harus dilindungi


Dalam kata-kata bijak dijelaskan bahwa
untuk mempertahankan ekosistem yang telah
mencegah jauh lebih baik daripada
ada. Kerusakan lingkungan laut diakibatkan oleh
dibandingkan dengan penanggulangan.
ulah manusia yang tidak peduli dan akibat
Ungkapan ini pula yang lebih tepat digunakan
pencemaran.
dalam melakukan suatu tindakan pencegahan
pencemaran laut. Tindakan pencegahan Penyebab pencemaran laut dan lingkungan
terhadap terjadinya pencemaran laut khususnya perairan berasal dari sumber-sumber pencemar
pencemaran yang diakibatkan oleh tumpahan antara lain sebagai berikut:
minyak dapat dimulai dari atas kapal. 1. Ladang minyak di bawah dasar laut, baik
Pencemaran laut adalah masuknya atau melalui rembesan maupun kesalahan
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan pengeboran pada operasi minyak lepas
atau komponen lain ke dalam laut oleh kegiatan pantai
manusia atau proses alam, sehingga 2. Kecelakaan pelayaran misalnya kandas,
menyebabkan lingkungan laut menjadi kurang tenggelam, tabrakan kapal tanker atau
atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan barang yang mengangkut minyak/bahan
peruntukannya. bakar
Penanggulangan pencemaran laut dapat dimulai 3. Operasi tanker dimana minyak terbuang ke
dari atas kapal, dengan melakukan tindakan laut sebagai akibat dari pembersihan tanki
pencegahan yang dimulai dari prilaku anak buah atau pembuangan air ballast, dll.
kapal khususnya anak buah kapal bagian
mesin, sehingga diharapkan sisa bahan bakar 4. Kapal-kapal selain tanker melalui
dan minyak pelumas yang bercampur dengan pembuangan air bilge (got).
air got dapat diperkecil dengan penggunaan alat 5. Operasi terminal pelabuhan minyak,
pencegah pencemaran laut. dimana minyak dapat tumpah pada waktu
Pencegahan pencemaran di laut bertujuan : memuat atau membongkar muatan dan
pengisian bahan bakar ke kapal.
1. Pelaksanaan prosedur dan peraturan kerja
dengan benar 6. Limbah pembuangan refinery.
2. Menjaga lingkungan laut tetap stabil/tidak 7. Sumber-sumber darat misalnya minyak
tercemar pelumas bekas atau cairan yang
mengandung hidrokarbon
Pencegahan tumpahan minyak di laut dan 8. Hidrokarbon yang jatuh dari atmosfir
perairan mempunyai maksud: misalnya asap pabrik, asap kapal laut,
asap pesawat udara, dll.
1. Menjaga pelestarian lingkungan laut dan
perairan Sedangkan minyak bumi yang masuk ke dalam
lingkungan laut, seperti diperlihatkan pada Tabel
2. Mencegah tumpahan minyak ke daerah- berikut ini.
daerah perairan yang dilindungi
3. Mengambil atau menyelamatkan tumpahan
minyak tersebut dan dengan semaksimal
mungkin mengurangi kerugian yang
ditimbulkannya.
1.1. Sumber Pencemaran Laut
Lingkungan laut merupakan tempat hidupnya
berbagai jenis biota laut dan tumbuhan yang

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 1


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Tabel 1. Sumber Pencemaran Laut Kesalahan manusia dapat di atasi dengan


memberikan training kepada personil kapal
SUMBER untuk meningkatkan keterampilan sehingga
NO. PENCEMARAN JUMLAH
ABK dapat melaksanakan tugasnya dengan
MINYAK BUMI
lebih efektif
1. Pembuangan limbah
industri/perkantoran 37% 1.1.2. Pengaruh Tumpahan Minyak
2. Operasi kapal 33% Pengaruh tumpahan minyak terhadap
lingkungan laut ditentukan oleh faktor biologis
3. Kecelakaan kapal dan non biologis, yaitu antara lain :
tanker 12%
1.1.2.1. Tipe Minyak Yang Tumpah
4. Atmosfir 9% Sifat fisika dan kimia dari minyak yang tumpah
bervariasai dan minyak yang paling beracun
5. Sumber alam 7%
adalah fraksi aromatis, yang kebanyakan
6. Eksplorasi dan terdapat dalam minyak ringan hasil penyulingan.
produksi 2% 1. Minyak aromatis bersifat volatile (sangat
mudah menguap) tetapi mudah larut dalam
air dan dalam kosentrasi yang encer dapat
mematikan beberapa organisme.
1.1.1. Sebab-Sebab Terjadinya Tumpahan
Minyak dari Kapal 2. Bensin dan naphtaleura lebih beracun
daripada minyak olahan (fuel oil, binker)
Tumpahan minyak dari kapal terjadi karena yang juga lebih beracun dari pada minyak
faktor-faktor : mentah.
1.1.1.1. Kerusakan Mekanis 3. Lapisan minyak tebal yang sudah lama
Kerusakan mekanis pada kapal pada umumnya bersifat kurang daya racunnya, namun
disebabkan oleh, antara lain : menimbulkan kerusakan mekanis yang lebih
besar. Lapisan minyak yang tebal dapat
1. Kerusakan dari sistim peralatan kapal menyebabkan binatang di daerah intertidal
2. Kebocoran lambung kapal mati perlahan atau menyebabkan kelebihan
berat yang berakibat fatal.
3. Kerusakan katup-katup hisap atau katup
pembuangan ke laut Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan
minyak hitam dapat menyebabkan panas, dan
4. Kerusakan selang-selang muatan bahan dapat menyebabkan kondisi panas yang
bakar mematikan bagi binatang laut beberapa bulan
Kerusakan mekanis dapat diatasi dengan sistem setelah terkena tumpahan minyak.
pemeliharaan dan perawatan yang lebih baik 1.1.3. Daerah Sekitar Secara Geografis
dan pemeriksaan berkala oleh pemerintah
dalam hal ini instansi yang terkait Daerah perairan sekitar tumpahan minyak
terkadang juga menentukan seberapa cepat
1.1.1.2. Kesalahan Manusia kondisi bisa pulih. Di daerah tropis dimana biota
Terjadinya tumpahan minyak dari kapal yang masa hidupnya singkat dan menghasilkan
disebabkan oleh kesalahan manusia antara banyak biota, dan alih generasi terjadi lebih
lain : cepat daripada daerah kutub, dimana
binatangnya bermasa hidup panjang dan tidak
1. Kurang pengetahuan atau pengalaman. begitu cepat menghasilkan biota baru.
2. Kurang perhatian dari personil pada saat Kecepatan biodegresi yang terjadi di daerah
pengisian bahan bakar. yang lebih dingin juga berkurang.
3. Kurang ditaatinya ketentuan-ketentuan Tumpahan minyak pada lingkungan perairan
yang telah ditetapkan. yang luas diduga juga menyebabkan kerusakan
biologis yang lebih parah, dari pada daerah
4. Kurang pengawasan terhadap pentingnya perairan yang sempit. Jumlah minyak yang
menjaga lingkungan laut. tertumpah juga penting tetapi pengaruhnya
tergantung kepada daerah yang tertutup

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

tumpahan. Sebagai contoh 50 barel minyak sebagian lagi akan dihancurkan oleh mikro
yang tertumpah di sebuah teluk kecil seluas organisme.
beberapa area mempunyai pengaruh yang lebih
Jumlah yang melarut dalam air tergantung
besar terhadap kerusakan biota laut dari pada
kepada licin tidaknya minyak dan jumlah yang
50 barel minyak atau tertumpah di lautan yang
kena weathering. Penelitian menunjukkan
terbuka.
bahwa air yang mengandung tumpahan minyak
1.1.4. Kondisi Meteorologis dan yang tebal mengandung 5-10 ppm minyak,
Oceanografis tetapi tumpahan itu pecah, keadaannya
berkurang sampai 1 ppm atau kurang.
Kondisi meteorologis (angin, badai) dan Sebaliknya air laut yang mengandung tumpahan
oceanografis (ombak, arus) yang ada sangat benzene dalam bentuk tirai mengandung 1500
penting dalam pengaruhnya terhadap akibat mg/lt benzene dalam air, yang sangat beracun
tumpahan angin dan badai yang tertiup pada terhadap beberapa organisme laut, namun
daerah tumpahan di pantai perairan terbuka benzene menguap dengan cepat dan akan
dapat merugikan, tetapi sebaliknya menguap keseluruhannya dalam satu hari atau
menguntungkan karena akan mengaduk minyak lebih.
dan air akan mengencerkannya. Badan kualitas
lingkungan dalam penelitian dampak lingkungan Degridasi biologis dan mikrobial menyebabkan
untuk daerah dasar laut benua bagian luar pemecahan dan eliminasi minyak dari
melaporkan bahwa tumpahan minyak, lingkungan. Mikro organisme yang ada dalam
cenderung pecah jika ketinggian ombak air laut, air danau, sungai mempunyai
mencapai 10 feet atau lebih. kemampuan besar memakan hidrokarbon
(unsur minyak) tersebut. Lebih dari 100 jenis
1.1.5. Weathering (Perubahan Karena bakteri, ragi dan jamur telah ditemukan yang
Cuaca) menyerang hidrokarbon, memecahnya dan
mendapatkan energi untuk kebutuhan hidupnya.
Maksud perubahan disini adalah penguapan,
oksidasi, pelarutan dalam air dan degridasi Hidrokarbon dipakai untuk sumber energinya
biologis. Bila minyak tumpah di air akan tersebar dan juga dipakai untuk membentuk tubuhnya.
dengan cepat di atas permukaan. Tenaga yang Adanya hidrokarbon ini mempercepat
menyebabkan tersebar antara lain : pertumbuhan mikro organisme tersebut.
Bagaimanapun kecepatan pertumbuhannya
1. Berat jenis minyak yang lebih kecil dari berat
akan dibatasi oleh jumlah organisme itu sendiri,
jenis air laut
jumlah oksigen dan pupuk yang dipakai guna
2. Tegangan permukaan minyak itu sendiri mendukung metabolisme tersebut.
Penguapan minyak merupakan suatu peristiwa Usaha-usaha riset yang utama sedang
alam yang begitu penting. Penguapan akan dilanjutkan dalam penggunaan pupuk dan
terjadi dengan kecepatan yang tergantung dari peningkatan aktivitas biologis dan pembiakan
sifat minyak, ombak, kecepatan angin, mikrobial untuk membersihkan tumpahan
temperatur dan lain sebagainya. Minyak bumi minyak. Teknik pemulihan biologis ini
terdiri dari sejumlah besar bahan yang meningkatkan cara-cara untuk membersihkan
mempunyai sifat sendiri- sendiri, yang teringan garis pantai yang sukar .
akan menguap lebih dahulu, meskipun demikian
pasti ada yang tersisa. 1.1.6. Musim
Setelah minyak tertumpah maka minyak itu Jika tumpahan minyak terjadi pada saat biota
akan menguap dan penguapan kandungan yang yang ada di laut baru melahirkan maka akan
paling berbahaya akan hilang sekitar 20 % menimbulkan kematian yang lebih besar. Hal ini
selang 24 jam pertama. Minyak fraksi berat dan disebabkan karena biota yang baru dilahirkan
minyak pelumas tidak mengandung komponen lebih rentan.
yang mudah menyerap dan biasanya tidak Migrasi tahunan dari mamalia dan burung dari
berkurang jumlahnya karena penguapan. Jika tempat pembiakkan seringkali menuju ke daerah
tumpahan menimbulkan tirai minyak, maka yang terkena tumpahan minyak selama musim
sejumlah besar komponen minyak ini akan dingin. Temperatur rendah akan menyebankan
kontak dengan satuan di daerah subtidal. biodegrasi minyak berjalan lambat.
Selain menguap sebagian minyak akan melarut 1.1.7. Jenis Biota
dalam air, sebagian akan teroksidasi dan

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 3


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Jenis tanaman dan biota laut yang tidak tahan tumpahan minyak. Bahaya utama diakibatkan
terhadap fraksi minyak beracun dalam kadar penyakit fisik dari pada pengaruh lingkungan
yang rendah, dan ada jenis tanaman dan biota kimia dan minyak. Burung harus selalu menjaga
yang lain tampak tidak terpengaruh dalam temperatur tubuhnya tetap hangat yang
kosentrasi yang tinggi. Rumput laut biasanya dilakukan karena kemampuan bulu-bulu lembut
mempunyai lapisan lendir yang mencegah bagian bawah dalam mengisolasikan. Bulu
menempelnya minyak kecuali jika tanaman itu bagian bawah itu dilindungi oleh lapisan. Bulu
mati dan kering. bagian luar kuat dan bentuknya rata. Bulu itu
tidak menyerap air tetapi menyerap minyak.
Tanaman di daerah payau tidak mempunyai
Oleh karena itu minyak yang menempel pada
lapisan pelindung dan peka terhadap
bulu tersebut akan melekat terus dan tidak bias
kontaminasi minyak. Untuk menentukan jenis
terbilas oleh air .
tanaman dan binatang disuatu daerah yang
peka terhadap minyak, harus berkonsultasi Lapisan minyak yang tipis tidak akan masuk
dengan ahli biologi setempat. kebagian dalam dan mengganggu kemampuan
bulu dalam isolasi. Kehilangan daya sekat
Minyak mempengaruhi kehidupan laut baik
tersebut menyebabkan hilangnya panas tubuh
secara langsung atau tidak langsung. Pengaruh
burung secara terus menerus sehingga
secara langsung (keracunan, mati muda dan
menimbulkan :
lain-lain). Minyak bisa membahayakan secara
tak langsung melalui : 1. Kebutuhan pemasukkan makanan yang
lebih besar
1. Elemenasi sumber bahan-bahan makanan
2. Penggunaan cadangan dalam tubuh hewan
2. Penurunan daya tahan terhadap tekanan
lain (misal kontaminasi terhadap minyak 3. Burung yang terkena minyak cenderung
menyebabkan penurunan temperatur yang kehilangan nafsu
dapat menimbulkan suatu organisme)
Baru-baru ini diperkirakan ikan paus yang bunuh
3. Gangguan gelagat kimia yang perlu untuk diri ke pantai disebabkan oleh tumpahan
tetap hidup minyak. Beberapa kerang-kerang juga mati oleh
minyak, tetapi ada beberapa kerang yang masih
4. Gangguan keseimbangan ekologi
bertahan meskipun kosentrasi minyak cukup
1.1.8. Pembersihan tinggi, asalkan waktu eksposnya relatif singkat.
Tetapi hampir semua dispersan sangat
Sejumlah kerusakan dapat terjadi terhadap berbahaya untuk kerang. Ikan-ikan akan lebih
lingkungan karena penggunaan dispersan. tahan terhadap tumpahan minyak, karena ia
Untuk membersihkan minyak dari struktur dapat bergerak pindah tempat.
interdal, dari sudut pandang biologis, bagi
tanaman dan binatang mungkin masih lebih baik Pengaruh tumpahan minyak terhadap tanaman-
terlapisi minyak dari pada kemasukkan tanaman laut, bakteri dan mahluk hidup kecil
dispersan. Namun beberapa kasus yang terjadi lainnya dalam laut tidak diketahui dengan jelas
di laut yang terbuka menunjukkan bahwa karena faktor-faktor alam yang terpengaruh
dispersan sangat membantu dalam mencegah amat banyak akan berfluktuasi.
kerusakan di area interdal yang diakibatkan Penyelidikan yang dilakukan oleh California
minyak. game dan fish departement, seorang guru
1.1.8.1. Dampak Pencemaran Minyak mamalia laut mengungkapkan bahwa makan
dan mati yang disebutkan oleh paparan dan
Pengaruh jangka pendek dari tumpahan minyak kelaparan, karena pengaruh dari tumpahan
ini telah banyak diketahui. Tetapi pengaruh minyak. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa
jangka panjang sampai saat ini belum diketahui mengganggu fungsi kelenjar pengeluaran garam
dengan pasti. Beberapa jenis burung laut di sehingga burung mampu minum air laut dan
daerah tumpahan minyak akan musnah karena akhirnya mati.
mereka tidak bisa hinggap diatas lapisan
minyak. Polusi minyak dapat mengakibatkan perubahan
populasi burung secara lokal, yang paling
Salah satu jenis burung yang tampak hidup di terpengaruh oleh tumpahan minyak adalah
laut adalah burung camar, merupakan burung yang menghabiskan sebagian besar
komponen kehidupan pantai yang langsung atau seluruh hidupnya dalam air. Jenis-jenis ini
dapat dilihat dan sangat terpengaruh akibat adalah dari populasi lokal yang khusus. Dalam

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 4


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

urutan kepekaan yang makin rendah jenis-jenis Menurut undang-undang No. 21 tahun 1992
burung yang terkena bahaya tumpahan minyak tentang “Pelayaran” dalam BPLP (2000), oily
adalah : water separator (OWS) adalah suatu alat
pencegah pencemaran laut yang dipasang di
1. Penguin
kamar mesin kapal-kapal tertentu. Sedangkan
2. Burung penyelam Romzana mengatakan bahwa pengertian oily
3. Unggas air (bebek, angsa) water separator (OWS) adalah suatu alat untuk
memisahkan minyak yang tercampur dengan air
4. Auk (sejenis burung laut dari utara) got. Minyak kotor yang dihasilkan tersebut
5. Burung camar digunakan untuk membakar limbah padat pada
suatu tungku pembakar.
6. Biota dari tumbuhan laut
Pada dasarnya oily water separator ini
Pengaruh tumpahan minyak terhadap plankton merupakan bilik-bilik yang dibuat untuk
di laut sukar di deteksi. Sampel plankton yang menyediakan kondisi aliran cairan agar diam
diambil selama musibah tumpahan torrey tidak bergerak hingga butiran minyak bebas naik
canyon masih nampak normal kecuali terdapat kepermukaan air dan membentuk suatu lapisan
kematian 50-90 % telur ikan yang mengapung minyak yang tidak tercampur yang bisa diambil
dan larva. Sampel plankton yang diambil selama dengan menggunakan oli skimmer.
ledakan Santa Barbara menunjukkan tingkat
yang normal selama satu tahun itu. Beberapa Oily water separator (OWS) merupakan suatu
binatang plankton terlihat memakan tetesan yang dimaksudkan untuk mengurangi dan
minyak mentah dan minyak bunker dan tak memisahkan minyak yang terbawa air buangan
terlihat tanda-tanda merugikan karena yang beroperasi menurut tekanan atmosfir.
komunikasi plankton terus menerus terbawa Sedangkan Suasono (1994) menerangkan
arus, suatu daerah yang terkena tumpahan bahwa pengertian Oily Water Separator (OWS)
minyak nampaknya masih memiliki komunikasi adalah sebuah penampung yang berbentuk
plankton yang normal beberapa hari setelah kubus yang di dalamnya terbagi atas tiga bagian
tumpahan. yang fungsinya sebagai pemisah minyak dan
air.
Karena sifat mobilitas ikan dapat meloloskan diri
dari yang terkena gangguan lingkungan seperti
misalnya tumpahan minyak, maka selama 1.2.1.1. Jenis-Jenis Separator
pengamatan ledakan Santa Barbara tidak ada
ikan yang mati, ikan dapat mati jika tidak dapat 1. Separator Konvensional
keluar dari daerah yang luas tertutup oleh Pemisahan secara gravitasai (gravity
sejumlah besar tumpahan minyak. separation) adalah cara yang paling
Informasi yang dipublikasikan mengatakan ekonomis dan efisien untuk memisahkan
bahwa minyak berpengaruh kecil terhadap sejumlah besar limbah hidrokarbon. Pada
mamalia laut. Selama ledakan Santa Barbara proses pemisahan limbah tersebut
dilaporkan terjadi kematian singa laut dan anjing ditampung sementara pada bak pemisah
laut dalam jumlah besar dan kesalahan dan tahan beberapa waktu untuk
ditimpahkan karena tumpahan minyak. membiarkan proses pemisahan secara
gravitasi berlangsung. Kemudian minyak
1.2. Peralatan Pencegah Pencemaran yang terapung diatas air diambil melalui oil
skimmer.
Pencegahan terhadap pencemaran diperlukan
peralatan-peralatan yang memadai dalam Efisiensi pemisahan secara gravitasi adalah
penanggulangan pencemaran yang diakibatkan perbedaan berta jenis antara air dengan
oleh beroperasinya kapal-kapal, baik kapal minyak, sedangkan efektifitas dari alat ini
niaga maupun kapal ikan. Sehingga dalam tergantung pada desain hidrolis danwaktu
aplikasi operasionalnya kapal-kapal harus tahannya. Semakin lama waktu tahannya
dilengkapi dengan peralatan OWS, Incinerator, maka proses pemisahannya akan semakin
dan Emergency Boom untuk menghindari baik.
pencemaran lingkungan laut dan perairan. 2. Separator Plat Pararel
1.2.1. Oily Water Separator Alat ini memerlukan ruang yang jauh lebih
sedikit dengan yang dibutuhkan oleh

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 5


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

separator tipe konvensional. Luas collecting chamber melalui dua oil ascending
permukaan separator dapat ditambah pipes.
dengan memasang alat plat pararel dibilik-
bilik separator tersebut. Dengan adanya plat
pararel dapat mengurangi turbulensi dalam
separator sehingga akan meningkatkan
efisiensi separator. Plat-plat tersebut
dipasang dengan posisi miring guna
mendorong minyak terkumpul dibagian plat
kemudian bergerak kepermukaan atas
separator.
Minyak yang terkumpul dari separator plat
pararel memiliki kandungan air lebih rendah
dibandingkan dengan tipe konvensional.
Alat Oily Water Separtor (OWS) digunakan Gambar. 1.1. Oily Water Separator
untuk memisahkan minyak yang tercampur Butiran minyak yang tidak dapat disaring dalam
dengan air got kemudian minyak tersebut akan fist stage dihilangkan dan air yang sudah
ditampung dalam tangki dan setelah air tersebut dibersihkan dipompakan keluar melalui tempat
terpisahkan maka air dapat dibuang ke laut pembuangan air yang sudah dibersihkan
sedangkan minyak kotor dipakai sebagai bahan
(purified water outlet). Sementara itu butiran
bakar pada alat incenerator untuk membakar minyak yang ditangkap dalam first stage filter
limbah padat. berkumpul membentuk gumpalan dan mengalir
1.2.1.2. Prinsip Kerja. ke oil collection chamber pada bagian atas dari
gravity separating chamber.
Limbah minyak didapat dari pompa sepanjang
tank (bilge feed tank) mengalir kedalam coarse 1.2.1.3. Cara Pengoperasian.
separating chamber (ruang pemisah kasar) Sebelum pelaksanaan pastikan bahwa sistem
melalui oily water inlet pada primary coloum pipa berada pada posisinya sesuai “piping
(ruang pertama). Setelah limbah minyak yang arrangement” dan sambungan kabel untuk
tercampur dengan air kotor masuk kedalam automatic oily controller sudah benar. Adapun
ruangan pemutar (chamber tangeentally). cara pengoperasian dari Oily Water Separator
Kemudian sebagai hasilnya minyak mengalir ke (OWS) adalah :
ruang pengumpul minyak (oily collecting 1. Membuka valve-valve line air laut pada
chamber) dan menuju keruang pemisah yang bagian hisap pompa.
halus (fine separating chamber) melalui bagian
tengah buffle plate dan mengalir disekitarnya ke 2. Membuka semua valve-valve pada bilge
pipa pengumpul air (water collecting pipe) suction line dari bilge tank ke pompa.
melalui celah-celah diantara plat-plat penangkap 3. Putar switch automatic oily level controller ke
minyak (oily catch plates). Dalam proses ini “on”.
minyak mengapung dan menempel pada kedua
sisi di masing-masing plat penangkap sehingga 4. Menghidupkan bilge feed pump untuk feed
minyak dan air terpisah. bilge ke separating tank.
Sesudah pemisahan, air melewati lubang kecil 5. Atur pressure regulating valve ke tekanan
pada water collecting pipe (pipa pengumpul air) antara 0.5 sampai 2.0 kg/cm2.
dan mengalir ke ruang pemisah kedua, dengan Sebelum mengawali pekerjaan
cara melalui tempat keluar air (treated water pengoperasiannya, lakukan pengisian air laut
outlet). Pada bagian lain minyak yang kedalam separating tank dan biarkan air laut
menempel pada plat lama kelamaan bertambah mengalir lebih dari 10 menit. Minyak yang sudah
banyak dan bergerak perlahan-lahan ke plat-plat dipisahkan dalam separating tank berada
sekelilingnya. didalam oily collecting chamber pada bagian
Kemudian minyak tertinggal disetiap plat atas ruangan. Minyak dibuang secara otomatis
mengapung dan mengalir dengan mudah pada dengan oily level controller jumlah minyak
buffet plate yang berada dibawah aliran air yang melebihi dari tinggi yang sudah ditentukan.
berminyak dan akhirnya ke dalam water

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 6


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

1.2.1.4. Stop Operation


Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk 1.2.2.1. Desain atau Konstruksi
memberhentikan pengoperasian adalah :
Merupakan satu unit tersendiri yang terdiri dari
1. Mengalirkan air laut lebih dari 10 menit untuk bagian-bagian :
mencegah perubahan kualitas dari
1. Rumah pembakaran
campuran minyak yang tersisa didalam
separating tank setelah pekerjaan 2. Ruang pembakaran
membuang air got selesai. 3. Pompa minyak
2. Menutup bilge feed pump dan semua valve- 4. Brander
valve pada bilge discharge pipe line.
5. Penyala/pemantik brander
3. Memutar switch pada automatic oil level
controller ke “off”. 6. Fan
1.2.1.5. Komponen Oily Water Separator 7. Safety device
(OWS) 8. Kontrol panel
Fungsi komponen-komponen utama dari oily 1.2.2.2. Fungsi
water separator adalah sebagai berikut:
Fungsi dari incinerator antara lain :
1. Tangki pengumpul minyak (oily collecting
chamber) fungsinya adalah untuk 1. Untuk membakar minyak kotor/waste oil
menampung minyak yang telah terpisahkan yang berasal dari hasil pemisahan minyak
dengan air. dan air pada Oily Water Separator.
2. Tangki pengumpul air (water collecting 2. Membakar majun bekas, serbuk kayu,
pump) fungsinya adalah untuk menampung kertas, dan sebagainnya.
air sebelum dikeluarkan dari lambung kapal. 3. Membakar minyak pelumas bekas
3. Plat penangkap minyak (oily catch plates) 1.2.2.3. Cara Menjalankan atau Pengoperasian
fungsinya adalah sebagai tempat
menempelnya minyak setelah melewati plat- Langkah-langkah persiapan yang perlu
plat. dikerjakan sebelum menjalankan
4. Ruangan pemutar (chamber tangentially), 1. Panasi tangki minyak kotor sampai dengan
fungsinya untuk memutarkan limbah minyak 600 C
dalam air got melalui oily water inlet dengan 2. Cerat air yang mungkin masih ada di tangki
perlahan-lahan. minyak kotor
5. Pompa bilga (bilge pump) fungsinya adalah 3. Cerat udara dari pipa-pipa waste oil dan
sebagai pompa untuk membuat air got diesel oil melalui saringan isapnya
keluar lambung kapal.
4. Hidupkan main-switch (source) : periksa
1.2.2. Incinerator lampu-lampu indikator, yakinkan tidak ada
Incinerator adalah tungku pembakar yang yang menunjuk pada “abnormal” dan sirene
merupakan kelengkapan dari OWS atau alarm tidak berbunyi
sebagai alat pencegah pencemaran di laut. 5. Aduk waste oil melalui agitating switch (on).
6. Buka damper pemasukan udara dan
pengeluaran gas bekas.
7. Masukkan majun melalui pintu pemasukan
ke ruang pembakaran.
8. Buka dan atur kerang-kerangan supply &
return dari diesel oil dan waste oil.
Cara menjalankan:
1. Tekan tombol “on” dari fan dan burner. Gas
Gambar. 1.2. Incinerator yang tidak di dalam ruang pembakar akan
dihembus ke luar.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 7


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

2. Tekan tombol/select switch “on” dari waste untuk tempat pemasangan arm/JIB yaitu suatu
oil pump. alat untuk menarik oil boom.
3. Tekan tombol/select switch “on” dari ignitor. 1.2.3.2. Konfigurasi J (double J, J single sweep
Percikan bunga api dapat dilihat melalui dan J double sweep)
lubang/kaca intip. Pompa diesel oil akan
Untuk membentangkan oil boom dengan
hidup.
konfigurasi J ini, diperlukan 2 buah kapal. Pada
4. Tunggu/biarkan menyala + 10 menit untuk konfigurasi double J diperlukan 3 buah sarana
pemanasan ruang pembakaran. apung, sedangkan untuk membentangkan oil
boom dengan konfigurasi J single sweep dan J
5. Tekan tombol “on” Solenoid valve. Main
double sweep hanya diperlukan 1 buah sarana
burner (waste oil) akan menyala, ditandai
apung/kapal. Di dalam pengoperasian sarana
dengan menyalanya lampu hijau dari fire,
apung tersebut harus dilengkapi dengan
kalau tidak menyala tekan tombol Reset dan
arm/JIB pada bagian lambung kapal serta harus
ulangi langkah 3 – 4.
tersedia alat untuk menghisap minyak dan
6. Untuk mendapatkan pembakaran yang tangki untuk menampung minyak yang telah
stabil, gunakan pembakaran secara simultan terkumpul oleh oil boom.
(diesel oil & waste, dua-duanya menyala).
Hal yang perlu diperhatikan dalam
7. Matikan “ignitor”, pemantik akan mati dan pengoperasian emergency boom ini adalah bila
pembakaran berjalan normal . tumpahan minyak yang terkurung oil boom
Cara menghentikan: tersebut masih ada yang lolos melalui bawah oil
boom (biasanya disebabkan oleh kuatnya arus
1. Tutup kerangan pemanas dan matikan air). Bila keadaannya demikian maka harus
agitator dari waste oil tank segera dilaksanakan langkah-langkah sebagai
2. Bilas pipa waste oil dengan cara berikut :
mengalirkan diesel oil ke pipa tersebut 1. Lakukan perubahan konfigurasi oil boom
(dengan membuka/ menutup kerangka yang agar kekuatan arus air tersebut tidak hanya
perlu). tertahan di 1 titik bentangan oil boom
3. Tekan tombol “off” Solenoid valve, api di tersebut. Perubahan ini dilaksanakan secara
brander akan padam. terus menerus sambil dilaksanakan
pengisapan dengan oil skimmer.
4. Tekan tombol “off” dari “waste oil pump”.
2. Atau lakukan pergeseran-pergeseran
5. Tekan tombol “off” dari “source”. konfigurasi oil boom tersebut searah dengan
6. Selagi incinerator masih hangat dibersihkan arus air, sampai dilaksanakan pengisapan
automizing cup dan kaca lubang-lubang dengan oil skimmer.
intip. 1.3. Perawatan / Pemeliharaan
1.2.3. Emergency Boom Macam-macam perawatan yang dilakukan
Emergency boom digunakan untuk antara lain :
penanggulangan tumpahan minyak yang cukup 1.3.1. Furnace body.
banyak dan terjadi di perairan terbuka.
Pengoperasian emergency boom dapat Tahapannya sebagai berikut :
dilakukan melalui dua bentuk (konfigurasi) 1. Check dan bersihkan ruangan dapur setiap
bentangan, yaitu : selesai dipakai.
1.2.3.1. Konfigurasi U ( Usingle sweep dan U 2. Check semen dan batu tahan apinya.
double sweep)
3. Pintu atau lobang masuk dapur, periksa
Untuk membentangkan oil boom dengan packing, bila sudah mati agar diganti dengan
konfigurasi U single sweep dan double sweep yang baru.
ini hanya diperlukan satu buah sarana
apung/kapal. Tetapi untuk konfigurasi U single 1.3.2. Brander
sweep, pada salah satu bagian lambung kapal Tahapannya sebagai berikut :
dan untuk konfigurasi U double sweep pada
kedua lambung kapal, harus dibuatkan dudukan 1. Bersihkan saringan hisap dan atomizing cup
setelah dipakai.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 8


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

2. Setiap 6 bulan buka/check/ bersihkan waste 1.3.7. Brander Waste Oil (Main Burner)
oil pump, bersihkan solenoid valve dan Tidak Nyala
bersihkan regulation valve.
Cara mengatasi brander waste oil (main burner)
3. Check dan bersihkan nozzle tube dan yang tidak menyala dengan melakukan tahapan
elektroda pemantik. sebagai berikut :
1.3.3. Tekanan/Aliran Waste Oil Rendah 1. Pastikan tiap relay berfungsi atau tidak.
Untuk mengatasi tekanan atau aliran waste oil 2. Bila kelebihan udara, kurangi pembukaan
agar tidak rendah, dapat melakukan tahapan damper udara.
sebagai berikut :
3. Bila waste nilai kalornya rendah, campurlah
1. Cari kebocoran. dengan kalor tinggi.
2. Bersihkan saringan. 1.4. Mencegah Pencemaran Laut
3. Pastikan semua kerangan terbuka. Perairan dan lingkungan laut perlu dilindungi
4. Pastikan jumlah waste cukup. untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
hewan-hewan yang hidup di habitatnya dan
5. Periksa pompa, valve regulator dan solenoid terhindar dari bahaya pencemaran. Berdasarkan
valve. ketentuan konvensi marpol 1973 bahwa tidak
6. Periksa manometer nya. dibenarkan membuang minyak ke laut. Dan
untuk menerapkan konvensi tersebut dibuat
1.3.4. Alarm dari Gas Temperatur Detektor peraturan-peraturan untuk pelaksanaan
Sering Berbunyi pencegahan dan penanggulangannya.
Cara mengatasinya antara lain : Usaha mengendalikan pencemaran oleh minyak
1. Waste oil mengandung bahan high calory sudah dimulai sejak tahun 1920. Pada tahun
campur dengan minyak yang low calory. 1954 diadakan konvensi Internasional tentang
pencegahan pencemaran laut oleh minyak dan
2. Stel sensor gas temperatur detektor ke diundangkan mulai tanggal 26 Juli 1958.
temperatur yang lebih tinggi.
Selanjutnya konvensi tahun 1954 berikut
3. Periksa dan test thermo couple & limit amandemen-amandemennya diganti oleh
switch. konvensi Internasional tentang Pencegahan
1.3.5. Door Limit Switch Tidak Berfungsi Pencemaran Laut dari Kapal (International
Convention for the Prevention of Pollution from
Cara mengatasinya sebagai berikut : Ship) tahun 1973 dan yang biasa disebut
1. Tekan handle switch, cabut, bersihkan dan dengan Marpol (Marine Pollution) 1973 serta
test responsnya. protokol-nya tahun 1978.

2. Bila ada respons, setel ke posisi yang Air yang bercampur minyak dari tanker dilarang
diinginkan. dibuang ke laut kecuali dalam keadaan seperti
dibawah ini :
3. Bila tidak ada respons, ganti baru.
1. Tanker sedang berlayar
1.3.6. Brander Pembakar Tidak Menyala
2. Kecepatan pembongkaran dari minyak yang
Cara mengatasi brander baker tidak menyala terkandung didalam campuran tidak boleh
dengan : lebih dari 60 liter/mil.
1. Cabut unit pemantik, stel kedudukan 3. Tanker harus berada pada lokasi laut yang
elektroda (bila tidak ada percikan bunga api jarak dari pantai terdekat lebih dari 50 mil.
dan test.
4. Jumlah minyak yang boleh dibuang 1/15.000
2. Cara test pemantik (ignitor). kapasitas angkut tanker.
Lepas terminal dari elektroda pump (ig, ig2) Maksud dari persyaratan tersebut di atas selain
yang berada di kontrol panel. Tekan tombol “on” untuk membatasi pembuangan minyak adalah
dari “fan and burner” dan tekan tombol ”on” dari bahwa minyak bisa dengan cepat dicerai-
pemantik, cek bila bunga api lemah stel jarak beraikan dan dimusnahkan dalam waktu 2-3 jam
elektroda atau ganti trasformer. saja.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 9


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Penerapan Konvensi Marpol 73/78 di Indonesia bahan/zat penetralisir). Menetralisir atau


berlaku sejak tanggal 2 Oktober 1983. Setelah mencerai-beraikan pencemar tergantung dari :
Indonesia meratifikasi konvensi Marpol 73/78
1. Jenis minyak dan kepadatan (density).
dengan Keppres nomor 46/86 tanggal 9
September 1986, maka kapal-kapal yang 2. Kepekatan (viscosity).
berbendera Indonesia yang berlayar ke luar 3. Titik endap (poux point).
negeri terhitung sejak tanggal 27 Oktober 1986
sudah harus dilengkapi dengan Sertifikat 4. Kadar lilin dan aspal .
Internasional Pencegahan Pencemaran oleh
Minyak (IOPP Certificate) dan bagi kapal-kapal
Indonesia yang melakukan pelayaran dalam
negeri sejak tanggal itu harus memiliki IOPP Sifat minyak dipermukaan laut adalah:
tersebut.
1. Akan terjadi penguapan kira-kira diatas
1.5. Cara Penanggulangan 20-24 jam, tergantung dari angin, kondisi
Pencemaran laut dan jenis minyak.
Pencegahan atau penanggulangan pencemaran 2. Oksidasi dan biodegradasi tergantung dari
lingkungan laut telah diatur didalam konvensi suhu dan kadar garam di laut
marpol 1973/1978, terdapat ketentuan-
ketentuan pencegahan antara lain yaitu : 3. Penyebaran kecepatannya tergantung
pada kepadatan relatif (kadar lilin dan
1. Pengadaan tanki ballast terpisah (separate aspal)
ballast tank) pada ukuran kapal tertentu
ditambah dengan peralatan-peralatan ODM 1.5.1. Cara Untuk Pembersihan
(Oil Discharge Monitoring), Oil separator dan Tumpahan Minyak di Laut dan
lain sebagainya. Perairan
2. Batasan-batasan jumlah minyak yang dapat Untuk membersihkan tumpahan minyak
dibuang di laut. dilingkungan laut dan perairan dapat dilakukan
dengan metode :
3. Daerah-daerah pembuangan minyak.
4. Keharusan pelabuhan-pelabuhan,
1.5.1.1. Menghilangkan Minyak Secara
khususnya pelabuhan minyak untuk Mekanik
menyediakan tanki penampungan slop Memakai boom atau barrier akan efektif di laut
(ballast kotor). yang tidak berombak dan arus tidak kuat
Disamping itu juga timbul usaha-usaha untuk (maksimum 1 knot). Juga dipakai untuk minyak
penanggulangan terhadap pencemaran dengan ketebalan tidak melampaui tinggi boom.
lingkungan laut dan perairan dengan membuat Posisi boom dibuat menyudut, minyak akan
prioritas penanganan dan daerah yang terkena terkumpul di sudut dan kemudian dihisap
pencemaran, misalnya membuat contigency dengan pompa. Umumnya pompa hanya
plant regional dan lokal mampu menghisap sampai pada ketebalan
minyak sebesar ¼ inci. Air yang terbawa dalam
Contigency plant adalah tata cara minyak akan terpisah kembali.
penanggulangan pencemaran dengan muatan
prioritas pelaksanaan serta jenis alat yang 1.5.1.2. Absorbents.
digunakan dalam: Zat untuk menyerap minyak ditaburkan di atas
1. Memperkecil sumber pencemaran. tumpahan minyak dan kemudian zat tersebut
menyerap minyak tadi. Umumnya zat yang
2. Melokalisir dan pengumpulan pencemaran. digunakan untuk menyerap minyak adalah :
3. Menetralisir pencemaran . lumut kering, ranting, potongan kayu. Ada pula
zat sintetis yang dibuat dari polyethylene,
Ditemukan / dibuatnya peralatan-peralatan polystyrene, polyprophylene dan polyurethane.
penanggulangan misalnya oil boom, oil
skimmer, cairan-cairan sebagai dispersant 1.5.1.3. Menenggelamkan Minyak
agent dan lain-lain. Peralatan yang digunakan
Suatu campuran 3.000 ton kalsium karbonat
antara lain : oil boom (alat pengumpul
yang ditambah dengan 1 % sodium stearate
tumpahan minyak/pencemaran), chemical
dispersant, sinking agent dan sorbent (bahan-

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 10


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

dicoba dan berhasil menenggelamkan 20.000


ton minyak.
Setelah 14 bulan kemudian, tidak lagi ditemui
adanya minyak di dasar laut tersebut.
Cara ini masih dipertentangkan karena
dianggap akan memindahkan masalah
kerusakan oleh minyak ke dasar laut yang relatif
merusakan kehidupan. Untuk perairan laut
dalam hal ini tidak akan memberikan efek.
1.5.1.4. Dispersant.
Dispersant dicampur dengan 2 kompponen lain
dan dimasukkan ke lapisan minyak yang
akhirnya berbentuk emulsi. Stabiliser akan
menjaga emulsi tadi agar tidak pecah.
Dispersant akan menenggelamkan minyak dari
permukaan air.
Keuntungan cara ini adalah mempercepat
hilangnya minyak dari permukaan air dan
mempercepat proses penghancuran secara
mikrobiologi.
Dispersant tidak akan berguna pada daerah
pesisir karena adanya unsur timbal yang
terlarut. Perlu ditambahkan bahwa dispersant
yang makin baik selalu menggunakan pelarut
yang lebih beracun untuk kehidupan laut.
1.5.1.5. Pembakaran
Membakar minyak di laut lepas umumnya
kurang berhasil, karena minyak ringan yang
terkandung telah menguap secara cepat. Selain
itu panas dari api akan diserap oleh air laut
sehingga pembakaran tidak akan efektif.
Masalah pencemaran di laut tidak akan ada
habisnya selama manusia masih melakukan
aktivitas atau kegiatan produksi di laut seperti
menangkap ikan dengan menggunakan mesin,
membuang air bilge, pengeboran lepas pantai,
dan pembuangan minyak serta membuang
bahan-bahan berbahaya yang seenaknya tanpa
menghiraukan faktor lingkungan, jadi untuk
menjaga keindahan laut serta keanekaragaman
biotanya yang merupakan sumber daya alam
diperlukan kesadaran dari kita akan kelestarian
alam.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 11


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Anda mungkin juga menyukai