Anda di halaman 1dari 21

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAB 7

MENERAPKAN HUBUNGAN KEMANUSIAAN DAN


TANGGUNGJAWAB SOSIAL DI ATAS KAPAL

7.1. Aspek Umum Hubungan Faktor yang harus dipertimbangkan


Antar Manusia apabila manusia membentuk
Hubungan antar manusia telah ada kelompok untuk hidup bekerja
sejak jaman primitip, dimulai dengan bersama. Kelompok-kelompok manu-
membentuk kelompok dengan alasan sia lambat laun berkembang
untuk melindungi diri dari serangan membentuk suatu bangsa yang
binatang atau mahluk lainnya, tetapi memiliki pola tingkah laku yang unik
kemudian karena suatu keinginan pada individu masing-masing
untuk alasan sosial, seperti menggambarkan suatu campuran
pengumpulan makanan, berkawan kepercayaan faktor kehidupan dan
dan lain-lain. pengetahuan yang terbentuk dalam
waktu yang berabad-abad.
Bentuk kelompok tersebut maju dan
berkembang ke arah suatu susunan Dengan kebudayaan mereka masing-
masyarakat yang lebih baik dimana masing orang umumnya hidup secara
anggota-anggotanya hidup lebih akrab harmonis dan seimbang, perubahan –
karena sikap budaya yang umum, perubahan apabila terjadi pada
kepercayaan sosial, keagamaan, umumnya memerlukan periode waktu
aspek politik dan keinginan untuk yang panjang dan perubahan-
hidup serta bekerja dalam suatu perubahan secara bertahap tersebut
kerangka ”Peraturan Hukum” (Rute of tidak akan menimbulkan banyak
Law). kesulitan bagi manusia yang
bersangkutan. Walaupun begitu
7.1.1. Perkembangan Perilaku apabila perubahan budaya terjadi
Kelompok secara tiba-tiba dan mendadak hal itu
akan mengakibatkan suatu trauma
Sistim sosial yang telah berkembang
yang disebut ”Culture Shock” yang
di dalam perjalanan sejarah mungkin
mengakibatkan ketidak harmonisan
banyak perbedaan tergantung pada
dan ketidak bahagiaan pada manusia
budaya dan lingkungan, tetapi saat ini
yang bersangkutan.
pada umumnya dirasakan pentingnya
suatu organisasi yang didasarkan Kelompok manusia yang terbentuk
philosopi ”Self Governing” (kekuasaan dari latar budaya yang berbeda yang
diri) secara adil yang menghormati kemudian diharapkan untuk hidup dan
harga diri dan mengakui bahwa bekerja di dalam hubungan yang erat
hubungan antar manusia adalah faktor dapat juga menimbulkan trauma yang
penting. sama kecuali jika persiapan-
persiapan yang efektif telah

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 89


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

dilaksanakan oleh manusia yang perkembangan biologi dan keturunan


terlibat untuk menghadapi gaya tetapi secara luas juga dipengaruhi
kehidupan baru yang multi kultur. oleh lingkungan dan latar belakang
budaya dimana manusia dilahirkan
7.1.2. Perubahan Perilaku dan tumbuh menjadi dewasa, yang
Organisasi akhirnya ditempa oleh pengetahuan
Revolusi industri yang dimulai dan dan pengalaman.
berkembang pada pertengahan abad Manusia pada hakekatnya
18 di Inggris menyebabkan perubahan mengungkapkan dirinya sebagai suatu
-perubahan yang besar pada ”a state of mind feelings” yang
kehidupan masyarakat. Orang yang biasanya diekspresikan melalui
telah hidup berabad-abad pada suatu tindakan, kata – kata, tulisan, gambar,
lingkungan pertanian yang luas, musik dsb, dimana selalu
terpusat pada perumahan di desa – mengidentifikasi melalui suatu sifat
desa dan perkampungan mulai tertentu, melalui emosi, kebiasaan,
berpindah ke daerah dimana industri cara belajar, daya ingat, perasa daya
berkembang untuk memperoleh intelegensi dll. Manusia pada
pekerjaan dengan penghasilan yang hakekatnya akan cenderung
lebih besar. Daerah dan kota mulai memerintah sesuatu dimana orang
terbentuk dan mendapatkan kemajuan lain bereaksi satu dengan lainnya.
dalam ilmu pengetahuan dan Reaksi tersebut karena latar belakang
engineering mengikuti industri menuju budaya yang berbeda-beda.
ke arah laju yang meningkat.
Untuk berfungsi secara terpadu dan
Perubahan-perubahan sosial sangat efektif suatu kelompok harus bekerja
pesat dan membawa pendidikan dan dengan bentuk kerangka kerja yang
kesehatan serta trasportasi massa. tepat baik petunjuk maupun
Undang-undang yang berhubungan pengawasan yang diakui dan disetujui
dengan buruh dibuat untuk oleh seluruh anggota kelompok. Cara
perlindungan pekerja & serikat buruh orang bereaksi dan bertingkah laku
dikembangkan untuk negosiasi atas terhadap situasi apabila dibawah
nama pekerja dengan majikan. tekanan batasan-batasan (peraturan
Pengaruh serikat buruh pada dan hukum) tidak mudah untuk
umumnya meningkatkan kondisi kerja diprediksi atau dimengerti khususnya
yang lebih baik dan hal ini apabila dampak teknologi dan laju
mengakibatkan harga diri manusia perkembangannya ditekankan pada
menjadi suatu prtimbangan yang faktor kebudayaan termasuk
utama dalam negosiasi apa saja. pengertian, kepercayaan, sosial,
Setiap manusia adalah merupakan keagamaan dan politik. Namun pada
individu yang unik dan pada umumnya umumnya manusia membentuk suatu
tidak ada dua orang manusia yang kelompok sosial karena antara lain :
benar-benar sama secara fisik 7.1.2.1. Motif Yang Sama
maupun mental (kecuali kelahiran
kembar). Manusia secara kodrat Kelompok sosial terbentuk karena
sering dianggap mempunyai sifat-sifat anggota-anggotanya mempunyai motif
bawaan yang tergantung dari yang sama. Motif yang sama ini

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 90


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

merupakan pengikat sehingga setiap melaksanakan tugas dengan baik.


anggota kelompok tidak bekerja Pembagian tugas dalam kelompok
sendiri-sendiri melainkan berkerja sesuai dengan kecakapan masing-
bersama untuk mencapai suatu tujuan masing anggota dan keadaan tertentu
tertentu. Sesudah kelompok sosial akan memberikan hasil kerja yang
terbentuk, biasanya muncul motif baru baik. Dengan demikian akan makin
yang memperkokoh kehidupan tinggi pula solidaritas kelompok dan
kelompok sehingga timbul sense of makin kuat pula sense of belonging.
belonging (rasa menyatu dalam
7.1.2.4. Struktur Kelompok
kelompok) pada tiap-tiap anggota.
Rasa ini besar pengaruhnya bagi Struktur kelompok ialah suatu sistim
individu dan kelompok itu. Karena mengenai relasi antara anggota-
memberikan tenaga moral yang tidak anggota kelompok berdasarkan
akan diperoleh jika ia sebagai individu peranan dan status mereka serta
hidup sendiri. Juga dapat memenuhi sumbangan masing-masing dalam
kebutuhannya sebagai mahluk sosial interaksi kelompok untuk mencapai
dan mahluk individu. suatu tujuan tertentu.
7.1.2.2. Sifat In-Group Dan Out-Group Di dalam struktur kelompok kita
jumpai :
Jika ada kelompok manusia yang
mempunyai tugas yang sulit atau yang 1. Susunan kedudukan fungsional,
mengalami kepahitan hidup bersama, susunan berdasarkan tugas
mereka akan menunjukkan tingkah anggota-anggota kelompok dalam
laku yang khusus. Bila orang lain kerjasama untuk mencapai tujuan.
diluar kelompok itu bertingkah laku 2. Susunan hirarki antar anggota
seperti mereka, mereka akan kelompok dengan harapan tugas
menyingkirkan diri. Sikap menolak dan kewajiban yang diserahkan
yang ditujukan oleh kelompok itu kepada anggota-anggota itu dapat
disebut sikap out-group atau sikap diselesaikan dengan wajar.
terhadap “orang luar”. Kelompok Susunan kedudukan fungsional
manusia itu menuntut orang luar untuk dan susunan hirarkis di atas itulah
membuktikan kesediaannya untuk yang dimaksud penegasan
berkorban bersama dan struktur kelompok.
kesetiakawanannya, baru kemudian
menerima orang itu dalam segala Sebagai contoh, dalam kelompok
kegiatan kelompok. Sikap menerima ada pengurus dan anggota biasa.
ini disebut sikap In-group atau sikap Pengurus mengharapkan anggota
terhadap “orang dalam”. membantu menyelesaikan tugas
dan tanggungjawabnya, bilamana
7.1.2.3. Solidaritas perlu anggota biasa
Solidaritas adalah kesetiakawanan mengharapkan pengurus dapat
antar anggota kelompok sosial. mengambil kebijaksanaan guna
Terdapatnya solidaritas yang tinggi mendorong kelompok mencapai
dalam kelompok tergantung pada tujuan yang diharapkan.
kepercayaann setiap anggota akan
kemampuan anggota lain untuk

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 91


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

7.1.2.5. Norma-Norma Kelompok memenuhi kebutuhan hidupnya.


Tetapi keistimewaan manusia adalah
Yang dimaksud dengan norma-norma
dia diberi ”akal” dan dengan akal
kelompok di sini adalah pedoman-
itulah merupakan alat senjata manusia
pedoman yang mengatur tingkah laju
yang terpenting dalam hidupnya di
individu di dalam suatu kelompok.
alam ini. Dengan adanya akal ini
Pedoman ini sesuai dengan rumusan
manusia menjadi mahluk yang
tingkah laku yang patut dilakukan
bersosial dan berderajat tinggi, ia
anggota kelompok apabila terjadi
dapat mengatasi kelemahan-
sesuatu yang bersangkut paut dengan
kelemahannya dengan jalan hidup
kehidupan kelompok tersebut. Jadi
bersama (kelompok) demi
norma di sini mengandung arti ideal,
terwujudnya kehidupan sosial atau
bukan real. Pada kelompok resmi,
kehidupan bermasyarakat. Masalah –
norma tingkah laku ini biasanya sudah
masalah sosial yang dihadapi oleh
tercantum dalam anggaran dasar
setiap masyarakat manusia tidaklah
(anggaran rumah tangga / peraturan
sama antara satu dengan yang
perusahaan); bahkan norma tingkah
lainnya. Masalah-masalah sosial
laku anggota masyarakat suatu
tersebut dapat terwujud sebagai
negara telah ditulis dalam undang-
masalah sosial, masalah moral,
undang, Kitab Undang-Undang
masalah politik, masalah ekonomi,
Hukum Acara Pidana atau kitab
masalah agama atau masalah –
hukum lainnya. Norma-norma tingkah
masalah lainnya. Yang membedakan
laku juga terdapat pada tiap-tiap
masalah-masalah sosial dari masalah-
kelompok meski norma-norma itu tak
masalah lainnya adalah bahwa
tertulis di dalam peraturan.
masalah sosial selalu ada kaitannya
7.2. Masalah-Masalah Sosial yang dekat dengan nilai-nilai moral
dan pranata-pranata sosial, serta
Manusia sebagai mahluk sosial selalu selalu ada kaitan dengan hubungan-
dihadapkan pada berbagai masalah hubungan manusia itu terwujud.
sosial, yang sesungguhnya masalah- Perbedaan-perbedaan yang ada
masalah itu merupakan bagian yang berkenaan dengan masalah-masalah
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial yang dihadapi oleh masing-
manusia itu sendiri kerena masalah- masing masyarakat tersebut secara
masalah sosial itu telah terwujud garis besarnya disebabkan oleh :
sebagai hasil akibat dari hubungan-
hubungan sesama manusia lainnya 1. Perbedaan tingkat perkembangan
dan juga sebagai akibat dari tingkah kebudayaan dan masyarakatnya
lakunya. Kalau melihat kata ”sosial” 2. Sifat kependudukannya
yang berasal dari kata sosius yang
berarti kawan, pada hakekatnya 3. Keadaan lingkungan alam.
manusia didalam hidupnya Kalau kita telaah pengertian masalah -
membutuhkan bantuan dan masalah sosial adalah adanya kondisi
pertolongan. atau suatu keadaan tertentu dalam
Manusia diciptakan Tuhan sebagai kehidupan sosial warga masyarakat
mahluk yang lunak sehingga tidak yang bersangkutan. Kondisi atau
dapat hidup menyendiri dalam keadaan sosial tertentu sebenarnya

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 92


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

merupakan hasil dari proses Ada yang mengatakan bahwa konflik


kehidupan manusia yang berusaha mencakup perbedaan antara nilai
untuk memenuhi kebutuhan- sosial dan pribadi, ketidak mampuan
kebutuhannya, yaitu : bertindak sesuai dengan prinsip dan
nilai pribadi, kurangnya komunikasi,
1. Kebutuhan jasmaniah (manusia
problema yang dibesar-besarkan atau
harus makan, minum, buang air,
perbedaan tingkah laku karena
bernapas, mengadakan hubungan
perbedaan latar belakang kultur,
kelamin, dan sebagainya).
agama, pendidikan atau faktor-faktor
2. Kebutuhan sosial (berhubungan lain, namun konflik adalah bagian dari
dengan orang lain, membutuhkan hidup kita.
bantuan orang lain untuk
Pada kapal-kapal modern dengan
memecahkan berbagai masalah,
awak kapalnya yang multi nasional
dan sebagainya), dan kebutuhan
menghadirkan suatu situasi dimana
kejiwaan (untuk dapat merasakan
kesulitan dan masalah akan
aman dan tentram, membutuhkan
menambah pertentangan, sedangkan
cinta kasih dan sayang, dan
kapal harus beroperasi dengan
sebagainya).
sekelompok manusia yang berlatar
Dalam usaha-usaha untuk belakang budaya yang berbeda
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dengan tingkat kemungkinan yang
tersebut, manusia menggunakan tinggi akan masalah komunikasi
kebudayaannya sebagai model- (bahasa). Harus diingat bahwa semua
model petunjuk atau sebagai resep- manusia yang dipekerjakan tidak
resepnya didalam menggunakan satupun mempunyai sifat sama yang
lingkungan alam dan sosialnya yang diinginkan, pasti ada bedanya. Apabila
diwujudkan dalam kehidupan sosial di berurusan dengan personel, seluruh
masyarakat. Perwujudannya ini orang harus dipertimbangkan dan
adalah dalam bentuk kondisi atau usaha untuk mengembangkan
keadaan dimana manusia itu hidup manusia yang lebih baik dilaksanakan
dalam masyarakatnya. Kondisi- melalui pertumbuhan (growth) dan
kondisi ini bukanlah sesuatu yang pemenuhan (fulfil ment) motivasi
tetap, tetapi selalu dalam proses harus dirangsang dengan
berubah, antara lain disebabkan : menunjukkan bagaimana dengan
1. Hasil kemajuan teknologi mengikuti kursus yang khusus dengan
beberapa peragaan, rasa pemenuhan
2. Perubahan organisasi dapat ditingkatkan.
3. Jumlah tenaga kerja meningkat Faktor-faktor yang menyebabkan
sedang pekerjaan yang tersedia konflik antara lain :
terbatas.
1. Aspek Organisasi
7.3. Konflik Kurangnya tenaga kerja,
Konflik adalah salah pengertian, Perubahan-perubahan organisasi
pertentangan keinginan yang perasaan kurang aman dari segi
menimbulkan ketegangan, ketidak keamanan dan keselamatan kerja,
cocokan atau perbedaan pendapat. tidak adanya standar pekerjaan,

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 93


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

pembinaan karir yang kurang c. Penghindaran, menghindar


lancar, diskriminasi dipekerjaan, untuk mengambil posisi yang
tujuan perusahaan yang kurang tegas
jelas, problema mengenai
d. Aturan mayoritas, mencoba
peralatan dan instrumen antar
untuk menyelesaikan konflik
bagian.
antara kelompok dengan
2. Aspek Manajerial melakukan pemungutan
suara melalui prosedur yang
Delegasi wewenang yang tidak
adil.
cukup, loyalitas yang tidak utuh,
manajemen yang kurang pakar, 2. Kompromi
sentralisasi power yang terus
Melalui kompromi mencoba
menerus.
menyelesaikan konflik dengan
3. Aspek Behauvior pencarian jalan tengah yang dapat
diterima oleh pihak-pihak yang
Biasanya behauvior mencermin-
bersangkutan.
kan dua kategori di atas. Secara
khusus disebabkan pula 3. Pemecahan masalah integratif
tentang kurangnya komunikasi,
Konflik antar kelompok diubah
tentang bagaimana informasi yang
menjadi situasi pemecahan
tidak disampaikan, tidak
masalah bersama yang dapat
disebarkan atau justru ditutupi dan
diselesaikan melalui teknik-teknik
tentang kurangnya kepercayaan di
pemecahan masalah.
dalam organisasi.
4. Lain-lain : 7.4. Kedudukan
Konflik disebabkan karena Kedudukan dapat diartikan tingkat
organisasi yang kompleks, adanya seseorang dalam suatu kelompok dan
pertentangan antara task melawan melahirkan pengakuan, penghargaan
process, dan perbedaan- dan penerimaan yang diberikan
perbedaan di dalam nilai, belief kepada seseorang oleh anggota
atau objektif. kelompok lainnya. Kehilangan
kedudukan sama dengan ”kehilangan
Penyelesaian konflik muka” dan bagi banyak orang yang ini
Ada 3 metode penyelesaian konflik merupakan hal yang serius. Untuk
yang sering digunakan yaitu : mempertahankan kedudukan banyak
orang mengembangkan indra yang
1. Dominasi dan penekanan tinggi akan tanggung jawab.
Ini dapat dilakukan dengan Kedudukan yang lebih tinggi
beberapa cara, yaitu : mencakup :
a. Kekerasan, yang bersifat 1. Kekuasaan dan pengaruh
penekanan otokratif 2. Banyak istimewa
b. Penenangan, merupakan 3. Partisipasi yang lebih luas dalam
cara yang lebih diplomatis kegiatan kelompok

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 94


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

4. Interaksi yang lebih besar dengan Manajemen perkapalan berbeda


orang-orang lainnya dalam dengan manajemen industri di darat
kelompok dalam beberapa hal yang lebih
penting adalah :
5. Kesempatan memperoleh peran
dan tanggung jawab yang lebih 1. Perusahaan perkapalan terdiri dari
penting sejumlah unit-unit industri kecil
yang bergerak (mobile) yaitu
Kedudukan yang lebih rendah selalu
kapal, dimana pada waktu tertentu
berarti bahwa orang merasa terisolasi
menyebar mengikuti jarak jauh
dari kegiatan-kegiatan utama dan ada
seluruh dunia dibandingkan
kecenderungan yang menunjukkan
dengan industri di darat yang
gejala ”stress” tertekan.
beroperasi di tempat yang tetap.
7.5. Hubungan Sosial di Kapal 2. Selama dalam pelayaran kapal
7.5.1. Manajemen Perkapalan dapat mengalami perubahan
cuaca yang drastis dan dapat
Manajemen adalah proses mengganggu pekerjaan baik fisik
perencanaan, pengorganisasian, maupun mental termasuk kapal
penyerahan dan pengawasan usaha- dan muatannya.
usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi 3. Kapal beroperasi di lingkungan
lainnya agar mencapai tujuan yang tidak ramah dan harus
organisasi yang telah ditetapkan. menyelesaikan dengan baik pada
Manajemen dapat di definisikan kondisi cuaca yang ekstrim.
sebagai bekerja dengan orang-orang 4. Selama di kapal pekerjanya selalu
untuk menentukan, mengiterprestasi dihadapkan resiko bahaya baik
dan mencapai tujuan-tujuan pada waktu dinas maupun di luar
organisasi dengan pelaksanaan fungsi dinas, sebagai contoh pada waktu
-fungsi perencanaan, pengorgani- ada bahaya kebakaran,
sasian, penyusunan personalia atau tenggelam, kandas dll.
kepegawaian, penyerahan dan
kepemimpinan dan pengawasan. Industri di darat beroperasi pada
Manajemen dibutuhkan untuk semua kondisi relatif tetap, orang yang
organisasi baik manajemen di darat dikerjakan/ditempatkan dekat dengan
maupun di kapal karena tanpa pekerjaan dan mempunyai semua
manajemen, semua usaha akan sia- fasilitas dan sarana lainnya yang
sia dan pencapaian tujuan akan lebih cukup. Industri di darat dalam
sulit. Ada 3 alasan utama merekrut pekerjaan sesuai dengan
diperlukannya manajemen : kebutuhannya baik dalam pendidikan,
pengalaman dan kreteria-kreteria lain
1. Untuk Mencapai Tujuan yang dipersyaratkan. Perusahaan
2. Untuk Menjaga Keseimbangan pelayaran mendapat kesulitan di
Diantara Tujuan-Tujuan Yang dalam merekrut orang yang sesuai
Saling Bertentangan untuk karier di laut dan dengan
pendaftaran bendera asing yang
3. Untuk Mencapai Efisiensi Dan banyak/luas dan agen-agen pengawa-
Efektifitas kan dapat menemui kesulitan-

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 95


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

kesulitan dalam mendapatkan crew Fungsi manajemen antar lain :


yang berkualitas dan berpengalaman.
1. Planning (perencanaan)
Fasilitas pendidikan dan pelatihan
maritim tidak selalu tersedia Rencana dibutuhkan untuk
sebagaimana pendidikan lain dan memberikan kepada organisasi
mungkin atau bisa jadi orang-orang tujuan-tujuannya dan menetapkan
kapal harus pergi jauh untuk mengikuti Prosedur terbaik untuk pencapaian
kursus-kursus yang berasrama atau tujuan-tujuan itu..
tinggal di situ. Perusahaan di darat 2. Organizing (pengorganisasian)
mungkin menghadapi sejumlah
hambatan apakah dikarenakan Adalah penentuan sumber daya
peraturan nasional maupun daerah dan kegiatan yang dibutuhkan
atau perjanjian lokal dengan ikatan untuk mencapai tujuan organisasi.
profesi atau serikat pekerja. Sebagai Ini menyangkut pendelegasian
contoh : Persetujuan gaji minimum, wewenang yang di perlukan
batasan jam kerja atau hari-hari kerja kepada individu-individu untuk
dll. Hampir semua masalah tersebut di melaksanakan tugas – tugasnya.
atas disusun untuk keuntungan buruh Fungsi ini menciptakan struktur
dan berhasil setelah melalui formal dimana pekerjaan
perjuangan bertahun-tahun. Kapal ditetapkan, dibagi dan
beroperasi selama 24 jam tiap hari, dikoordinasikan.
awak kapalnya (crew) disusun dengan 3. Actuating (pelaksanaan/pengara-
sistim pergantian (shiff) jaga. Mereka han)
harus diatur untuk mengoperasikan
kapal dengan efektif dan aman, Sesudah rencana dibuat,
terutama : organisasi dibentuk dan disusun
personalianya, langkah berikutnya
1. Jaga laut dan jaga pelabuhan adalah menegaskan karyawan
2. Penanganan muatan untuk bergerak menuju tujuan
yang telah ditentukan. Fungsi
3. Perawatan kapal dan pengarahan (leading) secara
perlengkapan sederhana adalah untuk membuat
4. Tugas-tugas pada saat tiba dan atau mendapatkan para karyawan
berangkat. Tugas-tugas pada melakukan apa yang diinginkan
saat berlabuh dan harus mereka lakukan.
5. Tugas-tugas Safety : Fire Patrol, 4. Controlling (Pengawasan)
Fire fighting, Penyelamatan diri. Pengawasan adalah penemuan
7.5.2. Tujuan, Fungsi dan dan penerapan cara dan peralatan
Hambatan untuk menjamin bahwa rencana
telah dilaksanakan sesuai dengan
Tujuan utama setiap Perusahaan yang telah ditetapkan.
adalah berkembang dan mendapatkan
keuntungan dengan melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen secara Fungsi pengawasan pada dasarnya
efektif dan efisien. mencakup unsure yaitu :

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 96


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

1. Penetapan Standar Pelaksanaan ketat dan memberi wewenang serta


tanggung jawab besar pada
2. Penentuan Ukuran-Ukuran
seseorang atau beberapa kepala
Pelaksanaan
departemen, seperti kepala kamar
3. Pengukuran Pelaksanaan Nyata mesin bertanggung jawab atas semua
4. Pengambilan Tindakan Koreksi pemeliharaan kapal, mualim 1
Yang Diperlukan. memesan cat dan material kebersihan
untuk semua departemen.
Fungsi-fungsi di atas harus
dilaksanakan secara efektif dan Tetapi hal ini secara mendasar
efisien. Namun beberapa hambatan merubah peranan dan meskipun para
yang dapat mempengaruhi Organisasi penganut paham tradisional prihatin
manajemen bersumber dari : terhadap apa yang mereka lihat
sebagai suatu pengurangan di dalam
1. Aspek hukum peranan mualim, mualim tetap terlibat
2. Etika dalam praktek di dalam pemeliharaan dan punya
banyak tugas-tugas lain yang
3. Faktor ekonomi dikerjakan. Perubahan terbesar pada
4. Faktor sosial dan budaya organisasi kapal tahun 1940-an yang
dikenal sebagai hirarki ialah ”4
5. Pembatasan-pembatasan akibat teratas” = (”top four”) dan hal ini
dari peralatan dan kebijakan merupakan hasil langsung dari
6. Rasa tanggung jawab. tuntutan sistim kerja baru, yang
memerlukan keputusan kolektif,
7.6. Organisasi Manajemen tentang pengunaan optimum tenaga
Perkapalan kerja, atas dasar hari kehari. Untuk
mencapai hal ini, suatu kepemimpinan
Dari sudut pandang manajemen, kelompok atau dewan diperlukan, dan
organisasi adalah suatu kerangka hal ini memberikan dampak terhadap
kerja dari proses pimpinan untuk pengumpulan piramid struktur
mencapai tujuan tertentu. organisasi menjadi bentuk trapesium,
Jadi jelas suatu organisasi harus seperti yang telah terjadi di banyak
memiliki tujuan tertentu. Tujuan itu organisasi lainnya .
hendaknya memiliki ”titik akhir Banyak pegawai laut senior harus
tertentu” yang berbobot dan bernilai diajari teknik-teknik baru, dan kepada
tinggi, dimana dapat memuaskan beberapa yang menempuh jenjang
semua pihak yang terlibat (yang karier secara tradisional, konsep-
berperan didalamnya, pemilik, konsep baru tentang persamaan di
pengelola, maupun pelaksana yang tingkat atas sulit diterima. Sekali lagi
duduk langsung dalam organisasi itu). perlu ditingkatkan bahwa seseorang
Dalam organisasi modem sebagai tidak harus mempunyai tipe serba
hasil dari berbagai studi mengenai guna dan fleksibilitas antar
organisasi kapal dan perusahaan departemen atau organisasi untuk
pelayaran lebih menekankan efisiensi mempunyai suatu gaya kepemimpinan
dengan mengurangi rantai birokrasi, kelompok atau dewan.
namun tetap dengan pengawasan

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 97


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Banyak teknik yang dipaksakan oleh organisasi. Kebaikan utama


sistem baru itu, dapat digunakan pada pendekatan fungsional ini bahwa
kapal yang diawaki secara tradisional. pendekatan ini menjaga kekuasa-
Teknik tersebut hanya lebih berhasil an dan kedudukan fungsi-fungsi
guna, apabila tenaga kerja fleksibel. utama, menciptakan efisiensi
Di kapal-kapal yang telah di studi dan melalui spesialisasi memusatkan
yang kebutuhan ABK-nya telah keahlian organisasi dan
ditaksir, dapat diharapkan bahwa memungkinkan pengawasan
jumlah dan campuran spesialis, semi manajemen puncak lebih ketat
spesialis, non spesialis, akan berbeda terhadap fungsi-fungsi.
dengan kebutuhan khusus kapal dan
Kelemahan struktur fungsional
kebijakan teknis pemilik kapal. Tetapi
dapat menciptakan konflik antar
rentang peranan mereka akan
fungsi-fungsi, menyebabkan
tergantung dari tipe keterlibatan yang
kemacetan-kemacetan pelaksa-
pemilik kehendaki dari mereka, yaitu
naan tugas yang berurutan,
apakah ia hanya menghendaki
memberi tanggapan lebih lambat
operator, atau seorang ABK yang
terhadap perusahaan, hanya
terlibat secara komersial, dengan
memusatkan pada kepentingan
keterlibatannya di dalam setiap aspek
tugas-tugasnya dan
manajemen kapal, seperti
menyebabkan para anggota
perencanaan, penganggaran, biaya
berpandangan lebih sempit serta
pengawasan dan lain-lain.
kurang inovatif.
Namun secara umum bagian pokok
2. Organisasi matrik, salah satu
organisasi manajemen perkapalan
contohnya bawahan dapat
meliputi :
melapor kepada satu pengawas
1. Aspek Komunikasi atau lebih mengenai lebih dari
satu malam tugas organisasi
2. Informasi
memilih sering digunakan bila
3. Keputusan-keputusan memerlukan konsentrasi atas
4. Saran-saran sebuah proyek khusus. Dalam
organisasi Matrik, para karyawan
Arus komunikasi tergantung dari tipe mempunyai 2 atasan sehingga
organisasi seperti di bawah ini: mereka berada 2 wewenang.
1. Organisasi fungsional adalah Rantai Perintah pertama adalah
hubungan langsung dimana fungsional .
perintah dan instruksi langsung Wewenang bagian fungsional
kepada personil yang di maksud. mengalir vertikal, kedua adalah
Pada umumnya bawahan lapor rantai perintah lateral atau
kepada atasan langsung saja dan Horizontal aliran wewenang yang
mempunyai keterbatasan melintasi departemen ini
tanggung jawab. Organisasi dilaksanakan oleh para pimpinan
Fungsional mengelompokan departemen. Dua jalur aliran
fungsi-fungsi yang sama atau wewenang ini membentuk
kegiatan-kegiatan sejenis struktur organisasi 2 arah yang
membentuk suatu satuan menyerupai Matrik, organisasi

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 98


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

matrik dapat menampung Sentralisasi atau Desentralisasi


berbagai macam dan perubahan wewenang. Konsep sentralisasi,
teknologi / pasar. seperti konsep delegasi
berhubungan dengan tingkat
Organisasi matrik menyediakan
dimana wewenang dipusatkan
suatu hirarki yang dapat
atau disebarkan. Hal ini sangat
memberikan tanggapan secara
erat sehubungan pelaksanaan
cepat terhadap perubahan-
pekerjaan dengan instruksi. Bila
perubahan lingkungan terutama
Delegasi biasanya berhubungan
dalam teknologi. Struktur matrik
pelaksanaan pekerjaan dengan
yang efektif memerlukan
instruksi. Bila Delegasi biasanya
fleksibilitas dan kerja sama
berhubungan dengan seberapa
orang-orang pada semua
jauh kepala Departemen
tingkatan organisasi komunikasi
mendelegasikan wewenang dan
terbuka dan langsung melalui
tanggung jawab kepada bawahan
kedua dimensi.
yang secara langsung
Kebaikan Organisasi Matrik melaporkan kepadanya.
adalah Memaksimumkan Desentralisasi adalah konsep
efesiensi penggunaan pimpinan- yang lebih luas dan berhubungan
pimpinan departemen dengan seberapa jauh
(fungsional). Memberikan manajemen puncak (Nakhoda)
fleksibilitas kepada organisasi mendelegasikan wewenang ke
dan membantu perkembangan bawah Departemen-departemen
kreativitas serta melipat atau satuan-satuan organisasi
gandakan sumber-sumber yang tingkat lebih bawah lainnya,
beraneka ragam, membebaskan dimana perintah dan instruksi
manajemen puncak/ perenca- langsung kepada personil yang
naan. dimaksud. Sentralisasi adalah
Kelemahan organisasi matrik, pemusatan kekuasaan dan
pertanggung jawaban ganda wewenang pada tingkat suatu
dapat menciptakan hubungannya organisasi, misalnya
dan kebijaksanaan - pelaksanaan pekerjaan dengan
kebijaksanaan yang kontradiktif. intruksi. Desentralisasi adalah
Sangat memerlukan koordinasi penyebaran atau pelimpahan
horizontal dan vertikal. wewenang secara meluas
Memerlukan lebih banyak kekuasaan dan pembuatan
keterampilan-keterampilan antar keputusan ke tingkat-tingkat
pribadi. Mendorong perten- organisasi yang lebih rendah.
tangan kekuasaan dan lebih
mengarah pendekatan dari pada
kegiatan.
3. Organisasi Sentralisasi Atau 7.7. Sistem Kerja di Kapal
Desentralisasi, dari organisasi Sistem kerja dikapal terdiri dari 3 jenis,
tersebut menentukan efektifitas yaitu :
organisasi adalah tingkat
1. Sistem kerja tradisional

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 99


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Sistem Tradisional ialah sistem 3 perbedaan dengan pekerjaan yang


jenis departemen yang ada di biasa dilakukan. Dengan cara
kapal-kapal sebelum pembaharu- yang sama seorang juru minyak
an tahun 1960-an dan sesudah- dapat meminyaki bagian yang
nya. Ada garis-garis pemisah yang bekerja dari peralatan-peralatan
tegas antara departemen- digeladak dan dapat
departemen dengan setiap mengoperasikan mesin-mesin
departemen hanya memperhatikan derek dan alat-alat mekanis
tugasnya sendiri-sendiri dan hanya lainnya. Jenang juga dapat
terlibat dengan departemen menyapu geladak, sekali lagi
lainnya bila keluar/masuk perubahan peran tradisional
pelabuhan dan dalam keadaan perwira amat sedikit, kecuali
darurat. kadang-kadang bagi mualim-
mualim membantu pekerja
2. Sistem Serbaguna
penataan yang besar di kamar
Dengan sistem kerja serbaguna, mesin dan bagi ahli mesin kapal
ada tenaga-tenaga kerja umum membantu pekerjaan pemeliha-
dari bawahan dengan beberapa raan digeladak. Seperti sistem
semi spesialis, seprti juru mudi serbaguna, perwira senior
dan juru motor. Perwira – perwira diperlukan untuk memutuskan
tetap di departemen, tetapi para kapan dan dimana fleksibilitas
senior membuat keputusan dimanfaatkan.
bersama mengenai bagaimana
Sejak sistem kerja serbaguna dan
bawahan harus dimanfaatkan.
fleksibilitas antar bagian
Untuk peranan yang lebih luas
dikembangkan pada awal tahun
lagi, bawahan harus dididik untuk
1960-an, telah ada sejumlah
menangani pekerjaan, baik di
perkembangan selanjutnya kearah
geladak atau di kamar mesin,
fleksibilitas yang lebih besar, terutama
sampai tingkat – tingkat tertentu.
diantara pemilik-pemilik kapal
Fleksibilitas dari tenaga kerja
Skandinavia dan Eropa Utara. Di
seperti ini mempunyai keuntungan
dalam beberapa sistem, para perwira
positif dibandingkan dengan
telah bergerak ke arah peran ganda
sistem ABK tradisional dengan
yaitu peranan resmi mereka dan
garis batas yang tegas.
peranan pembantu dimanapun
3. Sistem fleksibel antar bagian apakah di dalam departemennya
memperbolehkan bawahan dari sendiri atau di departemen lainnya.
ABK tradisional untuk kerja di Perlu dicatat bahwa sejak bertahun-
departemen lain pada pekerjaan tahun banyak yang memikirkan bahwa
yang dapat digabungkan dengan markonis yang mempunyai banyak
pekerjaan biasa di departemen waktu tertuang di pelabuhan, kurang
untuk jumlah jam yang sesuai sekali dimanfaatkan, tetapi sistem
setiap bulan. Jadi pelaut dapat tersebut umumnya merintangi untuk
mencat di kamar mesin dan berbuat sesuatu yang lain, kecuali
menyisip takal dan perancah untuk mereka bekerja sukarela. Kini dengan
pekerjaan-pekerjaan yang letak bertambahnya jumlah peralatan
nya tinggi karena tidak ada elektronik, untuk mana ia bertanggung

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 100


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

jawab, termasuk radar dan waktu kelanjutannya akan tetap seperti itu.
singgah yang singkat di pelabuhan, Tetapi tanpa memperhatikan alasan-
telah menghilangkan komentar ini alasan mereka, penting untuk diingat
untuk kapal-kapal besar. Di kapal- bahwa kapal seperti orang yang
kapal kecil, keandalan komunikasi bekerja didalamnya, terpisah dari
radio telefoni telah menyebabkan peraturan resmi mengenai
markonis dihapus, bahkan untuk persyaratan anak buah kapal yang
pelayaran samudera. Bagaimana berkualitas, pemilik dan manajernya
juga, yang terutama, peranan para harus berusaha sebaik-baiknya untuk
perwira telah berubah sedikit kecuali meyakinkan bahwa anak buah kapal
dalam lingkup tanggung jawab dan puas dengan kerja mereka dan bukan
akuntabilitas. tidak puas dengan kondisi kerja
mereka.
7.8. Sosial dan Lingkungan
Kerja Tindakan yang diperlukan untuk
menghindari perselisihan antara
7.8.1. Aspek – Aspek Sosial pengusaha dengan pekerjaan
Orang dalam masyarakat kapal yang haruslah mendapat prioritas utama
tidak tetap, tidak hanya harus bekerja dan pada akhirnya diadakan
sama, tetapi juga hidup bersama, persetujuan perundingan untuk
Dalam hal ini telah diketahui bahwa menuntaskan hal yang dimaksud dan
faktor-faktor yang menimbulkan dibuat dokumen yang jelas
keharmonisan dan memotivasi pelaut berhubungan dengan semua kejadian
di dalam pekerjaan mereka, sosial dan lingkungan kerja di kapal.
memainkan bagian yang terpenting Pelaut bekerja sesuai dengan syarat-
karena jika orang-orang bahagia syarat yang ditetapkan dalam
dengan pekerjaannya mereka Perjanjian Kerja Laut (PKL). Perjanjian
biasanya bahagia pada periode kerja laut adalah persetujuan antara
istirahat. Menghilangkan jarak antar pengusaha kapal di satu pihak dan
departemen tidak disangsikan lagi seorang pekerja di pihak lain, dalam
telah menolong mengintegrasikan mana si pelaut berjanji untuk bekerja
pelaut dan hal ini telah diterapkan di bawah pengusaha kapal dengan
lebih lanjut di kapal dimana daerah menerima upah sebagai jabatan yang
rekreasi dan ruang makan mungkin tertera dalam perjanjian kerja laut dan
disatukan. Orang-orang bekerja hal ini harus tertulis, ditandatangani
sebagai pelaut dengan bermacam- oleh kedua belah pihak dan dibuat
macam alasan. Sebagian karena ini dihadapan penguasa pelabuhan
adalah kesempatan mereka terbaik (Syahbandar).
untuk memperoleh gaji yang relatif
tinggi. Yang lain karena masih adanya
Masalah yang diatur dalam perjanjian
petualangan dan romantis di dalam
kerja laut berkaitan dengan 4 kondisi
karir. Sebagian tinggal di laut
mendasar adalah :
sepanjang hidupnya, sementara yang
lain meninggalkan laut lebih awal atau 1. Di dalam pekerjaan
separuh jalan dalam karir kerja
2. Di luar pekerjaan
mereka, tidak disangsikan lagi

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 101


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

3. Berkaitan dengan pekerjaan sekalipun. Beberapa masalah tersisa,


karena meskipun bawahan dari
4. Tidak berkaitan dengan pekerjaan
negara bekas jajahan negara maritim
Kesempatan perjanjian yang dibuat tua sekarang ini sudah tidah ada,
adalah sebagai ukuran kepuasan masih saja banyak kapal yang perwira
kedua belah pihak karena sebelah dan bawahannya dari negara yang
pihak tidak dapat menekan yang lain, berlainan.
jadi kekuatan yang seimbang
Di kapal-kapal seperti itu bahasa
merupakan sasaran yang harus
merupakan kendala dan bisa
dicapai.
berbahaya bila terjadi keadaan
7.8.2. Keharmonisan dan Motivasi darurat. Sudah barang tentu ada
sedikit komunikasi dan keharmonisan
Pelaut di era sebelum tahun 1940
tetapi pada suatu tingkat yang paling
dapat melihat suatu perubahan yang
rendah dan jelas tidak pada tingkat
luar biasa pada pelaut saat ini, karena
yang diperlukan untuk memotivasi ke
suasananya lebih santai, protokol
puncak produktivitas. Karena
kurang dan seragam kapal jarang
seseorang dapat mempunyai kapal
terlihat. Pelaut-pelaut saat ini
yang harmonis tanpa mempunyai
didominasi oleh negara berkembang
kapal yang produktif dalam artian
sebagai pemasok ABK baru. Sikap
selamat, melaksanakan menurut
pelaut sebelum era tahun 1940-an
peraturan, jadwal yang ketat dan
pada umumnya berasal dari kapal
terjangkau di anggaran, seseorang
layar tradisional, dimana ketegasan
juga dapat mempunyai produktivitas
dari para Perwira dan ABK sangat
tanpa keharmonisan. Telah ditemukan
penting untuk mempertahankan
suatu manajemen handal yang
disiplin di kapal, dimana kehidupan di
tangguh baik di darat maupun di kapal
kapal perlu adanya keramahan dan
dengan sistem pengawasan yang
pengertian serta memberi motivasi
ketat untuk keselamatan, kinerja,
kerja sesama pelaut.
pemeliharaan dan anggaran, dapat
Di negara-negara maritim yang lebih menghasilkan hasil yang dikehendaki.
tua, kesantaian hidup dan kondisi Tetapi dengan suatu pengorbanan
kerja di kapal, pendidikan dalam demikian, hal itu tidak mungkin bahwa
masalah hubungan antar manusia dan di dalam lingkungan kerja akan
salah satu perubahan sikap majikan terdapat stabilitas ABK yang
dan pekerja semua faktor yang bagaimanapun juga. Jadi apa yang
membentuk perubahan. Untuk dicari adalah memotivasi pelaut,
negara-negara maritim yang baru sehingga mereka mau bekerja baik.
tidak mempunyai tonggak tradisi
Menurut Hertzberg, terkenal teori
didalam hubungan antar personil di
hygiene kerjanya, menyoroti faktor-
kapal yang dipertahankan
faktor yang berbeda-beda dalam
pemecahannya barangkali lebih
kepuasan dan ketidakpuasan orang
mudah sejak awal. Dalam hal ini
mengenai pekerjaan mereka. Ia
perbedaan budaya menimbulkan
menunjukkan bahwa hal ini
hubungan kereja yang berada antara
memerlukan lebih dari sekedar kondisi
Perwira dan ABK bahwa walaupun
hak yang baik, lingkungan kerja yang
mereka semua dari negara yang sama

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 102


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

baik dan jaminan masa depan yang perbedaan dengan cara-cara


cerah. Kepuasan, tidak akan timbul tradisional, yang cenderung
jika keseluruhan kebutuhan menyimpan bertahun-tahun yang
manusiawinya tidak terpenuhi dan lalu kecuali langkah positif diambil
yang terpenting bagi mereka adalah : untuk membawa perubahan.
1. Kebutuhan memiliki peranan dan b) Pemenuhan Kebutuhan
status yang dibatasi secara jelas
Kebutuhan akan pemenuhan
dan mempunyai pengakuan dari
pribadi di dalam pekerjaan adalah
teman-temannya
pada naluri orang-orang yang
2. Kebutuhan akan kesempatan memberi motivasi ke arah puncak
mengembangkan karier kinerja, tetapi lebih dari itu
diperlukan, dan ini biasanya
3. Kebutuhan akan pemenuhan dan
ditemukan melalui keterlibatan
pekerjaan
pribadi yang lebih besar dari semua
Ketidak puasan terjadi bila kondisi pekerjaan di dalam keputusan yang
hak-haknya kurang dari yang menyangkut pekerjaan mereka. Hal
diharapkan atau usaha dibuat untuk ini dapat di capai seperti industri-
menjauhkan mereka dari apa yang industri lain dan di kantor darat
mereka harapkan. dalam sejumlah cara-cara dengan
a). Peranan dari status membuat para senior bertanggung
jawab dalam cakupan tanggung
Barangkali suatu keuntungan dari jawab mereka.
organisasi pekerjaan di laut di
masa lampau dibandingkan Jika tanggung jawab seperti yang
dengan industri-industri lain, ialah tergabung dalam organisasi semi
bahwa setiap orang mengetahui desentralisasi, tidak dapat
peranan dan statusnya dari setiap dilaksanakan, lantas sebanyak
orang lain di kapal. Mereka juga mungkin tanggung jawab yang
mengetahui kualifikasi perwira dan berkaitan dengan wewenang harus
bawahan tertentu yang harus didelegasikan kepada pekerja
dipunyai sebelum mereka dapat senior. Sama halnya dengan di
memegang sesuatu posisi tertentu. kapal, para senior harus
Di dalam organisasi di kapal didelegasikan sebanyak mungkin
mereka juga mengetahui prospek kepada tingkat yang serendah
karirnya. Di banyak perusahaan mungkin. Hal ini tidak berarti bahwa
pelayaran, pengertian mengenai pengawasan pekerjaan pada
peranan dan prospek karir tetap semua tingkat harus berhenti, tetapi
ada, walaupun tersedianya posisi harus dengan tekanan yang
perwira senior di kapal biasanya berbeda yang harus diarahkan
mencerminkan kondisi ekonomi kepada bimbingan dan diskusi dari
pelayaran yang berlangsung. Hal pada hanya sekedar mencek bahwa
ini tidak hanya orang lain lebih seseorang bekerja dan beberapa
senang jika pekerjaan/tugas bayak yang ia telah perbuat.
mereka dirinci, tetapi karena Keterlibatan dapat dicapai dalam
kebutuhan untuk menekan sejumlah dengan cara lain, melalui
komunikasi antar personil sebagai

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 103


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

berikut : Pertemuan manajemen dipertimbangkan hati-hati. Harus


secara berkala dilakukan para selalu ada sebuah agenda untuk
perwira senior untuk mendiskusikan memastikan bahwa semua hal-hal
kemajuan rencana-rencana dan yang penting telah didiskusikan,
mencari jalan guna mencapai hasil terpisah dari pertemuan khusus
yang akan datang dengan untuk operasional dan keadaan
pendistribusian buruh atau bantuan darurat. Pertemuan mingguan
antar departemen dan bekerja seharusnya cukup untuk membahas
sama. Pertemuan ini harus diikuti masalah-masalah manajemen dan
oleh pekerja yang terlibat di dalam pertemuan bulanan untuk masalah-
pengorganisasian pekerjaan yang masalah keselamatan. Seperti yang
sebenarnya, jika mereka belum dikatakan Parkinson : “Perkem-
menjadi anggota dalam pertemuan bangan menyesuaikan dengan
manajemen. waktu yang tersedia” dan ungkapan
yang sama dapat dipakai mengenai
Pandangan mereka harus ditujukan
diskusi. Dengan alasan ini waktu
pada cara yang terbaik untuk
yang disediakan untuk pertemuan
melaksanaan tugas dan perkiraan
sedapat mungkin harus dibatasi.
tentang waktu guna menyelesaikan
Sebagai acuan, waktu satu jam
pekerjaan yang dimaksud.
kiranya cukup untuk pertemuan-
Pertemuan-petermuan yang sama
pertemuan rutin. Perhatian para
yang menyangkut keselamatan
Perwira senior terhadap pekerjaan
harus disusun seteratur mungkin,
yang dilakukan oleh orang lain dan
dengan melibatkan wakil-wakil
pandangan mereka mengenai
pekerja. Pertemuan ini harus
kemajuan, waktu penyelesaian dan
diarahkan untuk menonjolkan
lain-lain, juga perlu memberi
bagian-bagian dimana keterampilan
pekerja merasa keterlibatannya di
selanjutnya diperlukan dan
kapal.
menentukan lokasi tugas atau
praktek-praktek yang terdapat Akhirnya pemenuhan atau
bahaya dengan saran- saran untuk pemekaran tugas seperti yang
perbaikan. Pertemuan sosial harus diistilahkan kadang-kadang dapat
juga diselenggarakan dari waktu ke juga dipakai dengan pemberian
waktu dengan wakil-wakil staf untuk tugas dan tanggung jawab pribadi
mendiskusikan setiap diluar peranan mereka yang biasa,
ketidakpuasan dan mencari jalan seperti ahli listrik atau Nakhoda
perbaikan kehidupan sosial di mengusahakan kantin kapal atau
kapal. Perwira-perwira yunior harus toko kapal. Tetapi hal ini harus
juga dilibatkan di dalam pertemuan diteliti bahwa di dalam mencari
-pertemuan mengenai masalah- pemekaran tugas yang
masalah operasional seperti bersangkutan betul-betul tidak
muatan, jika pertemuan-pertemuan berlebihan.
tersebut tidak berkaitan dengan
C ) Disiplin
pertemuan-pertemuan manajemen.
Disiplin adalah keadaan tertib dan
Banyaknya pertemuan, lama
teratur dimana pelaut bekerja
waktunya dan formalitasnya harus
sesuai dengan standar kerja dan

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 104


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

bertingkah laku sejalan pula dengan dimana pada waktu tertentu


ketentuan-ketentuan perusahaan menyebar mengikuti jarak jauh
agar tujuan perusahaan dan pelaut seluruh dunia dibandingkan
itu sendiri dapat tercapai. Keadaan dengan industri di darat yang
disiplin tidak akan terjadi apabila beroperasi di tempat yang tetap
pelaut itu sendiri tidak mempunyai
2. Selama dalam pelayaran kapal
kemauan untuk berdisiplin.
dapat mengalami perubahan
7.9. Manajemen Perkapalan cuaca yang drastis dan dapat
mengganggu pekerjanya baik fisik
Manajemen adalah proses maupun mental termasuk kapal
perencanaan, pengorganisasian, dan muatannya.
penyerahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan 3. Kapal beroperasi di lingkungan
penggunaan sumber daya organisasi yang tidak ramah dan harus
yang telah ditetapkan. Manajemen menyelesaikan dengan baik pada
dapat difinisi sebagai bekerja dengan kondisi cuaca yang ekstrim.
orang-orang untuk menentukan, 4. Selama di kapal pekerjaannya
menginterprestasi dan mencapai selalu dihadapkan resiko bahaya
tujuan-tujuan organisasi dengan baik pada waktu dinas maupun
pelaksanaan fungsi - fungsi di luar dinas, sebagai contoh
perencanaan, pengorganisasian, pada waktu ada bahaya
penyusunan personalia atau kebakaran, tenggelam, kandas
kepegawaian, penyerahan dan dan lain-lain.
kepemimpinan dan pengawasan.
Manajemen dibutuhkan untuk semua Industri di darat beroperasi pada
organisasi baik manajemen di darat kondisi relatif tetap, orang yang
maupun di kapal karena tanpa dikerjakan atau ditempatkan dekat
manajemen, semua usaha akan sia- dengan pekerjaan dan mempunyai
sia dan pencapaian tujuan akan lebih semua fasilitas dan sarana lainnya
sulit. Ada 3 alasan utama yang cukup. Industri di darat
diperlukannya manajemen : dalam merekrut pekerja sesuai
dengan kebutuhannya baik dalam
1. Untuk mencapai tujuan pendidikan, pengalaman dan
2. Untuk menjaga keseimbangan kreteria-kreteria lain yang
diantara tujuan-tujuan yang saling dipersyaratkan. Perusahaan
bertentangan. pelayaran mendapat kesulitan di
dalam merekrut orang yang sesuai
3. Untuk mencapai efisiensi dan untuk karier di laut dan dengan
efektifitas. pendaftaran bendera asing yang
Manajemen perkapalan berbeda banyak/luas dan agen-agen
dengan manajemen industri di darat, pengawakan dapat menemui
dalam beberapa hal yang lebih kesulitan-kesulitan dalam
penting adalah : mendapatkan crew yang
berkualitas dan berpengalaman.
1. Perusahaan perkapalan terdiri Fasilitas pendidikan dan pelatihan
dari sejumlah unit-unit industri maritim tidak selalu tersedia
kecil yang bergerak yaitu kapal,

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 105


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

sebagaimana pendidikan lain dan b. Mengoptimalkan hasil operasi


mungkin atau bisa jadi orang- dan hasil produktif (hari/trip).
orang kapal harus pergi jauh untuk
c. Pengendalian biaya kapal .
mengikuti kursus-kursus yang
berasrama. Perusahaan di darat d. Pengendalian biaya produksi .
mungkin menghadapi sejumlah e. Keselamatan kapal.
hambatan apakah dikarenakan
peraturan nasional maupun f. Kas besar.
daerah atau perjanjian lokal g. Bekerjasama dengan unit
dengan ikatan profesi atau serikat dalam:
pekerja. Sebagai contoh
persetujuan gaji minimum, batasan h. Pengendalian mutu hasil
jam kerja atau hari-hari kerja. tangkapan.
Hampir semua masalah tersebut di i. Pengamatan daerah tangkapan.
atas disusun untuk keuntungan
buruh dan berhasil setelah melalui 2. Mualim I
perjuangan bertahun-tahun. a. Pengendalian mutu produk Mutu
Kapal beroperasi selama 24 jam MTS (Mitramas), Mutu Non MTS
tiap hari dan awaknya disusun (Mitramas), Rejek (penyortiran
dengan sistem pergantian jaga. produk).
Mereka harus diatur untuk b. Pengendalian mutu hasil
mengoperasikan kapal dengan processing.
efektif dan aman, terutama pada
saat: c. Pengendalian biaya kapal
bagian deck.
1. Jaga laut dan jaga pelabuhan
d. Administrasi kapal bagian deck.
2. Penanganan muatan
e. Penempatan dan
3. Perawatan kapal dan pembongkaran muatan.
perlengkapannya
f. Kesiapan alat navigasi.
4. Tugas-tugas pada saat tiba dan
berangkat, tugas-tugas pada saat g. Kesiapan skill dan mental
berlabuh. menggantikan nahkoda jika
berhalangan.
5. Tugas-tugas keselamatan
3. Mualim II
7.10. Tugas dan Tanggung
a. Kesiapan alat produksi.
Jawab Awak Kapal
b. Kesiapan alat bongkar muat.
Awak kapal yang berada diatas kapal
memiliki tugas dan tanggung jawab c. Kesiapan alat bantu olah gerak
yang berbeda-beda sesuai dengan kapal diatas deck.
jabatan masing-masing. Adapun tugas d. Bekerjasama dengan chief cook
dan tanggung jawab itu adalah : mengendalikan biaya makan
1. Nahkoda. ABK
a. Mengoptimalkan hasil produksi. e. Membantu tugas mualim 1.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 106


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

4. Mualim III b. Pengendalian pemakaian bahan


bakar dan pelumas .
a. Pelaksana pengendalian es
nelayan (ratio es : ikan = 1:2 ). c. Pengendalian biaya operasi
bagian mesin (RP/trip).
b. Pelaksana pengendalian
pengaturan kapal penangkap. d. Kesiapan mesin secara umum.
c. Kas ikan. 8. Masinis I
d. Membantu tugas-tugas mualim a. Manajemen program kerja
1 dan mualim II. bagian mesin.
e. Bekerjasama dengan unit dalam b. Administrasi bagian mesin
investasi ABK (Anak Buah (intern/ekstern).
Kapal) kapal penangkap.
c. Kesiapan main engine dan
5. Boatswain refrigerasi machine.
a. Pengendalian kesiapan alat dan d. Kesiapan skill dan mental
bahan pemeliharan kapal mengganti KKM bila
(Rp/trip). berhalangan.
b. Pengendalian kesiapan alat dan e. Kerjasama dengan mualim 1
bahan alat kerja deck (Rp/trip). dan ice master dalam
penempatan ikan di palkah.
c. Koordinator pelaksanaan kerja
deck yang diprogramkan 9. Masinis II
mualim.
a. Investasi mesin, alat kerja
d. Membantu mualim 1 dan ice mesin dan spare part.
master dalam penanganan hasil
b. Kesiapan auxiliary engine dan
tangkap.
kelistrikan.
6. Ice Master
c. Bekerjasama dengan unit dalam
a. Bekerjasama dengan mualim 1 penanganan mesin kapal
dan KKM dalam penanganan penangkapan di fising ground
hasil tangkapan. yang tidak terjangkau unit.
b. Bekerjasama dengan mualim 1
dan masinis 1 dalam
10. Masinis III
pengaturan tata letak ikan di
dalam palkah (fish hold). a. Kesiapan pesawat bantu mesin.
c. Membantu mualim III dalam b. Pengendalian alat dan bahan
pengendalian es nelayan. kerja mesin.
7. KKM (Kepala Kamar Mesin) c. Pengendalian bahan bakar dan
minyak pelumas bagi nelayan
a. Mengoptimalkan daya kerja
(lt/kapal penangkapan/trip).
mesin pendingin utama
(ton/hari). 11. Juru Minyak

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 107


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

a. Pelaksanaan kerja dan


perawatan mesin.
b. Pelaksanan kerja dan
penanganan hasil tangkap.
12. Deck hand
a. Pelaksana kerja dan
pemeliharan deck.
b. Pelaksana kerja dan
penanganan hasil tangkap.
13. Chief cook
a. Pemeliharaan dapur, ruang
makan, gudang bahan makanan
dan peralatan.
b. Pengaturan menu makanan
ABK (Anak Buah Kapal).
c. Pengendalian biaya makan ABK
, Rp/orang/ hari.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 108


TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Anda mungkin juga menyukai