Anda di halaman 1dari 30

DOSIS OBAT

Dosen: dr. hana


DOSIS
• Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan
kepada penderita dalam satuan berat (gram,
miligram, mikrogram) atau satuan isi (mililiter,
liter) atau unit-unit lainnya (Unit
Internasional).
DOSIS LAZIM
• Kecuali dinyatakan lain, maka yang
dimaksud dengan dosis obat ialah
sejumlah obat yang memberikan efek
terapeutik pada penderita dewasa /anak
disebut dozis lazim atau dosis medicinalis
atau dosis terapi.
DOSIS MAKSIMUM
• Dosis maksimum adalah dosis optimum
yang masih dapat diberikan kepada
seorang manusia dewasa sehat tanpa
menimbulkan efek keracunan.
DOSIS TOXICA
• Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis maksimum,
terutama obat yang tergolong racun, ada kemungkinan
terjadi keracunan, dinyatakan sebagai dosis toxica.(tanpa
kematian )
DOSIS LETALIS
• Bila Dosis toxica ini dilewati maka dapat
mengakibatkan kematian, disebut sebagai
dosis letalis.
DOSIS
• Dosis terapetik < Dosis maksimum <
Dosis toxica < Dosis letalis
DOSIS AWAL
• Obat-obat tertentu memerlukan dosis
permulaan (initial dose) , dosis awal
(loading dose) , dosis pemeliharaan
(maintenance dose).
• Dengan memberikan dosis permulaan yang
lebih tinggi dari dosis pemeliharaan,
misalnya dua kali, kadar obat yang
dikehendaki dalam darah dapat dicapai
lebih awal.
CARA PEMBERIAN OBAT
1. Enteral (oral ): dimakan atau diminum
2. Parenteral : subkutan, intramuskuler,
intravena, dan sebagainya.
3. Rektal, vaginal, uretral
4. Lokal, topikal
5. Lain-lain : implantasi, sublingual,
intrabukal, dan sebagainya.
Alat Penakar Dosis u/ Obat
Minum
Dalam Bentuk Sendok
• Sendok makan = 15 cc

• Sendok teh = 5 cc

Karena ada variasi volume dlm bentuk sendok yang digunakan,


maka idealnya :
1. tiap wadah obat minum dilengkapi dgn sendok yang sesuai
(ada batas ukurannya)
2. tiap penderita memiliki gelas-obat yang diberi tanda dgn
garis untuk sendok makan dan untuk sendok teh
Alat Penakar Dosis u/ Obat Minum

Berupa Obat Tetes


• Penetes yg digunakan adalah penetes baku
• Penetes baku = penetes internasional yg sudah
memenuhi syarat-syarat khusus
• Karena penetesan sering tidak sesuai dgn yg
dimaksud dokter dan keraguan penderita dlm
menghitung jumlah tetes obat, maka lebih baik obat
diencerkan dgn cukup air sehingga dengan mudah
dapat diminum
Dosis obat untuk Anak
• Respon tubuh bayi dan anak terhadap obat
tertentu tidak dapat disamakan dengan respon
tubuh orang dewasa terhadap obat yang
sama.
• Anak bukanlah merupakan miniatur orang
dewasa.
• Respon tubuh bayi terhadap obat dalam usia
beberapa minggu yang pertama akan berbeda
jauh dibandingkan dengan anak usia 1 tahun.
• Cara menghitung dosis anak dengan pedoman
dosis dewasa :
1. Atas dasar umur
2. Berat Badan (BB )
3. Luas Permukaan Tubuh ( LPT )

Yang paling baik tidak menghitung dosis berdasarkan


perbandingan orang dewasa tetapi sesuai dengan
ukuran fisik anak secara individual.
Contoh : sekian mg per kg berat badan anak per
hari = 50 mg / kg BB/ hari.
PERBANDINGAN DOSIS
• Berdasar umur (orang dewasa : 20 –
24 tahun)
• Berdasar berat badan
(orang dewasa : 70 kg)
• Berdasar luas permukaan tubuh (LPT) . luas permukaan
tubuh orang dewasa : 1.73 m²
2. Anak kecil / pediatri

• Bayi baru lahir (neonatus) : > rentan obat → fungsi hati , ginjal &
sistem enzim belum berkembang.
• Ex : kloramfenikol → grey baby sindrom

• Perhitungan dosis pediatri, sbb :


I. Berdasarkan usia
I.A. Rumus Young
usia anak antara 1 – 12 tahun

n x D
dosis anak =
n + 12

n = usia (tahun)
D = dosis dewasa
I.B. Rumus Augsberger

Usia 2 – 12 bulan = (m +
13)% x D
Usia 1 – 11 tahun = (4n +
20)% x D
Usia 12 – 16 tahun = (5n + 10)% x D
m = usia (bulan) ; n = usia (tahun) ; D = dosis dewasa

II. Berdasarkan berat badan / rumus Clark


W xD
68

W = berat badan (kg) ; D = dosis dewasa


III. Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
(body surface area = BSA)
• Metode ini adalah yang paling tepat karena ada korelasi
langsung antara luas permukaan tubuh dengan kecepatan
metabolisme obat.

BSA (m²) = (tinggi badan x BB)


3600

tinggi badan (cm) ; BB = berat badan (kg); BSA (m²)

Dosis anak = BSA (m²) x dosis


dewasa
1,73 (kg)
Perhitungan dosis
• Satuan berat : 1 kg = 1000 g (gram)
1g = 1000 mg (miligram)
1 mg = 1000 mcg (mikrogram)

• Satuan volume : 1 L (liter) = 1000 ml (mililiter)

• Konversi gram ke mg (sebaliknya) :


1g = 1000 mg
2g = (2 x 1000) mg = 2000 mg
1,23 g = (1,23 x 1000) mg = 1230 mg
1050 mg = 1050 : 1000 g = 1,05 g

• Menyatakan persentase dg istilah kuantitatif


- sediaan padat : gram (mg) - sediaan cair : ml
- ex : krim 1%
1% = 1 g : 100 g = 0,01 g/g = 0,01 g/g x 1000 mg = 10 mg/g
= 10‾² g/g = 10‾² g/g x 10³ mg = 10 mg/g
larutan 1% = 10 mg/ml
Perhitungan Dosis Tablet/kapsul/
Obat Cair/injeksi
I. Tablet / kapsul
• Rumus 1.
Jumlah yg diminta = dosis yg diminta x 1 tablet
dosis yg tersedia

• ex : berapa tablet digoxin diperlukan untuk mendapatkan dosis


0,125 mg ? 1 tablet = 62,5 mcg digoksin
jwb : 0,125 mg = (0,125 x 1000) mcg = 125 mcg
= {125 mcg : 62,5 mcg} x 1 = 2 tablet

II. Obat cair/injeksi


• Rumus 2.
X = dosis yg diminta x volume yg tersedia
dosis yg tersedia

• ex : seorang perawat diinstruksikan untuk menyuntik 150 mg penisilin V.


tersedia flakon dg label 125 mg/5 ml. berapa ml harus diberikan?
jwb : X = {150 mg : 125 mg} x 5 ml = 6 ml
METODE GABIUS

< 1 tahun 1/12 Dd


2 tahun 1/8 Dd
3 tahun 1/6 Dd
4 tahun 1/4 Dd
7 tahun 1/3 Dd
14 tahun 1/2 Dd
20 tahun 2/3 Dd
> 21 tahun Dd
FORMULA PINCUS CATSEL

1 tahun ¼ Dd
½ tahun 1/3 Dd
5 tahun 0.4 Dd
7 tahun 0.5 Dd
12 tahun 0.75 Dd
> 18 tahun Dd
Arti % dalam campuran obat

• % b/b artinya berat bahan berkhasiat


terhadap jumlah bahan sediaan.
Contoh : salep Ichtyol 10 % artinya
Berat Ichtyol 10 g dalam 100 g sediaan salep
% b/v artinya berat bahan dalam g terhadap
jumlah sediaan cair 100 cc
PEDOMAN PENGOBATAN
• Memberi obat yang tepat
• Dengan dosis yang tepat
• Dalam bentuk yang tepat
• Kepada penderita yang tepat
• Pada waktu yang tepat
Pemberian obat kepada bayi dan anak-
anak
• Pilih sarana yang tepat untuk mengukur dan
memberikan obat kepada bayi dan anak-anak.
(mangkuk plastik sekali pakai, pipet tetes,
sendok, spuit plastik tanpa jarum atau spuit
tuberculin).
• Cairkan obat oral dengan sedikit air. Agar
mudah ditelan. Jika menggunakan air yang
banyak, anak mungkin akan menolak untuk
meminum seluruh obat yang diberikan dan
meminum hanya sebagian.
• Gerus obat yang berbentuk padat/tablet dan
campurkan dengan zat lain yang dapat mengubah
rasa pahit, misalnya madu, pemanas buatan.
• Posisikan bayi setengah duduk dan berikan obat
pelan-pelan. Mencegah aspirasi
• Jika menggunakan spuit, letakkan spuit sepanjang
sisi lidah bayi. Posisi ini mencegah gagging (refleks
muntah) dan pengeluaran kembali obat yang
diberikan.
• Dapatkan informasi yang bermanfaat dari orang tua
asuh anak bagaimana memberikan obat yang paling
baik pada anak yang bersangkutan.
• Jika anak tidak kooperatif selama pemberian obat,
lakukan langkah-langkah sebagai berikut :

• Letakkan anak di pangkuan anda dengan tangan kanan


dibelakang tubuh anda.
• Pegang erat tangan kiri anak dengan tangan kiri anda
• Amankan kepala anak dengan lengan kiri dan tubuh anda

• Setelah obat di minum. Ikuti dengan memberikan


minum air atau minuman lain yang dapat
menghilangkan rasa obat yang tersisa.

• Lakukan hygiene oral setelah anak-anak minum obat


disertai pemanas. Pemanis yang tersisa di mulut
dapat menyebabkan anak beresiko tinggi mengalami
karies dentis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai