Anda di halaman 1dari 14

ERGONOMI

“STRES KERJA”

Aprina ika nurrahmi 1611216062


Yanisa anasthasia 1611216033
Annisa safitri 1511212011
Heru satria 1511212069
Thalia ghassani 1511211050
OUTLINE

 Pengertian Stress Kerja


 Faktor Penyebab Stress Kerja
 Sumber Stress Kerja
 Gejala-gejala stress
 Upaya Penanggulangan Stress Kerja
 Pengendalian Stress
PENGERTIAN
 Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau
rasa tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaannya (Anwar Prabu, 1993: 93).

 Daviddan Newstrom mendefinisikan stres kerja


sebagai suatu kondisi yang mempengaruhi emosi,
proses pikiran, dan kondisi fisik seseorang.

 Robbins mendefinisikan stres kerja sebagai kondisi


yang dinamis di mana seseorang dikonfrontasikan
dengan kesempatan, hambatan, atau tuntutan yang
berhubungan dengan apa yang diinginkannya dan
untuk itu keberhasilannya ternyata tidak pasti
(2007:368).
Robbins (2007:375-377) membagi tiga jenis konsekuensi yang
ditimbulkan oleh stres kerja:

 Gejala fisiologis
Stres menciptakan penyakit-penyakit dalam tubuh yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, jantung berdebar,
bahkan hingga sakit jantung.

 Gejala psikologis
Gejala yang ditunjukkan adalah ketegangan, kecemasan, mudah
marah, kebosanan, suka menunda dan lain sebagainya. Keadaan
stres seperti ini dapat memacu ketidakpuasan.

 Gejala perilaku
Stres yang dikaitkan dengan perilaku dapat mencakup dalam
perubahan dalam produktivitas, absensi, dan tingkat keluarnya
karyawan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah perubahan dalam
kebiasaan sehari-hari seperti makan, konsumsi alkohol, gangguan
tidur dan lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian yang
diungkapkan diatas maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa stres kerja merupakan suatu
kondisi dimana seorang karyawan mengalami
gangguan psikologis maupun fisik dalam
menghadapi suatu permasalahan atau
pekerjaan yang berakibat merusak kinerja
karyawan pada tingkat stres yang tinggi
namun, pada tingkat tertentu dapat
meningkatkan kinerja karyawan
FAKTOR PENYEBAB STRESS KERJA
Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stres itu ada 3
faktor yaitu:

• Perubahan situasi bisnis yang menciptakan


Faktor ketidakpastian ekonomi.
• Ketidakpastian politik.
Lingkungan. • Kemajuan teknologi

• Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau


Faktor menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas,
• beban kerja berlebihan,
Organisasi • bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan
kerja yang tidak menyenangkan.

Faktor
• Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan
terutama faktor-faktor persoalan keluarga,
masalah ekonomi pribadi dan karakteristik
Individu kepribadian bawaan.
SUMBER STRES KERJA
Menurut (Robbins, 2007:372) ada 3 Sumber stres kerja tersebut, yaitu:

 Tuntutan Tugas
Merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan seseorang. Faktor ini
mencakup desain pekerjaan individu itu (otonomi, keragaman tugas,
tingkat otomatisasi), kondisi kerja, dan tata letak fisik. Makin banyak
kesaling-tergantungan antara tugas seseorang dengan tugas orang lain,
maka makin potensial untuk terjadi stres. Secara lebih spesifik, tuntutan
tugas masih dipengaruhi oleh beberapa variabel.

Variabel-variabel tersebut meliputi:


 Ketersediaan sistem informasi
 Kelancaran pekerjaan
 Wewenang untuk melaksanakan pekerjaan
 Peralatan yang digunakan dalam menunjang pekerjaan
 Banyaknya pekerjaan yang harus dilaksanakan
b. Tuntutan Peran
Tuntutan peran yakni stres kerja yang
berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada
seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu
yang dimainkan dalam organisasi tertentu.
Pengukuran variabel tuntutan peran terdiri dari:
 Kesiapan karyawan dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan
 Perbedaan antara atasan dengan karyawan
berkaitan dengan tugas harus dilaksanakan
 Keterbatasan waktu dalam melaksanakan
pekerjaan
 Beban pekerjaan yang berat
c. Tuntutan Pribadi
Tuntutan pribadi yaitu stres kerja yang terkait dengan
tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya
dukungan sosial dari rekan-rekan kerja dan hubungan
antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang
cukup besar, terutama diantara karyawan dengan
kebutuhan sosial yang tinggi.

Pengukuran variabel tuntutan pribadi terdiri dari:


 Hubungan dengan supervisor
 Hubungan dengan sesama karyawan
 Hubungan dengan keluarga
 Pengawasan yang dilakukan supervisor (atasan)
 Keahlian pengawas dalam mengawasi pekerjaan
GEJALA STRES
Gejala stres Indikatornya
Physiological perubahan pada metabolisme tubuh,
meningkatnya kecepatan detak jantung dan
nafas, meningkatnya tekanan darah, timbulnya
sakit kepala dan menyebabkan serangan
jantung.
Psychological ketidakpuasan hubungan kerja, tegang, gelisah,
cemas, mudah marah, kebosanan dan sering
menunda pekerjaan.
Behavior ( perilaku) perubahan pada produktivitas, ketidakhadiran
dalam jadwal kerja, perubahan pada selera
makan, meningkatnya konsumsi rokok dan
alkohol, berbicara dengan intonasi cepat,
mudah gelisah dan susah tidur, meningkatnya
agresivitas dan kriminalitas, menurunnya
kualitas hubungan interpersonal dengan
keluarga dan teman, kecenderungan untuk
melakukan bunuh diri.
Adapun gejala stres ditempat kerja yang
sering terjadi, yaitu:

 Kepuasan kerja rendah


 Kinerja yang menurun
 Semangat dan energi menjadi hilang
 Komunikasi tidak lancar
 Pengambilan keputusan jelek
 Kreatifitas dan inovasi kurang
 Bergulat pada tugas-tugas yang tidak
produktif
UPAYA PENANGGULANGAN STRES
upaya-upaya mengatasi stres kerja meliputi:

 Relaksasi dan Meditasi


 Terapi
 Relaksasi (relaxation) dan meditasi
merupakan suatu cara menetralisir  Terapi adalah treatmen baik
ketegangan emosi maupun fisik. yang bersifat fisik maupun
Teknik-teknik relaksasi yang psikis. Terapi yang bersifat
dikembangkan para ahli psikis disebut psikoterapi.
mempunyai tujuan mengurangi
ketegangan melalui latihan-latihan
mengendurkan otot-otot dan urat  Tetapi perilaku adalah terapi
saraf.
yang memusatkan perhatian
 Pelatihan
pada pengubahan perilaku
 Program pelatihan stres diberikan
dengan menggunakan prinsip-
pada karyawan dengan tujuan agar
karyawan memiliki daya tahan prinsip belajar.
terhadap stres dan memiliki
kemampuan lebih baik untuk
mengatasi stres.
PENGENDALIAN STRES
Manajemen stres dan teknik pengurangan stres melalui pendekatan
individu dan pendekatan organisasi

1. Pendekatan individual 2. Pendekatan Organisasional


 Seorang karyawan dapat berusaha  Dalam organisasi untuk mengurangi
sendiri untuk mengurangi level stres karyawannya adalah melalui
stresnya. Strategi yang bersifat seleksi dan penempatan, penetapan
individual yang cukup efektif yaitu: tujuan, redesain pekerjaan,
pengolahan waktu, latihan fisik, latihan
pengambilan keputusan partisipatif,
relaksasi, dan dukungan sosial.
komunikasi organisasional, dan
 Dengan pengolahan waktu yang baik
program kesejahteraan.
maka seorang karyawan dapat
 Melalui strategi tersebut akan
menyelesaikan tugas dengan baik,
tanpa adanya tuntutan kerja yang menyebabkan karyawan memperoleh
tergesa-gesa. pekerjaan yang sesuai dengan
 Dengan latihan fisik dapat kemampuannya dan mereka bekerja
meningkatkan kondisi tubuh agar lebih untuk tujuan yang mereka inginkan
prima sehingga mampu menghadapi serta adanya hubungan interpersonal
tuntutan tugas yang berat. yang sehat serta perawatan terhadap
 Melakukan kegiatan-kegiatan santai kondisi fisik dan mental.
 mengumpulkan sahabat, kolega,
keluarga yang akan dapat memberikan
dukungan dan saran-saran bagi dirinya.
 Terimakasih ...

Anda mungkin juga menyukai