Anda di halaman 1dari 15

Palpitasi

Palpitasi
• Palpitasi merupakan keluhan subjektif pasien
yang merasakan rasa tidak nyaman mengenai
keadaan denyut jantungnya, dapat lebih cepat,
kuat ataupun tidak beraturan, adanya palpitasi
tidak selalu menandakan adanya disritmia
jantung. Keadaan cemas yang berlebihan akan
meningkatkan aktivitas sistem saraf otonom
sehingga meningkatkan aktivitas sistem saraf
otonom sehingga terjadi peningkatan frekuensi,
irama dan kekuatan kontraksi jantung. Hal ini
dapat meningkatkan kecemasan pasien
Disritmia
• Dapat berupa gangguan pembentukan impuls atau
gangguan hantaran inpuls. Dapat berupa takiaritmia atau
bradiaritmia
• Bradiaritmia brasal dari gangguan otomatisasi intrinsik
maupun gangguan hantaran inpuls di jaringan nodus A-V
dan his – purkinje
• Takiaritmia dapat timbul dari 3 mekanisme
– 1. re-entri
– 2. peningkatan otomatisitas
– 3. dan aktivitas terpacu (triggered activity)
• Dan paling banyak dijumpai adalah re-entri
• Disritmia yang mengganggu hemodinamik merupakan
keadan yang serius dan bisa mengancam jiwa
Anamnesis
• Px biasa datang dengan keluhan dada berdebar- debar
• Kapan pasien merasa berdebar-debar, terus menerus atau
kumat - kumatan, durasi, faktor pencetus, faktor
memperberat/ memperingan, gejala penyerta, riwayat/
keadaan psikososial, riwayat penyeakit jantung keluarga,
laju irama jantung (cepat/lambat), derajat keteraturan
(reguler-ireguler), R. Penyakit pasien (DM, HT, tiroid,
gangguan elektrolit)
• Mengajarkan pasien menghitung nadi 1 menit dan irama
nadi pada saat berdebar debar, sehingga px dapat
menjelaskan keluhan palpitasi, apakah kuat (poynding),
bergetar (fluttering), meloncat-loncat (flapping) atau
terlewat (skipping)
Pemeriksaan Fisik
• Dengan meraba nadi karotis, femuralis,
radialis atau brachialis. Dapat menentukan
irama permenit, regularitas, dapat juga
dibandingkan ekualitas maupun saat pertama
munculnya denyutan nadi atntar
ektremitas.rasa berdebar-debar kuat diserati
denyut – denyut yang terlihat kuat di leher
kemungkinan adalah akibat regurgitas aorta
EKG
• Pasien dengan keluhan palpitasi dapat memiliki
hasil EKG sesaat normal.
• Rekaman EKG 24 jam (holter monitor) dapat
mendeteksi gangguan irama yang sering muncul
(tp tidak terdeteksi dari rekaman EKG sesaat) dan
pasien dapat beraktivitas dengan normal.
• Apabila didapatkan keluhan muncul tidak tiap
hari dapat dipasang implamted loop recorder
selama berhari – hari, pasien dapat mengaktifkan
tombol untuk merekam data setiap merasakan
keluhan
Uji Latih Jantung (Treadmill Test)
• Uji latih jantung dengan alat treadmill ataupun
speda statis berguna untuk memastikan
bahwa pada aktivitas berat tidak
menimbulkan gangguan irama yang
berbahaya. Hal ini juga bisa dilakukan pada px
dengan jantung yang dipacu dengan obat
pada pemeriksaan stresss echocardio-graphy
Ekokardiografi
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
struktur (besar ruang, ketebalan dinding,
gerakan dinding, katup jantung, thrombus,
defek dinding) dan fungsi jantung (fungsi
sistolik maupun diastolik) yang dapat
membantu dalam stategi penatalaksanaan
disritmia yang terjadi.
Elektrofisiologi
• Pemeriksaan ini hanya dilakukan apabila
akandilakukan ablasi kateter terhadap AV,
ablasi fokal pada AF maupun jalur asesoris
pada sindrom WPW.
Diagnosis Banding
• Sebagian besar pasien datang dengan keluhan palpitasi ini
umumnya bukanlah suatu kegawatan namun merupakan
suatu disritmia yang emergensi
• Palpitasi yang dapat benhenti mendadak dengan berbagai
manuver vegal (sendawa, menahan nafas,
mengejan,)mengarahkan pada dianosis
supraventikulartakikardiparoksimal (PSVT).
• Palpitasi yang disertai dengan perasaan cemas, rasa
sepertyi sulit menelan, atau ada ganjalan di tenggorokan,
rasa kesemutan pada tangan dan muka, telapak tangan
basah, mengarahkan kita pada sinus takikardi yang
menyertai keadaan kecemasan dengan hiperventilasi
Terapi non-Farmakologi
• Pasien dengan palpitasi akibat kecemasan umum harus ditenangkan
dan dijelaskan mengenai palpitasinya yang tidak berbahaya
• Faktor pencetus (Ex : Obat-obatan, kopi, alkohol, teh, tembakau )
juga harus dihilangkan.
• Pada SVT dapat dilakukan masase karotis dan kardioversielektrik
dilakukan pada pasien AF dengan respon ventrikel cepat serta
gangguan hemodinamik yang tidak respon dengan farmakologi.
Pada px dengan keluhan palpitasi yang menjadi VT (ventrikular
takikardi) tanpa nadi atau VF (ventrikular Fibrialis) harus segera
dilakukan defibrilasi (unsynchronized DC shock)
• Keluhan palpitasi pada pasien dengan yg berprofesi menyangkut
keselamatan banyak orang (supir bis atau pilot) mendapatkan
penanganan sampai tuntas misal pada (syndrom wolff parkinson
white perlu dilakukan pemeriksaan elektro-fisiologi dan ablasi
kateter)
Terapi farmakologi
• Terapi farmakologik yang spesifik untuk dapat
diberikan 4 golongan obat untuk disritmia
(vaughan-william), mengatasi sindrom trkait
(kecemasan , gejala menopause, hipoglikemi,
tirotoksikosis, feokromositoma)
Komplikasi
• Disritmia jantung bisa beraktba kematian,
pingsan, stroke, tromboemboli sistemik, syok,
takikardiomiopati.
Prognosis
• Bervariasi mulai dari baik (pada palpitasi
akibat kecemasan) sampai buruk (pada
disaritmia fatal)
Referensi

Anda mungkin juga menyukai