Anda di halaman 1dari 16

Progress Penanganan

Kasus PCC oleh Badan POM

DRA. NURMA HIDAYATI, APT., M.EPID.


DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PRODUK TERAPETIK DAN NAPZA,
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
OUTLINE

 PENDAHULUAN
 HASIL PENGAWASAN BADAN POM TERHADAP
PEREDARAN OBAT ILEGAL
 HASIL PENGUJIAN BADAN POM
 LANGKAH STRATEGIS BADAN POM MENANGANI
KASUS OBAT ILEGAL
 INFO TERKINI TEMUAN KEPOLISIAN
 KERJASAMA BADAN POM-IAI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

 Beredarnya obat ilegal yang dikenal dengan tablet PCC di


Kendari yang telah mengakibatkan korban meninggal dunia
menunjukkan betapa bahayanya mengonsumsi obat ilegal,
yaitu obat yang tidak mendapatkan izin edar dari Badan POM.
 Semua obat yang mengandung carisoprodol memberi efek
relaksasi otot, selain itu dapat juga menimbulkan efek samping
bersifat sedatif dan euforia. Pada dosis yang lebih tinggi juga
dapat menyebabkan kejang dan berhalusinasi, serta efek
lainnya yang membahayakan kesehatan hingga kematian.
 Pada tahun 2013, semua obat yang mengandung carisoprodol
(Carnophen, Somadril, New Skelan, Carsipain, Rheumastop,
Carminofein, Etacarphen, Cazerol, Bimacarphen, Karnomed)
yang diberikan izin edar oleh Badan POM dicabut izin edarnya
dan tidak boleh lagi beredar di Indonesia.
HASIL PENGUJIAN BADAN
POM

Berdasarkan hasil uji laboratorium Badan POM,


terdapat 3 jenis pil/tablet PCC yang beredar di
Kendari, antara lain :

 Mengandung : parasetamol,
 carisoprodol, dan cafein
 Mengandung : parasetamol,
carisoprodol, cafein, dan tramadol
 Mengandung : parasetamol,
carisoprodol, cafein, dan triheksifenidil
HASIL PENGAWASAN BADAN
POM TERHADAP PEREDARAN
OBAT ILEGAL (1)
 Januari 2014 ditemukan bahan baku ilegal Carisoprodol sebanyak
195 tong @25 Kg (4.875 Kg) di Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta
Utara.
 September 2016 ditemukan 42 juta tablet ilegal yaitu Carnophen,
Trihexyphenidyl (THP), Tramadol, dan Dekstometorfan di Balaraja –
Banten. Sebanyak 60 truk barang bukti yang dimusnahkan tersebut
memiliki nilai keekonomian sekitar 30 miliar rupiah.
 Operasi Terpadu Pemberantasan Obat-obat Tertentu (OOT) yang
sering disahgunakan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Banjarmasin, Mataram, Denpasar, Makassar, Serang, dan
Palangkaraya pada tanggal 17-21 Juli 2017. Dari hasil operasi
terpadu tersebut ditemukan masih adanya peredaran OOT di toko
obat, toko kosmetik, dan toko kelontong sejumlah 13 item
(925.919 pieces) dengan total dengan nilai keekonomian
mencapai 3,1 miliar rupiah.
HASIL PENGAWASAN BADAN
POM TERHADAP PEREDARAN
OBAT ILEGAL (2)
 Operasi Gabungan Nasional 5-6 September 2017. Ditemukan 436
koli atau sekitar 12 juta butir obat ilegal yang sering disalahgunakan
yaitu Carnophen, Trihexyphenidyl (THP), Tramadol, dan Seledryl
dengan nilai keekonomian mencapai 43,6 miliar rupiah di
Banjarmasin.
 Balai Besar POM di Makassar juga menemukan "PCC" sebanyak
29.000 tablet. pelanggaran tersebut merupakan tindak pidana di
bidang obat. Badan POM akan mengambil langkah tegas
termasuk merekomendasikan pencabutan izin sarana ke
Kemenkes.
 Balai POM di Mamuju menemukan 179.000 tablet di sarana ilegal
yang terdiri dari Trihexyphenidyl dan Tramadol.
LANGKAH
STRATEGIS
BADAN POM
MENANGANI
KASUS OBAT
ILEGAL
1. PEMBENTUKAN TIM AKSI NASIONAL
DAN KERJASAMA LINTOR

Sejak April 2017 telah membentuk Tim Aksi Nasional


Pemberantasan Penyalahgunaan Obat untuk melakukan
penelusuran peredaran dan investigasi serta mencari dan
menemukan aktor intelektual untuk mencegah penyebaran
produk tersebut di seluruh Indonesia.

Badan POM bersama Kepolisian RI, BNN dan instansi terkait


lainnya telah sepakat untuk berkomitmen membentuk Tim
Pemberantasan Penyalahgunaan obat, yang akan bekerja
tidak hanya pada aspek penindakan, namun juga
pencegahannya, dengan aksi nasional yang direncanakan
akan dicanangkan pada 4 Oktober 2017.
2. PERAN AKTIF BADAN POM DAN
INTERVENSI KEPADA MASYARAKAT

Badan POM RI berperan aktif dalam melakukan penelusuran,


memberikan bantuan ahli, serta uji laboratorium dalam
penanganan kasus obat ilegal.

Balai Besar/Balai POM (BB/BPOM) di seluruh Indonesia juga


bergerak serentak mengawasi kemungkinan adanya
peredaran obat ilegal lainnya di wilayah masing-masing.

Senantiasa melakukan KIE kepada masyarakat agar selalu


berhati-hati dalam cara mendapatkan dan mengonsumsi
obat.
3. BERMITRA DENGAN REGULATOR OBAT
DAN MAKANAN INTERNASIONAL

Menjalin kerja sama dengan Regulator Obat dan


Makanan di Turki yaitu Turkey Agency for Medicines
and Pharmaceutical Devices terkait dengan
penngembangan sistem track and trace. Sistem
tersebut tidak saja mendukung pengawasan obat dan
makanan pada jalur ilegal namun juga pada
pengendalian produksi dan distribusi obat di fasilitas
pelayanan kesehatan sampai dengan diterima
konsumen sehingga juga dapat digunakan untuk
membantu dalam tracking cash-flow disbursement
pada sistem kesehatan nasional.
4. PERKUATAN PAYUNG HUKUM DALAM
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

Mengawal penerbitan Undang-Undang


Pengawasan Obat dan Makanan sebagai
payung hukum yang kuat dalam melakukan
pengawasan obat dan makanan.

Perkuatan Badan POM dengan terbitnya


Perpres No. 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
INFO TERKINI TEMUAN
KEPOLISIAN
 18/09/2017. Penggerebekan gudang bahan baku PCC di
Cimahi, Jawa Barat. Barang bukti yang disita sekitar 4 ton
bahan baku PCC.
 19/09/2017. Penggerebekan pabrik PCC di di Purwokerto,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Barang bukti yang
disita petugas, antara lain mesin produksi, bahan baku,
dan ribuan pil PCC siap edar.
 19/09/2017. Penggerebekan gudang PCC di Perumahan
Wisma Permai Timur 1, Surabaya, Jawa Timur. Barang bukti
yang ditemukan Carnophen. Seorang berinisial H
ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yang
diduga berperan sebagai distributor pil PCC tersebut.
KERJASAMA BADAN POM-IAI

Konsisten melaksanakan Membina para Apoteker


“No Pharmacies No Services” untuk patuh kepada regulasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai