Anda di halaman 1dari 41

BANTUAN HIDUP DASAR

RUMAH SAKIT sebening kasih


Pendahuluan
 Sejak 40 tahun yang lalu, RJP modern
diperkenalkan
 Sampai saat ini banyak perubahan sesuai
dengan perkembangan ilmu kedokteran
 Banyak korban-korban henti napas, henti
jantung yang telah terselamatkan.
 Th 1950 : Peter Safar memperkenalkan nafas
mulut ke mulut, bidan meresusitasi neonatus.
 Th 1960 : Kouwenhoven dkk
memperkenalkan kompresi dada
 Selanjutnya Peter Safar memperkenalkan
kombinasi keduanya, sebagai dasar RJP

“ YANG DIBUTUHKAN HANYA 2


TANGAN “
Otak
tidak dapat O2 mati
Jantung

3 – 8 menit
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Indikasi BHD

?
 Henti nafas
 Henti jantung
Indikasi BHD

Tenggelam, stroke, benda asing di sal nafas,


inhalasi asap, epiglotitis, overdosis obat,
cedera, infark miokard akut, tersengat
listrik, koma
Langkah-langkah RJP
Tindakan yang dilakukan harus berurutan
 D  Dangerous (Penolong dan Pasien
Aman)
 R  Respons
 Minta Tolong
 C  Circulation
 A  Airway
 B  Breathing
DANGEROUS
Kita Jangan Menjadi Korban Berikut

Proteksi Diri
“ Pertolongan Pertama, Jangan Menambah
Cedera Tambahan ”
PERIKSA KEMBALI KEADAAN KORBAN DENGAN
CARA MENGGONCANGKAN BAHU KORBAN
SEGERA BERTERIAK MINTA
PERTOLONGAN
AKTIFKAN EMS
 No telephone sistem emergency
 Prosedur EMS yang baku

lokasi , no telp dari mana panggilan


dilakukan, apa yang terjadi, jumlah
korban, keadaan korban, pertolongan
apa yang sedang dilakukan, informasi
lain
NILAI SIRKULASI

 Nadi carotis < 10 det


 Ada / tidak

(+) (-)
Nafas Buatan Nafas Buatan
Tanpa PJL + PJL
Nilai Sirkulasi

Meraba Denyut Nadi


PIJAT JANTUNG LUAR
 pada 1/2 bawah
sternum, diantara 2
putting susu
 4 - 5 cm (Dewasa)
 2,5 – 3 cm (Anak-
anak/ 1 tangan)
 Rasio Pijat Jantung
Luar / Nafas Bantu
30 : 2
 Sebelum intubasi
◦ Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2
penolong)
◦ Anak (1-8 th) 30 : 2 (1 penolong)
◦ Bayi (<1 th ) 15 : 2 (2 penolong)
◦ Neonatus 3 : 1 (15 siklus = 30 detik)
 5 x siklus 30 : 2 (= 2mnt)  nilai ulang
sirkulasi
 Setelah 5 x siklus 30 :2
nilai ulang sirkulasi
 Sirkulasi ( - ) : teruskan PJL
 Sirk (+) Nafas (-) : nafas buatan
10 – 12 X/Menit
 Sirk (+) Nafas (+) : posisi sisi mantap
jaga jalan nafas
PEMERIKSAAN JALAN NAFAS
MEMBUKA JALAN NAFAS

Head Tilt Chin Lift


JAW THRUST
BREATHING
Nilai Pernafasan
Lihat (look)

Dengar (listen)

Rasakan (feel)

Waktu : 10 DETIK
Henti Nafas - Nafas Tidak Adekuat 
NAFAS BUATAN 2 X
Bila pernafasan dan sirkulasi kembali
normal dan korban tidak diduga
memiliki cedera cervikal

POSISI SISI MANTAP


apnea, nafas abnormal, nafas tidak adekuat

NAFAS BUATAN
 Mouth to mouth
 Mouth to nose
 Mouth to stoma
 Mouth to mask
 Bag-valve-mask device
BREATHING

Mulut - mulut Mulut - Masker


BREATHING

"Bagging" : lebih baik berdua


RJP DIHENTIKAN
 Kembalinya ventilasi & sirkulasi
spontan
 Ada yang lebih bertanggung jawab
 Penolong lelah
 Adanya DNAR
 Tanda kematian yang irreversibel
RJP TIDAK DILAKUKAN
 DNAR (Do Not Attempt
Resuscitation)
 Tanda kematian : rigor mortis (kaku
mayat), lebam mayat
 Sebelumnya dengan fungsi vital yang
sudah sangat jelek dengan terapi
maksimal
 Bila menolong korban akan
membahayakan penolong
KOMPLIKASI RJP

 Nafas buatan :
◦ regurgitasi
◦ mengurangi volume paru
KOMPLIKASI RJP
 PJL
◦ Fraktur iga & sternum
◦ Pneumothorax
◦ Hemothorax
◦ Kontusio paru
◦ Laserasi hati dan limpa
◦ Emboli lemak
PENATALAKSANAAN
OBSTRUKSI JALAN NAFAS
OLEH BENDA ASING
MANUVER HEIMLICH PADA KORBAN
SADAR DENGAN POSISI
BERDIRI/DUDUK
Abdominal Thrust pada korban yang
tergeletak (tidak sadar)
Back Flow

Anda mungkin juga menyukai