Anda di halaman 1dari 21

“ PTERIGIUM”

Pembimbing :
dr. Nova Arianti, Sp.M

Disusun oleh:
1. Sagita mulia rambe 71160891885
2. Puja sari anugrah 1310070100002
ANATOMI
KONJUNGTIVA
 Konjungtiva dapat dibagi  Vaskularisasi
menjadi 3 bagian: Arteri yang memperdarahi
konjungtiva berasal dari
1. Konjungtiva palpebralis tiga sumber yakni arkade
arteri perifer palpebra,
2. Konjungtiva bulbaris arkade arteri marginal
3. Konjungtiva fornix kelopak mata, dan arteri
ciliaris anterior.
 Histologi
konjungtiva terdiri dari  Persarafan dari
tiga lapisan yaitu epitel, percabangan nervus
lapisan adenoid, dan trigeminus yaitu nervus
lapisan fibrosa oftalmikus. Saraf ini
memiliki serabut nyeri
yang relatif sedikit.
PTERIGIUM
Suatu penebalan konjungtiva bulbi yang
berbentuk segitiga, mirip daging yang menjalar
ke kornea, pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat degeneratif dan
invasif . pertembuhan ini biasanya terletak pada
celah kelopak bagian nasal ataupun temporal
konjungtiva yang meluas ke daerah kornea.
Epidemiologi Morbiditas dan Mortalias

 Pterigium merupakan 1. Jenis Kelamin


kelainan mata yang laki-laki >
umum di banyak 2. Umur
Untuk pasien umurnya
bagian dunia, dengan diatas 40 tahun
prevalensi yang mempunyai prevalensi
dilaporkan berkisar yang tertinggi,
sedangkan pasien yang
antara 0,3%-29%. berumur 20-40 tahun
 Daerah Tropis dilaporkan mempunyai
insidensi pterygium
prevalensi yang yang paling tinggi.
sangat tinggi (23,4%)
ETIOLOGI
Diperkirakan penyakit ini sering terjadi pada
orang yang tinggal di iklim panas. oleh karena
itu kontak yang terlalu lama terhadap sinar
ultraviolet, panas, angin tinggi dan debu.
 beberapa virus juga sebagai faktor etiologi
mungkin.
PATOFISIOLOGI
 paparan sinar matahari
GEN P53 yang
terdapat di stem TGF-β diproduksi
UV-B
sel basal di berlebihan
limbus

Degenarasi
elastoid & Jaringan Menigkatnya
proliferasi jar. subepitelial kolagen,migrasi
Granulasi fibrovaskular sel,angiogenesis.
fibrovaskular

Menembus kornea Mengeluarkan substrat


(kerusakan membran untuk pertumbuhan
bowman) pterigium
 Defisiensi Limbal stem sel

(A)Patogenesis pterigium: kerusakan limbal fokal oleh karena sinar UV memicu


migrasi mutasi limbal stem cell ke central kornea.
( B) defisiensi limbal stem cell menyebabkan conjungtivalization kornea dari
segala arah
KLASIFIKASI
Derajat pertumbuhan pterigium ditentukan
berdasarkan bagian kornea yang tertutup oleh
pertumbuhan pterigium, dan dapat dibagi menjadi 4
(Gradasi klinis menurut Youngson ):

 Derajat 1: Jika pterigium hanya terbatas pada limbus


kornea
 Derajat 2: Jika pterigium sudah melewati limbus
kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea
 Derajat 3: Jika pterigium sudah melebihi derajat dua
tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam
keadaan cahaya normal (diameter pupil sekitar 3-4
mm)
 Derajat 4: Jika pertumbuhan pterigium sudah
melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan.
GAMBARAN KLINIS
 Gejala klinis pada tahap awal
biasanya ringan bahkan
sering tanpa keluhan sama
sekali. Pterigium hanya akan
bergejala ketika bagian
kepalanya menginvasi bagian
tengah kornea. Beberaapa
keluhan yang sering dialami
pasien seperti :
 mata sering berair dan
tampak merah,
 merasa seperti ada benda
asing.
 Adanya kekuatan tarikan
yang terjadi pada kornea
dapat menyebabkan
astigmatisme kornea
MANIFESTASI KLINIS
Subyektif Obyektif

 mata merah  Adanya massa jaringan


 gatal kekuningan akan terlihat
pada lapisan luar mata
 mata sering berair (sclera) pada
 gangguan penglihatan. limbus, berkembang menuju
 adanya riwayat mata merah ke arah kornea dan pada
berulang permukaan kornea. Sclera
dan selaput lendir
luar mata (konjungtiva)
dapat merah akibat dari
iritasi dan peradangan .
Berbentuk segitiga yang
terdiri dari kepala (head)
yang mengarah ke kornea
dan badan
keterangan:

A. Cap: Biasanya datar, terdiri atas


zona abu-abu pada kornea yang
kebanyakan terdiri atas fibroblast,
menginvasi dan menghancurkan
lapisan bowman pada kornea

B. Whitish: Setelah cap, lapisan


vaskuler tipis yang menginvasi
kornea

C. Badan: Bagian yang mobile dan


lembut, area yang vesikuler pada
konjunctiva bulbi, area paling
ujung
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan
pada pterigium adalah dengan menggunakan
slitlamp diperlukan untuk memvisualisasikan
pterigium dan topografi kornea untuk menilai
seberapa besar komplikasi berupa astigmtisme
ireguler yang di sebabkan oleh pterigium.
PENATALAKSANAAN
 Konservatif
 Tindakan Operatif
TEKNIK PEMBEDAHAN
 Bare sclera
 Autograft Konjungtiva
DIAGNOSIS BANDING
Pinguecula

 Keadaan ini tampak


sebagai nodul kuning
pada kedua sisi kornea
di daerah apertura
palpebra. Nodul terdiri
dari jaringan hialin dan
jaringan elastik kuning,
jarang bertumbuh
besar, tetapi sering
meradang
Pseudopterigium

 Perlekatan konjungtiva
dengan kornea yang
cacat akibat ulkus.
Sering terjadi saat
proses penyembuhan
dari ulkus kornea
dimana konjungtiva
tertarik dan menutupi
kornea.
KOMPLIKASI
1. Komplikasi dari pterigium meliputi sebagai berikut
 Gangguan penglihatan-Mata kemerahan
 Iritasi
 Gangguan pergerakan bola mata.
 Timbul jaringan parut kronis dari konjungtiva dan kornea
 Dry Eye sindrom.

2. Komplikasi post-operatif bisa sebagai berikut:


 Infeksi
 Ulkus kornea
 Graft konjungtiva yang terbuka
 Diplopia
 Adanya jaringan parut di kornea.

Yang paling sering dari komplikasi bedah pterigium adalah


kekambuhan.
PROGNOSIS
 Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi
adalah baik. Kebanyakn pasien dapat
beraktivitas lagi setelah 48 jam post operasi.
Pasien dengan pterigium rekuren dapat
dilakukan eksisi ulang dan graft dengan
konjungtiva auto graft atau transpalantasi
membrane amnion.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Fotometer
    Fotometer
    Dokumen19 halaman
    Fotometer
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial
    Laporan Tutorial
    Dokumen2 halaman
    Laporan Tutorial
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen23 halaman
    Bab 2
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Keracunan Co
    Keracunan Co
    Dokumen36 halaman
    Keracunan Co
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Rumah Sehat
    Rumah Sehat
    Dokumen19 halaman
    Rumah Sehat
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Puja
    Puja
    Dokumen3 halaman
    Puja
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat
  • Paper EOA
    Paper EOA
    Dokumen26 halaman
    Paper EOA
    puja sari anugrah
    Belum ada peringkat