Anda di halaman 1dari 30

TUMOR MAMMAE DEXTRA

CICI PUTRI SARIFANA


N 111 16 051

Pembimbing : dr. Arief Husain Sp.B


Pendahuluan
01 Payudara merupakan organ seks sekunder. Simbol feminitas pere
mpuan.

02 Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh

03 Tumor dapat dibagi menjadi tumor jinak dan tumor ganas.

Tumor jinak dapat mendesak jaringan organ sekitarnya, tidak


04 berinfiltrasi, tidak bermetastasis.

05 Tumor ganas sering kali tumbuh dengan pesat, bersifat invasif


(menginfiltrasi jaringan sekitarnya) dan bermetastasis.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Penyakit payudara jinak merupakan kelompok heterogen dari


lesi termasuk kelainan perkembangan, lesi inflamasi proliferasi
epitel dan stroma, dan neoplasma.
Anatomi dan Fisiologi

Kelenjar mammae wanita se


Beberapa kelenjar
bagian besar terletak di Batas superior, inferior Batas lateral adalah linea mammae memiliki kutub
anterior otot pectoralis terletak di antara sela iga 2- axillaris anterior, latero-superior berekstensi
major, sebagian kecil dari 6 atau ke 3-7, batas kadang kala mencapai hingga fossa axilla,
bagian latero-inferiornya medial adalah linea paraster linea axillaris media. membentuk cauda axillar
terletak di depan otot nal, dari kelenjar mammae
serratus anterior.
Epidemiologi

2008 2013
Menurut WHO tahun, Insiden kanker meningkat
insiden kanker meningkat dari tahun 2008

Amerika Asia 12, 7 Juta 14,1 Juta


Afrika 1% 1000% 2.240 39.620

Brazil 2010 2017


Di amerika Serikat 44.000 Di Eropa lebih dari 165.000
pasien meninggal setiap pasien meninggal akibat
tahunnya. kanker payudara.

44.000 165,000
1% 1000% 1% 1000%
Embriologi

Beberapa hari
Minggu ke 9
Setelah lahir
Minggu ke 6 setelah kelahiran

Jaringan payudara Mengalami regresi at Terjadi pembesaran Terjadi penurunan kadar estr
manusia mulai au kembali ke unilateral atau bilateral di ogen yang
berkembang pada area dada, menjadi ikuti dengan nipple merangsang hipofisis
minggu ke-enam dua breast buds discharge selama untuk memproduksi
kehidupan fetus pada setengah beberapa hari pertama prolactin. Prolactin inilah
bagian atas dada. setelah kelahiran. yang menimbulkan
perubahan pada payudara.
Pemasok Darah

Pasokan darah kelenjar mammae terutama berasal dari cabang arteri axillaris, ramus perforata intercostales
1-4 dari arteri mammaria interna dan ramus perforata arteri intercostales 3-7. Cabang arteri axillaris dari
medial ke lateral adalah arteri thoracalis superior, arteri thoracalis acromial, arteri thoracalis lateralis.
Fungsi Faal Dasar
mensekresi susu

Kolostrum
Kolostrum menandung lebih
sedikit lemak dan lebih banyak
Fungsi protein daripada susu biasa
dan kaya akan antibodi.
(terutama IgA)

Fisiologis kelenjar Ciri Seksual Sekunder

mammae Kelenjar mammae merupakan


target dari berbagai hormon,
perkembangan, sekresi susu,
dan fungsi lainnya.
Glandula mammae terletak di antara lapisan
01 superfisial dan lapisan profunda dari fasia superfisial
subkutis. .

Serabut lapisan superfisial fasia superfisial dan glandula


02 mammae dihubungkan dengan jaringan serabut pengikat
, yakni ligamentum Cooper mammae.

Jika ligament ini terinvasi tumor hingga menyusut, di


03 kulit bersangkutan akan timbul cekungan, secara klinis
dikenal dengan ‘tanda lesung’.

Jika tumor menginvasi fasia M. pectoralis major atau


04 otot pectoralis major, mobilitasnya akan berkurang
atau terfiksasi padanya.
Histologi Kelenjar Mammae

Setiap kelenjar payudara terdiri atas 15-25


lobus dari jenis tubuloalveolar kompleks

Berfungsi menyekresi air susu bagi


neonatus..

Setiap lobus dipisahkan oleh jaringan ikat


padat dan banyak jaringan lemak

Merupakan suatu kelenjar tersendiri dengan


duktus ekskretorius laktiferus.

Duktus tersebut bermuara pada papilla


mammae.
01 03
Hipoplasia
Payudara Ektopik atau
heteropia mammae Hipoplasia mammae biasanya
iatrigetik paling sering setelah
Digambarkan sebagai trauma atau radioterapi
penyimpangan pada payudara,
adalah kelainan bawaan yang
paling umum dari payudara..

02 04
Makroamastia Amastia
Pertumbuhan payudara Tidak lengkapnya kedua
berlebih payudara dan putting atau
adanya putting tanpa jaringan
payudara
Status Pasien!!
Laporan Kasus

Identitas
Nn. S/17 tahun

Btn Palupi Blok M. No.24

Mahasiswa
Keluhan Utama
Benjolsn pada payudara kanan. Pemeriksaan 27 Mei 2018
Ruangan Garuda Atas
Laporan Kasus

Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan
sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan awalnya kecil, lama kelamaan benjolan bertambah
besar. Benjolan berbentuk bulat, keras, berbatas tegas dan dapat digerakkan. Tidak
terdapat pengeluaran cairan nanah ataupun darah dari puting. Saat
benjolan mulai membesar, pasien berobat herbal. Riwayat haid tidak normal, setiap
Bulan haid lamanya 10 hari. Demam (-), mual (-), muntah (-).
BAK lancar, BAB biasa
Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah mengalami keluhan yang sama pada tahun 2015 namun ukuran
benjolan tidak sebesar yang sekarang dan telah di operasi tahun 2015 di Rumah Sakit
Ampana.
Riwayat Penyakit Keluarga

Saudara dari ibu pasien juga mengalami benjolan pada payudara. Dan ada
saudara dari ibu pasien yang meninggal akibat kanker payudara.

Riwayat Penyakit Pengobatan

Riwayat mengkonsumsi obat herbal dan riwayat operasi tumor payudara tahun2015.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sakit Sedang Tekanan darah: 120/80 mmHg

Kesadaran : GCS E4V5M6 Nadi : 90 ×/menit, regular, kuat angkat

Status gizi : Gizi baik Respirasi : 20 ×/menit

BB : 45 kg
TB : 150 cm Suhu axilla : 36,6ºC
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Kepala Pemeriksaan Thorax Pemeriksaan Jantung Pemeriksaan abdomen

Bentuk : Normochepal I : Simetris Bilateral I : Ictus Cordis tidak I : Tampak datar,


tampak kesan normal
Rambut : warna hitam,
P ; VF kanan = kiri P : Pulsasi Ictus A : Bunyi peristaltik
alopecia (-)
cordis teraba pada usus terdengar,
Deformitas (-) P : Sonor (+) SIC V linea fkesan normal
midclavicula
Mata : Konjungtiva A : Vesikuler (+/+), P : Timpani (+)
anemis (-), Sklera Rh (-/-), Wh (-/-) P : Batas jantung
ikterus (-) normal P : Nyeri Tekan (-),
Mulut : Bibir kesan palpasi hepar dan
normal, Lidah kesan
A : Bunyi jantung S1
lien tidak teraba.
normal, Tonsil T1/T1 dan S2 murni
Palpasi ginjal teraba
reguler, bunyi
Telinga : Sekret (-) tambahan (-)
Ekstremitas Superior
Kulit : Warna kuning langsat kesan normal,
edema (-/-), akral hangat (+/+), fungsi
sensorik normal, efloresensi (-/-).
Otot : Bentuk eutrofi, tonus normal, kekuatan
otot 5/5
Sendi : ROM dalam batas normal

Ekstremitas Inferior
Kulit : Warna kuning langsat kesan normal,
edema (-/-), akral hangat (+/+), fungsi
sensorik normal, efloresensi (-/-).

Pemeriksaan Otot : Bentuk eutrofi, tonus normal, kekuatan


otot 5/5
Sendi : ROM dalam batas normal

Fisik Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Lokalis
Regio : mammae dekstra
Inspeksi : Tampak satu buah benjolan kearah medial dengan
ukuran kurang lebih 10 cm × 8 cm, warna kulit sama
dengan warna disekitarnya, kemerahan (-), luka (-).
Palpasi : Teraba massa berbatas tegas, konsistensi kenyal,
mobile (+), nyeri tekan (-).

Simple
Pemeriksaan tambahan
Portfolio Tidak teraba pembesaran pada
Designed kelenjar limfe axilla, intraclavicuar,
maupun supraclavicular.
Pemeriksaan Tambahan
Jenis Hasil Rujukan
Pemeriksaan
Hemoglobin 14,4 gr/dL 12-16 gr/dL
HCT 46,4 % 36-48 %
Eritrosit 5,36 4,0-5,5 106/uL
Leukosit 9,2 5,0 -10,0 x
103/uL
Trombosit 397/µL 150-450 x
103/µL
PT 12 11-13,5 detik

APTT 32 20-35 detik


GDS 83 80-199 mg/dl
Ureum 15 10-50 mg/dl

Creatinin 0,57 0,70-1,20 mg/dl


SGOT 16 3-45 u/L
SGPT 13 0-35 u/L
Resume

Pasien perempuan umur 17 tahun masuk Tanda-tanda Vital : Suhu Badan : 36,6 º C
Rumah Sakit dengan keluhan terdapat , Nadi : 90 x/mnt, Pernapasan : 20x/mnt,
tumor pada payudara kanan sejak 2 tahun Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Skala
yang lalu. Tumor awalnya kecil, lama Nyeri VAS : 0 (tidak nyeri)
kelamaan tumor bertambah besar. Pada pemeriksaan fisik dari palpasi di
Tumor berbentuk bulat, kenyak, berbatas mammae dextra, terdapat tumor
tegas dan mobile. Saat tumor mulai berukuran kurang lebih 10 cm berbentuk
membesar, pasien berobat herbal. Riwayat bulat, berbatas tegas, kenyal dan mobile.
haid tidak normal. Lamanya haid dalam Pemeriksaan penunjang lab :
satu bulan yaitu 10 hari. Febris(-), nausea (-
), vomitus(-). BAK lancar, BAB Hemoglobin 14,4
biasa. Riwayat pernah mengalami keluhan
HCT 46,4
yang sama namun tumor tidak sebesar yan
g sekarang dan Eritrosit 5,36
sudah di operasi di Rumah Sakit di Ampana Leukosit 9,2
pada tahun 2015. Pasien juga riwayat
mengkonsumsi obat herbal. Trombosit 397
Diagnosis Penatalaksanaan Prognosis

Tumor Mammae Dextra Nonmedikamentosa


Open Biopsy
Insisi Tumor mammae

Medikamentosa Quo ad Vitam : dubia ad bonam


RL 28 tpm Quo ad Functionam: dubia ad bonam
Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Follow Up
FOLLOW UP
Hari / Follow Up
Tanggal
27 Mei S : (-)
2018 O : KU : Sakit sedang
PH 1 Kesadaran : Compos Mentis
POH - TD : 120/80 mmHg
Nadi : 90 kali / menit
Pernapasan : 20 kali / menit
Suhu : 36,5
A : Tumor Mammae Dextra
P :
Ivfd RL 20 Tpm
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Rencana open biopsi besok
Follow Up
Hari / Follow Up
Tanggal
S : (-)
28 Mei O : KU : Sakit sedang
2018 Kesadaran : Compos Mentis
PH 2 TD : 110/70 mmHg
POH 1 Nadi : 86 kali / menit
Pernapasan : 20 kali / meni
Suhu : 36,5
A : Tumor Mammae Dextra
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Asam Tranxamat 250 mg/8 jam
Laporan Operasi
28 Mei 2018
 Pasien baring dengan posisi supinasi di meja operasi dengan
general anestesi.
 Disinfeksi area kerja
 Insisi superfisial tumor, diperdalam hingga tumor dicapai
 Tumor di insisi ukuran diameter tumor kurang lebih 2 cm x 3 cm
 Kontrol perdarahan
 Jahit subkutis dan kutis
 Bersihkan daerah operasi
 Perban luka
 Operasi selesai
Portfolio Presentation
Follow Up
FOLLOW UP
Hari / Follow Up
Tanggal
29 Mei S : Nyeri bekas operasi (+)
2018 O : KU : Sakit sedang
PH 3 Kesadaran : Compos Mentis
POH 2 TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88 kali / menit
Pernapasan : 20 kali / menit
Suhu : 36,5
A : Tumor Mammae Dextra
P :
Ivfd RL 20 Tpm
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Asam Tranexamat 250 mg/8 jam
Pasien boleh pulang.
Pembahasan
• Dalam kasus ini pasien merupakan seorang wani
ta berusia 17 tahun .
• Dilihat dari jenis kelamin dan usia, pasien ini ter
golong beresiko terkena tumor payudara.
• Resiko terjadinya kanker payudara meningkat
seiring dengan pertambahan usia.
• Faktor risiko yang dialami oleh pasien adalah
pasien pernah mengalami hal serupa pada
tahun 2015 namun benjolannya tidak sebesar
yang sekarang.
• Dari pemeriksaan fisik ditemukan benjolan pada
mammae dextra diameter 10 cm, kenyal (+), mo
ble (+), nyeri (-), discharge(-) darah(-), berbau (-)
.
• Berdasakan anamnesis, pemeriksaan fisik dan p
enunjang dapat disimpulkan bahwa diagnosis pa
sien ini adalah Tumor Mammae Dextra
• Pemeriksaan patologi anatomi untuk menunjuk
kan menunjukkan apakah benjolan tersebut
jinak atau ganas, maka dari itu dilakukan insisi
tumor mammae.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai