Infeksi
Infeksi
DENGUE
ETIOLOGI
Infeksi virus dengue ditularkan melalui vector nyamuk Stegomiya aegipty dan Stegomiya
albopictus. Berdasarkan sifat antigennya dikenal ada 4 serotipe virus dengue yaitu :
1 DENV-1 3 DENV-3
2 DENV-2 4 DENV-4
EPIDEMIOLOGI
180000
160000
140000
Penyakit dengue terutama
120000
ditemukan di daerah tropis
100000
dan subtropis dengan sekitar
80000 2,5 milyar penduduk yang
60000 mempunyai risiko untuk
terjangkit penyakit ini.
40000
20000
0
2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah kasus
Sumber: Data Ditjen PP-PL Kemenkes RI 2012; Buku Informasi PP-P Kemenkes RI 2013
PATOGENESIS
01 02
Respons imun humoral diperankan oleh Akibat rangsangan monosit yang
limfosit B dengan menghasilkan antibodi
terinfeksi virus dengue atau antigen
spesifik terhadap virus dengue. Antibodi
anti dengue yang dibentuk umumnya virus dengue, limfosit T mengeluarkan
berupa IgG berfungsi menghambat IFN-α dan akan menyebabkan
peningkatan replikasi virus dalam monosit kebocoran plasma
03
Sistem komplemen diketahui ikut
berperan dalam patogenesis infeksi virus
dengue. Aktivasi komplemen
menghasilkan peptida yang
mempunyai aktivitas biologik sebagai
anafilatoksin yaitu C3a dan C5a.
MANIFESTASI KLINIS
FASE FEBRILE
Ditandai dengan demam mendadak
tinggi, disertai nyeri kepala, nyeri
otot di seluruh badan, nyeri sendi. FASE PEMULIHAN
Gejala nonspesifik seperti anoreksia, Fase ini ditandai dengan
nausea, muntah sering ditemukan perbaikan keadaan umum, nafsu
serta berlangsung selama 2-7 hari makan pulih, hemodinamik stabil,
dan diuresis cukup. Nilai Ht akan
kembali ke rentang normal
FASE KRITIS disertai peningkatan trombosit
Fase ini terjadi ketika suhu tubuh
mulai mengalami penurunan
(normal). Pada saat ini terjadi
peningkatan Ht dan penurunan
trombosit serta berlangsung selama
24-48 jam
DERAJAT DHF
Dengue Fever DHF derajat I DHF derajat II DHF derajat III DHF derajat IV
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria
Diagnosis
Klinis
Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, Dengue
bifasik.
Fever
Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau
melena; maupun berupa uji tourniquet positif.
Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau di
sekitar rumah.
Leukopenia <4.000/mm3
Trombositopenia <100.000 mm3
Warning
signs
1. Klinis :
• demam turun tetapi keadaan anak memburuk
• Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen
• Muntah yang menetap
• Letargi, gelisah
• Perdarahaan mukosa
• Pembesaran hati
• Akumulasi cairan
• Oliguria
2. Laboratorium :
Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan
penurunan cepat jumlah trombosit Hematokrit awal
tinggi
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria
Diagnosis
Laboratoris
Tatalaksana
Anak harus istirahat Pasien DSS
Terkompensasi
Cukup minum selain air putih dapat diberikan susu, jus buah, cairan
elektrolit, air tajin. Cukup minum ditandai dengan frekuensi buang air
kecil setiap 4 6 jam.
Parasetamol 10 mg/kgBB/kali diberikan apabila suhu >38 0C dengan
interval 4—6 jam, hindari pemberian aspirin/NSAID/ ibuprofen.
Berikan kompres hangat.
Pasien rawat jalan harus kembali berobat setiap hari dan dinilai oleh
petugas kesehatan sampai melewati fase kritis, mengenai: pola
demam, jumlah cairan yang masuk dan keluar (misalnya muntah,
buang air kecil), tanda-tanda perembesan plasma dan perdarahan,
serta pemeriksaan darah perifer lengkap.
Pasien harus segera dibawa ke rumah sakit jika ditemukan satu atau
lebih keadaan berikut: pada saat suhu turun keadaan anak
memburuk, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, tangan dan
kaki dingin dan lembab, letargi atau gelisah/rewel, anak tampak
lemas, perdarahan (misalnya b.a.b berwarna hitam atau muntah
hitam), sesak napas, tidak buang air kecil lebih dari 4—6 jam, atau
kejang
PENATALAKSANAAN
Kecepatan
Kebutuhan Cairan
Pemberian Cairan
Berdasarkan BB
Ideal
DENGUE SHOCK
SYNDROME
MANIFESTASI KLINIS
DEFINISI
Pada umumnya terjadi di sekitar penurunan
Syok hipovolemik yang terjadi pada DBD, yang
suhu tubuh (fase kritis), yaitu pada hari sakit ke
diakibatkan peningkatan permeabilitas kapiler
4-5 (rentang hari ke 3-7), dan sering kali
yang disertai perembesan plasma.
didahului oleh tanda bahaya (warning signs)
DENGUE SHOCK
SYNDROME (DSS)
Kriteria
Diagnosis
DSS
Terkompensasi
• Takikardia Takipnea
• Tekanan nadi (perbedaan antara sistolik dan diastolik) <20
mmHg
• Waktu pengisisn kapiler (capillary refill time/CRT) >2 detik
Kulit dingin
• Produksi urin (urine output) menurun, < iml/kgBB/jam
Anak gelisah
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria
Diagnosis
DSS
Dekompensasi
Takikardia
Hipotensi (sistolik dan diastolik turun)
Nadi cepat dan kecil
Pernapasan Kusmaull atau hiperapneu
Sianosis
Kulit lembab dan dingin
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana
DSS
Terkompensasi