Anda di halaman 1dari 3

Struktur mikroskopis

TELINGA TENGAH
a) Kavum timpani
Sebuah ruang berisikan udara bebrbentuk tak teratur dengan diameter sekitar 6-15
mm, di dalam tulang temporale. Dinding lateralnya sebagian besar dibentuk oleh
membrane timpani dan dinding medialnya oleh dinding tulang dari telinga. Ke
posterior, ia menyatu dengan rongga udara dari proses mastoid tulang temporal,
dan ke anterior ia berlanjut ke tuba eustachi. Kavum ini dilapisi epitel gepeng,
namun dekat muara tuba eustachi dan dekat tepian membran timpani, ia kuboid
mungkin bersilia. Tidak ada kelenjar disini.
(Fawcett: 2002)

Gambar. 1. Gambar skema hubungan anatomis berbagai unsur telinga manusia.


(Fawcett, Don W. 2002. Dalam Buku Ajar Histologi eds.12. Chapman & Hall,
Inc.)
b) Tulang pendengaran
Tiga tulang bersendi kecil, malleus, incus, dan stapes, terbujur melintangi kavum
dari perlekatan malleus pada membran timpani ke dinding medial, tempat stapes
duduk di fenestra vestibule atau foramen ovale, lubang besar pada telinga dalam.
Landasan stapes ditahan pada foramen ovale oleh ligamen annulare fibrosa.
Ketiga tulang dihubungkan oleh sendi diartrosis khas dan disokong dslam kavum
oleh ligament-ligamen halus. Pelapis kavum timpani ikut menutupi tulang
pendengar dan melekat erat pada periosteumnya. Fungsi tulang pendengar adalah
meneruskan energi dari gelombang tekanan suara yang relatif lemah dari udara
dalam meatus akustikus eksternus menjadi getaran kuat di cairan di telinga dalam.
(Fawcett: 2002)

c) Membrana Timpani
Membrana timpani ini semi-transparan, lonjong, berbentuk kerucut sangat rendah
dengan apeks mengarah ke medial. Bentuk kuerucutnya dipertahankan oleh
insersio, pada permukaan medialnya, manubrium dari malleus, yang cenderung
menarik bagian pusat membran ke medial. Membran ini dibentuk oleh dua lapis
serat kolagen dan fibroblast. Lapisan luar, serat kolagen terorientasi radial,
sedangkan pada lapis dalam, tersusun melingkar. Juga terdapat jalinan tipis serat-
serat elastis.
Serat-serat kolagen kuat di sebagian besar dari membran, membentuk pars tensa,
namun di kuadran antero-superior terdapat daerah segitiga kecil, pars flaccida
yang hamper bebas serat kolagen. Permukaan luar membran timpani dilapisi
selapis kulit sangat tipis tanpa rambut dan kelenjar. Permukaan dalamnya dilapisi
mukosa dari rongga timpani yang terdiri atas epitel gepeng dan lamina propria
tipis dengan sedikit serat kolagen dan kapiler. Pembuluh darah dan saraf
mencapai pusat membran melalui jaringan ikat subepitel di atas manubrium
malleus.
(Fawcett: 2002)
d) Tuba Auditorius (tuba eustachii)
Sepertiga bagian pertama, dekat kavum timpani, disokong oleh tulang dan sisanya
disokong oleh jaringan ikat fibrosa. Tulang rawannya elastis hampir di seluruh
panjangnya. Namun, serat-serat elastisnya hilang dan menjadi tulang rawan hialin
di dekat ujung faringealnya. Diameter tuba agak mengkerut pada batas segmen
tulang rawan dan tulangnya, bagian ini disebut ismus. Pada bagian tulang tuba, ia
relatif tipis dan terdiri atas epitel kolumnar rendah besilia, yang melekat erat pada
periosteum. Pada bagian tulang rawan tuba, epitel itu bertingkat dan terdiri atas
sel-sel kolumnar tinggi, banyak di antaranya bersilia. Lamina propria di
bawahnya, pada segmen ini, mengandung banyak kelenjar tubule-alveolar
kompleks, yang menggetahkan mucus melalui saluran yang bermuara ke lumen
saluran. Pada daerah ini, dekat faring, sel-sel goblet tersebar di antara sel-sel
epitel kolumnar.

Anda mungkin juga menyukai