Anda di halaman 1dari 31

Amenore

Ns. Naziyah S.Kep.,M.Kep


Amenore

 Tidak terjadinya haid pada seorang


wanita

 Amenore:
 Fisiologik
 Patologik
Amenorhe

 Amenorhe fisiologik :
 Pra pubertas
 Hamil
 Menyusui
 Pasca menopause
 Amenorhe Patologik :
 Amenorhe primer
 Amenorhe sekunder
Amenorhe

 Amenore patologik Primer:

 Usia > 14 tahun


 Sex secunder (-)
 Haid (-)
 Atau usia 16 tahun sex secunder
(+),tapi haid (-)
Amenorhe Primer

 A. Aplasia uterus & vagina


(sindroma Mayer- Kustner- V
Rokitansky)
 B. Feminisasi testikuler (Androgen
insensitivity)
 C. Sindroma androgenital(AGS)
 D. Hipogenesis/ Agenesis gonad
 E. Sindroma kallmann
Pemeriksaan Klinis Amenorhe
 BB,TB, tanda-tanda pertumbuhan
sex secunder seperti payudara,bulu
ketiak,pubis
 Pemeriksaan ginekologi
 Pemeriksaan genitalia interna &
eksterna
 Pemeriksaan kromosom &
endokrinologi
 Pemeriksaan laboratorium
Aplasia Uterus & Vagina

 Introitus vagina normal


 Vagina (-)
 RT:
 Uterus berbentuk garis (rudimenter)
 Ovarium normal
Aplasia Uterus & Vagina

 Klinis & diagnosa:


 Haid(-)
 Nyeri senggama (-)
 Tanda sex secunder normal
 Kromosom 46 xx
 Suhu basal bifasik Ovarium normal
 Terapi:
 Vaginoplasti
Sindroma Feminisasi Testikuler

 Testis normal
 Sel sertoli dan leydig (+)
 Spermatogenesis (-)
Sindroma Feminisasi Testikuler

 Klinis & diagnosa:


 Haid (-), penampilan normal,
payudara (+) rambut ketiak &
pubis(-)
 Vagina (-),jika ada pendek
 Genitalia eksterna dan introitus
vagina normal, uterus kecil,testis
bisa ada/ tidak
Sindroma Feminisasi Testikuler
 Pemeriksaan karyotipe xy dengan
bar body (-)
 Pemeriksaan hormonal:
 Testoteron tinggi
 Laparaskopi:
 Untuk mencari testis,jika ada & ganas
 diangkat
 Terapi:
 Estrogen
Sindroma Adrenogenital (AGS)

 Plg banyak didapat


 Akibat dari kerusakan sistem enzym
suprarenal  cortisol menurun
ACTH meningkat
Klinis & diagnosis (AGS)
 Andrgen meningkat  Hirsutismus/
Virilisasi
 Beratnya Virilisasi tergantung pada usia
berapa timbul
 Pengaruh anabolik androgen
 Pada masa pertumbuhan penutupan tulang
epifise lebih cepat
 Pada dewasa  amenore,pembesaran
clitoris,atrofi payudara,perubahan suara
Terapi AGS

 Harus dimulai sedini mungkin


 Corticosteroid jangka panjang
menekan sintesis androgen
suprarenal
Hipogenesis/ Agenesis Gonad

 Gonad yang rudimenter hanya


terdiri dari stroma ovarium & sel
hillus saja  tidak mampu
memproduksi estrogen
 Organ genetalia externa & interna
tidak terbentuk
Hipogenesis/ Agenesis Gonad

 Gambaran klinis & diagnosa:

 Wanita dewasa terlihat pendek


 Tidak haid
 Anomali pada tubuh bagian lain
 Hormonal FSH & LH serum meningkat
 Pada bayi wanita baru lahir  odem
kaki & lengan
Hipogenesis/ Agenesis Gonad

 Diagnosa:
 Analisa kromosom (46 xy)

 Terapi:
 Subsitusi hormonal jangka panjang
minimal sampai usia 45 tahun
Sindroma Kallmann

 Kelainan berupa hipogonadisme &


gangguan sistem olfaktori
 Terjadi degisiensi GnRH  Aplasi
sel-sel yang memproduksi GnRH
Sindroma Kallmann

 Diagnosa:
 Keluhan gangguan pertumbuhan &
penciuman
 FSH & LH, estradiol sangat rendah
 Kromosom analisis  46xx,bar body
(+)
 Hipoplasia genetalia interna,tuba
paten, payudara normal, rambut pubis
& ketiak normal
Sindroma kallman

 Terapi:
 Pil KB kombinasi
 Ingin hamil  beri GnRH pulsatif
Amenorhe Sekunder

 Wanita usia produktif


 Pernah mengalami haid
 Saat ini berhenti 3 bulan berturut-
turut
Amenorhe Sekunder

 Penyebab:
 Hipotalamus-Hipofise (Amenorhe
central)
 Ovarium
 Uterus
Amenorhe Sekunder

 Akibat kelainan Hipotalamus :

 Terjadi oleh karena: tumor di


hipotalamus, infeksi
 Gangguan fungsional  gangguan
psikis seperti (pengungsi, dalam
penjara, stres, ketakutan) gangguan
pengeluaran GnRH
Amenorhe Sekunder

 Penyebab amenorhe oleh karena


gangguan di hipofise:
1. Sindroma Sheehan
Akibat adanya thrombosis Vena
hipofise timbul ischemia/ nekrosis
adeno hipofise.
Sering timbul pada post partum dengan
perdarahan banyak
Amenorhe sekunder
2. Sindroma Simmond
Terjadi akibat adanya sumbatan Vena
hipofise yang disebabkan oleh sepsis /
emboli
Amenorhe Galaktorea

 90% wanita Amenorhe sekunder 


Hiperprolaktinemia GALAKTOREA
Amenorhea Galaktorea

 Gejala Hiperprolaktinemia
 Gangguan haid: oligomenore-amenore
 Gangguan pertumbuhan folikel
Ovulasi tidak terjadi
 Sakit kepala & gangguan penglihatan
Amenorhe Galaktorea

 Diagnosis:
 Dijumpai prolaktin yang sangat
meningkat (> 50 ng/ml)
 CT Scan & MRI
 Uji Provokasi  TSH
  Uji dng Cimetidin
  Uji dng Domperidon
Amenorhe Galaktorea

 Akibat kelaianan di Ovarium:


 Tumor ovarium
 Menopause prekoks
 Sindr. Ovarium resisten Gonadotropin
 Sindr. Ovarium Polikistik
 Hipertrikosis Ovarium
 Gangguan pada Ovarium dng penyebab
Extragonad
Amenorhe Galaktorea

 Akibat oleh karena gangguan pada


uterus & sistem pengeluaran haid:
 Amenorhe karena Atresia hymen
 Oleh karena gangguan pada uterus
(Amenorhe Uteriner)
 Amenorhe pasca penggunaan KB
hormonal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai