Css Antihistamin
Css Antihistamin
1st Generation
2nd generation
(sedatif) 3rd generation
(non-sedatif)
H1 ANTIHISTAMIN
Mekanisme Kerja
Menghambat kerja dari
histamin
Ikatan antara Antihistamin
dan reseptornya bersifat
reversibel
Memiliki aktivitas
antikolinergik, efek anestesi
lokal, antiemetik, dan anti
mabuk perjalanan.
Lebih efektif jika diberikan
sebelum terjadinya
pelepasan histamin.
H1- generasi I (klasik/sedatif)
Alkilamin (propilamin)
Etanolamin (Aminoalkil eter)
Etilendiamin
Fenotiazin
Piperazin
Piperidin
KLASIFIKASI
H generasi II (nonsedatif)
1-
Akrivastin Cetirizine
Azelastin Fexofenadin
Loratadin desloratadin
Mizolastin
Ebastin
Monitoring
observasi clinical sign & symptoms
Hepatotoksisitas -> liver transaminase periodik
pada penggunaan cyproheptadine
Risk & precaution
↑ ethanolamine, phenothiazine, cetrizine,
acrivastine groups
↓ alkylamine group
Alkylamine group
Ethylenediamine group
Terfenadine, Astemizole
(blokade pottasium channel)
Interaksi obat
- Dengan obat yang dimetabolisme juga oleh enzim CYP di liver
(imidazole, cimetidine, macrolide antibiotics).
Cimetidine : sebagian besar diserap di usus halus dan sebagian kecilnya diserap di lambung, half-
lifenya 2 jam dan 69% diekskresikan melalui urin tanpa dimetabolisme terlebih dahulu
Famotidine: half-lifenya 3-8 jam, tetapi pada pasien dengan renal failure dapat meningkat sampai
dengan 20 jam
Mizatidine: half-lifenya 1-2 jam dengan lama durasi 10 jam, eliminasi melalui ginjal
sebagai tambahan untuk H1 antihistamin pada chronic urticaria dan angioedema (diberikan jika
terapi dengan H1 antihistamin saja tidak berhasil).
Hydroxyzine + cimetidine lebih efektif dibandingkan hydroxyzine sendiri dalam menurunkan
pruritus dan jumlah wheal, ukuran, dan keparahannya.
Chlorpheniramine + cimetidine -> menurunkan pruritus dan whealing.
cimetidine dengan dosis tinggi -> treatment untuk verruca vulgaris.
Monitoring
pasien dengan thrombocytopenia -> cekCBC ketika H2-
antihistamin diberikan (thrombocytopenia memiliki efek
idiosyncratic terhadap obat-obat ini)
Interaksi Obat
Cimetidine :
- inhibisi CYP system -> menaikkan serum level dari berbagai obat
- meningkatkan warfarin -> meningkatkan PTT dan perdarahan
- berinteraksi dengan obat jantung (B-blockers, Ca channel-blockers,
antiaritmia)
- kontraindikasi unuk pasien yang memakai dofetilide
- berinteraksi dengan phenytoin, benzodiazepines, metformin,
sulfonylurea
Ranitidine:
- Lebih jarang berinteraksi dengan medikasi lain
- Dapat berinteraksi dengan fentanyl, metaprolol, midazolam,
nifedipine, warfarin
- Dapat menurunkan absorpsi dari diazepam
Populasi Pasien Spesifik