Anda di halaman 1dari 19

RIA TITIRLOLOBI

YUNITA ROMBOT
HANA NGANTUNG
ZELIN KUMONTOY
LINIANDA WENBEN
IVONE PATTIASINA
CHRISTIANUS JEFRY
Kanker payudara adalah se-kelompok sel tidak normal (abnormal) pada payudara
yang terus tumbuh berupa ganda. Akhirnya, sel-sel menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak di buang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa
menyebar (metastase) pada bagian tubuh lainnya. Metastase bisa terjadi pada
kelejar getah bening (limfa), ketiak, ataupun diatas tulang belikat. Selain itu, sel-sel
kanker bisa bersarang ditulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Erik.T,.2005)
dikutib dalam buku lengkap kanker payudara (Putra Sitiatava 2015)
Penyebab kanker payudara tidak diketahui, tetapi ada factor yang dapat
meningkatkan resiko pada individu tertentu, yaitu meliputi :
 Keluarga yang memiliki penyakit serupa
 Usia yang makin bertambah
 Tidak memiliki anak
 Kehamilan pertama di atas usia 30 tahun
 Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau
menopause lebih lambat)
 Factor hormonal baik estrogen dan androgen (Anonim,2011)
Ada 2 macam klasifikasi kanker payudara, yakni klasifikasi patologis dan klasifikasi
klinik.
 Klasifikasi patologik
- Kanker putting payudara (Paget’s disease).
- Kanker duktus laktiferus: papillary, comedo, adeno carcinoma dengan banyak
fibrosis, medullary carcinoma dengan infiltrasi kelenjar
- Kanker dari lobules ini yang sering timbul sebagai carcinoma in situ dengan
lobules yang membesar.
 Klasifikasi klinis
Seperti kanker pada umumnya, kanker payudara juga mempunyai tahapan atau stadium
yang akan menandai parah tidaknya kanker payudara tersebut yaitu
- Stadium 0
- Stadium I (stadium dini)
- Stadium II a
- Stadium II b
- Stadium III a
- Stadium III b
- Stadium III c
- Stadium IV
1. Korpus
Bagian melingkar yang mengalami pembesaran pada payudara atau bisa disebut
dengan badan payudara
2. Areola
Didalam areola ada banyak kelenjar Sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar susu.
Di areola juga terdapat saluran yang disebut sinus laktiferus yang berfungsi untuk
menyimpan susu dalam payudara ibu selama masa menyusui sampai kahirnya
dikeluarkan oleh bayi
3. Putting susu
Putting terletak di bagian tengah areola yang sebagian besar terdiri dari serat otot
polos yang berfungsi untuk membantu putting agar terbentuk saat stimulasi
4. Jaringan adiposa
Jaringan adiposa disebut juga sebagai jaringan lemak. Jumlah lemak akan
menentukan perbedaan ukuran payudara wanita satu dengan yang lainnya.
Jaringann ini juga memberikan konsistensi yang lembut pada payudara

5. Lobulus, lobus dan saluran susu


Lobulus merupakan kelenjar susu, salah satu bagian penyusun korpus atau badan
payudara, yang terbentuk dari kumpulan-kumpulan alveolus sebagai unit terkecil
poduksi susu. Lobulus yang terkumpul kemudian membentuk lobus

6. Pembuluh darah dan kelenjar getah bening


Payudara selain terdiri dari kumpulan lemak, pada payudara juga terdapat
kumpulan pembuluh darah yang berguna untuk menyuplai darah. Sementara getah
bening adalah cairan yang mengalir melalui jaringan yang disebut sistem limfatik
dan membawa sel-sel yang membantu tubuh untuk melawan infeksi.
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan
payudara di sekitarnya.

 Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan
mudah di bawah kulit
Tanda umum: benjolan/ penebalan pada payudara
Tanda dan gejala lanjut :
 Kulit cekung
 Retraksi/ deviasi putting susu
 Nyeri tekan/ raba
 Kulit tebal dan pori-pori menonjol seperti kulit jeruk
 Ulserasi pada payudara
Tanda metastase:
 Nyeri pada bahu, pinggang, punggung bawah
 Batuk menetap
 Anoreksia
 BB turun
 Gangguan pencernaan
 Kabur
 Sakit kepala

 Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding atau kulit
disekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara.
Tanda-tandanya:
 Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak
bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
 Nyeri di daerah massa
 Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada area mammae
 Edema dengan “peant d’orange (keriput seperti kulit jeruk)
 Pengelupasan papilla mammae
 Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting, keluar cairan spontan, kadang
disertai darah
 Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi
 Pemeriksaan laboratorium meliputi:
- Morfologi sel darah
- LED
- Test fal marker (CEA) dalam serum/ plasma
- Pemeriksaan sitologis
 Monografi
 SCAN (CT, MRI, galfum), ultra sound
 Biopsy
 Penanda tumor
 Tes skrining kimia
 Foto toraks
 USG
 Mammografi
 Termografi
 Staging (Penentuan Stadium Kanker)
 Operasi untuk menyelamatkan payudara
 Mastektomi (pengangkatan payudara )
 Operasi plastic rekonstruksi
 Kemoterapi
 Radioterapi
 Terapi hormon untuk mengatasi kanker payudara
 Langkah ablasi atau ovarium
 Terapi biologis dengan trastuzumab
 Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi: lokasi, karakteristik,
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/eratnya nyeri
 Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (relaksasi, dan terapi musik)
 Kendalikan factor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan, pencahayaan dan suara bising)
 Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
 Bersihkan dengan normal saline/pembersihyang tidak beracun dengan tepat
 Bandingkan dan catat setiap perubahan luka
 Posisikan untuk menghindari menempatkan ketegangan pada luka dengan tepat
 Ajarkan pasien atau anggota keluarga pada prosedur perawatan luka
 Kolaborasi pemberian salep yang sesuai dengan jenis lesi atau kulit
 Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan (bagian tubuh)
disebabkan adanya penyakit atau pembedahan, dengan cara yang tepat
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan yang akan meningkatkan
penampilan
 Tentukan persepsi klien dan keluarga terkait dengan perubahan citra diri dan
realitas
 Gangguan Neurovaskuler
 Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengorokan, vertebra, iga ,tulang panjang.
 Fraktur patologi
 Fibrosis payudara
 Kematian
Pada prinsipnya strategi pencegahan dikelompokan dalam 3 kelompok besar,
begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa :
 Pencegahan primer
 Pencegahan sekunder
 Pencegahan tersier

Anda mungkin juga menyukai