Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

Carcinoma Hepatocelulare
Pembimbing :
dr. Hardiyanto, Sp. Rad

Disusun Oleh :
M. Alim Abdul M. H, S.Ked J510170030
Nita Dewi Novitasari, S.Ked J510170052

KEPANITERAAN KINIK
ILMU RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini, KHS dapat terdeteksi pada


stadium yang lebih awal, dengan
Karsinoma Hepatoseluler (KHS) adalah tindakan skrining rutin pasien sirosis
KHS merupakan komplikasi utama dari
keganasan primer pada hepar yang menggunakan pemeriksaan
sirosis
paling sering terjadi ultrasonografi (USG), dan
pengukuran alfa-fetoprotein (AFP)
serum.

Pedoman managemen KHS yang


dikeluarkan oleh the American
Association for the Study of Liver
Menentukan karakterisasi lesi fokal di
Disease (ASSLD) pada tahun 2005
hepar menjadi tantangan bagi ahli
menyatakan bahwa CEUS dapat
radiologi untuk menegakkan diagnosis
digunakan sebagai alternatif dari CT
KHS.
Scan dan MRI dengan kontras
dalam mendiagnosis KHS, karena
sensitifitasnya setara.
TUJUAN
 Untuk mengetahui gambaran KHS pada pemeriksaan CEUS, sehingga
dapat membantu ahli radiologi untuk menegakkan diagnosis KHS selain
dengan pemeriksaan CT Scan dan MRI
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

• KHS adalah neoplasma maligna primer pada hepar yang berasal dari hepatosit yang
berdiferensiasi baik, dan merupakan 80 % dari keseluruhan neoplasma primer pada hepar.
• Sinonim, antara lain hepatoma, hepatokarsinoma, liver cancer, serta primary liver
cell carcinoma.

Epidemiologi

• Prevalensi KHS di seluruh dunia paralel dengan infeksi virus hepatitis, dan sebagian besar
kasus berhubungan dengan virus hepatitis B dan C.
• Frekuensi KHS lebih banyak pada pria dibanding wanita (1:8)
• Insidensi KHS pada pasien dewasa meningkat dengan semakin bertambahnya usia,
puncaknya antara 30 dan 50 tahun.
KHS umumnya dikaitkan dengan sirosis hepar dan dengan proses
Etiologi nekrosis/regenerasi hepar yang diakibatkan oleh hepatitis B dan C
Asupan makanan yang terkontaminasi oleh aflatoksin

Penyakit hepar alkoholik, dan yang paling memungkinkan adalah fatty


liver disease nonalkoholik.
Hemokromatosis herediter

Defisiensi alfa 1-antiripsin

Hepatitis autoimun

Beberapa porfiria

Penyakit Wilson
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri abdomen
Adanya massa Berkurangnya Kemungkinan
di kuadran
abdomen berat badan disertai demam
kanan atas

Rasa penuh pada


Anoreksia Edema Jaundice.
abdomen
DIAGNOSIS

Skrining Diagnosis

•USG gray-scale •CEUS, CT Scan,


•AFP serta MRI
•Biopsi (Gold
standart)
Pemeriksaan Radiologi pada KHS

Foto polos radiologi


• Temuan KHS pada foto polos adalah nonspesifik. Sebuah massa abdomen
mungkin dapat terlihat bila berukuran besar

CT- Scan
• Gambaran lesinya dapat berupa tumor tunggal berukuran besar, tumor
multipel, serta tumor berbatas tak tegas dengan pola pertumbuhan
infiltratif ke parenkim hepar.
• Jika massa berukuran besar, adanya nekrosis di sentral lesi dapat
terlihat membentuk gambaran mozaic.

MRI

• MRI dapat membantu membedakan antara nodul pada sirosis dan pada
KHS
Ultrasonografi (USG)
• USG gray-scale
• Modalitas pencitraan terbaik untuk skrining KHS
• Gambaran USG dari KHS bervariasi ekogenitasnya. Massa mungkin hipoekoik,
kompleks, atau ekogenik
• USG Doppler
• Untuk menentukan karakterisasi lesi dapat membantu, dimana lesi KHS cenderung
memiliki suplai darah arteri yang prominen dan memiliki neovaskularisasi bila
dibandingkan dengan nodul regeneratif
• Contrast-Enhanced Ultrasound (CEUS)

Nuclear Imaging
• Positron Emission Tomography dengan fluorodeoxyglucose (FDG- PET) terutama berguna
untuk diferensiasi dan staging pada tumor yang moderate dan poorly-differentiated
Angiografi
• Untuk diagnosis KHS sebagian besar telah digantikan oleh metode pencitraan cross-
sectional.
USG gray-scale

• A. Fokal nodul hipoekoik berukuran kecil.


• B. Multifokal nodul hipoekoik, yang kadang sulit dibedakan
dari parenkim hepar dengan nodul sirosis.
• C. Nodul fokal ekogenik yang menyerupai hemangioma.
• D. Nodul ekogenik berukuran besar pada hepar yang
sirotik.
• E. Massa inhomogen ekogenik berukuran besar. Area
hipoekoik merupakan area nekrotik.
• F. Massa lobulated berukuran besar dengan sentral
hipoekoik kemungkinan suatu jaringan parut.
• G. Tumor ekspansif mengisi vena porta, satu-satunya
temuan pada USG.
• H. Hepar yang sirotik,berukuran kecil, menunjukkan
adanya tumor eksofitik.
• I. Massa inhomogen superfisial pada penderita
hepatitis B berusia muda, menunjukkan gambaran
ruptur spontan hepar
DIAGNOSIS BANDING

nodul regenerasi
hemangioma kolangiokarsinoma
dan displastik
Penatalaksanaan

Operatif Non Operatif


bilamana terapi operatif tidak
terbukti berpotensi kuratif untuk KHS memungkinkan.
Percutaneous Ethanol Injection (PEI)
untuk lesi perifer berukuran < 3 cm
Kemoembolisasi dapat menghasilkan
Metode reseksi
tumor nekrosis

Kemoterapi sistemik

transplantasi hepar
Terapi hormonal dengan Tamoxifen
Prognosis

Tumor stage rendah


Tumor pada stage tinggi mungkin tidak diketahui
memiliki prognosis buruk prognosisnya selama
bertahun-tahun
BAB III
PEMBAHASAN
Gambaran fase arteri, portal, dan late dari
A. Gambaran KHS pada CEUS nodul yang paling sering dijumpai pada
pemeriksaan CEUS.
evaluasi CEUS terhadap Arterial Portal Late phase
nodul di hepar harus
meliputi 3 fase Hepatocellular Hyperechoic Isoechoic Hypoechoic
carcinoma Isoechoic (30 %
• vaskuler (fase arteri: 20-35 detik especially in
• fase vena: 35-120 detik small
• fase delayed: setelah 120 & well-differentiated
detik) HCC)

Regenerating & Iso- or hypoechoic Isoechoic Isoechoic


dysplastic
nodules
KHS harus dibedakan dari Hyperechoic Isoechoic if filling is
Hemangiomas Centripetal filling
lesi jinak seperti (peripheral complete
haemangioma, nodul nodular (Intralesional
enhancement) Hyper- or hypoechoic areas in
displastik yang Homogenous isoechoic 50 %) Hyper- or
hipervaskuler, dan hyperechoic in 20 isoechoic
pseudonodul %
of small hemangiomas

Cholangiocarcinoma Hypoechoic Iso- or hypoechoic Iso- or hypoechoic


Hyperechoic (15 %)
Gambaran CEUS KHS

• A. Massa hipoekoik berukuran kecil di lobus dextra pada hepar berukuran kecil yang sirotik.
• B. Pencitraan CEUS di puncak penyangatan fase arterial menunjukkan hipervaskularisasi yang klasik.
• C. Pencitraan CEUS pada fase vena porta di menit ke-2.
Terdapat dua alasan dihilangkannya CEUS dari pedoman AASLD:

1. CEUS dapat menghasilkan diagnosis KHS yang positif palsu


pada pasien dengan kolangiokarsinoma, sehingga dengan
demikian, telah dihapus dari skema tehnik diagnostik.

2. Agen kontras untuk USG tidak tersedia di Amerika Serikat


B. Gambaran KHS pada CT-Scan, MRI, USG

USG Grey-Scale Pemeriksaan yang digunakan untuk skrining KHS

temuan terhadap lesi yang dicurigai sebagai KHS seringkali tidak


spesifik dan bervariasi

Lesi hiperekoik berukuran kecil kadang sulit dibedakan dengan


hemangioma

Nodul benigna yang mengalami regenerasi kadang sulit dibedakan


dengan nodul maligna
Dapat digunakan untuk menganalisis karakter lesi
USG
Doppler Lesi KHS mempunyai suplai arteri yang prominen serta neovaskularisasi

sensitifitas yang rendah dalam mendeteksi microflow dalam nodul

CT-Scan pemeriksaan pencitraan terbaik dalam menegakkan diagnosis KHS

dengan Temuan klasik lesi KHS adalah pola hipervaskuler dengan penyangatan pada
kontras fase arteri dan dalam waktu singkat menjadi washout pada fase vena porta

MRI pemeriksaan yang lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis KHS dibanding
CT Scan
MRI lebih mahal dan tidak semua fasilitas kesehatan memiliki mesin MRI

Metode diagnostik yang sensitif untuk mendiagnosis KHS


CEUS
Metode ini cukup aman, efek sampingnya hampir tidak ada

mudah pelaksanaannya serta biaya relatif rendah


KESIMPULAN

Pemeriksaan pencitraan
KHS adalah keganasan yang banyak digunakan
Umumnya KHS terdeteksi pada
primer yang paling sering untuk menegakkan diagnosis
stadium lanjut
terjadi di hepar. KHS adalah CT Scan dan atau
MRI

Untuk lesi < 2 cm, diagnosis


dapat ditegakkan dengan
CEUS diyakini dapat mengatasi Gambaran khas KHS adalah
melakukan dua pemeriksaan
keterbatasan pada penyangatan pada fase arteri
pencitraan (CEUS, CT Scan
pemeriksaan USG gray-scale dengan washout pada fase
dengan kontras, dan/atau
dan Doppler vena porta
MRI) tanpa perlu dilakukan
biopsy

Dengan alasan
• CEUS dapat menghasilkan diagnosis
positif palsu pada pasien dengan
Eropa dan Asia Pasifik telah Pedoman yang diterbitkan oleh kolangiokarsinoma
memasukkan CEUS dalam AASLD tahun 2011, CEUS telah • Agen kontras untuk USG tidak
pedoman managemen KHS. dihapus tersedia di Amerika Serikat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai