Anda di halaman 1dari 20

OVEN

Oleh :
Kelompok 6
Defisini Oven
oven laboratorium adalah peralatan
laboratorium yang digunakan untuk
memanaskan atau juga bisa mengeringkan
alat-alat laboratorium dan objek-objek
lainnya.
Gambar Oven
Bagian–Bagian Pada Oven
1. Display berfungsi untuk menampilkan informasi tentang
pengaturan oven.
2. Temperatur berfungsi untuk menagtur suhu yang
diinginkan, dengan memilih sesuai keperluan dengan cara
menakan tombol panah atas untuk menaikan suhu atau
panah bawah menurunkan suhu.
3. Panah atas dan bawah berfungsi untuk mengatur
menambah atau mengurangi suhu sesuai dengan
kebutuhan.
4. Timer ON /OFF berfungsi sebagai saklar otomatis, dipilih
sesuai kebutuhan dengan cara menambah atau
mengurangi dengan panah keatas atau ke bawah.
5. Saklar ON / OFF berfungsi untuk menghidupkan atau
mematikan oven. caranya adalah dengan menekan
beberapa saat sampai oven hidup atau mati.
6. Timer alarm berfungsi Untuk mengatur alarm.
7. Pengatur katup pengeluaran udara berfungsi untuk
mengatur pengaturan keluaran udara dengan cara
menggeser keatas atau ke bawah.
Cara Menggunakan Oven
1. Hubungkan dengan sumber listrik.
2. Masukkan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup pintu
dengan rapat.
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu pilot akan menyala
(merah dan kuning).
4. Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan
– Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
– Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
– Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
– Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis
kembali ke nol.
6. Biarkan dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan.
DEMOKRASI ISLAM
DEMOKRASI
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah
sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah
ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak
abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak
negara.

Kata “Demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini
disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan rakyat) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat
yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara
ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Semenjak kemerdekaan 17 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar 1945 memberikan


penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam mekanisme
kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah
sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat
adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih
dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956
ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai
kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem
pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu
yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk
kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto
tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999
yang menempatkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan sebagai pemenang Pemilu.
MUSYAWARAH

Secara etimologis, musyawarah berasal dari kata “syawara” yang pada mulanya
bermakna mengeluarkan madu dari sarang lebah. Makna ini kemudian berkembang,
sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain,
termasuk pendapat. Musyawarah dapat juga berarti mengatakan atau mengajukan
sesuatu. Kata musyawarah pada dasarnya hanya digunakan untuk hal-hal yang baik,
sejalan dengan makna dasarnya.

Karena kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari
segi jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal
balik), maka musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis. Semua anggota
musyawarah bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah
diharapkan dapat diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga
keputusan yang dihasilkan tidak lagi mengandung kelemahan.
Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna menciptakan

MUSYAWARAH
peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju yang menginginkan
keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap
memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan dasar
musyawarah ini. Islam menamakan salah satu surat Al-Qur’an dengan Asy-Syura, di
dalamnya dibicarakan tentang sifat-sifat kaum mukminin, antara lain, bahwa
kehidupan mereka itu berdasarkan atas musyawarah, bahkan segala urusan mereka
diputuskan berdasarkan musyawarah di antara mereka. Sesuatu hal yang
menunjukkan betapa pentingnya musyawarah adalah, bahwa ayat tentang musyawarah
itu dihubungkan dengan kewajiban shalat dan menjauhi perbuatan keji.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syura 42: 37-38 : “Dan (bagi)
orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, dan apabila mereka
marah, mereka memberi maaf. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)
seruan Tuhan-Nya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarah antar mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka.”
MUSYAWARAH
Dalam ayat di atas, syura atau musyawarah sebagai sifat ketiga bagi masyarakat
Islam dituturkan sesudah iman dan shalat. Menurut Taufiq asy-Syawi, hal ini
memberi pengertian bahwa musyawarah mempunyai martabat sesudah ibadah
terpenting, yaitu shalat, sekaligus memberikan pengertian bahwa musyawarah
merupakan salah satu ibadah yang tingkatannya sama dengan shalat dan zakat. Maka
masyarakat yang mengabaikannya dianggap sebagai masyarakat yang tidak menetapi
salah satu ibadah

.
PERBANDINGAN MUSYAWARAH DENGAN
DEMOKRASI

MUSYAWARAH DEMOKRASI
• Musyawarah menghasilkan suatu keputusan yang • demokrasi menghasilkan suatu keputusan yang
disebut mufakat. disebut penetapan pihak yang memenangkan
• Mufakat sebagai hasil keputusan musyawarah pemilihan yang dilaksanakan
merupakan hasil terbaik dari standarisasi terbaik • Sedangkan dalam alam sistem demokrasi,
dari suatu proses pengajuan dasar-dasar masyarakat kehilangan standar nilai baik-buruk
pemikiran pemecahan masalah yang disepakati karena siapapun berhak mengklaim baik-buruk
dan ditetapkan secara bersama di dalam suatu terhadap sesuatu.Masyarakat bersikap "apapun
Lembaga/Majelis terhadap suatu persoalan boleh".
kehidupan berbangsa dan bernegara
• Syura merupakan konsep politik yang tidak
mengharuskan pengambilan keputusan terkait
dengannya. Pendapat majelius syura sekedar
bersifat konsultatif,karnanya menjadi relative
dan tidak mengikat sesui keinginan
penguasa.kewajiban seorang penguasa hanyalah
dalam hal melaksanakan musyawarah, bukan
mengambil pendapat mereka.
• Selain itu, syura tidak mengenal perolehan
pendapat mayoritas,seperti di kenal dalam konsep
demokrasi.
SISTEM POLITIK DEMOKRASI YANG DI ANUT
INDONESIA

Sistem politik yang di anut di Indonesia adalah demokrasi pancasila. Karna demokrasi
pancasila memelihara keseimbangan antara konflik dan konsensus yng memungkinkan
perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan antar individu dengan inividu lain,
individu dengan pemerintah, dan individu dengan berkelompok.
Sistem politik demokrasi adalah sistem yang memberikan dan menyediakan mekanisme yang
mengatur konflik sampai pada titik penyelesaian yang bersepakatan. Segala kebijakan
pemerintah diharuskan berdasarkan keputusan musyawarah atau bersama yang dilakukan
secara arif dan bijaksana dan sesuai dengan jiwa pancasila. Dengan demikian, dalam
musyawarah harus dapat menampung perbedaan pendapat antara satu sama lain
masyarakat.
Bentuk partisipasi rakyat pada politik dalam sistem pemerintahan demokrasi merupakan
terpilihnya perrwakilan rakyat pada lembaga – lembaga DPR, DPRD, dan DPD yang dipilih
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum yang dilaksanakan secara jujur, adil, dan
transparan pada pemungutan hasilya.
Bentuk perwujudan hak dan wewenang warga Indonesia dalam demokrasi pancasila ialah,
menjadi anggota atau pengurus organisasi masyarakat yang sesuai dengan pasal 28 UUD
1945 kemudian ikut aktif dalam kegiatan koperasi dan kegiatan ekonomi sesuai dengan
pasal 33 UUD 1945 dan juga memperoleh penidikan dan ikut menangani serta
mengembangkan pendidikan sesuai dengan pasal 31 UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai