Anda di halaman 1dari 29

Trikiasis

ADAM SATRIA RAKATAMA


1310211154
Definisi

 Adalah suatu keadaan dimana bulu mata tumbuh


mengarah ke bola mata yang akan menggosok
kornea atau konjungtiva
 Bulu mata dapat tumbuh dalam posisi abnormal
sementara palpebra tetap pada posisi yang
normal
 Pertumbuhan bulu mata ke arah bola mata yang
disertai dengan keadaan melipatnya margo
palpebra ke arah dalam (entropion) disebut
pseudotrikiasis
Epidemiologi

 Trakoma merupakan penyebab terpenting


terjadinya trikiasis
 Terdapat ± 50 negara yang termasuk negara
endemik trakoma. Negara-negara tersebut
tersebar di benua afrika, timur tengah, asia
tenggara, india, dan amerika selatan
 Laporan terbaru WHO pada tahun 2013
menyebutkan bahwa terdapat ± 40 juta orang
menderita trakoma, 8.2 juta orang diantaranya
menderita trikiasis dan 1.3 juta orang menderita
kebutaan sebagai komplikasinya
Etiologi

 Sering kali berasal dari inflamasi atau jaringan


sikatrik palpebra yang terbentuk setelah menjalani
operasi palpebra, trauma, kalazion, atau
blepharitis ulseratif
 Kelainan ini juga dihubungkan dengan penyakit
sikatrik kronik seperti sikatrisial pemphigoid,
penyakit infeksi seperti trakoma serta sindrom
steven johnson
 Proses inflamasi tersebut akan menyebabkan
terbentuknya jaringan parut atau sikatrik
 Sikatrik yang terbentuk pada bagian lamella
posterior palpebra, menyebabkan posisi silia mata
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Trakoma
 Trakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis
folikular kronik yang disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis
 Penyakit ini dapat mengenai semua umur tetapi
lebih banyak ditemukan pada orang muda dan
anak-anak
 Infeksi Chlamydia trachomatis ini menyebabkan
reaksi inflamasi yang predominan limfositik dan
infiltrat monosit dengan plasma sel dan makrofag
dalam folikel
 Infeksi konjungtiva yang rekuren menyebabkan inflamasi
yang kronik dan menyebabkan terbentuknya suatu
jaringan parut pada konjungtiva tarsus superior
 Sehingga mengakibatkan perubahan bentuk pada
tarsus yang selanjutnya dapat mengubah bentuk
palpebra superior berupa membaliknya bulu mata ke
arah bola mata (trikiasis) atau seluruh tepian palpebra
(entropion) sehingga bulu mata terus-menerus
menggesek kornea
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Blefaritis ulseratif
 Merupakan peradangan margo palpebra
dengan tukak akibat infeksi staphylococcus
 Terdapat krusta berwarna kekuningan, serta
skuama yang kering dan keras, yang bila
keduanya diangkat akan terlihat ulkus yang kecil
dan mengeluarkan darah disekitar bulu mata
 Penyakit ini sangat infeksius
 Ulserasi berjalan lanjut dan lebih dalam sehingga
merusak follikel rambut mengakibatkan rontok
(madarosis), dan apabila ulkus telah menyembuh
akan membentuk jaringan parut atau sikatrik
 Sikatrik ini akan menimbulkan tarikan sehingga
menyebabkan bulu mata tumbuh mengarah ke bola
mata (trikiasis).
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Hordeolum Eksterna
 Hordeolum eksterna adalah inflamasi supuratif
akut yang terjadi pada glandula Zeis atau Moll
 Dapat disebabkan oleh kebiasaan menggaruk
mata dan hidung, blafaritis kronik dan diabetes
mellitus dan dapat juga disebabkan oleh infeksi
Staphylococcus aureus
 Hordeolum eksterna terbagi menjadi dua stadium
yaitu stadium sellulitis dan stadium abses
 Pada stadium selulitis hanya didapatkan tanda-
tanda inflamasi seperti gambaran edema yang
berbatas tegas, kemerahan dan teraba keras
 Sedangkan pada stadium abses, telah tampak
gambaran pus pada margo palpebra yang dapat
mempengaruhi bulu mata
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Konjungtivitis Membranous
 Konjungtivitismembranous adalah
suatu penyakit inflamasi yang terjadi
pada konjungtiva yang disebabkan
oleh infeksi Corynebacterium
diphtheriae, ditandai dengan
terbentuknya membran pada
konjungtiva
 Saat ini, penyakit ini sudah sangat
jarang dijumpai oleh karena
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Sikatrisial Pemphigoid
 Sikatrik Okuler Pemphigoid (SOP) atau mucous
membrane pemphigoid adalah kelainan
autoimun kronik yang ditandai dengan adanya
bullae pada konjungtiva
 SOP merupakan kelainan yang bersifat bilateral,
mengenai kedua mata dan lebih sering
ditemukan pada wanita lanjut usia
 Gejalanya dapat berupa rasa nyeri dan sensai
benda asing pada mata disertai kotoran mata
 Salah satu tanda SOP adalah simblefaron, yaitu
adhesi antara konjungtiva palpebra dan
konjungtiva bulbi
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Entropion
 Entropion adalah suatu keadaan melipatnya
kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra
kearah dalam
 Hal ini menyebabkan 'trichiasis' dimana bulu mata
yang biasanya mengarah keluar kini menggosok
pada permukaan mata
 Entropion bisa ditemukan pada semua lapisan
umur namun entropion khususnya entropion
involusional lebih sering ditemukan pada orangtua
 Entropion lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pria, mungkin disebabkan lempeng
tarsal pada wanita rata-rata lebih kecil
 Entropion involusional biasanya ditemukan lebih sering
pada palpebra inferior sedangkan entropion sikatrik
lebih sering pada palpebra superior dan paling sering
didahului oleh trakhoma
Penyakit yang menyebabkan
trikiasis : Distikiasis
 Distikiasis adalah terdapatnya pertumbuhan bulu
mata abnormal atau terdapatnya duplikasi bulu
mata daerah tempat keluarnya saluran meibom
 Berbentuk lebih halus, tipis dan pendek dibanding
bulu mata normal
 Dapat tumbuh ke dalam sehingga
mengakibatkan bulu mata menusuk ke jaringan
bola mata atau trikiasis
 Bersifat kongenital dominan dan disertai kelainan
kongenital lainnya
Manifestasi Klinis

 Posisi tepi palpebra dapat normal, atau jika tidak,


dapat dihubungkan dengan entropion
 Bulu mata yang melengkung ke dalam
menyebabkan pasien mengeluhkan sensasi
benda asing dan iritasi permukaan bola mata
kronik
 Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, fotofobia, dan
lakrimasi merupakan gambaran yang sering
ditemukan
 Pada kasus yang lebih berat dapat ditemukan
ulkus kornea
Diagnosis

Anamnesis
Pada anamnesis dapat ditanyakan mengenai riwayat penyakit
sebelumnya yang pernah diderita oleh pasien. Misalnya :
 Apakah pasien pernah menderita infeksi mata berat atau
pernah berada di negara endemik trakoma seperti di Afrika
dan negara-negara timur tengah?
 Apakah pasien memiliki riwayat penyakit autoimmune seperti
pemphigoid sikatrik?
 Apakah ada riwayat mengalami sindrom steven johnson
sebelumnya?
 Apakah ada riwayat trauma pada mata?
 Apakah pasien pernah menjalani operasi mata sebelumnya?
Diagnosis

Px Fisik
Inspeksi
 Pada pemeriksaan inspeksi dengan
menggunakan slit lamp didapatkan satu atau
lebih silia tumbuh ke arah kornea atau konjungtiva
bulbi
 Refleks blefarospasme, kongestif konjungtiva, dan
fotofobia dapat terjadi apabila kornea telah
mengalami abrasi
 Tanda dan gejala penyakit penyerta seperti
trakoma, blefaritis, dan lain-lain, dapat ditemukan
Eversi kelopak mata
 Eversi kelopak dilakukan dengan mata pasien melihat
jauh ke bawah
 Pasien diminta jangan mencoba memejamkan mata.
 Tarsus ditarik ke arah orbita.
 Pada konjungtiva dapat dicari adanya folikel,
perdarahan, sikatriks dan kemungkinan benda asing.
Fluoresein
 Fluoresin adalah bahan yang berwarna jingga merah
yang bila disinari gelombang biru akan memberikan
gelombang hijau.
 Kertas fluoresein yang dibasahi terlebih dahulu dengan
garam fisiologik diletakkan pada sakus konjungtiva
inferior
Komplikasi

Keratitis
 Suatu kondisi dimana kornea meradang.
 Masuknya bulu mata dan tepi kelopak ke kornea
dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit.
 Bila ini berlanjut terus dapat mengakibatkan
terjadinya ulserasi kornea, kemudian sembuh
dengan sikatrik kornea
 Jaringan parut yang terbentuk dapat
menyebabkan kehilangan penglihatan
 Komplikasi lebih lanjut dapat menyebabkan ulkus
kornea menetap
Komplikasi

Vaskularisasi kornea
Tata Laksana

 Jika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, epilasi mekanik dapat
menangani sementara
 Pertumbuhan baru biasanya dalam tiga hingga empat minggu
 Penanganan permanen merusak folikel bulu mata yang terlibat
 Hal ini dilakukan dengan elektrolisis atau cryotherapy
Tata Laksana

 Bila hampir semua bulu mata mengalami trikiasis,


maka koreksi bedah dapat dianjurkan.
 Prosedur bedah yang dilakukan sama dengan
prosedur yang dilakukan pada entropion sikatrik,
salah satunya yaitu dengan teknik modifikasi
Ketssey’s.
 Pada teknis modifikasi ketssey’s (Transposition of
tarsoconjunctival wedge), sebuah insisi horizontal
dibuat sepanjang sulkus subtarsalis, (2-3 mm diatas
margo palpebra) termasuk konjungtiva dan tarsal
plate
Tata Laksana

 Terapi medikamentosa dengan menggunakan


kloramphenikol ointment dapat membantu
mencegah terjadinya kerusakan kornea
 Pada trachomatous trichiasis, dapat pula
digunakan doxycycline sebagai terapi untuk
mencegah terjadinya proses sikatrisasi yang lebih
luas sehingga secara tidak langsung mencegah
terjadinya trikiasis
Prognosis

 Trikiasis pada umumnya memiliki prognosis yang


baik.
 Keefektifan pengobatannya tergantung pada
penyebab utama dan tingkat keparahan
penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai