Anda di halaman 1dari 55

PEMERIKSAAN FISIK

NEONATUS
Oleh : Putri Cantika Reviera

Pembimbing : dr. Iwan Abudrakhman, SpA


Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Dilakukan 3
Anamnesa
kali
untuk perlu
pemeriksaan:
mengetahui riw.
Dilakukan saat lahir,
Keluarga, riw.
keadaan bayi dilakukan Pemeriksaan
Kehamilan
telanjang di dalam 24 jam FIsik
saatini dan
bawah lampu pertama di
sebelumnya,
ruang
dan riw.
perawatan, dan
Persalinan
waktu pulang
■ Menentukan berat lahir, masa kehamilan
■ Berat Lahir ditimbang dlm 1 jam pertama setelah lahir
■ Klasifikasi menurut berat lahir:
1. Berat Badan Lahir Rendah : <2500 g
2. Berat Badan Lahir Cukup : >2500-4000 g
3. Berat Badan Lahir Lebih : >4000 g
4. BBLSR : <1500 g
5. BBLER : <1000 g
■ Klasifikasi menurut umur kehamilan:
1. Bayi Kurang Bulan (BKB): <37 minggu
2. Bayi Cukup Bulan (BCB): 37-42 minggu
3. Bayi Lebih Bulan (BLB): >42 minggu

■ Bayi Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK)


■ Berat lahir <10 persentil (Grafik Lubchenco)
■ Bayi Besar untuk Masa Kehamilan (BMK)
■ Berat lahir >90 persentil (Grafik Lubchenco)
■ Bayi Sesuai Masa Kehamilan (SMK)
■ Berat lahir 10-90 persentil (Grafik Lubchenco)
Timbang bayi

■ Timbang bayi dengan menggunakan selimut → hasil dikurangi selimut

■ Berat lahir 2,5-4 kg


■ Dalam minggu pertama → berat bayi mungkin turun → kemudian
naik kembali
■ Usia 2 minggu umumnya telah mencapai berat lahirnya.
■ Penurunan BB maksimal untuk bayi baru lahir cukup bulan maksimal
10%, untuk bayi kurang bulan maksimal 15%.
Panjang Badan & Lingkar kepala
Pemeriksaan Pertama Saat Lahir
1. Menilai adaptasi

Apakah bayi beradaptasi dengan baik/ butuh resusitasi. Kondisi butuh resusitasi pada
BBL dengan

■ Pernapasan tidak adekuat


■ Tonus otot kurang
■ Ada meconium di cairan amnion
■ Lahir Kurang bulan
Tonus
normal Tonus abnormal

Tonus lemah (floppy baby)


Acrosianosi
Sianosis s
sentral

Vernix kaseosa Cutis marmorata


Pemeriksaan Keadaan Umum
Penentuan Nilai APGAR

Untuk penilaian asfiksia lahir pada 1 menit, 5 menit dan 10 menit pertama kehidupan
Penilaian
masa gestasi
Bayi
Pengukuran Lingkaran
berat badan dada

Panjang Jarak kepala


badan dan simfisis

Panjang
Simfisis kaki
badan
Pemeriksaan cairan
Anamnesis: obat- obat
amnion: hidramnion (vol>
teratogenik, terkena
2000ml  obstruksi
radiasi, ada infeksi virus di
traktus instetinasli bag.
trimester pertama, riw
Atas, anensefalus, bayi
genetic
dgn ibu DM, eklamsi

Pemeriksaan plasenta:
Pemeriksaan tali pusat :
ditimbang,
kesegannya, ada /
perkapuran,nekrosis, ada
tidaknya simpul, ada 2
satu /dua korion pada
arteri satu vena
gemelli

Oligohiramdnion (<500ml)
 agnesis ginjal bilateral
atau sindrom potter
3. Pemeriksaan bayi secara cepat dan menyeluruh
- Ada/ tidak labio-gnato-palatoskisis,
-hipersalivasi (kemungkinan atresia esophagus),
-Hipoplasia otot depressor angulis oris (asimetri wajah ketika menangis, sudut mulut dan
mandibula tertarik ke bawah, garis nasolabialis kurang tampak)

Adanya imperforatus (memasukkan thermometer ke anus)


Jika ada atresia (dilihat ada fistula rekto-vaginal)

Kelainan pada garis tengah:


Spina bifida,
Meningomielokel
Sinus piloni dalis
Ambigus genitalia

Perempuan : ada pembesaran klitoris atau tidak


Laki- laki : hipospadia/epispadi
PEMERIKSAAN DI RUANG RAWAT
(Dilakukan dalam waktu 24 jam)
Aktivitas •Dinilai dari posisi, gerakan tungkai dan lengan
•BBL cukup bulan sehat : ekstremitas dalam kondisi felksi
dan gerakan tungkai serta lengan aktif dan simetris

fisik: •Gerakan kasar atau halus yang disertai klonus pergelangan


kaki atau rahang

Tangisan •Tangisan melengking kemungkinan ada kelaian neurologis


dan tangisan lemah atau merintih bayi dalam kesulitan

Bayi: bernafas

Wajah : •Kondisi wajah Sindrom Down, Sindrom Pierre Robin,


Sindrom de Lange
•BB dan PB

Gizi: •Disesuaikan dengan masa kehamilan


•Tebal lapisan subkutis dan kerutan
pada kulit

•Diukur di aksila
•Normal: 36.5 oC – 37.50

Suhu: •Meningkat : dehidrasi, gangguan


serebral, infeksi, kenaikan suhu
lingkungan. Jika ekstremitas dingin dan
tubuh panas sepsis namun bisa
Pemeriksaan Menyeluruh
KULIT
■ Warna kulit bayi: merah/ biru saat menangis
■ Akrosianosis : pada bayi yang kedinginan
■ Kulit seperti marmer (cutis marmorata/mottling) : penyakit berat / fluktuasi suhu kulit sementara
■ Warna harlequin: setengah badan bayi warna pucat dan setengahnya lagi merah dengan batas jelas
pada garis pertengahan dari dahi sampai pubis
■ Hb yg tinggi pada hari 1 disertai kulit tipis dan SP02 cukup tampak bayi sianotik, sianosis setempat
jika ditekan akan pucat
■ Ikterus: dengan menekan kulit yang bertulang  puncak hidung atau dahi
■ Saat lahir seluruh tubuh bayi dilapisi oleh verniks kaseosa
■ Lanugo : rambut imatur yang halus, lunak dan menutupi kulit kepala, muka, dahi
■ Kulit bayi premature tampak seperti gelatin
■ Kadang terdapat eritema toksikum yang menghilang seteah 1 minggu.
Kepala dan Leher:
■ Lingkar kepala Bayi cukup bulan : 33-35cm
■ Bayi yang lahir secara persalina spontan akan mengalami perubahan bentuk kepala
■ Garis sutura, ukuran dan tekanan fontanel anterior posterior diperiksa dgn jari.
■ Ukuran fontanel anterior bervariasi : maks 3x3 cm
■ Fontanel anterior dan posterior yang besar berhubungan dengan kelainan:
Trauma lahir pada kepala:
• Kaput suksedaneum : edema pada kulit kepala, lunak tidak berfluktuasi, batas tdk tegas,
menyeberangi sutura, hilang dalam beberapa hari
• Hematoma sefal: konsistensi lunak, berfluktuasi, batas tegas, tidak menyeberangi sutura,
akan mengalami kalsifikasi setelah bbrapa hari, menghilang sempurna dalam waktu 2-6
bulan
• Jika hematoma sefal menyeberangi sutura  fraktur tulang tengkorak
• Perdarahan subaponeurotik : pecahnya vena yg menghubungkan jaringan di luar dengan
sinus- sinus dlm tengkorak  persalinan dengan alat
Wajah :
■ Wajah dengan tanda dismorfik seperti lipatan epikantus, melebar jarak kedua
mata, letak daun telinga rendah  adanya sindrom kongenital
■ Wajah yang tidak simeteris  kelumpuhan N. 7
■ Tulang tengkorak bayi premature tampak seperti hidrosefalus
MATA :
■ Mata bayi sering terbuka dengan sendirinya jika bayi didudukkan dan hati- hati
dimiringkan sedikit ke depan dan belakang / dengan reflek moro
■ Gerakan pupil baru timbul saat seminggu sesudah lahir
■ Perdarahan retina konjungitva tdk berbahaya dan menghilang sendiri
■ Diameter kornea pd BBL < 10mm, jka > 13mm dan ada kekeruhan  mungin
glaucoma kongenital
■ Ditemukan sekret  saluran nasolacrimal belum berfungsi
Telinga:
■ Perhatikan bentuk, ukuran, posisi telinga, rasakan kartilagonya
■ Jika ada daun telinga letak rendah /low set ears dimana batasnya berada di lebih
rendah dari kantus lateral mata  sindrom Pierre Robin.
■ Preauricular pits, skin tags / daun telinga tambahan. Karena kelainan autosomal
dominan
Hidung:
■ Perhatikan Bentuk dan nasal bridge. Lebar dan jarak antar kantus medial mata tdk
boleh lebih dari 2.5 cm pada BBL cukup bulan
■ Jika BBL bernapas melalui hidung  pikirkan adanya obs. Jalan napas karaena
atresia koana bilateral/ fraktur tulang atau esefalokel
■ Pernapasan cuping hidung: adanya gangguan pernapasan
Mulut:
Dengan inspeksi dan palpasi
Inspeksi : melihat adanya labio/gnatosikis, gigi atau ranula ( kista
lunak dari dasar mulut).
• Lidah membesar seperti pada sindrom Beckwith.
• Lidah selalu bergerak seperti sindrom down.
• BBL dengan edema otak/ Peningkatan TTIK maka lidahnya
suka keluar masuk (tanda Foote)
Labioschisis Labio-gnatoschisis

Palatoschisis Labio-gnato-palatoschisis
Palpasi: dapat dideteksi adanya high arch palate,palatokisis, reflek isap
 Bayi berumur 2 bulan saliva bayi sedikit, jika ada hipersalivasi pada BBL  kemungknan
atresia esophagus atau tanpa fistula trakeoesofagus
 Gigi pada BBL biasanya dijumpai pada sindrom Ellis-van Creveld, sindrom Hallermann-Strief
 Memeriksa Palatum ada celah dan tingginya lengkung

Leher:
■ Leher BBL tampak pendek tetapi pergerakkannya baik.
■ Jika ada keterbatasa pergerakkan dipikirkan sbg kelainan tulang lahir.
■ Tumor di leher (tiroid, hemangioma, hygromak kistik) dapat menekan trakea
■ Webbed neck terdapat pada kelainan kongenital seperti Sinrom Turner
Goiter

Webbing

Torticolis
Dada:

■ Bentuk dada BBL berbentuk seperti tong


■ Pada respirasi normal dinding dada bergerak Bersama dinding perut.
■ Jika ada gangguan pernapasan yang paradoksal dan retraksi saat inspirasi
■ Gerakan dinding dada harus simetris
Paru: observasi dengan inspeksi, palpasi dan auskultasi

■ Amati frekuensi napas, tanda lain distress pernapasan (retraksi / grunting)


■ RR normal : 40-60 kali per menit
■ Jika >60 kali per menit terus menerus  adanya kelainan paru, jantung atau metabolic
■ Fluktuasi frek. Napas tergantung dari aktivitas fisik ; menangis, tidur atau bangun.
■ Napas yang tersendat- sendat dan ireguler kadang diikuti gerakan spasme mulut dagu 
gangguan pernapasan berat
■ Semua BBL bernapas dengan diafragma, saat inspirasi dada tertarik ke dalam dan pada
saat yang sama perut bayi membuncit.
■ Suara napas BBL : bersifat bronkovesikuler
■ Ronki basah halus pada pneumonia BBL dapat didengar pada akhir inspirasi
■ Jika ada bising ususu di rongga dada  kemungkinan hernia diafragma
Cardiovaskuler:
■ HR : 120- 160 x/ menit, regular/ireguler, suara jantung tambahan dan 4 katup jantung
■ Pulsasi yang lemah di semua ekstremitas  curah jantung buruk/ vasokontriksi perifer
■ Bising innocent  bising yang tidak berkorelasi dengan kelainan jantung dengan
karakteristik :
1. Bising derajat I-II/IV pada tepi sternal kiri
2. Tidak ada “klik” pada auskultasi
3. Pulsasi normal
4. Pf lainnya normal
■ Pemeriksaan tekanan darah
Abdomen:
■ Dinding perut lebih datar dari dinding dada
■ Jika cekung  hernia diafragmatika, jika membuncit  adanya hepato atau splenomegaly atau tumor lainnya ataupun
cairan di rongga perut.
■ Jika kembung  eneterokolitis nekrotikans, perforasi usus/ileus
■ Perhatikan adanya gastrokisis, ekstrofia vesikalis atau ductus omfaloenterikus persisten. Omfalokel gastrokisis karena
kegagalan dinding perut untuk menutup akibat defek pada m. rektus abdominis
■ Kelainan bawaan : Sindrom Prune Belly
■ Lihat tali pusat
– Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat → omphalitis
– Kemerahan sekitar tali pusat → omphalitis
– Omphalocele → isi abdomen keluar terbungkus selaput
Scaphoid abdomen Hernia diafragmatika

Omphalitis
Omphalocele

Gastroschisi
s
Hati dan Limpa:
■ Hati teraba 2- 3 cm di bawah arkus kosta kanan
■ Limpa teraba 1 cm di bawa arkus kosta kiri karena masih terjadi hematopoiesis
ekstrameduler

Ginjal:
■ Palpasi ginjal dapat diraba jika posisi bayi terlentang dan tungkai bayi dilipat agar
otot dinding perut dalam relaksasi
■ Batas bawah ginjal setinggi umbilicus diantara garis tengah dan tepi perut
■ Ginjal dapat diraba sekitar 2-3 cm
■ Pembesaran ginjal karena neoplasma, kelainan bawaan atau thrombosis vena
renalis
Genitalia eksterna:
■ Perempuan:
1. Pada BBL cukup bulan labia minora tertutup oleh labia mayora (sbg salah satu
kriteria untuk menilai usia kehamilan BBL)
2. Lubang uretra terpisah lubang vagina

■ Laki-laki:
1. Sering terdapat fimosis
2. Ukuran berkisar 3-4 cm (Panjang) dan 1-1,3 cm (lebar)
3. Perhatikan ada atau tidaknya hipospadia/epispadia
4. Skrotum BBL punya banyak rugae
5. Perhatikan ada atau tidaknya hidrokel, kriptokismus (pada bayi kurang bulan)
Hydrocele Pemeriksaan
hydrocele

Hernia inguinalis
Variasi
hypospadia
Anus:
■ Mengetahui ada atau tidaknya atresia ani dan posisinya
■ Kadang fistula besar dianggap sebagai anus normal
■ Pengeluaran meconium terjadi pada 24 jam pertama. Jika setelah 48 jam
meconium belum keluar --> kemungkinan meconium plug syndrome, megacolon,
obs sal. Pencernaan
■ Dapat membedakan darah dalam meconium jika ada adarah
Tulang belakang dan Ekstremitas:
■ Dilakukan dalam posisi tengkurap, tangan pmeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk
mencari scoliosis, meningokel, spina bifida okulta, sinus pilonidalis
■ Pada pf ekstremitas : adanya fraktur, dugaan adanya fraktur atau trauma saraf yang berhubungn
dengan persalinan sering dapat dilihat pada gerakan spontan atau dengan reflek moro
■ Pemeriksaan jari tangan dan kaki untuk melihat : sindaktili, polidaktili, claw feet dan dermatoglifik
■ Pemeriksaan panggul untuk melihat ada atau tidaknya dislokasi bawaan dengan cara Ortholani.
■ Posisi kedua kaki ada pes ekunovarus atau valgus
■ Tonus ekstremitas
Meningocele

Spina bifida
Pemeriksaan reflek primitif

1. Reflek Moro
2. Reflek menggenggam (Palmar/plantar grasping reflex)
3. Reflek Tonic Neck
4. Reflek mencari dan menghisap (Rooting and sucking reflex)
5. Reflek berjalan (Automatic walking reflex)
6. Refleks Babinski
Reflek- reflek pada pemeriksaan bayi
Rooting Reflek Sucking Reflex Palmar Reflex

Plantar Reflex Babinski Reflex Moro reflex


Daftar Pustaka

■ Ikatan Dokter Anak Indoensia dan Departemen IKA FK Universitas Padjajaran.


2014. Proceeding Book . Bandung
■ Kosim, M.Sholeh, Yunanto, Ari. Dkk.2012. Buku Ajar NEONATOLOGI Edisi Pertama.
IDAI

Anda mungkin juga menyukai