Anda di halaman 1dari 21

 Kelompok A1

 Ahmad Badawi (102013184)


 Elizabeth Chikita Putri (102013106)
 Cristin Jolanda Rahanra (102013250)
 Indra Nur Anggi (102014016)
 Petra Frans Pattiasina (102014042)
 Yunia Gracia Sesa (102014058)
 Devi Elixvia Sita Purba (102014146)
 Gheraldo Olanis Lamandasa (102014163)
 Heriberty Sulisty (102014222)
Seorang perempuan usia 35 tahun
berobat kepuskesmas dengan
keluhan diare 5x sehari disertai
demam dan mual sejak semalam
perempuan usia 35 tahun
menderita diare 5x sehari
disertai demam dan mual
sejak semalam
Mikroskopik
jaringan otot
Mekanisme
dan
Jenis otot metabolisme
kerja otot

RM
 Diareadalah penyakit yang ditandai
dengan bertambahnya frekuensi buang
air besar lebihdari biasanya ( 3 atau
lebih per hari ) yang disertai perubahan
bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita
1. Pita A (anisotrop atau
gelap)
2. pita I (isotrop atau
terang).
3. H zone
4. Garis Z
 Eksitabilitas  peka terhadap
rangsangan
 Kontraktibilitas  dapat memendek

 Ekstensibilitas  meregang bila


ditarik
 Elastisitas  kembali ke
bentuk asal
Otot jantung pada
jantung

Posisi otot
lurik, ditangan
atau dikak

Otot polos
pada usus
Ciri- ciri otot lurik:
1. Terdapat miofibril yang
berinti banyak
2. Memiliki garis terang
diselingi gelap

Kerja otot lurik: Volunter


Reaksi thdp rangsang cepat
Mudah lelah
Ciri ciri otot jantung
1. Hampir menyerupai
otot lurik
Namun serabut ototnya
bercabang
2. Inti ditegah

kerja otot jantung:


Involunter
reaksi terhadap
rangsangan lambat
Terdapat pada
1. Saluran pencernaan
2. Pemb. Darah
3. Saluran pernafasan
4. Saluranpelepasan air
seni Cara kerja otot polos:
5. Saluran genita; 1. Bekerja terus
6. Otot pd rambut dan kulit
menerus (involunter)
2. Perbaikan otot mitosis
3. Jaringan penyambung
antar serat
4. Gelendong
5. Persarafan ototnom
(parasimpatis dan
simpatis
protein
utama
75% air aktin 25%
miosin
55%
massa
otot
protein
lainnya
20% topomiosin
protein
troponin
I,C,T
Kepala globuler
Ekor fibrous
1. Neuron lepas Ach
ke taut otot saraf

2. Masuk Na+ melalui


kanal Ach &
bentuk potensial
aksi
3. Potensial aksi di Tub T depolarisasi

4. Reseptor DHP buka kanal RyR,


Ca2+ lepas dari RS ke sitoplasma

5. Ca2+ iikat troponin memungkinkan


pengikatan aktin miosin

6. Kepala miosin mengayuh kuat

7. Filamen aktin bergeser mendekati


bag. Tengah sarkomer

8. Ca2+ ATPase sarkoplasma


memompa Ca2+ kembali ke RS

9. Penurunan Ca2+ bebas dalam


sitosol menyebabkan Ca2+ lepas
ikatan dengan troponin

10. Tropomiosin memulihkan situs


pengikatannya, relaksasi
 Proses fosforilasip-light chain p light
chain P memerlukan enzim myosinlight
chain kinase + Ca
 Proses deforforilasi p-light chain p p
light chain Pi memerlukan enzim
myosinlight chain phosfatase
 Tidak mempunyai sistem troponin
Jadi, bila Ca2+ yang ada diretikulu
sarkoplasmanya > 107 maka akan terjadi
fosforilasi, terbentu p light chain P,
terjadi interaksi aktin myosin
(aktomiosin)kontraksi
 Gangguan pada mekanisme kontraksi
otot, protein otot, metabolisme otot dapat
menyebabkan diare
 Seorang perempuan berusia 35 tahun
terkena diare disertai demam dan
mual,dapat disebabkan oleh gangguan
osmotik,gangguan sekresi,dan gangguan
motilitas dari otot pada usus.Otot
dibedakan menjadi tiga yaitu otot lurik,otot
jantung,dan otot polos yang terdapat di
usus.Pada kasus ini,diare diakibatkan
karena adanya gangguan metabolisme
otot,dan mekanisme kerja otot pada usus

Anda mungkin juga menyukai