Anda di halaman 1dari 41

URTIKARIA

DM A

2014
Definisi
Reaksi vaskular di kulit akibat bermacam – macam
sebab, biasanya ditandai dgn :

Obyektif:

 Edema setempat
 Cepat timbul & menghilang perlahan – lahan
 Berwarna pucat & kemerahan
 Lesi Meninggi
 Sekitarnya dikelilingi halo
Angioedema

 Urtikaria yang mengenai lapisan kulit lebih dalam


 Submukosa
 Subkutis
 Saluran nafas, saluran cerna, cardiovaskular
Sinonim
 Hives
 Nettle rash
 Biduran
 Kaligata
Epidemiologi
 Semua umur
 Dewasa < 35 tahun
 40% urtikaria
 49% urtikaria + angiedema
 11% angioedema
Etiologi
 Obat  Trauma fisik
 Makanan  Infeksi dan infestasi
 Gigitan serangga  Psikis
 Bahan fotosensitizer  Genetik
 Inhalan  Penyakit sistemik
 Kontaktan
Indian Journal of Dermatology, 2014
Klasifikasi
Onset
Luas dan dalamnya
 Akut: timbul setiap hari jaringan
selama 4 minggu/
<6minggu  Urtikaria lokal

 Kronik: timbul setiap  Urtikaria generalisata


hari selama >6minggu  Angioedema

Morfologi Penyebab dan mekanisme


 Urtikaria papular  Imunologik
 Urtikaria Gutata  Non imunologik
 Urtikaria Anular  Idiopatik
 Urtikaria arsinar
Urtikaria gutata

Urtikaria anular Urtikaria papular


Urtikaria  Reaksi Imunologi
 Hipersensitivitas tipe I
 Hipersensitivitas tipe 2
 Hipersensitivitas tipe 3
 Hipersensitivitas tipe 4
Hipersensitivitas tipe 1
Hipersensitivitas tipe 2
Hipersensitivitas tipe 3
Hipersensitivitas tipe 4
Urtikaria  Reaksi Non
Imunologi
 Lsg memacu sel mast tjd pelepasan mediator
 Perubahan metabolime as.arakidonat
 Trauma fisik

Urtikaria  Idiopatik
Pelepasan mediator
Histamin
Kinin
Serotonin oleh sel mast / basofil
SRSA
Prostaglandin dpt dirangsang oleh :
- fc imunologik / non imunologik
- fc fisik
- kolinergik
- demam, emosi
- alkohol

Vasodilatasi
Permiabilitas kapiler meningkat
Transudasi cairan
(pengumpulan cairan setempat + eritema)

URTIKARIA
Gejala Klinis
Subjektif

 Rasa gatal
 Rasa terbakar
 Rasa tertusuk
Objektif

 Eritema + edema
 Batas tegas
 Bentuk: papul
 Ukuran: lentikular – gutata – numular – plakat
 Paling sering pada muka (bibir, mata) terjadi edema
pada lapisan lebih dalam yaitu dermis, submukosa,
atau subkutan  angioedema (Kx: sesak nafas, serak,
rhinitis)
Urtikaria dermatografisme

 Edema + eritema  linier di kulit yg terkena goresan


benda tumpul

 Timbul < 30 menit


Urtikaria kolinergik

 Peningkatan suu tubuh


 Emosi
 Makanan yg merangsang
 Pekerjaan berat
 Keluhan: sangat gatal
 Ukuran bervariasi (numular dan konfluens menjadi
plakat)

 Sering disertai gangguan sistemik: nyeri perut, diare,


muntah, nyeri kepala

 Umur 15 – 25 tahun
Pembantu diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang :
1) Pmx darah, urin, feses
2) Pmx gigi, tht, usapan vagina
3) Pmx kadar IgE, eosinofil dan komplemen
4) Tes Kulit
5) Tes eliminasi makanan
6) Pemeriksaan Histopatologi :
 Pelebaran kapilar di papila dermis
 Geligi epidermis mendatar
 Serat kolagen membengkak
 Tahap permulaan : tdk tampak infiltrasi seluler
 Tahap lanjut : infiltrasi leukosit t.u di sekitar
pembuluh darah
7) Urtikaria fisik akibat fisik  tes foto tempel
8) Suntikan mecholyl
9) Tes dgn es (ice cube test)
10) Tes dgn air hangat
Diagnosis banding
 Pitiriasis rosea bentuk papul
- self limiting disease

- etiologi belum jelas

- eff: makula, papul eritema bentuk oval, skuama tipis,


sejajar pelipatan kulit, dan pada bagian tubuh yg
tertutup pakaian

 Purpura anafilaktik
- perdarahan dermal

- nyeri (+)
Terapi
 Umum: Cari penyebab (menghindari/ mengobati
pajanan)

 Khusus:
 Sistemik
Antihistamin H1 (AH1)  ES: sedasi

AH1 nonklasik  non-sedasi

AH 1 Klasik
AH 1 KLASIK AH 1 NON-KLASIK
Contoh obat Etanolamin/difenhidramin Terfenadine
Etilendiamin/Tripelenamin Astemizol
Alkilamin/Klofeniramide Loratadine
Piperazin/Siklizin Mequitazine
Fenotiazin/Prometazin
Hidroksizin hidroklorid
Siproheptadine
Efek terlihat 15-30 menit 4 jam
Kadar Puncak 1-2 jam 1 – 4 jam
Lama Kerjanya 3 – 6 jam Lbh lama (21 hari)
ES Kontraksi otot polos Sedasi (-)
Vasokontriksi Menembus sawar darah
Penurunan Permeabilitas otak (-)
kapiler Antikolinerghik (-)
Penekanan Sekresi Potensiasi dg alkohol (-)
Penekanan Pruritus Penekanan pd SPP (-)
Relatif nontoksik
Nama Generik Nama Pabrik
Etanolamine/difenhidramin Benadryl
>12 th – dewasa: 25 – 50 mg (1-2
kapsul)
6bulan – 12 th: 12.5 – 25 mg (1 kapsul)
<6bulan: konsultasi dokter

Etilendiamin/Tripelenamin Pyribenzamine
Tablet 50 mg
Alkilamin/Klofeniramid CTM
Kapl 4 mg
Piperazin/Siklizin Marezine
Itablet 50 mg
Fenotiazin/Prometazin Phenergan
Tablet 12.5 mg, 25 mg, 50 mg
Hidroksizin/hidroklorid/Siproheptadin Atarax periactin

Antihistamin H2 Cimetidine
Tablet 300 mg, 400 mg
 Hidroksizin  urtikaria, dermografisme, urtikaria kolinergik
 Siproheptadine  Urtikaria krn dingin
 Beta adrenergik (epinefrin/efedrin, kortikosteroid,
transquilizer)  urtikaria kronik

 Kortikosteroid sitemik  urtikariua akut dan berat

Edema angioneurotik  mortalitas 30%

- obstruksi saluran nafas (edema laring)

- tidak respon terhadap AH, beta adrenergik, maupun


kortikosteroid

- Tx: infus plasma fresh frozen (mengandung C1 esterase


inhibitor)
Anti-enzim
 Antiplasmin  Ipsilon atau Trasilon
Desentisisasi
 Urtikaria dingin  Sensitisasi air 10˚C (1-2menit) 2x
sehari selama 2-3 mg
 Alergi Debu  alergen dosis kecil 2x seminggu,
dosis dinaikkan & diturunkan perlahan-lahan
sampai batas yg dapat ditoleransi oleh px
 Simptomatis
Anti pruritus dlm bedak atau bedak kocok
Prognosis
 Lebih baik urtikaria akut daripada kronis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai