Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 10

HeniWahyuningtyas
Herawati
HerwindaT.J
Intan Aru Palaka
Izzati Saidah
Luthfi Sulistya N
Merry Kartika
Mia Soraya
Noca Arianti
Gambaran Umum
 Naskah Kasus
 Klarifikasi Istilah
 Rumusan Masalah
 Analisis Masalah
 Learning Objective
 Learning Issue
 Daftar Pustaka
Kasus 4
 Judul: Bayi Lahir Prematur
seorang bayi lahir secara spontan dari
seorang ibu pedagang sayur keliling
berusia 39 tahun, P3AO dengan usia
gestasi 32 minggu, berat lahir 1600
gram, APGAR Score 7/9. anak ke-1
berusia 14 tahun lahir spontan dengan
berat lahir 2600 gram kehamilan
cukup bulan, anak ke-2 berusia 7
tahun lahir spontan dengan berat lahir
2400 gram kehamilan cukup bulan.
Klarifikasi Istilah
 Premature adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu.

 BBLR adalah berat badan klinis kurang dari 2500


gram tanpa memandang masa kehamilan.

 APGAR adalah pengukuran respon bayi terhadap


kehidupan diluar lahir.
Rumusan Masalah
 Bayi lahir spontan
 Ibu seorang pedagang sayur usia 39 tahun
 P3OA usia gestasi 32 minggu
 BBL 1600 gram
 APGAR Score 7/9
 Anak pertama dan kedua lahir spontan dan kehamilan cukup
bulan
Analisis Masalah
MASA
KEHAMILAN

Komplikasi
Epidemiologi
BAYI
PREMATUR Kriteria
Etiologi Diagnostik

Tata Laksana
Patofisiologi
Kurva Tabel
Lubchenco Ballard Score
Prognosis
Faktor Resiko
Learning Objective
 Mahasiswa mampu memahami definisi bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami epidemiologi bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami etiologi bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami patofisiologi bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami faktor resiko bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami komplikasi bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami kriteria diagnostik bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami tata laksana bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami prognosis bayi prematur
 Mahasiswa mampu memahami kurva lubchenco dan tabel ballard score
Learning Issue
 Epidemiologi bayi prematur?
 Patofisiologi bayi prematur?
 Kriteria diagnostik bayi prematur?
 Tata laksana bayi prematur?
 Kurva lubchenco dan tabel ballard score?
PEMBAHASAN
Epidemiologi
Etiologi bayi prematur
a) Faktor ibu
 Gizi saat hamil yang kurang
 Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
 Penyakit menahun ibu (hipertensi, jantung, perokok)
 Faktor pekerja yang terlalu berat/kelelahan
b) Faktor kehamilan
 Hamil dengan hidramnion
 Hamil ganda
 Perdarahan antepartum
 Komplikasi hamil: pre-eklampsia/eklampsia, ketuban pecah
dini
c) Faktor janin
 Cacat bawaan
 Infeksi dalam rahim
Faktor resiko bayi lahir prematur
Faktor resiko mayor
1. Kehamilan Kembar
2. Riwayat persalinan prematur yang lalu
3. Uterus anomali
4. Terpapar dietilstilbestrol
5. Dilatasi serviks>1 cm pada kehamilan 32 minggu
8. Abortus pada kehamilan trimester II sebanyak 2x
9. Riwayat prematur kontraksi pada persalinan yang lalu.
10. Riwayat operasi abdomen selama kehamilan
11. uterus yang iritabel
Faktor resiko minor
1. Demam selama kehamilan
2. perdarahan setelah 12 minggu
3. Riwayat pielonefritis
4. Riwayat merokok > 1 batang perhari
5. Abortus Trimester II 1x
6. Abortus trmester I lebih dari 2x
Dikatakan masuk kedalam golongan faktor risiko
tinggi untuk terjadinya persalinan prematur

Jika Didapatkan Satu Atau Lebih


Faktor Mayor
Dan atau

Dua atau lebih faktor minor.


Patofisiologi BBLR karena infeksi
bakteri
Aktivasi mediator
Bakteri Endotoksin inflamatori (IL-6, PGE2,
TNF α, IL1

Level PGE2 & TNF α↑ Translokasi endotoksin dan


(PGE2 & TNFα secara mediator inflamasi ke membran
fisiologis + PGE2 & plasenta
TNF α karena infeksi

Kontraksi otot rahim dan Bayi prematur berberat


dilatasi leher rahim ↑ badan lahir rendah
Patofisiologi BBLR karena hamil tua
 Pada usia >35 tahun kondisi kesehatan mulai menurun
sehingga dapat mempengaruhi janin intra uterin
 Apabila telah melahirkan beberapa kali akan menyebabkan
kerusakan pada dinding pembuluh darah uterus dan jalan
lahir bertambah kaku
 Nutrisi janin pada saat kehamilan dapat terganggu dan
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan mengakibatkan
BBLR
Komplikasi
1. Paru-paru (Respiratory Distress Syndrome)
2. SSP
3. Infeksi
4. Pengaturan Suhu
5. Saluran Pencernaan/ Gastrointestinal Tract
6. Ginjal
7. Hiperbilirubinemia
8. Gangguan Perkembangan : Palsi Serebral, Retardasi Mental
9. Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
10. Ganggguan Pertumbuhan
11. Frekuensi Hospitalisasi dan Kesakitan pascanatal meningkat
Kriteria diagnosis
1. ANAMNESIS :
Sebelum Lahir :
1. adanya riwayat abartus, partus, prematur dan lahir mati.
2. Pembesaran uterus tidak sesuai usia kehamilannya, gerakan janin
lebih lambat walau kehamilannya sudah lanjut
3. Pertambahan BB Ibu lambat tidak seharusnya
4. Dijumpai kehamlan dengan oligihidramnion?hidraamnion
5. Hiperemis gravidarum, hamil lanjut dengan toksemia
gravidarum/pendaraha ntepartum
Setelah Lahir :
1. Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrsutrin
2. Bayi premtur lahir < 37 minggu
3. Bayi prematur sangat peka terhadap gangguan pernapasan, infeksi,
trauma kelahiran, hipotermi.
2. PEMERIKSAAN FISIK :
 BB < 2500 gram
 Letak kuping menurun
 pembesaran ginjal
 ukuran kepala kecil
 refleks menelan dan menghisap belum bekerja maksimal
 lingkar kepala < 33 cm
 lingkar dada < 30 cm
 rambut lanugo masih banyak
 jaringan lemak tipis
 Tumit mengkilap, telapak kaki halus
 kelamin perempuan : klitoris menonjol, labia minora
belum tertutup oleh labia mayor
 kelamin laki – laki : pigmentasi /7/ rugae skrotum
menurun, testis belum turun ke skrotum
 tonus otot & fungsi saraf lemah lemah
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Glukosa darah, normal 45 mg/dl
 Gas darah arteri
-PO2 50 – 70 mmHg
-PCO2 35-45 mmHg
-saturasi oksisgen92-94 %
 Kimia darah sesuai kebutuhan
- Hb bayi 1-3 hari adalah 14,5-22,5 gr/dl
- Ht berkisar 45-53%
-Kadar serum/plasma pada bayi premature (1minggu)
14-27 mEq/l
Penatalaksanaan bayi premature
 Mengupayakan suhu lingkungan netral keadaan suhu inti bayi
dipertahankan 36,6 C – 37,5 C
 Bantuan pernafasan : pemantauan tekanan oksigen darah
arteri antara 80 – 100 mmhg
 Pencegahan infeksi : dengan cara mencuci tangan ,
menggunakan masker , pakaian penutup dan sarung tangan
 Makanan bayi prematur : ASI adalah makanan utama bayi
prognosis
 Tergantung dari berat ringannya masalah perinatal misalnya
masa gestasi (makin muda gestasi/ makin rendah berat bayi
makin tinggi angka kematian), asfiksia/iskemia otak, sindrom
gangguan pernapasan, perdarahan intraventrikuler, infeksi,
gangguan metabolik (asidosis hipoglikemia, hiperbilirubinia).
 Tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang
tua, dan perawatan pada masa kehamilan, persalinan dan
postnatal (pengaturan suhu lingkungan resusitasi, makanan,
mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia,
hiperbilirubinia, hipoglikemia)
Daftar Pustaka
1. Syarifuddin A.B. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Edisi I. Cetakan IV. YBP-SP.
Jakarata.2006
2. Perez. Lisa MC Dermott. Premiee Parents. Recovering
Baby’s Premature Birth. Praeger Publishers. New York.
2007
3. Cunningham FG. Donad PC. Gand NF. Kehamilan Preterm
Serta Posterm dan Pertumbuhan JaninYang Tidak Sesuai.
Obstetri Williams. Ed 18. Appeton and Lange. Jakarta :
EGC.1995
ˆTHANK YOUˆ

Anda mungkin juga menyukai