Anda di halaman 1dari 40

Static Routing

Routing Protocols and


Concepts

Version 4.0 © 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 1
Tujuan
 Menentukan tugas utama dari sebuah router di dalam sebuah
jaringan.
 Menjelaskan jaringan yang terkoneksi secara langsung, dengan
interface router yang berbeda.
 Meneliti secara jaringan yang terhubung secara langsung dalam
tabel routing dan menggunakan protokol CDP.
 Menjelaskan routing statik dengan interface exit.
 Menjelaskan summary dan default route.
 Memperhatikan bagaimana paket dapat di-forward-kan ketika
menggunakan routing statik.
 Mengidentifikasikan bagaimana cara mengatur dan melakukan
troubleshoot routing statik.

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 2


Tugas Utama Router
 Fungsi sebuah Router
– Pemilihan jalur terbaik
– Melakukan Forward terhadap paket ke tujuan

 Introducing the Topology


– 3 buah router seri 1800 terkoneksi melalui WAN
– Setiap router terkoneksi ke sebuah LAN yang diwakili oleh switch
dan PC

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 3


Tugas Utama Router
 Koneksi dari sebuah Router pada WAN
– Router memiliki sebuah port DB-60 yang dapat mendukung 5
macam standar kabel

 Koneksi dari sebuah Router pada Ethernet


– 2 tipe konektor yang dapat digunakan: Straight through dan
Cross-over
• Straight through digunakan untuk menghubungkan:
– Switch ke Router, Switch ke PC, Router ke Server,
Hub ke PC, Hub ke Server
• Cross-over digunakan untuk menghubungkan:
– Switch ke Switch, PC ke PC, Switch ke Hub, Hub ke
Hub, Router ke Router

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 4


Interface
 Meneliti interface Router
– Show IP route – untuk melihat tabel routing
– Show Interfaces –untuk menunjukkan status dari sebuah
interface
– Show IP Interface brief –untuk menunjukkan sebagian dari
informasi dari interface
– Show running-config – menunjukkan file konfigurasi di RAM

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 5


Interface
 Mengkonfigurasi interface dari Ethernet
– Secara default semua interface serial dan Ethernet down
– Untuk menghidupkan interface, gunakan perintah No Shutdown

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 6


Interface
 Verifikasi interface Ethernet
– Show interfaces fastEthernet 0/0 – menunjukkan status dari
port fast Ethernet
– Show ip interface brief
– Show running-config
 Interface Ethernet bekerja di ARP

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 7


Interface
 Mengkonfigurasi Interface Serial
– Masuk ke interface configuration mode
– Masukkan IP address dan subnet mask
– Ketikkan perintah no shutdown
 Contoh:
– R1(config)#interface serial 0/0
– R1(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
– R1(config-if)#no shutdown

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 8


Interface
 Meneliti interface Router
– Interface WAN yang terkoneksi secara fisik.
– Ada 2 macam sisi dari sebuah Physical Layer WAN :
• Data Circuit-terminating Equipment (DCE) – Ini adalah
service provider. CSU/DSU merupakan sebuah device
yang bersifat DCE. (Pada jack kabel -> female)
• Data Terminal Equipment (DTE) – secara umum router
adalah device yang bersifat DTE. (pada jack kabel ->
male)

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 9


Interface
 Mengkonfigurasi serial link dalam lingkungan lab
– Satu sisi koneksi serial dianggap sebagai DCE.
– Ini membutuhkan sebuah clocking signal – gunakan perintah
clockrate.
– Contoh:
• R1(config)#interface serial 0/0
• R1(config-if)#clockrate 64000
– Serial Interfaces membutuhkan sebuah sinyal clock untuk
mengontrol pewaktuan dalam berkomunikasi.

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 10


Tabel Routing and Protokol CDP
 Tujuan dari perintah debug IP routing
– Memungkinkan untuk melihat perubahan yang dilakukan oleh
router ketika menambah dan menambah jalur routing.
– Contoh:
• R2#debug ip routing
• IP routing debugging is on

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 11


Tabel Routing dan Protokol CDP
 Mengkonfigurasi sebuah Ethernet interface
– Example:
• R2(config)#interface fastethernet 0/0
• R2(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
• R2(config-if)#no shutdown

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 12


Tabel Routing dan Protokol CDP
 Ketika sebuah router telah dikonfigurasi interface-nya &
tidak ada protokol routing lain dikonfigurasi maka:
– Routing table hanya terdiri atas jaringan yang terhubung
secara langsung
– Hanya device pada jaringan yang terkoneksi secara langsung
yang dapat dijangkau

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 13


Tabel Routing dan Protokol CDP

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 14


Tabel Routing dan Protokol CDP
 Checking
setiap route
– Perintah ping
digunakan
untuk
melakukan cek
terhadap
konektifitas
end to end

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 15


Tabel Routing dan Protokol CDP
 Tujuan CDP
– Tool Cisco layer 2 yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi mengenai peralatan Cisco yang lain yang terhubung
secara langsung.

 Konsep tetangga (neighbors):


– 2 tipe neighbor:
• Layer 3 neighbor
• Layer 2 neighbor

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 16


Tabel Routing dan Protokol CDP
 Perintah CDP show
– Perintah Show cdp neighbors
• Menampilkan informasi berikut:
– Neighbor device ID
– Local interface
– Holdtime value, in seconds
– Neighbor device capability code
– Neighbor hardware platform
– Neighbor remote port ID
– Perintah Show cdp neighbors detail
• Sangat berguna dalam menentukan apakah konfigurasi
sebuah alamat IP error

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 17


Tabel Routing dan Protokol CDP
 Disabling CDP
– Untuk meng-disable CDP secara global gunakan perintah
berikut
• Router(config)#no cdp run

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 18


Routing Statik dengan Interface Exit
 Tujuan dari routing statik
– Jalur (route/rute) yang dikonfigurasi secara manual digunakan
ketika menjalurkan dari sebuah jaringan ke sebuah stub
network

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 19


Routing Statik dengan Interface Exit
 Perintah IP route
– Untuk mengkonfigurasi suatu route static digunakan perintah
berikut: ip route
– Contoh:
• Router(config)# ip route network-address subnet-mask {ip-address |
exit-interface }

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 20


Routing Statik dengan Interface Exit
 Membedah sintak static route
– ip route – Perintah static route
– 172.16.1.0 – Alamat jaringan tujuan
– 255.255.255.0 - Subnet mask dari jaringan tujuan
– 172.16.2.2 - Serial 0/0/0 interface IP address on R2, which is
the "next-hop" to this network

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 21


Routing Statik dengan Interface Exit
 Mengkonfigurasi route ke 2 atau lebih remote
network
– Gunakan perintah berikut pada R1
• R1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2
• R1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 22


Routing Statik dengan Interface Exit
 3 Prinsip routing Zinin
– Principle 1: “Every router makes its decision alone, based on the
information it has in its own routing table.”
“Setiap router membuat keputusannya sendiri, berdasarkan
informasi yang dimilikinya pada tabel routing”
– Principle 2: “The fact that one router has certain information in its
routing table does not mean that other routers have the same
information.”
“Fakta bahwa sebuah router memiliki informasi tertentu dalam tabel
routing tidak berarti bahwa router lain memiliki informasi yang
sama”
– Principle 3: “Routing information about a path from one network to
another does not provide routing information about the reverse, or
return path.”
“Informasi routing mengenai sebuah path/jalur dari satu network ke
yang lain tidak menyediakan informasi routing mengenai jalur
baliknya.”
© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 23
Routing Statik dengan Interface Exit
 Dengan menggunakan 3 prinsip routing Zininapa yang
jawaban dari pertanyaan berikut?
– Apakah paket dari PC1 dapat mencapai tujuannya?
• Ya, paket yang ditujukan ke jaringan 172.16.1.0/24 dan
192.168.1.0/24 akan mencapai tujuannya.
– Apakah ini berarti bahwa paket dari jaringan-jaringan ini yang
ditujukan ke jaringan 172.16.3.0/24 akan mencapai tujuannya?
• Tidak, karena baik R2 maupun R3 tidak memiliki route ke
jaringan 172.16.3.0/24.

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 24


Routing Statik dengan Interface Exit
 Modifying Static routes
– Static route yang sudah ada tidak boleh dimodifikasi. Static
route yang lama harus dihapus dengan meletakkan kata no di
depan kata ip route
– Contoh:
• no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2
– Static route yang baru harus dituliskan ulang di konfigurasi

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 27


Routing Statik dengan Interface Exit
 Verifikasi Konfigurasi Static Route
– Lakukan langkah berikut
• Langkah 1 show running-config
• Langkah 2 verifikasi bahwa static route telah dimasukkan
dengan benar
• Langkah 3 show ip route
• Langkah 4 verifikasi rute telah dikonfigurasi di dalam tabel
routing
• Langkah 5 gunakan perintah ping untuk menverifikasi
paket dapat mencapai tujuan dan Return path bekerja
dengan baik

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 28


Routing Statik dengan Interface Exit
 Ethernet interfaces dan ARP
– Jika sebuah static route dikonfigurasipada sebuah
link Ethernet dan paket dikirim ke router hop
berikutnya maka…
• Alamat MAC tujuan akan menjadi alamat dari interface
Ethernet dari hop berikutnya
• Ini ditemukan oleh router dengan menggunakan tabel ARP
• Jika tidak ditemukan maka sebuah ARP request akan
dikirimkan

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 29


Summary dan Default Route
 Summarizing routes mengurangi ukuran tabel routing.
 Route summarization adalah proses menggabungkan
sejumlah static routes menjadi sebuah static route.

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 30


Summary dan Default Route
 Konfigurasi sebuah summary route
– Langkah 1: Hapus static route yang ada
– Langkah 2: Konfigurasi summary dari static route
– Langkah 3: Verifikasikan static route yang baru

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 31


Summary and Default Route
 Default Static Route
– Ini adalah sebuah route yang akan cocok dengan semua
paket. Stub router yang memiliki sejumlah static routes yang
berada di dalam interface yang sama merupakan kandidat
yang cocok untuk default route.
• Seperti route summarization default route akan
mengurangi ukuran routing table.

 Mengkonfigurasi default static route


– Mirip seperti mengkonfigurasi static route. Kecuali bahwa
alamat IP tujuan dan subnet mask semuanya nol.
– Contoh:
• Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [exit-interface | ip-
address ].

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 32


Summary and Default Route
 Static routes dan subnet masks
– Proses lookup pada tabel routing ketika membandingkan
alamat IP tujuan dan subnet mask akan menggunakan yang
paling cocok

 Default static routes dan subnet masks


– Karena subnet mask digunakan pada default static route
adalah 0.0.0.0, maka semua paket data akan cocok

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 33


Static Routes dan Packet Forwarding
 Packet forwarding dengan static routes (ingat 3 prinsip
routing Zinin)
 Router 1
– Packet tiba di interface Fastethernet 0/0 pada R1
– R1 tidak memiliki route ke alamat jaringan tujuan, 192.168.2.0/24
– R1 menggunakan default static route

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 34


Static Routes dan Packet Forwarding
 Packet forwarding dengan static routes (ingat 3 prinsip
routing Zinin)
 Router 2
– Paket tida di interface Serial 0/0/0 pada R2
– R2 memiliki static route ke192.168.2.0/24 melalui Serial0/0/1

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 35


Static Routes dan Packet Forwarding
 Packet forwarding dengan static routes (ingat 3 prinsip
routing Zinin)
 Router 3
– Packet tiba di interface Serial0/0/1 pada R3
– R3 memiliki route yang terkoneksi (connnected route) ke
jaringan 192.168.2.0/24 melalui Fastethernet 0/1

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 36


Static Routes dan Packet Forwarding
 Troubleshooting a Missing Route
 Tools yang dapat digunakan untuk mengisolasi
masalah routing adalah:
– Ping – menguji konektifitas end to end
– Traceroute – untuk menemukan semua hop (router)
disepanjang jalur di antara 2 titik
– Show IP route – menampilkan tabel routing & memastikan
proses forwarding
– Show ip interface brief – menunjukkan status dari interface
router
– Show cdp neighbors detail – mengumpulkan informasi
konfigurasi mengenai neighbor yang terkoneksi secara
langsung

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 37


Static Routes dan Packet Forwarding
 Solving a Missing Route
 Menemukan route yang hilang atau route yang salah
dikonfigurasi membutuhkan tool yang tepat secara
metodik
– Mulailah dengan PING - jika ping gagal, maka gunakan
traceroute untuk menentukan lokasi di mana paket gagal tiba

 Masalah: show ip route untuk meneliti tabel routing


– Jika terdapat masalah karena salah konfigurasi routing statik,
hapus static route-nya dan konfigurasi ulang

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 38


Static Routes and Packet Forwarding
 Solving a Missing Route

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 39


Summary
 Router
– Bekerja pada layer 3.
– Fungsi best path selection & forwarding packets.
 Menghubungkan Jaringan:
– WAN
• Kabel Serial terhubung ke serial port milik router.
• Pada lingkungan lab/praktikum, clock rates harus
dikonfigurasi pada sisi DCE.
– LAN
• Kabel straight through atau cross over cables digunakan
untuk menghubungkan port fastethernet port. (tipe kabel
yang digunakan tergantung pada device yang dihubungkan.)
 Cisco Discovery Protocol (CDP)
– Protokol yang bekerja pada layer 2.
– Digunakan untuk menemukan informasi mengenai device Cisco
yang terhubung secara langsung.

© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 40


Summary
 Static Routes
– This is a manually configured path that specifies how the router
will get to a certain point using a certain path.
 Summary static routes
– This is several static routes that have been condensed into a
single static route.
 Default route
– It is the route packets use if there is no other possible match for
their destination in the routing table.
 Forwarding of packets when static route is used
– Zinin’s 3 routing principles describe how packets are forwarded
 Troubleshooting static routes may require some of the following
commands:
– Ping
– Traceroute
– Show IP route
– Show ip interface brief
– Show cdp neighbors detail
© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 41
© 2007 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. Cisco Public 42

Anda mungkin juga menyukai