Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM KIMIA

ANALISIS I
01. UJI PENDAHULUAN
02. TITRASI ASAM BASA
03. TITRASI KOMPLEKSOMETRI
04. TITRASI NITRIMETRI
05. TITRASI PENGENDAPAN
06. TITRASI OKSIDASI REDUKSI
07. PENENTUAN KADAR CAMPURAN OBAT
01. UJI PENDAHULUAN (ORGANOLEPTIS)
 Judul Praktikum :
Identifikasi Senyawa Dengan Teknik Organoleptis

 Tujuan praktikum:
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat
 Mengidentifikasi dan membedakan zat/sampel berdasarkan wujud, warna, bau,
dan rasa
 Melakukan identifikasi cara kering (uji nyala)
 Melakukan identifikasi cara basah (identifikasi kation – anion)

 Alat dan Bahan :


Pengamatan wujud, warna, membaui dan merasa
Alat : Plat tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, beker gelas
Bahan : Sampel uji dalam sediaan padat dan cair (HCl, H2SO4, asam-asam padat,
dll), aquades
Uji organoleptis cara basah
Alat : rak tabung reaksi, tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, beker gelas,
Bahan : sampel-sampel cair (tergolong dalam kation gol 1 – 5)
reagensia yang digunakan (HCl, Hidrogen sulfida, amonium sulfida, amonium
karbonat)
Uji organoleptis cara kering (uji nyala)
Alat : lampu spiritus/bunsen, kawat nikrom/platina, beker gelas, kertas
perkamen, kaca arloji, kaca kobalt, sendok
Bahan : sampel-sampel padatan/serbuk
 Prosedur Kerja :
Pengamatan wujud, warna, membaui dan
merasa
1. Tempatkan 4 – 5 ml sampel cair pada tabung reaksi dan
sampel kering pada kertas perkamen atau kaca arloji
2. Amati wujud dan warna sampel
3. Baui masing-masing sampel (perlu berhati2)
4. Untuk merasa (tdk perlu dilakukan)
5. Catat hasil pengamatanmu pada
jurnal praktikum/
laporan sementara.
Uji organoleptis cara basah
1. Siapkan tabung reaksi bersih pada rak tabung reaksi
sebanyak jumlah yang diperlukan dan beri label
2. Tempatkan regensia pada wadah kaca (beker gelas)
3. Pipet sampel cair secukupnya 1 – 2 ml dan tempatkan
pada masing2 tabung reaksi yang sdh berlabel
4. Amati warna awal sampel dalam tabung reaksi dan catat hasil
pengamatan
5. Pipet regensia dengan pipit tetes (sesui petunjuk praktikum) dan
masukkan pada tabung reaksi dengan cara ditetesi.
6. Amati reaksi yang terjadi dan catat hasil pengamatan
Contoh uji
organoleptis
cara basah
Karakteristik Kation Pergolongan
Kation Golongan I : timbal (Pb), Merkurium (I)/(Hg22+ ) dan
perak (Ag) membentuk endapan dengan asam klorida
encer
Kation Golongan II : Hg(II), tembaga, bismut, kadnium,
arsenik (III) dll membentuk endapan dengan hidrogen
sulfida (H2S)
Kation golongan III : kobalt(II), nikel (II), besi(II), dll
membentuk endapan dengan amonium sulfida/(NH4)2S
Kation Golongan IV : kalsium, stronsium dan barium.
Membentuk endapan dengan amonium karbonat
Kation Golongan V : tidak bereaksi dengan regensia pada
golongan sebelumnya ( meliputi ion magnesium, natrium
dan amonium).
Uji organoleptis cara kering (uji nyala)
1. Ambil sampel kering (padatan/kristal/serbuk) secukupnya dan
tempatkan pada kertas perkamen/kaca arloji
2. Siapkan cairan pelarut dan cairan pencuci (sesuai dengan karakteristik
sampel) pada wadah kaca (beker gelas/botol kaca) ....HCl
3. Nyalakan lampu bunsen/spiritus (lampu bunsen=atur sampai warna
nyala biru transparan)
4. Bakar kawat nikrom/kawat platina pada api bunsen (selingi dengan
mencuci pada cairan pencuci) sampai tidak ada warna lain yang muncul
5. Basahi kawat nikrom dengan cairan pelarut kemudian sentuh pada
sampel kering (pastikan sampel cukup menempel pada kawat)
6. Arahkan (bakar) kawat nikrom pada nyala bunsen dan amati perubahan
yang terjadi
7. Catat hasil pengamatan pada jurnal praktikum/laporan sementara
8. Ulangi langkah diatas untuk sampel lainnya.
Tugas I
• Carilah gambar warna nyala api bunsen dan
pemanfaatannya pada analisis kualitatif uji
nyala!
• Tuliskan reaksi pembentukan endapan pada
kation-kation golongan 1 – 4

Anda mungkin juga menyukai