Anda di halaman 1dari 42

PITIRIASIS VERSIKOLOR

Oleh:
Laura Kosasi (0910312125)
Yunike Veronika (0910312139)
Tinjauan Pustaka
Definisi

Penyakit jamur superfisial kronik disebabkan


Malassezia furfur yang menyerang stratum
korneum, biasanya tidak memberikan keluhan
subjektif, berupa bercak berskuama halus yang
berwarna putih sampai coklat hitam terutama
meliputi badan dan kadang-kadang dapat
menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai
atas, leher, muka dan kulit kepala berambut
Epidemiologi

Terjadi di seluruh dunia

Lebih sering di daerah dengan suhu dan


kelembaban tinggi

Sering pada orang usia 10-19 tahun


Etiologi

Malassezia

M. globosa M. furfur
Patofisiologi
Flora normal kulit (Pityrosporum
orbiculare dan Pityrosporum ovale)

Dipengaruhi lingkungan, misalnya


suhu, media, dan kelembaban

Patogen  Pitiriasis Versikolor


Patofisiologi

•Inhibitor tyrosinase secara kompetitif


Makula
menghambat enzim yang diperlukan
hipopigmentasi dari pembentukan pigmen melanosit

Makula •Organisme memicu pembesaran


melanosom yang dibuat oleh
hiperpigmentasi melanosit di lapisan basal epidermis
Gambaran Klinis

Ditemukan Bentuk tidak


Bercak-bercak
terutama di teratur sampai
berwarna-warni
badan teratur

Batas jelas
Gatal ringan Pseudoakromia
sampai difus
Bercak Hipopigmentasi
Bercak Hiperpigmentasi
Pemeriksaan Penunjang
Kerokan kulit
Lampu Wood Kultur
dengan KOH
• Fluoresensi kuning • Hifa pendek dan • Koloni soliter,
keemasan spora sedikit meninggi,
berkelompok bulat mengkilap,
(spaghetti and lama kelamaan
meatballs) akan kering dan
dibawah
mikroskop terlihat
yeast cell bentuk
oval dengan hifa
pendek
Diagnosis Banding

Dermatitis seboroika
Eritrasma
Sifilis II
Morbus hansen
Vitiligo
Pitiriasis alba
Penatalaksanaan

Non Medikamentosa
• Edukasi untuk menjaga kebersihan kulit dan
lingkungan
• Edukasi bahwa pitiriasis versikolor tidak menular
dan tidak meninggalkan bekas luka permanen
apapun atau perubahan pigmen dan
perubahan warna kulit ke semula dalam waktu
1-2 bulan setelah pengobatan telah dimulai.
Medikamentosa
• Untuk lesi minimal

Topikal • Selenium sulfida


• Salep whitfield
• Golongan azol

• Pada kondisi tertentu


Sistemik • Ketokonazol
• Itrakonazol
Prognosis

Dengan terapi yang benar, menjaga


kebersihan kulit, pakaian dan lingkungan,
prognosis pitiriasis versikolor adalah baik.
Penting juga untuk menghilangkan faktor
pencetus untuk mencegah reinfeksi dan
penyebaran lebih lanjut
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. F

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Marapalam, Padang


Status perkawinan : Belum menikah

Agama : Islam

Negeri Asal : Padang

Suku : Minang

Tanggal pemeriksaan : 3 Agustus 2013


Anamnesis

Keluhan Utama

Bercak-bercak putih pada punggung


atas dan leher yang tidak gatal dan
tidak nyeri sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Bercak-bercak putih pada punggung atas dan leher yang tidak gatal dan
tidak nyeri sejak ± 1 bulan yang lalu.

Bercak awalnya ditemukan di punggung bagian atas sebesar biji jagung,


kemudian bercak tersebut bertambah banyak dan meluas ke leher. Tidak
ditemukan bercak atau keluhan serupa di bagian tubuh yang lain.

Bercak tidak diawali dengan bercak kemerahan.

Pada bercak tidak ada keluhan gatal, nyeri, dan mati rasa.
Pasien adalah seorang mahasiswa, aktivitas sesekali olahraga
sepak bola, setelah olahraga jarang langsung mandi.

Pasien mandi 1-2 kali sehari (lebih sering 1 kali).

Rumah pasien cukup luas dan memiliki ventilasi yang cukup.

Bercak sebelumnya sudah diobati dengan kalpanax selama 1


minggu 2 kali sehari setelah mandi, namun tidak terjadi perbaikan
sehingga pasien menghentikan pengobatan. Kini bercak
bertambah banyak.
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah


mengalami penyakit
seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat ayah menderita


bercak yang serupa
dengan keluhan pasien
ada pada 7 tahun yang
lalu.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum: Tidak tampak sakit

Kesadaran : Komposmentis kooperatif

Berat badan : 55 kg

Tinggi Badan : 165 cm

BMI : 20,2
Status gizi : Baik

Pemeriksaan thorak : Dalam batas normal

Pemeriksaan abdomen : Dalam batas normal

Pemeriksaan punggung: Terdapat lesi makula


hipopigmentasi pada punggung bagian atas dan
meluas sampai ke leher
Status Dermatologikus
Lokasi : Punggung bagian atas dan leher

Distribusi : Terlokalisir, bilateral

Bentuk : Tidak khas

Susunan : Tidak khas

Batas : Tegas

Ukuran : Milier - lentikuler

Efloresensi : Makula hipopigmentasi dengan skuama halus


Status venereologikus : Tidak dilakukan
pemeriksaan

Kelainan selaput : Tidak ada kelainan

Kelainan rambut : Tidak ada kelainan

Kelainan kelenjar limfe : Tidak ada kelainan


Pemeriksaan Laboratorium
Darah : Tidak dilakukan
pemeriksaan

Urin : Tidak dilakukan


pemeriksaan

Feses : Tidak dilakukan


pemeriksaan
Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan dengan
menggunakan Wood’s lamp

Pemeriksaan kerokan kulit


dengan KOH 10%
Resume
Seorang pasien laki-laki, usia 18 tahun, datang ke poli IKKK RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada tanggal 3 Agustus 2014 dengan keluhan bercak-
bercak putih di punggung bagian atas dan leher yang tidak gatal dan
tidak nyeri sejak ± 1 bulan yang lalu.
Bercak awalnya ditemukan di punggung bagian atas sebesar biji
jagung, kemudian meluas ke leher. Tidak ditemukan bercak atau
keluhan serupa di bagian tubuh yang lain. Bercak tidak diawali
dengan bercak kemerahan. Pada bercak tidak ada keluhan gatal,
nyeri, dan mati rasa.
Pasien adalah seorang mahasiswa, aktivitas sesekali olahraga sepak
bola, setelah olahraga jarang langsung mandi. Pasien mandi 1-2 kali
sehari (lebih sering 1 kali). Bercak sebelumnya sudah diobati dengan
kalpanax selama 1 minggu 2 kali sehari setelah mandi, namun tidak
terjadi perbaikan sehingga pasien menghentikan pengobatan. Kini
DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING
• Pitiriasis Versikolor • Hipopigmentasi Post
Inflamasi
• Morbus Hansen
• Vitiligo
Tatalaksana
Terapi umum
• Hindari faktor predisposisi seperti suasana lembab dan keringat
berlebihan
• Segera mengganti pakaian apabila berkeringat
• Pakai pakaian yang menyerap keringat dan longgar
• Hindari pakaian yang terlalu ketat dan berlapis
• Usahakan badan tetap kering
• Jaga kebersihan badan
• Pengobatan teratur
Terapi Khusus

Krim miconazole 2% 2-
3 kali sehari selama 2
minggu.
Prognosis

• Quo Ad Sanationam : Bonam


• Quo Ad Vitam : Bonam
• Quo Ad Kosmetikum : Bonam
• Quo Ad Functionam : Bonam
Diskusi

• Telah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki


berumur 18 tahun datang ke poliklinik kulit dan
kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada
tanggal 3 Agustus 2014 dengan diagnosis
pitiriasis versikolor. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
• Dari anamnesis keluhan pasien berupa bercak-
bercak putih di punggung bagian atas dan
leher yang tidak gatal dan tidak nyeri sejak ± 1
bulan yang lalu.
• Bercak awalnya ditemukan di punggung
bagian atas sebesar biji jagung, kemudian
meluas ke leher.
• Pada bercak tidak ada keluhan gatal, nyeri,
dan mati rasa.
• Pada pemerikaan fisik, tampak lesi yang
terlokalisir, bentuk tidak khas, susunan tidak khas,
batas tegas, ukuran milier sampai lentikuler, dan
• Berdasarkan teori, lesi pitiriasis versikolor berupa
bercak atau makula berwarna putih
(hipopigmentasi) atau kecoklatan
(hiperpigmentasi), kadang disertai rasa gatal
yang ringan.
• Ukuran dan bentuknya bervariasi, dan biasanya
memiliki batas yang tegas sampai tidak tegas,
bentuknya bisa bulat, oval sampai tidak khas
dan terdapat skuama halus di atasnya.
• Diagnosis banding adalah hipopigmentasi post
inflamasi yang diawali dengan bercak
kemerahan yang kemudian berubah menjadi
bercak-bercak putih.
• Diagnosis banding lainnya adalah morbus
hansen ditandai dengan makula
hipopigmentasi yang disertai mati rasa pada lesi
tersebut.
• Selain itu, vitiligo juga dapat dijadikan sebagai
diagnosis banding dari pitiriasis versikolor yang
ditandai dengan terdapatnya makula
depigmentasi berwarna putih susu tanpa
skuama dan pinggir makula terlihat
• Untuk penatalaksaan hindari suasana
lembab dan keringat berlebihan, segera
mengganti pakaian apabila berkeringat,
usahakan badan tetap kering, memakai
pakaian longgar dan menyerap keringat,
serta pengobatan secara teratur.
• Pada pasien ini diberikan mikonazol krim
sebagai terapi topikal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai