Anda di halaman 1dari 18

TINDAK PIDANA

EKONOMI
OLEH KELOMPOK :

• Ardisa Eko Ronaldho


• Abdul Rasyid Lukman
•Randi Syahputra
Pengertian Tindak Pidana Ekonomi
Tindak pidana di bidang ekonomi dapat diartikan
perbuatan pelanggaran terhadap setiap hak, kewajiban /
keharusan atau larangan sebagai ketentuan – ketentuan
dari peraturan – peraturan hukum yang memuat
kebijaksanaan negara di bidang ekonomi untuk mencapai
tujuan nasional

TIPE DALAM ARTI SEMPIT

DALAM ARTI LUAS


Tindak Pidana Ekonomi secara sempit
Tindak pidana ekonomi (TPE) dalam arti sempit
dapat didefinisikan sebagai tindak pidana yang secara
yuridis diatur dalam UU Darurat nomor 7 tahun 1955
tentang Pengusutan, Penuntutan dan Peradilan tindak
pidana ekonomi.
Pengertian Tindak Pidana Ekonomi secara
luas
Tindak pidana ekonomi dalam arti luas adalah
perbuatan pelanggaran terhadap ketentuan - ketentuan
dari peraturan - perbuatan di bidang ekonomi.
pelanggaran diancam dgn hukuman yang tidak termuat
dalam undang - undang darurat No. 7 Tahun 1955.
Dalam arti luas, TPE didefinisikan sebagai semua
tindak pidana diluar UU darurat no 7 tahun 1955 yang
bercorak atau bermotif ekonomi atau yang dapat
berpengaruh negatif terhadap kegiatan perekonomian
dan keuangan negara yang sehat
Macam - macam Tindak Pidana Ekonomi
Poperty crimes
Regulatory crimes Adalah Perbuatan yang mengancam harta benda / kekayaan seseorang atau
Negara (act that threathen property held by private persons or by the state). Property crime ini meliputi
objek yang dikuasai individu / perseorangan dan juga dikuasai oleh negara. Tindakan –tindakan tersebut
sebagai berikut :
 Tindakan pemalsuan
 Tindakan penipuan dan merusak
 Tindakan memindahkan atau menyembunyikan instrumen yang tercatat atau dokumentasi
 Tindakan mengeluarkan cek kosong
 Menggunakan kartu kredit yang diperoleh dari pencurian dan kartu kredit yang ditanggukan
 Praktik usaha yang curang
 Tindakan penyuapan dalam usaha
 Tindakan perolehan atau pemilikan sesuatu dengan cara tidak jujur atau curang
 Tindakan penipuan terhadap kreditur beriktikad baik
 Pernyataan bangkrut dengan tujuan penipuan
 Perolehan deposito dari lembaga keuangan yang sedang pailit
 Melindungi dokumen dari aset yang dikuasai
 Penyalahgunaan aset yang dikuasai
Regulatory crimes

Regulatory crimes Adalah Perbuatan yang melanggar


aturan-aturan pemerintah (action that violate
government regulations) yang berkaitan dengan usaha
dibidang perdagangan atau pelanggaran ketentuan –
ketentuan mengenai standarisasi dalam dunia usaha.
Misalnya, pelanggaran atau larangan perdagangan
marijuana illegal atau penyelenggaraan pelacuran atau
peraturan tentang lisensi, Pemalsuan kewajiban
pembuatan laporan dari aktivitas usaha di bidang
perdagangan, larangan monopoli di dalam dunia usaha
serta kegiatan usaha yang berlatar belakang politik.
Tax Crime
 Tax Crime Adalah pelanggaran mengenai
pertanggungjawaban atau pelanggaran syarat-suarat
yang berhubungan dengan pembuatan laporan menurut
undang-undang pajak (violations of the liability or
reporting requirements of the tax laws). Misalnya,
penyeludupan dan penggelapan pajak oleh para
pengusaha atau pejabat atau konglomerat hitam.
Ruang Lingkup Tindak Pidana Ekonomi

Penyelundupan (smuggling)

Tindak Pidana Di Bidang Perbankan (Banking Crimes)

Tindak Pidana Di Bidang Perniagaan (Commercial Crimes)

Kejahatan Computer (Computer Crime)

Tindak Pidana Lingkungan Hidup (Environmental Crime)

Tindak Pidana Di Bidang Kekayaan Intelektual

Tindak Pidana Korupsi

Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan

Tindak Pidana di Bidang Ketenagakerjaan


Penyelundupan (smuggling)

Penyelundupan diartikan pemasukan barang secara


gelap untuk menghindari bea masuk atau karena
menyelundupkan barang-barang terlarang. Dalam keppres
Nomor 73 Tahun 1967 Tanggal 27 Mei 1967 yang mengatakan
:
“Perbuatan penyelundupan adalah tindak pidana yang
berhubungan dengan pengeluaran barang atau uang dari
Indonesia ke luar negeri (ekspor) atau pemasukan barang atau
uang dari luar negeri ke Indonesia (impor).”
Andi Hamzah mengemukakan bahwa: “Tindak pidana
penyelundupan ialah semua perbuatan yang melanggar
ordonansi bea dan diancam pidana”.
Tindak Pidana Di Bidang Perbankan
(Banking Crimes)
Tindak pidana di bidang perbankan merupakan
White Collar Crime. White Collar Crime
dikelompokkan dalam :
 kejahatan yang dilakukan oleh kalangan profesi
dalam melakukan pekerjaannya.
 kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah atau
aparatnya, seperti korupsi, penyalahgunaan
kekuasaan, pelanggaran hak warga negara.
Tindak Pidana Di Bidang Perniagaan
(Commercial Crimes)
 Kejahatan di bidang perniagaan sering bergandengan dengan kejahatan
lain seperti kejahatan terorganisasikan. Kerugian yang ditimbulkan juga
kadang sangat besar dan sulit dilacak karena kecanggihan dan biasanya
bersifat transnasional. Kebutuhan akan penanaman modal negara – negara
itu menjadi peluang baik bagi pencurian uang dalam bentuk penanaman
modal yang sesungguhnya berasal dari uang hasil kejahatan misalnya
penjualan obat.
Dalam semua kejahatan yang bersifat transnasional ini diperlukan
adanya kerjasama antar negara baik dalam bentuk penyidikan bersama
maupun bentuk ekstradisi para penjahatnya ia memerlukan keahlian
khusus bagi para penegak hukum baik dalam arti hukumnya maupun
tekniknya.
Kejahatan Computer (Computer Crime)
 Sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU No. 11 tahun
2008 tentang ITE) Pasal 1 angka 1 bahwa :
“Informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik termasuk tetapi tidak terbatas
pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, poto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau
perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya”
Dalam pasal 3 UU No. 11 Tahun 2008 Asas – asas ITE, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Transaksi Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik,
dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan
kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan
bertanggung jawab; dan
e. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi
Informasi.
Tindak Pidana Lingkungan Hidup
(Environmental Crime)

 Tindak pidana lingkungan hidup diatur dalam UU No. 32


Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Menurut UU No. 32 Tahun 2009,
pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lain.
Tindak Pidana Di Bidang Kekayaan
Intelektual
Pengaturan atas tindak pidana HAKI tercantum pada 3
undang – undang, yaitu :
 Undang – undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
 Undang – undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten
 Undang – undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
Tindak Pidana Korupsi
Definisi tentang tindak pidana korupsi sangatlah luas
seperti yang tercantum undang – undang No. 31 Tahun 1991
sebagian dari pengertian tersebut yaitu:
setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara
setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
(Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1991 jo. UU No. 20 Tahun 2001)
Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Pengertian pajak adalah konstribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang – undang dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar –
besarnya kemakmuran rakyat.
Unsur tindak pidana perpajakan adalah:
 siapa saja, baik orang pribadi maupun badan
 melakukan perbuatan yang melanggar kewajiban
perpajakan
 menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
Tindak Pidana di Bidang Ketenagakerjaan
Dalam UU No. 13 Tahun 2003 yang dimaksud dengan
ketenagakerjaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan
pengawasan atas lalu lintas segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah
masa kerja. Definisi tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memnuhin kebutuhan sehari – hari
maupun untuk masyarakat.
Penegakan hukum atas ketentuan pidana di bidang
ketenagakerjaan ditandai oleh sanksi hukum bagi pelaku
tindak pidana di bidang ketenagakerjaan berupa pidana
penjara dan/atau pidana denda.

Anda mungkin juga menyukai