Anda di halaman 1dari 32

ANESTESI PADA PASIEN

TUMOR MAMMAE
Tri Rahmania Pertiwi
712016087
Pembimbing: dr. Adi Chandra, Sp.An
Bab I
Pendahuluan
Tumor payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama bagi
perempuan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, tumor payudara tetap
merupakan penyakit tumor yang paling sering dialami wanita dan penyebab
paling sering kedua kematian akibat tumor.

Pembedahan pada payudara berperan dalam diagnosis dan terapi tumor


payudara  dokter anestesi  pengelolaan jalan napas menjadi salah
satu bagian yang terpenting dalam suatu tindakan anestesi  LMA

Laryngeal Mask Airway (LMA) atau sungkup laring yang memiliki


keuntungan dibandingkan penggunaan intubasi endotrakeal dan sungkup
muka
Bab II
Tinjauan Pustaka
Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar
aksesoris kulit yang terletak pada
iga dua sampai iga enam, dari
pinggir lateral sternum sampai linea
aksilaris media

Secara umum, payudara terdiri atas


dua jenis jaringan, yaitu jaringan
glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang).
Tumor Payudara
Definisi:
Tumor payudara adalah benjolan tidak normal akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus
menerus

Etiologi:
• Jenis kelamin
• Riwayat keluarga
• Faktor geneti
• Faktor usia
• Faktor hormonal
• Usia saat kehamilan pertama
• Intake alcohol
• Pemakaian kontrasepsi oral
Anamnesis
Pem. Fisik

Pem.
Penunjang

Diagnosis Tumor Payudara


Anestesi Umum
Definisi:
Tindakan yang dilakukan dengan cara menghilangkan nyeri secara sentral, disertai hilangnya
kesadaran dan bersifat pulih kembali atau reversible.

Macam-macam Teknik Anestesi

Open drop method

Semi open drop method

Semi close method

Close method
Persiapan Anestesi

Premedikasi:
Induksi: intravena,
Pemeriksaan analgetik, anti mual
intramuskular,
Praoperasi muntah, opioid
inhalasi, per rektal
kerja singkat

Pemulihan: Pemeliharaan:
N2O, O2,
Aldrete score Sevofluran
Laryngeal Mask Airway
Macam-macam LMA

Desain dan Fungsi

Laringeal mask airway ( LMA )


adalah alat supra glotis airway,
didesain untuk memberikan dan
menjamin tertutupnya bagian dalam
laring untuk ventilasi spontan dan
memungkinkan ventilasi kendali
pada mode level (< 15 cm H2O)
tekanan positif
Indikasi Kontraindikasi

Sebagai alternatif dari ventilasi face Pasien-pasien dengan resiko aspirasi isi
mask atau intubasi ET untuk airway lambung (penggunaan pada emergency
management adalah pengecualian)

Pada airway management selama Pasien-pasien yang membutuhkan


resusitasi pada pasien yang tidak dukungan ventilasi mekanik jangka
sadarkan diri waktu lama
Teknik Pemasangan LMA
Bab III
Laporan Kasus
Identitas
• Nama : Ratna Wati
• Umur : 59 tahun
• Alamat : Dusun I desa meranjat ilir kecamatan indralaya
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan : SMA
• Tanggal Masuk : 21 Juli 2018
• No. RM : 55.93.37
Keluhan utama
• Terdapat benjolan di payudara kiri

Riwayat Perjalanan Penyakit


• Sejak ± 2 tahun yang lalu, pasien mengeluh timbul benjolan di payudara kiri sebesar biji
jagung makin lama makin membesar. Pasien mengeluh nyeri pada benjolan yang hilang
timbul. Pasien mengalami kecemasan karena akan dioperasi.

Riwayat Penyakit Dahulu


• Tidak Ada

Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak Ada
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Baik, ASA I


• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4V5 M6 = 15
• Tekanan darah : 140/70 mmHg
• Nadi : 70 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,6 o C
• Gizi : Baik
• BB/TB : 41 kg/148 cm
Status Lokalis (Mammae sinistra) Pemeriksaan Penunjang

• Inspeksi :Benjolan terlihat • Hemoglobin : 11,1 g/dL

• Palpasi :Teraba adanya benjolan di • Leukosit : 6.800/ul


kuadran atas medial ukuran sebesar telur • Trombosit : 244.000/ul
ayam, konsistensi padat, permukaan tidak
• Hematokrit : 32%
rata, batas tegas, immobile dan nyeri tekan
tidak ada • Diff Count : 0/2/0/53/42/3
• CT/BT : 9'/3'
Resume

• Diagnosis Klinis : Tumor Mammae Sinistra


• Diagnosis Anestesi : ASA I, mallampati II
• Rencana Operasi : Eksisi di mammae sinistra
• Rencana Anestesi : General Anestesi dengan pemasangan Laryngeal Mask Airway
Durante Operasi (Catatan Anestesi)

Status Fisik: ASA I

Penyulit Praanestesi: tidak ada

Checklist sebelum induksi: (+)

Teknik Induksi: GA dengan LMA

Monitoring: SpO2, TD, HR (+)

Posisi pasien: Supinasi


Durante Operasi (Catatan Anestesi)

Premedikasi; ondansetron, ketorolac

Induksi: Intravena, inhalasi

Intubasi: LMA ukuran 3

Lama Tindakan: 1 jam 30 menit

Pemulihan: aldrete score: 9

Instruksi pasca bedah


Bab IV
Pembahasan
Ny. R, 59 tahun, dengan diagnosis Tumor Mammae Sinistra, status ASA I dan
mallampati II, direncanakan untuk dilakukan tindakan eksisi melalui general anestesi
dengan pemasangan Laryngeal Mask Airway.

ASA I Mallampati II
• pasien sehat, kelainan bedah terlokalisir, • pada saat dilakukan pemeriksaan jalan
tanpa kelainan faali, biokimiawi, dan nafas dimana pasien diminta untuk
psikiatris membuka mulut dengan lebar maksimal
dan posisi protusi lidah, didapatkan bahwa
palatum molle, sebagian uvula, dinding
posterior uvula dapat terlihat dengan jelas
• Anamnesis
Preoperative • Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan laboratorium

• Ondansetron 4 mg  pencegahan PONV


Premedikasi • Ketorolac 30 mg  menghambat sintesis prostaglandin perifer karena
tidak mempunyai efek terhadap reseptor opiat

• Fentanyl 1 amp  efek analgesia pada pasien karena pada saat


Induksi diberikan propofol pasien akan merasa kesakitan
• Propofol 20 ml  memiliki onset yang cepat, serta DOA yang singkat
Face mask
Refleks bulu
Induksi selama 2-3
mata hilang
menit
• Pemasangan tidak
memerlukan
Maintenance: Pemasangan
N2O, O2, laringoskop
Sevofluran LMA Tidak merusak pita
suara
Selama intraoperatif Setelah operasi berakhir

• monitoring bertujuan untuk membantu • pemulihan nafas spontan


anestetis mendapatkan informasi fungsi
• evaluasi tanda-tanda kesadaran pasien
organ vital selama peri anesthesia
• sebelum pindah ruang perawatan  nilai
• menilai fungsi kardiovaskular pulih sadar berdasarkan Aldrete score
• monitoring respirasi tanpa alat (skor ≥ 8  boleh pindah)
Bab V
Kesimpulan
• Tahap perioperatif yang meliputi tahap preoperatif, intraoperatif,dan postoperatif penting
dilakukan pada setiap operasi yang melibatkan anestesi yang bertujuan untuk mengetahui dan
1. menjaga kondisi pasien dari sebelum hingga tahap pemulihan.

• Pada laporan kasus ini disajikan kasus penatalaksanaan anestesi umum pada operasi tumor
mammae sinistra pada penderita perempuan, usia 59 tahun, status fisik ASA I, dengan
2. diagnosis tumor mammae sinistra yang dilakukan anestesi umum dengan LMA

• Selama operasi berlangsung dan selama di ruang pemulihan tidak ada hambatan  secara
umum pelaksanaan operasi dan penanganan anestesi berlangsung dengan baik
3.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai