Anda di halaman 1dari 39

UNDANG-UNDANG NO 14Tahun

2005
TENTANG GURU DAN DOSEN
UNDANG-UNDANG NO 14/2005 TENTANG GURU DAN DOSEN

BAB I. KETENTUAN UMUM


BAB II. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN
BAB III. PRINSIP PROFESIONALITAS

BAB IV. (KHUSUS GURU) BAB V. (KHUSUS DOSEN)


BAGIAN SATU BAGIAN SATU
Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan
BAGIAN KEDUA Akademik
Hak dan Kewajiban BAGIAN KEDUA
BAGIAN KETIGA Hak dan Kewajiban
Wajib Kerja Dan Ikatan Dinas BAGIAN KETIGA
BAGIAN KEEMPAT Wajib Kerja dan Ikatan Dinas
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan BAGIAN KEEMPAT
Pemberhentian Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan
BAGIAN KELIMA Pemberhentian
Pembinaan dan Pengembangan BAGIAN KELIMA
BAGIAN KEENAM Pembinaan dan Pengembangan
Penghargaan BAGIAN KEENAM
BAGIAN KETUJUH Penghargaan
Perlindungan BAGIAN KETUJUH
BAGIAN KEDELAPAN Perlindungan
Cuti BAGIAN KEDELAPAN
BAB VI. SANKSI
BAGIAN KESEMBILAN Cuti
BAB VII. KETENTUAN PERALIHAN
Organisasi Profesi dan Kode Etik
BAB VIII. KETENTUAN PENUTUP
BAB I. KETENTUAN UMUM

 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
 Dosen adalah pendidik pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
 Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
 .
BAB I. KETENTUAN UMUM (lanjutan)

 Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus


dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.
 Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
 Sertifikat adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen
 Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional
 Gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannya dari
penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk finansial secara
berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam bentuk
finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas keprofesionalan yang ditetapkan
dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan martabat
guru atau dosen sebagai pendidik profesional.
BAB II. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN
TUJUAN

GURU DOSEN

Kedudukan: Kedudukan:

Sebagai tenaga profesional pada Sebagai tenaga profesional pada


jenjang pendidikan dasar Tujuan: jenjang pendidikan tinggi, yang
pendidikan menengah, dan dibuktikan dengan sertifikat
pendidikan anak usia dini pada pendidik.
berkembangnya potensi
jalur pendidikan formal, yang
peserta didik agar menjadi
dibuktikan dengan sertifikat Fungsi:
manusia yang beriman dan
pendidik.
bertakwa kepada Tuhan Yang • meningkatkan martabat dan
Maha Esa, berakhlak mulia, peran dosen sebagai agen
Fungsi:
sehat, berilmu, cakap, kreatif, pembelajaran, pengembang ilmu
• meningkatkan martabat dan mandiri, serta menjadi warga pengetahuan, teknologi, dan
peran guru sebagai agen negara yang demokratis dan seni, serta pengabdi kepada
pembelajaran, bertanggung jawab. masyarakat berfungsi untuk
meningkatkan
• meningkatkan mutu pendidikan
nasional. • mutu pendidikan nasional.
Bab III Prinsip Profesionalitas

Guru dan Dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan


berdasarkan prinsip sebagai berikut:

Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,


Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab,
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja,
Memiliki jaminan perlindungan hukum,
Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Pemberdayaan Profesi
Diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis,
berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan, dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik
profesi
BAB IV. GURU
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Memiliki Diperoleh melalui pendidikan
Kualifikasi tinggi program S1 atau D4
Akademik
Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
G dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

U Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas


dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
Memiliki memenuhi standar kompetensi.
R WAJIB Kompetens
i
Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
U pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.

Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki


program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk
oleh Pemerintah.
Memiliki Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan
Sertifikat kualifikasi akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang
Pendidik diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemda, dan masyarakat
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi (lanjutan)

 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membina dan mengembangkan


kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

 Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan


mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan anggaran untuk


meningkatkan profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat.
Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban

HAK GURU

Memperoleh Memperoleh perlindungan, rasa aman & Memperoleh kesempatan utk


penghasilan di atas jaminan keselamatan, dan memiliki meningkatkan kompetensi, kualifikasi
kebutuhan hidup kebebasan berserikat dalam organisasi akademik, serta memperoleh
minimum profesi pelatihan dan pengembangan profesi

• Gaji pokok • Besarnya 1 x gaji


• Tunjangan yg melekat pada gaji pokok
• Tunjangan Profesi (yg telah memiliki sertifikat pendidik)
• Dialokasikan dlm
• Tunjangan Fungsional
APBN & APBD
• Yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda
• Yang diangkat oleh satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh masyarakat,
Pemerintah & Pemda memberikan subsidi tunjangan fungsional
• Tunjangan Khusus
• Diberikan kepada guru yg bertugas di daerah khusus (setara dengan 1 X gaji pokok
• Dan berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemda

• Maslahat Sampingan: merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan kependidikan, asuransi
pendidikan, beasiswa, penghargaan, pelayanan kesehatan, kemudahan memperoleh pendidikan bg putera-puteri guru dan
bentuk kesejahteraan lain.
KEWAJIBAN GURU

merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses


pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran;
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran;
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
Bagian Ketiga

Wajib Kerja Dan Ikatan Dinas

 Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan wajib


kerja kepada guru/WNI yang memenuhi kualifikasi akademik dan
kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai guru di daerah
khusus di wilayah NKRI.

 Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat menetapkan pola


ikatan dinas bagi calon guru.

 Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan


dinas berasrama di LPTK.
Bagian Keempat

Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, Dan Pemberhentian

 Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota,


penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan wajib memenuhi
kebutuhan guru sesuai dengan kewenangannya.

pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh


 Pengangkatan Pemerintah atau Pemda diatur dengan PP
dan
penempatan
guru : pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat dilakukan oleh penyelenggara pendidikan
atau satuan pendidikan ybs berdasarkan perjanjian
kerja atau kesepakatan kerja bersama.

 Guru yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda dapat ditempatkan pada


jabatan struktural.
Bagian keempat (lanjutan …)

 Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau Pemda dapat


dipindahkan atau mengajukan permohonan pindah dinas.
 Pemindahan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan atau
satuan pendidikan berdasarkan perjanjian kerja atau KKB
(Kesepakatan Kerja Bersama)

Guru yang bertugas di daerah


khusus

Memperoleh hak Memperoleh hak Memperoleh Yang telah


kenaikan kenaikan perlindungan bertugas selama
pangkat rutin pangkat dalam 2 tahun atau
secara otomatis istimewa pelaksanaan lebih berhak
sebanyak 1 kali tugas pindah tugas
setelah tersedia
guru pengganti
Bagian keempat (lanjutan …)

Dengan Hormat:
• Meninggal dunia,
• Mencapai batas usia pensiun,
• Atas permintaan sendiri,
• Sakit jasmani dan/atau rohani terus menerus
selama 12 bulan,
Guru dapat
diberhentikan • Berakhirnya perjanjian kerja.

Tidak Dengan Hormat:


• Melanggar sumpah dan janji jabatan,
• Melanggar perjanjian kerja atau KKB,
• Melalaikan kewajiban dalam melaksanakan
tugas selama 1 bulan atau lebih secara terus-
menerus.
Bagian Kelima

Pembinaan dan Pengembangan

• Kompetensi Pedagogik,
• Kompetensi Kepribadian,
PROFESI
• Kompetensi Sosial,
• Kompetensi Profesional.

PEMBINAAN &
PENGEMBANGAN

• Penugasan,
KARIER • Kenaikan Pangkat,
• Promosi.

Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, atau
masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Bagian Keenam

Penghargaan

• Tanda jasa
Bentuk • Kenaikan pangkat istimewa
Penghargaan • Finansial
• Bentuk penghargaan lain

• Guru yang berprestasi


Diberikan • Guru yang berdedikasi luar biasa
kepada • Guru yang bertugas di daerah khusus
• Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas

• Pemerintah
• Tingkat Nasional • HUT
• Pemda • Tingkat Provinsi Kemerdekaan
• Tingkat Kab/Kota • HUT Provinsi
Oleh • Masyarakat • Tingkat Kecamatan • HUT Kab/Kota
• Tingkat • HUT Satuan
• Organisasi Profesi Desa/Kelurahan Pendidikan
• Tingkat Sekolah • HGN
• Satuan Pendidikan • Hari besar lainnya
Bagian Ketujuh

Perlindungan

P Perlindungan Hukum:
Perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
E
diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik,
R orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.

L
Perlindungan Profesi:
I Perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai
N dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak
wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan
D terhadap profesi, dan pembatasan/pelarangan lain yang dapat
menghambat guru dalam melaksanakan tugas.
U
N
Perlindungan Keselamatan:
G
Perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja,
A kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam,
kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
N
Bagian Kesembilan

Organisasi Profesi dan Kode Etik


• Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen
• Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi

Organisasi Profesi mempunyai wewenang

• Menetapkan dan menegakkan kode etik guru,


• Memberikan bantuan hukum kepada guru,
• Memberikan perlindungan profesi guru,
• Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru,
• Memajukan pendidikan nasional.
• Organisasi profesi guru membentuk Kode Etik Guru, yang berisi norma dan etika yang
mengikat perilaku guru
• Tenaga Kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia
wajib mematuhi Kode Etik Guru dan peraturan perundangan.
• Dewan kehormatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru dan keanggotaannya diatur
dalam anggaran dasar organisasi profesi
• Dewan kehormatan dibentuk untuk:
1. Mengawasi pelaksanaan kode etik guru
2. Memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas pelanggaran kode etik guru.
BAB V. DOSEN
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang
Memiliki terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian, setiap orang yang
Kualifikas memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat
i menjadi dosen atau dadapt ditentukan oleh masing-masing senat
akademik satuan pendidikan tunggi

D
O
Memiliki
S WAJIB kompetensi

E
N
• memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan
tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
Memiliki • memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli;
Sertifikat • lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang
Pendidik menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan
pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah
Bagian Kesatu (lanjutan...)

Dosen Tetap
Status Dosen
Dosen Tidak Tetap

Asisten Ahli
Jenjang Jabatan Lektor

Lektor Kepala
Profesor

PROFESOR ADALAH DOKTOR


SETIAP ORANG YANG AKAN MENJADI DOSEN WAJIB MENGIKUTI
PROSES SELEKSI
JABATAN AKADEMIK ADALAH HASIL PENILAIAN => KUALIFIKASI
AKADEMIK, KOMPETENSI, PENGALAMAN
Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban

HAK DOSEN

1. Memperoleh Pengasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan


jaminan kesejahteraan sosial
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksaan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual
4. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses
sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran,
serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan peserta didik
7. Memiliki kebebasanuntuk berserikat dalam organisasi profesi
keilmuan
Bagian Kedua (lanjutan..)

Pengahasilan
1. Gaji pokok
2. Tunjangan yang melekat pada gaji
3. Penghasilan lain :
 a. Tunjungan profesi yang memiliki sertifikat pendidik dan diberikan
setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh
Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
b. Tunjangan profesional kepada dosen yang diangkat oleh
pemerintahan.
c. Tunjangan khusus diberikan kepada dosen yang bertugas di daerah
khusus
d. Tunjangan kehormatan
e. Maslahat tambahan merupakan tambahan kesejahteraan yang
diperoleh dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan,
beasiswa, dan penghargaan bagi dosen, serta kemudahan untuk
memperoleh pendidikan bagi putra dan putri dosen, pelayanan
kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.
Bagian Kedua (lanjutan..)

 Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang


diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
 Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat berhak
memperoleh jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
 Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu
langka berhak memperoleh dana dan fasilitas khusus dari
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
 Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah khusus,
berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan.
Bagian Kedua (Lanjutan...)

Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu


langka berhak memperoleh dana dan fasilitas khusus dari
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah khusus,
berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan
Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode
etik, serta serta nilai-nilai agama dan etik
memelihara dan memupuk persatuan bangsa.
Kewajiban Keprofesionalan Dosen

a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada


masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik, serta nilai- nilai agama dan etika; dan F. Memelihara dan
memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
GURU DAN DOSEN

STANDAR-
SERTI- ISASI
FIKASI KOMPE-
TENSI

KUALIFIKASI

GURU DAN DOSEN YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK


DENGAN KOMPETENSI YANG TERSTANDAR
SERTIFIKASI

 Sertifikasi adalah proses pemberian


Serdik untuk guru dan dosen.
 Serdik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru
dan dosen sebagai tenaga profesional. UU
No. 14 Tahun 2005
Uji
Sertifikasi

1. Lulus Sertifikat

Sosialisasi
Program. 2. Tidak Lulus
Uji coba
instrumen.

?
Bagian ketiga

Wajib Kerja dan Ikatan Dinas

 Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat


memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada dosen
dan/atau warga negara Indonesia lain yang
memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi
untuk melaksanakan tugas sebagai dosen di daerah
khusus
 Pemerintah dapat menetapkan pola ikatan dinas
bagi calon dosen untuk memenuhi kepentingan
pembangunan pendidikan nasional, atau untuk
memenuhi kepentingan pembangunan daerah.
Bagian Keempat

 Pengangkatan,
 Penempatan,
 Pemindahan,
 Pemberhentian
Pengangkatan

 Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi


dilakukan secara objektif dan transparan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
 Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi
yang diselenggarakan oleh Pemerintah diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
 Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi
yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh penyelenggara
pendidikan atau satuan pendidikan tinggi yang bersangkutan
berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
 Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
Penempatan

 Dosen yang diangkat oleh Pemerintah dapat


ditempatkan pada jabatan struktural sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
 Ketentuan lebih lanjut mengenai
penempatan dosen yang diangkat oleh
Pemerintah pada jabatan struktural
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Pemindahan

 Pemindahan dosen pada satuan pendidikan


tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat
diatur oleh penyelenggara pendidikan
berdasarkan perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama.
Pemberhentian

diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai


dosen karena:
 a. meninggal dunia;
 b. mencapai batas usia pensiun;
 c. atas permintaan sendiri;
 d. tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-
menerus selama 12 (dua belas) bulan karena sakit
jasmani dan/atau rohani; atau e. berakhirnya
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama
antara dosen dan penyelenggara pendidikan.
 Dosen dapat diberhentikan tidak dengan
hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. melanggar sumpah dan janji jabatan;
b. melanggar perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama; atau
c. melalaikan kewajiban dalam menjalankan
tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih
secara terus-menerus.
Bagian Keenam
Penghargaan

Dosen yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau


bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan.
Dosen yang gugur dalam melaksanakan tugas di daerah khusus
memperoleh penghargaan dari Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.
Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan
pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk
penghargaan lain.
Bagian Ketujuh Perlindungan

 Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi


profesi, dan/atau satuan pendidikan tinggi wajib memberikan
perlindungan terhadap dosen dalam pelaksanaan tugas.

Perlindungan sebagaimana dimaksud meliputi :


 perlindungan hukum,
 perlindungan profesi,
 serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Bagian Kedelapan Cuti

 Dosen memperoleh cuti sesuai dengan


peraturan perundang-undangan.
 Dosen memperoleh cuti untuk studi dan
penelitian atau untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dengan
memperoleh hak gaji penuh
BAB VI
SANKSI

 Dosen yang diangkat oleh Pemerintah yang tidak


menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 60 dikenai sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
 Sanksi sebagaimana dimaksud pada berupa:
 a. teguran;
 b. peringatan tertulis;
 c. penundaan pemberian hak dosen;
 d. penurunan pangkat dan jabatan akademik;
 e. pemberhentian dengan hormat; atau
 f. pemberhentian tidak dengan hormat.

Anda mungkin juga menyukai