Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus II

Neurodermatitis
Meldina Sar Simatupang
112014329
IDENTITAS PASIEN
No. RM : 01-13-03-29
Nama : Ny.N
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kp. Beting Remaja RT/RW :
010/019, Jakut
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
ANAMNESIS
• Autoanamnesa pada tanggal 04 Januari 2015
• Keluhan utama : gatal dan nyeri pada punggung kaki
kanan kiri, dan pada jari-jari tangan.
• Keluhan tambahan : Kulit terasa kasar,bersisik dan
menebal.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

• Pasien mengeluh gatal-gatal pada punggung


kaki kanan dan kiri sejak ± 1 tahun yang lalu.
Awalnya keluhan ini timbul dalam bentuk kulit
yang mengelupas seperti biang keringat,
dirasakan pada punggung kaki kanan dan diikuti
oleh punggung kaki kiri. Keluhan gatal ini
dirasakan hilang timbul, dan sering muncul
terutama setelah pasien selesai mencuci baju
dan diperberat jika lagi stress.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

• Pasien mengaku rasa gatalnya kadang sulit untuk ditahan.


Akibat garukan tersebut timbul luka pada punggung kaki
tersebut. Luka kemudian mengering dan kembali digaruk
jika gatal, maka muncul sisik-sisik halus dan kulit terasa
menjadi kasar, lebih tebal dan berwarna lebih gelap dari
sekitarnya.
• Pasien mengaku sudah pernah mengobati keluhannya ke
dokter tahun 2011. selama 1 tahun berobat sembuh
sembuh. Dan sekarang dirasakan kambuh, dan psien
mengaku nyuci sudah mengggunakan bayclin lagi tanpa
APD.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Darah tinggi :-
• Kencing manis :-
• Sakit jantung :-
• Sakit paru :-
• Sakit ginjal :-
• Riwayat Alergi : + (Asma)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Darah tinggi :-
• Kencing manis :-
• Sakit jantung : -
• Sakit paru :-
• Sakit ginjal :-
• Riwayat Alergi :-
STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Status gizi : Gizi cukup
• Tensi : 130/80 mmHg
• Berat Badan : 64 Kg
• Mata : Tidak ada kelainan
• Gigi : Tidak ada kelainan
• THT : Tidak ada kelainan
STATUS DERMATOLOGIS
• Distribusi : Regional
• Lokasi :
- Jari III dan IV tangan kanan
- Jari I, II dan III tangan kiri
- Punggung kaki kanan kiri
– Effloresensi : Terdapat bercak hiperpigmentasi dengan
likenifikasi ukuran plakat, batasnya tegas, tampak skuama
kasar berwarna putih diatasnya.
LABORATORIUM
• Tidak dilakukan
RESUME
• Pasien dengan keluhan bentol disertai gatal di bagian punggung
kaki kanan kiri, dan pada jari-jari tangan sejak satu tahun yang
lalu. Gatal hilang timbul muncul terutama saat selesai mencucui
baju, berkeringat makin gatal. Karena kebiasaan menggaruk,
timbul luka serta terdapat sisik-sisik halus diatasnya dan kulit
terasa menjadi kasar, lebih tebal dan berwarna lebih gelap dari
sekitarnya.
• Pemeriksaan fisik terdapat bercak hiperpigmentasi
dengan likenifikasi ukuran plakat, batasnya tegas, tampak
skuama kasar berwarna putih diatasnya.
DIAGNOSIS
Neurodermatitis Sirkumskripta
PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
– Tidak menggaruk lesi
– Menggunakan sabun bayi
2. Medikamentosa
• Sistemik → Cetrizine 10 mg 1x sehari
• Topikal → Betamethason dipropionate 0,05 % 10gr ditambahkan
asam salisilat 3%, 2 kali sehari selama 7 hari
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam: Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Pendahuluan
Definisi (Liken simpleks kronikus)
peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip,
ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit
tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai
kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan
yang berulang-ulang karena berbagai
rangsangan pruritogenik
EPIDEMIOLOGI
• Neurodermatitis tidak umum terjadi pada
anak, tetapi pada usia dewasa ke atas; puncak
insidensi pada usia antara 30 hingga 50 tahun.
Lebih sering diderita oleh wanita daripada
pria.
Etiologi
belum diketahui secara pasti. Namun ada
berbagai faktor yang mendorong terjadinya rasa
gatal pada penyakit ini :
• Faktor eksterna (iklim, gigitan serangga)
• Faktor interna (dermatitis atopik, psikologis)
Patofisiologi
• neurotransmitter yang mempengaruhi
perasaan, seperti dopamine, serotonin, atau
peptide opioid, memodulasikan persepsi gatal
melalui penurunan jalur spinal.
• Stimulus untuk perkembangan liken simpleks
kronikus adalah pruritus. Pruritus memegang
peranan penting (dengan lesi dan tanpa lesi)
• Pruritus dengan kelainan kulit pada pasien dengan
liken simpleks kronikus mempunyai gangguan
metabolik atau gangguan hematologik. (dermatitis
atopik, dermatitis kontak alergi dan gigitan
serangga)
• Pruritus tanpa kelainan kulit dapat ditemukan pada
penyakit sistemik, misalnya gagal ginjal kronik,
obstruksi kelenjar biliaris, hodgkins lymphoma,
polisitemia rubra vera, hipertiroidisme, gluten-
sensitive enteropathy dan infeksi imunodefisiensi.
• Adanya garukan yang terus menerus diduga
karena adanya pelepasan mediator dan
aktivitas enzim proteolitik.
• Adanya sejumlah saraf mengandung
immunoreaktif CGRP (calcitonin gene-related
peptide) dan SP (substance P) meningkat pada
dermis akan melepaskan histamine dan sel
mast yang selanjutnya akan memicu pruritus.
(ditemukan pada prurigo nodularis).
• Interaksi di antara lesi primer, faktor psikis,
dan intensitas pruritus mempengaruhi tingkat
dan keparahan dari liken simpleks kronikus
GEJALA KLINIS
o Sangat gatal, sulit ditahan untuk digaruk.
o Setelah luka baru hilang rasa gatalnya untuk
sementara (karena diganti dengan rasa nyeri)
o Lesi tunggal, berupa plak eritematosa, bagian tengah
berskuama, sedikit edematosa, hiperpigmentasi
o Lesi biasa timbul di scalp, tengkuk, samping leher,
ekstensor lengan, pubis, vulva, skrotum, perianal,
medial paha, lutut, lateral tungkai bawah,
pergelangan kaki, punggung kaki
Diagnosa banding
• Dermatitis kontak alergi
• Plak psoriasis
• Dermatitis seboroik
• Liken Planus
• Dermatitis Atopik
PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
– Memberikan edukasi kepada pasien untuk minum obat
secara teratur dan tetap kontrol.
– Diusahakan untuk mengurangi garukan pada lesi atau
luka.
– Mandi dengan menggunakan sabun yang mengandung
pelembab, seperti sabun bayi.
PENATALAKSANAAN
2. Medikamentosa
a. Steroid topical
 Clobetasol
 Betamethasone diproprionate cream 0,05%
 Triamcinolone 0,025 %, ointment
 Fluocinolone cream 0.1 % atau 0.05%
PENATALAKSANAAN
b. Agen anti pruritus
 Dipenhydramine
 Hidroxyzine
 Chlorpheniramine
 Clonazepam
PROGNOSIS
• Prognosis bergantung pada penyebab pruritus
(penyakit yang mendasari), dan status
psikologik penderita.
• Neurodermatitis sirkumskripta dapat menjadi
lesi yang persisten dan bersifat berulang.
Eksaserbasi dapat terjadi bila dipicu adanya
respon terhadap stres emosional.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda Adhi (editor). Neurodermatitis Sirkumskripta. Dalam: Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi kelima. Jakarta: FKUI 2007:h. 147-148.
2. Burgin Susan. Lichen Simplex Chronicus. In: Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine 8th Edition. New York: McGraw Hill. 2012. Part 2.
Disorders Presenting in Skin and Mucous Membrane.
3. Holden AC,Berth-jones J. in : Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C,
Editors. Rookstextbook of dermatology; Eczema, prurigo, lichenification,
and erithroderma.7th.Italy : Blackwell science:2004.P. 1741-1743
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai