Anda di halaman 1dari 22

SISTEM

INOVASI
KELOMPOK 1
PENGERTIAN INOVASI
• Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu
produk atau proses yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy,
2001);
• Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang
melibatkan kelembagaan pasar dan non-pasar (OECD, 1999);
• Inovasi merupakan (“proses atau hasil”) mobilisasi pengetahuan,
keterampilan teknologis dan pengalaman untuk menciptakan
produk, proses dan jasa baru;
• Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru
untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun
2002).
PENGERTIAN ESENSI
Inovasi:
• “proses’ (dan/atau “hasil”) pengembangan dan/atau
pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang
baru.
• proses di mana gagasan, temuan tentang produk atau proses
diciptakan, dikembangkan dan berhasil disampaikan kepada
pasar ~ pengertian “teknokratik”.
INOVASI

Inovasi
Inovasi

Proses Produk Sistem

Organisasion Jasa
Teknologis Barang
al (Services
(Goods)
)
1. proses di mana gagasan, temuan tentang produk atau proses
diciptakan, dikembangkan dan berhasil disampaikan kepada
pasar.
2. Inovasi produk merupakan suatu proses yang berusaha \
memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.
3. Suatu sistem yang menunjang/mendorong
kemampuan/kapasitas untuk berinovasi – khususnya untuk
mengadaptasi dan menciptakan Iptek guna kepentingan.
PERKEMBANGAN PERSPEKTIF
INOVASI
Technology
TechnologyPush:
Push:
Rangkaian
Rangkaian“Sekuensial
“SekuensialLinier”
Linier”Dorongan
DoronganKemampuan
Kemampuan
Riset Manufakt Penjuala
Riset Litban
Terapa ur/Produk n/Distrib
Dasar g si usi
n

1960an
1960an––1970an
1970an
Demand
DemandPull:
Pull: Riset
Rangkaian
Rangkaian“Sekuensial
“SekuensialLinier”
Linier”Tarikan
TarikanKebutuhan
Kebutuhan
Dasar
Manufakt Penjuala
“Permintaa Litban
ur/Produk n/Distrib
n” g si usi Riset
Terapa
n
1970an
1970an––1980an
1980an

Market
MarketDriven:
Driven:
Rangkaian
RangkaianProses
Proses“Interaktif
“Interaktifdan
danIteratif”
Iteratif”dan
dansebagai
sebagaiProses
Proses
Pembelajaran
Pembelajaran
1980an
1980an–– ........
ILUSTRASI PERKEMBANGAN PERSPEKTIF: MODEL INTERAKTIF

Technology Push

Pengembangan
Sains Dasar Manufaktur Pemasaran Penjualan
Teknologi

Demand Pull

Kebutuhan
Pengembangan Manufaktur Penjualan
Konsumen

MODEL INTERAKTIF

Gagasan
Kebutuhan Masyarakat dan Pasar
Baru

Pengembangan Pembuatan Pemasaran & Pasar


Gagasan Pengembangan Manufaktur (Market Place)
Prototipe Penjualan

Teknologi
Kemajuan Teknologi dan Produksi
Baru
FENOMENA PENTING INOVASI
•Inovasi seringkali bukan technology push (driven) atau demand pull (driven)
secara “hitam – putih” yang tegas, namun lebih merupakan proses di
antaranya dan kombinasi keduanya.
•Walaupun inovasi muncul sebagai kejadian (event) yang mengubah sesuatu
secara signifikan, inovasi bukan merupakan kejadian sesaat dan/atau tidak
terjadi/muncul dengan sendirinya. Inovasi merupakan suatu proses.
•Inovasi lebih merupakan proses kompleks dan dinamis (dan adakalanya
terkesan sporadis) yang sering menunjukkan paradoks. Walaupun inovasi
didorong oleh kompetisi (persaingan), inovasi tidak berkembang tanpa
kerjasama (co-operation), adakalanya bahkan antara perusahaan yang saling
bersaing. Inovasi tak lagi semata hanya bergantung pada bagaimana
perusahaan, perguruan tinggi dan para pembuat kebijakan bekerja, namun
pada bagaimana mereka bekerjasama.
•Inovasi merupakan proses pembelajaran sosial (social learning). Para
inovator dan adopters (pengguna) sama-sama perlu melalui proses belajar,
baik menyangkut isu teknis maupun kemanfaatan dan hal penting lain, serta
membutuhkan “interaksi” yang efektif bagi keberhasilan inovasi.
FENOMENA PENTING INOVASI
• Iklim persaingan yang sehat memberikan tekanan persaingan
yang efektif dalam mendorong kebutuhan akan inovasi dan
keberhasilannya akan semakin bergantung pada bagaimana
berbagai elemen penting, baik pelaku usaha, lembaga litbang,
perguruan tinggi dan pembuat kebijakan berkolaborasi. Di sisi
lain, sifat inovasi (iptek atau litbang) yang mengandung
“barang publik/public goods” (setidaknya “sebagian”)
berpotensi membawa kepada “kegagalan pasar” (market
failures). Karenanya, intervensi tertentu seringkali
dipandang perlu untuk mendorongnya.
BEBERAPA FENOMENA PENTING (OECD, 1999)
• Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang
melibatkan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar.
• Inovasi bergantung pada kemajuan saintifik.
• Inovasi membutuhkan lebih dari sekedar litbang. SDM
merupakan faktor yang sangat kunci. Produksi barang dan jasa
semakin knowledge-intensive, tetapi tak selalu berarti lebih
R&D intensive.
• Perusahaan merupakan aktor utama, tetapi tidak bertindak
sendiri.
FAKTOR PENTING
PENDORONG
• Perkembangan/kemajuan teknologi (technical novelty).
• Perubahan kebutuhan/keinginan atau “selera” konsumen.
• Perubahan dalam segmen pasar atau kemunculan segmen
pasar yang baru.
• Tekanan persaingan yang semakin ketat.
• Perubahan atas faktor produksi (kelangkaan relatif) dan
faktor ekonomi tertentu (misalnya nilai tukar mata uang).
• Peraturan/kebijakan pemerintah.
PENGERTIAN SISTEM INOVASI
• Freeman (1987): jaringan lembaga di sektor publik dan swasta
yang interaksinya memprakarsai, mengimpor (mendatangkan),
memodifikasi dan mendifusikan teknologi-teknologi baru.
• Lundvall (1992): elemen dan hubungan-hubungan yang
berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan
menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara
ekonomi . . . . suatu sistem nasional yang mencakup elemen-
elemen dan hubungan-hubungan bertempat di atau berakar di
dalam suatu batas negara. Pada bagian lain ia juga menyampaikan
bahwa sistem inovasi merupakan suatu sistem sosial di mana
pembelajaran (learning), pencarian (searching), dan
penggalian/eksplorasi (exploring) merupakan aktivitas sentral,
melibatkan interaksi antara orang/masyarakat dan reproduksi dari
pengetahuan individual ataupun kolektif melalui pengingatan
(remembering).
PENGERTIAN SISTEM INOVASI
dan KEBIJAKAN INOVASI
 Sistem Inovasi : suatu kesatuan dari sehimpunan
aktor, kelembagaan, hubungan, interaksi dan proses
produktif yang mempengaruhi arah perkembangan
dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk
teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses
pembelajaran.
 Kebijakan inovasi (innovation policy) merupakan
kelompok kebijakan yang mempengaruhi kemajuan-
kemajuan teknis dan bentuk inovasi lainnya, yang
pada dasarnya bertujuan :
Membangun/mengembangkan kapasitas inovatif
setiap “simpul” (fungsi/kegiatan/proses) dalam
sistem inovasi;
Meningkatkan/memperlancar aliran pengetahuan
dalam dan antarfungsi/kegiatan/proses dalam
sistem inovasi (ini juga berarti meningkatkan proses
pembelajaran dalam sistem); dan
SISTEM INOVASI: ESENSI
PENGERTIAN
• Pengertian istilah “sistem inovasi” pada dasarnya meliputi konteks
“inovasi dan difusinya.”
• Kata “sistem” dalam istilah sistem inovasi menunjukkan cara pandang
yang secara sadar memperlakukan suatu kesatuan menyeluruh (holistik)
dalam konteks “inovasi dan difusi.”
• Terdapat lima tekanan perhatian yang diberikan pada bahasan tentang
sistem inovasi, yaitu:
1. Basis sistem sebagai tumpuan bagi proses inovasi beserta difusi
inovasi.
2. Aktor dan/atau organisasi (lembaga) yang relevan dengan
perkembangan inovasi (dan difusinya), seperti misalnya pelaku bisnis,
perguruan tinggi, lembaga litbang, pembuat kebijakan.
3. Kelembagaan, hubungan/keterkaitan dan interaksi antar pihak
yang mempengaruhi inovasi dan difusinya.
4. Fungsionalitas, yaitu menyangkut kegunaan/peran kunci dari elemen,
interaksi dan proses inovasi dan difusi.
5. Aktivitas, yaitu menyangkut upaya/proses atau tindakan penting dari
proses inovasi dan difusi.
SISTEM INOVASI (OECD, 1999):
Kecenderungan Perubahan yang secara
bersama Mempengaruhi Kondisi-kondisi bagi
Inovasi yang Berhasil

• Inovasi semakin bergantung pada interaksi yang efektif


antara basis sains dan sektor bisnis.
• Pasar yang lebih kompetitif dan perubahan iptek yang
semakin cepat mendorong perusahaan-perusahaan berinovasi
semakin cepat pula.
• Jaringan dan kolaborasi antar perusahaan kini semakin
penting dibanding dengan di masa lampau, dan semakin
melibatkan jasa layanan yang semakin sarat pengetahuan
(knowledge-intensive).
• Usaha kecil dan menengah (UKM), terutama
“perusahaan pemula (baru) berbasis teknologi/PPBT”
(new technology-based firms/NTBFs) mempunyai peran yang
semakin penting dalam pengembangan dan difusi teknologi
baru.
• Globalisasi ekonomi membuat sistem inovasi berbagai
negara menjadi semakin saling bergantung (interdependent).
SISTEM INOVASI (Meyer-Stamer,1998):Tekanan
pada Kapabilitas Teknologi

Kapabilitas teknologi: kapasitas untuk memahami komponen teknologi


dalam pasar, melakukan penilaian, memilih teknologi yang
dibutuhkan, memanfaatkannya, menyesuaikan dan memperbaikinya,
serta mengembangkan teknologi tersebut. Secara umum, kapabilitas
teknologi dipengaruhi oleh:
1.Keterampilan produsen meniru dan berinovasi.
2.Kondisi ekonomi, politik, administratif dan hukum yang
mempengaruhi ada-tidaknya insentif bagi berkembangnya
kapabilitas teknologi.
3.Dukungan langsung, baik lembaga pemerintah ataupun non
pemerintah (tergantung tingkat pembangunan, keadaan persaingan,
dan karakteristik cabang teknologi di negara yang bersangkutan).
4.Dukungan tak langsung, seperti misalnya sistem pendidikan.
SISTEM INOVASI: FUNGSI SISTEM
(JOHNSON dan JACOBSON,2001)
1. Menciptakan pengetahuan baru.
2. Memandu arah proses pencarian penyedia dan pengguna
teknologi, yaitu mempengaruhi arah agar para pelaku
mengelola dan memanfaatkan sumber dayanya.
3. Memasok/menyediakan sumber daya, yaitu modal,
kompetensi dan sumber daya lainnya.
4. Memfasilitasi penciptaan ekonomi eksternal yang positif
(dalam bentuk pertukaran informasi, pengetahuan dan visi).
5. Memfasilitasi formasi pasar.
SISTEM INOVASI: Aktivitas dalam
Sistem (Liu dan White, 2001)
• Melakukan kajian tentang sistem inovasi dengan
menelaah “aktivitas” dalam sistem, yang terkait
dengan “penciptaan (creation), difusi, dan eksploitasi
inovasi teknologi dalam suatu sistem.” Mereka
berfokus pada bagaimana aktivitas mendasar
(fundamental activities) dari proses inovasi
diorganisasikan, didistribusikan, dan dikoordinasikan.
• Menekankan bahwa aktivitas tersebut lebih dari
sekedar sistem litbang, termasuk input terhadap riset
dan penggunaan dari output riset.
• Beberapa aktivitas mendasar tersebut adalah:
1.Riset (dasar, pengembangan, dan rekayasa);
2.Implementasi (manufaktur);
3.Penggunaan akhir/end-use (pelanggan dari produk
atau output proses);
4.Keterkaitan/linkage (menyatukan pengetahuan yang
saling komplementatif); dan
SISTEM INOVASI: Beberapa
Perkembangan
• 1980an – 1990an, menyangkut isu-isu:
• inovasi dan pembangunan ekonomi,
• pembelajaran (learning), infrastruktur iptek dan
perilaku perusahaan,
• analisis tingkat makro dan meso, dan
• cakupan nasional dan fitur sistem.
• Model Triple Helix (Etzkowitz dan Leydesdorff,
2000; dan Leydesdorff dan Etzkowitz, 1998)
SISTEM INOVASI: Dari Konteks
“Nasional” ke “Daerah” ~ Mengapa
• Kesadaran bahwa kedekatan spasial (spatial proximity) memudahkan
banyak pihak untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan yang tacit dan
kapasitas untuk pembelajaran secara lebih terlokalisasi.
• Inovasi (selain berupa hal yang lebih bersifat teknokratik, juga
organisasional dan institusional) sering terjadi dalam konteks institusional,
politis, dan sosial tertentu yang mendukung, yang biasanya bersifat erat
dengan lingkungan lokalitas tertentu.
• Proses pembelajaran yang terlokalisasi (localized learning process) sangat
erat terkait dengan (ditentukan/dipengaruhi oleh) sehimpunan kelembagaan
daerah/setempat (termasuk misalnya keberadaan organisasi yang
memperkuat jaringan, dan berkembangnya kualitas interaksi dan kolaborasi
serta kebijakan daerah yang mendukung).
• Pembelajaran yang terlokalisasi terfasilitasi oleh sehimpunan kelembagaan
daerah yang serupa. Ini misalnya karena lebih kuatnya dukungan
kelembagaan (dalam arti luas) dalam mengembangkan agenda bersama
(common agenda) dan kolaborasi yang meningkatkan kapasitas untuk
bertindak (collective/joint action). Ini tentu sangat penting dalam
mendorong sinergi positif dan eksternalitas ekonomi.
SISTEM INOVASI: Dari Konteks “Nasional”
ke “Daerah” ~ Mengapa (lanjutan)
• Inovasi merupakan proses sosial, yang sangat dipengaruhi oleh interaksi
antar pihak. Hubungan, jaringan dan kedekatan sosial umumnya lebih kuat
pada tataran setempat (yang lebih terlokalisasi). Situasi demikian tentu
sangat penting bagi perkembangan atau penguatan modal sosial (social
capital), termasuk dalam bentuk hubungan dan rasa saling percaya,
komunikasi dan interaksi yang produktif, budaya berpikir terbuka, dan
sebagainya.
• Perusahan yang berklaster di suatu daerah memiliki kesamaan budaya
daerah yang memudahkan proses pembelajaran. “Warisan budaya”
(cultural heritage) yang positif dan kecenderungan sifat path dependence
tentang pengetahuan/teknologi dan inovasi turut mempengaruhi proses
interaksi yang lebih intensif di tingkat “lokal”.
• Dalam konteks daya saing, keunggulan global semakin
ditentukan/dipengaruhi oleh keunggulan lokal. Seperti diungkapkan oleh
Porter, bahwa: “keunggulan daya saing yang bertahan lama dalam suatu
ekonomi global akan semakin terletak pada ”hal-hal yang bersifat lokal”,
yaitu pengetahuan (knowledge), hubungan, dan motivasi, yang tidak dapat
(sulit) disaingi oleh para pesaing jauh (distant rivals).”
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai