Anda di halaman 1dari 37

Abses Retroaurikular

Latar Belakang

Morbiditas
Komplikasi
dan mortalitas
OMSK
tinggi 2

Ekstrakranial
Intrakranial : abses
retroaurikular
Abses Retroaurikular

Paling sering Nyeri telinga,


Paling sering di pada anak-anak otorea,
mastoid <6 th dg otitis gangguan 3

media oendengaran

Belum abses -> Abses ->


hiperemis dan fluktuasi
NT retroaurikular
Batasan Masalah
• Membahas definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis,
manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi
tentang abses retroaurikular.
Tujuan Penulisan
• Menambah pengetahuan pembaca umumnya dan penulis
khususnya mengenai abses retroaurikular. 4

Metode Penulisan
• Studi kepustakaan dengan merujuk pada berbagai literatur.

Manfaat Penulisan
• Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
penatalaksanaan abses retroaurikular.
Definisi

Abses retroaurikuler merupakan abses


yang paling sering terbentuk di
mastoid. 5

Abses retroaurikuler merupakan


komplikasi mastoiditis yang paling
sering terjadi
Epidemiologi

▹ penelitian di daerah pedalaman provinsi


Natal, Afrika Selatan
▹ abses retroaurikuler merupakan komplikasi 6

ekstrakranial yang paling sering terjadi pada


anak-anak di bawah 6 tahun yang mengidap
otitis media
Etiologi dan Patofosiologi

▹ Abses ini terjadi akibat perluasan langsung


infeksi, menyebabkan destruksi tulang/flebitis
dan periflebitis vena-vena mastoid
▹ Infeksi jaringan lunak menyebabkan nekrosis 7

jaringan dan pembentukan abses


▹ Jaringan lunak sekitar akan mengalami
penebalan, inflamasi, eritema. Pada perabaan,
dijumpai adanya nyeri tekan dan fluktuasi
Kanalis Semi
seirkularis (KSS)
Kanalis Semi seirkularis (KSS)
10

Fisiologi Alat Keseimbangan

Input sensorik :
• Reseptor vesstibuler
•Organ visual
•Proprioseptif

SSP

Menggambarkan keadaan posisi tubuh


pada saat itu.
11
Etiologi BPPV
1. Degeneratif yang idiopatik dewasa
muda dan usia lanjut
2. Trauma kepala 12
3. Labirinitis virus
4. Neuritis vestibuler
5. Pasca stapedectomi
6. Fistula perilimfa
7. Meniere diseases
PATOGENESIS
Hipotesa Cupulolithiasis

Adanya debris
berisi kalsium Terlepas dari Menempel pada 13
permukaan kupula
karbonat berasal makula utrikulus kanalis dibawah
dari fragmen  berdegenerasi makula utrikulus
otokonia
PATOGENESIS
Hipotesa Canalithiasis

14

Debris otokonia Mengembang di Perubahan posisi


kepala  debris
tidak melekat pada dalam endolimfe akan bergerak ke
kupula kanalis posterior posisi paling bawah
15
Gejala BPPV
▹Pusing
▹Ketidakseimbangan

▹Sulit untuk berkonsentrasi

▹ Mual.
16

Gejala dapat dikurangi dengan perubahan


posisi kepala mengikuti arah gravitasi.
Gejala dapat timbul dikarenakan
perubahan posisi kepala.
Vertigo

Suatu ilusi dimana seseorang


merasa tubuhnya bergerak terhadap
17
lingkungannya, atau lingkungan
bergerak terhadap dirinya
Jenis Vertigo / Letak Vertigo

VERTIGO
JENIS : Vestibuler Non Vestibuler

LETAK LESI : Sistem Sistem Sistem


Vestibuler Visual Somatosensory
(Proprioseptif)
Sentral Perifer
- Batang Otak - Labirin
- Otak - N. Vestibularis
Perbedaan vertigo vestibuler
dan non vestibuler
Vertigo Vestibuler Vertigo Non Vestibuler

Sifat Berputar Goyang, melayang


Waktu Episodik Konstan
19
Faktor Pencetus Gerakan kepala Stress
Perubahan posisi
Gejala Mual, muntah, tuli, Pucat, kesemutan,
tinitus, syncope, palpitasi
Perbedaan vertigo Perifer dan
Sentral
PERIFER SENTRAL
▹ Vertigo berat • Vertigo ringan
▹ Ada kelelahan (decay) • Tidak ada decay
▹ Pengaruh gerakan
• Tidak ada pengaruh
20
kepala + gerakan kepala
▹ Arah obyek
• Arah obyek vertikal
horizontal/rotatoar • Gejala otonom +/-
▹ Buka mata lebih ringan
• Tidak ada gangguan
▹ Gejala otonom ++
pendengaran
• Tanda fokal SSP +
▹ Tanda fokal SSP -
Diagnosis
01

21

Anamnesis

02
03
DIX-HALLPIKE MANUVER

22
SIDELYING MANUVER

23
Pemeriksaan Supine-roll

24
/9
25
/9
Tes Keseimbangan

• Romberg test
• Sharp romberg test
• Stepping test
• Tandem gait
26
Romberg dan sharps romberg test

27
/9
28
/9
Tes Koordinasi

• Finger to finger test


• Finger to nose test
• Knee to toe 29

• Diakenesis (pronasi-supinasi)
30
/9
Tatalaksana
1. Canalith Repositioning Treatment
(CRT) dan Liberatory maneuver 
KSS posterior and anterior 31

2. Rolling (Barbecue) maneuver  KSS


horizontal
3. Brandt-Daroff exercises  gejala
sisa
Canalith Repositioning Treatment

32
LIBERATORY MANUVER

33
MANUVER Lempert/ Barbecue Roll

34
Latihan 35

Brandt-Daroff
Medikamentosa

▹ Tujuan  memperbaiki ketidakseimbangan vestibuler


melalui modulasi transmisi saraf
- Gol antihistamin : depenhiramin
36
- Gol histaminergik : betahistin 4x6mg/hari
- Gol ca.antagonis : flunarizin 2-3x10 mg
- Gol antikolinergik : metokloporamid 3x10 mg
Prognosis

•Baik
•Dapat hilang sendiri setelah beberapa waktu
•Kambuh lagi
37
•90% akan sembuh setelah menjalani
manuver
•5%  kronik karena idiopatik

Anda mungkin juga menyukai