Saraf 5
Saraf 5
KEJIWAAN
Vivian Saputra
405140126
LI
• Teori & Psikopatologi gangguan mood & gangguan tidur
(umum)
• Gangguan Bipolar
• Gangguan Siklotimia
• Gangguan Depresi
• Gangguan Distimia
• Insomnia
• Hiperinsomnia
• Sleep wake cycle disturbance
• Nightmare
• Sleep walking
• Summary kasus & prognosis
Teori & Psikopatologi gangguan
mood & gangguan tidur (umum)
Terapi psikososial
TERAPI PERILAKU
– Menggunakan hadian ekonomi dan latihan keterampilan sosial
untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan
memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi
interpersonal.
– Perilaku adaptif: didorong dengan pujian, hadiah yang dapat
ditebus untuk hal2 yang diharapkan.
– Latihan keterampilan perilaku melibatkan penggunaan kaset
video orang lain dan pasien, permainan simulasi dalam terapi,
dan pekerjaan rumah tentang keterampilan yang telah
digunakan.
Terapi psikososial
TERAPI BERORIENTASI-KELUARGA
– Diarahkan kepada penerapan strategi menurunkan stres dan
mengatasi masalah dan pelibatan kembali pasien ke dalam
aktivitas.
– Ahli terapi harus mengendalikan intensitas emosional. Ekspresi
emosional yang berlebihan dapat merusak proses pemulihan
pasien skizo dan dapat mengurangi keberhasilan terapi keluarga
selanjutnya.
TERAPI KELOMPOK
– Efektif menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan
dan tes realitas bagi pasien skizo.
Terapi Psikososial
PSIKOTERAPI INDIVIDUAL
– Seringkali pasien menolak terhadap keakraban dan
kepercayaan, pasien curiga, cemas, dan bermusuhan bila
seseorang berusaha mendekati.
– Tujuan utama : menyampaikan gagasan bahwa ahli terapi
dapat dipercaya, ingin memahami pasien dan akan mencoba
melakukannya, dan memiliki kepercayaan tentang
kemampuan pasien sebagai manusia, tidak peduli betapa
terganggunya, bermusuhannya, atau kacaunya pasien pada
suatu saat.
Gangguan Mood
Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar
• ggn mood kronis & berat yg ditandai dgn episode mania,
hipomania, campuran dan depresi.
• Ditandai oleh episode berulang (sekurangnya 2 episode)
dimana afek dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,
– pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek
desertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau
hipomania)
– Pada waktu lain berupa pe↓an afek disertai
pengurangan energi dan aktivitas (depresi)
Gangguan Bipolar
• Episode manik biasanya tiba2 dan berlangsung 2 minggu
sampai 4-5 bln
• Episode depresif cenderung lebih lama (rata2 6 bln)
• Seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress
atau trauma mental lainnya (tdk esensial utk penegakan
diagnosis)
Gangguan Bipolar
Diagnosa:
• Episode kini hipomanik
– Episode sekarang memenuhi kriteria hipomania (F30.0)
– Hrs ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau
- Serotonin.
Rendahnya kadar serotonin dapat
menjadi factor resipitat depresi,
- Dopamine.
dopamine reseptor D1 hipoaktif pda Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan’s and sadock’s synopsis of
keadaan depresi. psychiatry behavioral sciences and clinical psychiatry. 10th
edition.Philadelphia: Lippincott William and Wilkins;2007.p.527-
62.
• 2. Faktor genetik • 3. Faktor psikososial
- Studi pada keluarga. - Stress dari lingkungan
Bila 1 orang tua memiliki dan peristiwa dalam hidup
gangguan mood, anaknya seseorang.
berisiko 10-25% untuk
memiliki gangguan mood.
Jika kedua orang tuanya
menderita gangguan
mood, maka
kemungkinannya menjadi
2 kali lipat. Risiko ini
meningkat jika ada
anggota keluarga dari 1
generasi sebelumnya
daripada kerabat jauh.
Kriteria
Berdasarkan DSM-IV, Gangguan bipolar digolongkan menjadi 4 kriteria:
1. Gangguan bipolar I
Terdapat satu atau lebih episode manik. Episode depresi dan hipomanik tidak
diperlukan untuk diagnosis tetapi episode tersebut sering terjadi.
2. Gangguan bipolar II
Terdapat satu atau lebih episode hipomanik atau episode depresif mayor tanpa
episode manik.
3. Siklotimia
Adalah bentuk ringan dari Gangguan bipolar. Terdapat episode hipomania dan depresi
yang ringan yang tidak memenuhi kriteria episode depresif mayor.
4. Gangguan bipolar YTT
Gejala-gejala yang dialami penderita tidak memenuhi kriteria Gangguan bipolar I dan
II. Gejala-gejala tersebut berlangsung tidak lama atau gejala terlalu sedikit sehingga
tidak dapat didiagnosa Gangguan bipolar I dan II.2,5
KRITERIA DIAGNOSIS
• Pembagian menurut DSM-IV:
1. Gangguan mood bipolar I
A. Gangguan mood bipolar I, episode manic tunggal
• Hanya mengalami satu kali episode manic dan tidak ada riwayat
depresi mayor sebelumnya.
• Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform,
skizoafektif, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik
yang tidak dapat diklasifikasikan.
• Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau
kondisi medik umum
• Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup
bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan
dan aspek fungsi penting lainnya.
2. Gangguan mood bipolar I, episode manic sekarang ini
• Saat ini dalam episode manic
• Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali
episode manik, depresi, atau campuran.
• Episode mood pada kriteria A dan B bukan skizoafektif dan
tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform,
Gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak
dapat diklasifikasikan.
• Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat
atau kondisi medik umum.
• Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social,
pekerjaan dan aspek fungsi penting lainnya.
3. Gangguan mood bipolar I, episode campuran saat ini
• Saat ini dalam episode campuran
• Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode
manik, depresi atau campuran
• Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih
dengan skizofrenia, skizifreniform, Gangguan waham,
atau Gangguan psikotik yang tidak diklasifikasikan
• Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
• Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam
social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
4. Gangguan mood bipolar I, episode hipomanik saat
ini
• Saat ini dalam episode hipomanik
• Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
episode manic atau campuran
• Gejala mood menyebabkan penderita yang secara klinik
cukup bermakna atau hendaya social, pekerjaan atau
aspek fungsi penting lainnya
• Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang
tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan
waham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
5. Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat ini
• Saat ini dalam episode depresi mayor
• Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik
dan campuran
• Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan
Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
• Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau
kondisi medik umum
• Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
6. Gangguan mood bipolar I, Episode Yang tidak dapat
diklasifikasikan saat ini
• Kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk
manik, hipomanik, campuran atau episode depresi.
• Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode
manik atau campuran.
• Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, atau dengan
Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat
lain.
• Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Bipolar Tipe 2
Kriteria:
• Satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu
episode hipomanik
• Episode depresif berat rekuren dengan hipomania
PENATALAKSANAAN BIPOLAR
http://www.uspharmacist.com/content/d/featured_articles/c/10211/
Tabel 2. Panduan Obat-Obatan Bipolar Berdasarkan British Association of
Psychopharmacology (Sumber: Journal of Psychopharmacology 2003)
Valproate (divalproate · Rawat inap: dosis Tes fungsi hati pada 6 Nyeri pada saluran
semisodium) inisial 20-30 bulan pertama. cerna, peningkatan
mg/kg/hari. ringan enzim hati,
· Rawat jalan: dosis tremor, dan sedasi
inisial 500 mg, titrasi
250-500 mg/hari.
· Dosis maksimum 60
mg/kg/hari.
Karbamazepin · Dosis inisial 400 Darah rutin, dan tes Lelah, mual, diplopia,
mg. fungsi hati dilakukan pandangan kabur, dan
· Dosis maintenance pada 2 bulan pertama. ataxia
200-1600 mg/hari.
Lamotrigine · Dosis inisial 25 ? Rash kulit,
mg/hari pada 2 hipersensitifitas,
minggu pertama, lalu sindrom Steven
50 mg pada minggu Johnson, toksik
kedua dan ketiga. epidermal nekrolisis
· Dosis diturunkan
setengahnya bila
pasien juga
mendapat valproate.
Indikasi Gangguan Bipolar Untuk Rawat Inap
• Terapi berorientasi-psikoanalitik
Mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal,
keintiman, mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan
kesedihan serta kemampuan dalam merasakan perubahan
emosional secara luas.
• Terapi keluarga
Diindikasikan untuk gangguan yang membahayakan perkawinan
pasien atau fungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat
ditangani oleh situasi keluarga.
Farmakoterapi
• Episode mania atau hipomania
1. Mood Stabilizer
2. Antipsikotik atipikal
3. Moodstabilizer+ antipsikotik atipikal. 1,2
Episode depresi
1. Antidepresan
2. Mood stabilizer
3. Antipsikotik atipikal
4. Mood stabilizer + antidepresan
5. Antipsikotik atipikal + antidepresan1,2
Gangguan Siklotimia
CYCLOTHYMIC DISORDER
• Cyclothymic disorder is symptomatically a
mild form of bipolar II disorder, characterized
by episodes of hypomania and mild
depression
– The disorder is dierentiated from bipolar II
disorder, which is characterized by the presence of
major (not minor) depressive and hypomanic
episodes.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11th Edition.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11th Edition.
Dysthymia
• Also known as persistent depressive disorder, is the
presence of a depressed mood that lasts most of the
day and is present almost continuously.
• Dysthymia is distinguished from major depressive
disorder by the fact that patients complain that they
have always been depressed.
• Most cases are of early onset, beginning in childhood
or adolescence and certainly occurring by the time
patients reach their 20s
• A lateonset subtype, much less prevalent and not well
characterized clinically, has been identied among
middle-aged and geriatric populations
http://emedicine.medscape.com/article/1187829-overview
Physical examination
• Physical examination may offer clues to underlying
medical disorders predisposing to insomnia:
– History suggestive of sleep apnea: Careful head and neck
examination
– Symptoms of restless legs syndrome or periodic limb
movement disorder or any other neurologic disorder:
Careful neurologic examination
– Daytime symptoms consistent with a medical cause of
insomnia: Careful examination of the affected organ
system (eg, lungs in chronic obstructive pulmonary
disease)
http://emedicine.medscape.com/article/1187829-overview
Tatalaksana Farmako
No. Nama Generik Dosis Anjuran
1 Nitrazepam Dewasa 10 mg, lansia 5 mg
2 Trizolam Dewasa 0,25 mg, lansia 0,125 mg
3 Estazola 1-2 mg/malam
4 Koralhidrat 1-2 cap (@500 mg) 15-30 menit sebelum
tidur
https://medlineplus.gov/ency/article/000803.htm
Nightmare
Nightmares
• “recurrent episodes of awakening from sleep with recall of intensely
disturbing dream mentation, usually involving fear or anxiety, but also
anger, sadness, disgust, and other dysphoric emotions.
• DSM-5 : repeated awakenings with recollection of terrifying dreams,
usually involving threats to survival, safety or physical integrity