infeksi
aktifitas iL-1 dan intraamnion
prostaglandin
infeksi sistemik
kolagenase
jaringan
ketuban tipis,
depolimerasi Lemah(rapuh)
kolagen pada mudah pecah
selaput korion/ spontan.
amnion,
Gejala Klinis
• keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina,
cairan vagina berbau amis dan tidak seperti bau
amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau
menetes
• Janin mudah diraba.
• tidak adanya his dalam satu jam
• nyeri uterus, denyut jantung janin yang semakin cepat
serta perdarahan pervaginam sedikit (jrg terjadi)
DIAGNOSIS
1. Spekulum : Keluarnya air ketuban dari ostium
uteri eksternum
2. Nitrazine test
3. Fern test
4. USG : AFI
5. Intraamniotic fluoresceinjarang, invasif
6. Amnioscopy
7. Diamine oxidase test
8. Fetal fironectin
DIAGNOSIS
1. Spekulum : Keluarnya air ketuban dari ostium
uteri eksternum
2. Nitrazine test
3. Fern test
4. USG : AFI
5. Intraamniotic fluoresceinjarang, invasif
6. Amnioscopy
7. Diamine oxidase test
8. Fetal fironectin
PENANGANAN KHUSUS
Konfirmasi I
• Bau cairan ketuban yang khas.
• Jika keluarnya sedikit-sedikit, tampung
cairan yang keluar dan nilai 1 jam
kemudian.
• Dengan spekulum DTT, lakukan
pemeriksaan inspekulo. Nilai apakah
cairan keluar melalui ostium uteri atau
terkumpul di forniks posterior
Konfirmasi II
Jika mungkin lakukan:
• Tes lakmus (tes nitrazin). Jika kertas lakmus
merah
berubah jadi biru menunjukkan adanya cairan
ketuban (alkalis). Darah dan infeksi vagina
dapat menghasilkan tes yang positif palsu.