Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PORTOFOLIO

G4P3003 UK 30-31 MINGGU


DENGAN KETUBAN PECAH
DINI
PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE (PPROM)
Ketuban Pecah Dini
Ketuban Pecah Dini
Ketuban Pecah Dini
Sosial ekonomi rendah,
perokok, hygiene buruk,

Defisiensi gizi dari Infeksi langsung pada selaput


tembaga atau asam ketuban maupun asenden
askorbat. dari vagina atau serviks,

Riwayat persalinan preterm,


Polihidramnion, perdarahan pervaginam,
gemelli, fisiologi abnormal selaput
ketuban,

Inkompetensi serviks akibat persalinan


Overdistensi uterus akibat trauma
dan tindakan kuretase, serviks kurang
seperti pasca senggama dan
dari 39mm, ph vagina diatas 4,5,
Patofisiologi
ascending
Infeksi infection

infeksi
aktifitas iL-1 dan intraamnion
prostaglandin

infeksi sistemik
kolagenase
jaringan

ketuban tipis,
depolimerasi Lemah(rapuh)
kolagen pada mudah pecah
selaput korion/ spontan.
amnion,
Gejala Klinis
• keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina,
cairan vagina berbau amis dan tidak seperti bau
amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau
menetes
• Janin mudah diraba.
• tidak adanya his dalam satu jam
• nyeri uterus, denyut jantung janin yang semakin cepat
serta perdarahan pervaginam sedikit (jrg terjadi)
DIAGNOSIS
1. Spekulum : Keluarnya air ketuban dari ostium
uteri eksternum
2. Nitrazine test
3. Fern test
4. USG : AFI
5. Intraamniotic fluoresceinjarang, invasif
6. Amnioscopy
7. Diamine oxidase test
8. Fetal fironectin
DIAGNOSIS
1. Spekulum : Keluarnya air ketuban dari ostium
uteri eksternum
2. Nitrazine test
3. Fern test
4. USG : AFI
5. Intraamniotic fluoresceinjarang, invasif
6. Amnioscopy
7. Diamine oxidase test
8. Fetal fironectin
PENANGANAN KHUSUS
Konfirmasi I
• Bau cairan ketuban yang khas.
• Jika keluarnya sedikit-sedikit, tampung
cairan yang keluar dan nilai 1 jam
kemudian.
• Dengan spekulum DTT, lakukan
pemeriksaan inspekulo. Nilai apakah
cairan keluar melalui ostium uteri atau
terkumpul di forniks posterior
Konfirmasi II
Jika mungkin lakukan:
• Tes lakmus (tes nitrazin). Jika kertas lakmus
merah
berubah jadi biru menunjukkan adanya cairan
ketuban (alkalis). Darah dan infeksi vagina
dapat menghasilkan tes yang positif palsu.

• Tes pakis. Dengan meneteskan cairan


ketuban pada
gelas objek dan dibiarkan kering. Permeriksaan
mikroskopik menunjukkan kristal cairan amnion
dan gambaran daun pakis.
KOMPLIKASI
• MATERNAL : “KORIOAMNIONITIS” (20 %)
Tanda :
- Febris ( > 37.8 C)
- Takhikardia ibu
- Takhikardia janin
- Nyeri pada penekanan uterus
- Air ketuban berbau busuk
- Lekositosis, shift to the left
• JANIN
- Prematuritas
- HMD
- Hipoplasia pulmonal
- Infeksi
- Fetal distres
- Deformitas janin
- Prolaps tali pusat
Status Perkawinan :
Kawin
Data Pasien
Jumlah Perkawinan :1
Nama : Ny.ENV
kali
Umur : 29 tahun
No. RM : 228525
Alamat : Waidoko,
Tanggal Masuk RS :5
RT 015/RW 03 , Alok Barat
Agustus 2018
Agama : Katolik
Jam :
Pendidikan : SD
22.15 WITA
Pekerjaan : IRT
Bangsal : VK –
Anggrek
•Adanya keluar air-air yang tidak dapat
dikontrol sejak pukul 15.00 WITA.
•Penderita biasanya merasakan
•Dalam perjalanan ke RS, pasien
adanya cairan yang keluar dari
mengatakan banyak cairan yang keluar
vaginanya, bisa banyak ataupun
dari jalan lahirnya tetapi ia tidak
sedikit.
merasakan nyeri pada perut dan
•Menurut Stuartet al, pada
pinggangnya dan masih merasakan gerak
anamnesis sebaiknya ditanyakan
anak. HPHT pasien lupa.
riwayat demam, trauma, diurut-
• Pasien merupakan G4 P3003 hamil
urut, minum jamuan, intercourse
preterm (31-32 minggu), selama
terakhir dan riwayat keputihan.
kehamilan pasien tidak mengalami
Hal ini berguna untuk
trauma, tidak merokok, tidak
menentukan faktor predisposisi
mengkonsumi alkohol, tidak
PPROM12
mengkonsumsi obat-obatan jangka
panjang tetapi pasien memiliki riawayat
keputihan sejak sebelum hamil hingga
hamil sekarang.
•Pada pemeriksaan kertas lakmus
terjadi perubahan warna dari
merah menjadi biru hal ini
mengindikasikan bahwa terdapat
Pemeriksaan obstetric sangat
cairan amnion di fornix posterior.
dibutuhkan untuk membantu
•Pada pasien ini dilakukan
penegakkan diagnosis. Pecahnya
pemeriksaan vaginal toucher yang
ketuban didiagnosis ketika cairan
didapatkan bahwa sudah ada
amnion dilihat dengan adanya
pembukaan servik 1 cm, eff 25%,
pooling di fornix posterior atau
sedang, medial, ketuban (-) ,
cairan bening mengalir dari
teraba kepala, denominator
saluran serviks.12,13
belum jelas, penurunan Hodge I
tidak teraba bagian kecil atau tali
pusat.
•Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil dalam batas •Pemeriksaan darah lengkap dan
normal serta tidak terdapat kultur urinalisa
peningkatan kadar leukosit. Hal •Pemeriksaan USG dimaksudkan
ini menunjukkan bahwa pasien untuk melihat cairan ketuban
tidak dalam keadaan infeksi. dalam kavum uteri.Pada kasus
•Pada pasien juga dilakukan USG KPD terlihat jumlah cairan
konfirmasi yang menunjukkan ketuban sedikit (oligohidramnion
kesan oligohidramnion. atau anhidramnion).
Terapi konservatif yang
dilakukan pada pasien yaitu
mengurangi aktivitas berat,
observasi tanda vital ibu, his
vulva hygine, tidak
dan DJJ tiap 4-6 jam sekali.,
menggunakan pakian ketat,
diberikan terapi cairan, injeksi
dan minum 2 liter tiap hari
cefotaxime 3 x 1 gram,
dengan harapan janin dapat
diberikan tokolitik
dipertahankan.9 Pada pasien ini
menggunakan nifedipin 3 x 10
pemberian terapinya sudah
mg dan kortikosteroid untuk
tepat.
pematangan paru dexametason
1 x 12 mg/IM selama 2 hari,
serta edukasi

Anda mungkin juga menyukai