Anda di halaman 1dari 16

NAMA KELOMPOK :

NI MADE RASITA PUSPITASWARI (P07120216016)


NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI (P07120216017)
NI MADE TARIANI (P07120216018)
DIV KEPERAWATAN / TINGKAT 3.A
KONSEP SKRINING KESEHATAN,
SKRINING KESEHATAN PADA
ANAK SEKOLAH DAN SKRINING
KESEHATAN PADA REMAJA
Definisi skrining

 Skrining merupakan suatu pemeriksaan asimptomatik


pada satu atau sekelompok orang untuk
mengklasifikasikan mereka dalam kategori yang
diperkirakan mengidap atau tidak mengidap penyakit
(Rajab, 2009)
 Tes skrining merupakan salah satu cara yang
dipergunakan pada epidemiologi untuk mengetahui
prevalensi suatu penyakit yang tidak dapat didiagnosis
atau keadaan ketika angka kesakitan tinggi pada
sekelompok individu atau masyarakat berisiko tinggi
(Chandra, 2009).
Tujuan dan Manfaat
Skrining
Skrining mempunyai tujuan diantaranya (Rajab, 2009):
1. Menemukan orang yang terdeteksi menderita suatu penyakit sedini
mungkin sehingga dapat dengan segera memperoleh pengobatan.
2. Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3. Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini
mungkin.
4. Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang
sifat penyakit dan untuk selalu waspada melakukan pengamatan
terhadap gejala dini.
5. Mendapatkan keterangan epodemiologis yang berguna bagi klinis dan
peneliti.
Syarat Skrining

(Noor, 2008): 6. Semua bentuk atau teknis dan cara


pemeriksaan dalam tes penyaringan harus
1. Penyakit yang dituju harus merupakan masalah dapat diterima oleh masyarakat secara
kesehatan. umum.
2. Tersediannya obat yang potensial dan 7. Sifat perjalanan penyakit yang akan
memungkinkan pengobatan bagi mereka yang
dinyatakan menderita penyakit yang mengalami dilakukan tes harus diketahui dengan pasti.
tes. 8. Adanya suatu nilai standar
3. Tersediannya fasilitas dan biaya untuk diagnosis 9. Biaya
pasti bagi mereka yang dinyatakan positif
10. Harus dimungkinkan untuk diadakan
4. Tes penyaringan terutama ditujukan pada
penyakit yang masa latennya cukup lama dan
pemantauan (follow up) terhadap penyakit
dapat diketahui melalui pemeriksaan atau tes tersebut serta penemuan penderita secara
khusus. berkesinambungan.
5. Tes penyaringan hanya dilakukan bila memenuhi
syarat
Proses Pelaksanaan
Skirining
Kriteria Evaluasi

Suatu alat (test) skrining yang baik adalah mempunyai tingkat


validitas dan reliabilitas yang tinggi, yaitu mendekati 100%.
1. Validitas
Validitas adalah kemampuan dari tes penyaringan untuk
memisahkan mereka yang benar-benar sakit terhadap yang
sehat. Validitas mempunyai 2 komponen, yaitu:
• Sensitivitas: kemampuan untuk menentukkan orang sakit.
• Spesifisitas: kemampuan untuk menentukan orang yang
tidak sakit.
Lanjutan ….

2. Reliabilitas
Bila tes yang dilakukan berulang-ulang menunjukkan hasil yang konsisten,
dikatakan reliabel.
Variliabilitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut (Budiarto, 2003):
a. Variabilitas alat yang dapat ditimbulkan oleh:
• Stabilitas reagen
• Stabilitas alat ukur yang digunakan
b. Variabilitas orang yang diperiksa.
c. Variabilitas pemeriksa.
3. Yield
Yield merupakan jumlah penyakit yang terdiagnosis dan diobati sebagai hasil dari
uji tapis.
Konsep Skrining Kesehatan
Pada Anak Sekolah

• Usia anak sekolah merupakan sasaran strategis pelaksanaan program


kesehatan, jumlahnya yang besar mencapai tiga puluh persen dari
semua jumlah penduduk.
• Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir setiap anak
SD/MI masih terdapat problem masalah gizi yang cukup serius, dan
prevalensi penyakit kecacingan sudah cukup tinggi, kesehatan gigi dan
kesehatan indera penglihatan serta masalah pendengaran atau telinga
pada anak sekolah pun masih ditemukan.
Tujuan Skrining Kesehatan
Pada Anak Sekolah

mendeteksi secara dini masalah kesehatan peserta didik dan


tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikan
pertimbangan dalam menyusun program pembinaan
kesehatan sekolah. Pemanfaatan data berguna untuk
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program
pembinaan peserta didik.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Skrining Kesehatan Pada Anak
Sekolah

 Tahap persiapan Kegiatan yaitu tahap ini Dinas Kesehatan


menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan
kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya. Kemudian dinas
Kesehatan berkoordinasi dengan lintas sector terkait untuk
memberikan informasi dan sosialnya dalam menghasilkan :
• Kesepakan mengenai penjaringan
• Inventarisasi tenaga, sarana dan dana
• Identifikasi kebutuhan operasional
• Persiapan pelaksanaan
Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi :
1. Penilaian keadaan umum
2. Pengukuran Tekanan darah dan denyut nadi
3. Penilaian status gizi
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
5. Tidak lupa juga pemerikasaan indera (Penglihatan dan pendengaran)
6. Pelaksanaan Pemeriksaan laboratorium juga di lakukan pemeriksaan
faeces dan Hb pada anak untuk mengetahui ada tidaknya infeksi
cacing dan adanya kekurangan darah haemoglobin pada anak
tersebut.
7. Deteksi dini penyimpangan mental emosiona juga untuk mendeteksi
secara dini adanya penyimpangan / masalah mental emosional, agar
dapat segera dilakukan tindakan intervesi
Contoh Penerapan Skrining
Kesehatan Pada Remaja

1. Pemeriksaan payudara sendiri (sadari)


Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal
kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima
tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang
merekomendasikan agar para wanitamenjalani ‘sadari’
(periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari
ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama
haid) di rumah secara rutin dan menyarankan
dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk
mendeteksi benjolan pada payudara.

Anda mungkin juga menyukai